1 / 22

FILOSOFI PERPAJAKAN

FILOSOFI PERPAJAKAN. Yozi Aulia Rahman, SE, M.Sc. FILOSOFI PERPAJAKAN. Definisi Ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak Fungsi pajak Pungutan lain selain pajak Kedudukan Hukum Pajak Teori-teori yang mendukung pemungutan pajak. Definisi Perpajakan. Soemitro :

domani
Download Presentation

FILOSOFI PERPAJAKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FILOSOFI PERPAJAKAN Yozi Aulia Rahman, SE, M.Sc

  2. FILOSOFI PERPAJAKAN • Definisi • Ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak • Fungsi pajak • Pungutan lain selain pajak • Kedudukan Hukum Pajak • Teori-teori yang mendukung pemungutan pajak

  3. Definisi Perpajakan • Soemitro : “ iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. • Penyempurnaan definisi : “ Pajak adalah peralihan kekayaan dari rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan sebagai tabungan negara (public saving) yang merupakan sumber utama untuk membiayai investasi negara (public investment)

  4. Definisi Perpajakan • Djajadiningrat : “ Pajak adalah kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu , tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan , tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.”

  5. Definisi Perpajakan • Feldmann : “ Prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa , tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum”.

  6. Fungsi Pajak • Fungsi Budgetair (sumber keuangan negara) • Fungsi Regularend (Pengatur)

  7. Ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak • Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan UU serta aturan pelaksanaannya. • Dalam pembayaran pajak , tidak dpt ditunjukkan kontraprestasi individual oleh pemerintah. • Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah maupun pemerintah daerah. • Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, bila terjadi suprlus digunakan untuk membiayai public investment.

  8. Fungsi Budgetair • Artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. • Pemerintah berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara. • Upaya yang ditempuh : ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti PPh, PPN, PPnBM, PPB, dll.

  9. Fungsi Regularend • Artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

  10. Fungsi Regularend Beberapa contoh penerapan pajak sbg fungsi regularend: • Pajak yang tinggi dikenakan untuk barang-barang mewah. Makin mewah suatu barang maka tarif pajaknya makin tinggi sehingga harga jualnya mahal. Tujuannya agar rakyat tidak berlomba-lomba untuk mengonsumsi barang mewah • Tarif pajak progresif. Dikenakan pada penghasilan. Tujuannya agar seseorang yang mempunyai penghasilan tinggi memberikan kontribusi yang tinggi juga , sehingga terjadi pemerataan pendapatan. • Tarif pajak ekspor 0 % tujuannya mendorong pengusaha mengekspor barangnya ke pasar dunia sehingga dapat menambah devisa negara.

  11. Fungsi Regularend • Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri tertentu seperti industri rokok, industri semen, industri baja dll. Tujuan terdapat penekanan produksi terhadap industri tersebut karena dapat menganggu lingkungan atau polusi. • Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha (SHU) Koperasi dengan tujuan mendorong perkembangan koperasi di Indonesia. • Pemberlakuan insentif tax holiday . dengan tujuan menarik investasi asing agar menanamkan modalnya di Indonesia.

  12. Pungutan lain selain Pajak • Bea Materai • Bea Masuk dan Bea Keluar • Cukai • Retribusi • Iuran • Pungutan lain yang sah/legal berupa sumbangan wajib.

  13. Pungutan lain selain Pajak • Bea Materai Pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai ataupun benda lain. • Bea Masuk dan Bea Keluar Bea masuk adalah pungutan atas barang-barang yang dimasukkan ke dalam daerah Pabean berdasarkan harga./nilai barang tsb atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukkan. Bea keluar adalah pungutan atas barang-barang yang dikeluarkan ke luar daerah pabean berdasarkan tarif yang sudah ditentukkan

  14. Pungutan lain selain Pajak • Cukai Pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu. Contoh : tembakau , gula , bensin, minuman keras. Dll. • Retribusi Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar. Contoh : parkir, pasar, jalan tol, dll • Iuran Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada kelompok atau golongan pembayar. • Pungutan lain yang sah/legal berupa sumbangan wajib.

  15. Kedudukan Hukum Pajak Brotodiharjo • Menyatakan bahwa hukum pajak termasuk hukum publik • Hukum publik merupakan bagian dari tata tertib hukum yang mengatur hubungan antara penguasa dengan warganya. • Hukum publik meliputi : hukum tata negara, hukum pidana, hukum administratif. • Pajak termasuk bagian dari hukum administratif. • Tidak berarti bahwa hukum pajak berdiri sendiri terlepas dari hukum pajak lainnya (Perdata dan Pidana). • Hukum pajak berkaitan dengan hukum perdata. • Hukum pajak berkaitan dengan hukum pidana. Seperti yang tercantum dalam KUHP.

  16. Pembagian Hukum Pajak Hukum Pajak Materiil • Norma-norma yg menjelaskan keadaan, perbuatan, dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak, siapa yang harus dikenakan pajak, dan berapa besar pajaknya. • Termasuk : kenaikan , denda, sanksi/hukuman, pembebasan, pengembalian serta hak penagihan pajak kpd Fiskus pajak.

  17. Pembagian Hukum Pajak Hukum Pajak Formil • Merupakan peraturan-peraturan mengenai berbagai cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan. • Dimaksudkan untuk melindungi fiskus dan wajib pajak serta hukum materiilnya dapat diselenggarakan setepat mungkin.

  18. Teori Perpajakan • Teori Asuransi • Teori Kepentingan • Teori Daya Pikul • Teori Kewajiban Pajak Mutlak/Bakti • Teori Asas Daya Beli

  19. Teori Perpajakan Teori Asuransi • Negara bertugas melindungi orang dan segala kepentingannya, meliputi keselamatan, keamana jiwa, dan hartanya. • Untuk melindungi orang , seperti perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. • Pajak inilah yang dianggap sebagai premi.

  20. Teori Perpajakan Teori gaya pikul • Menekankan pada asas keadilan. • Pajak harus dibayar menurut gaya pikul seseorang. • Gaya pikul seseorang dapat diukur berdasar besarnya penghasilan dengan memperhitungkan besarnya pengeluaran seseorang.

  21. Teori Perpajakan Teori Kewajiban Pajak Mutlak/Bakti • Setiap orang menyadari bahwa menjadi suatu kewajiban mutlak untuk membuktikan tanda baktinya terhadap negara dalam bentuk pembayaran pajak.

  22. Teori Perpajakan Teori Asas Gaya Beli • Teori ini tidak melihat pada asal mula negara memungut pajak , melainkan pada efek yang baik itu sbg dasar keadilannya. • Fungsi pemungutan pajak disamakan seperti pompa. • Mengambil gaya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat.

More Related