1 / 104

AUDIT KINERJA PEMERINTAH

AUDIT KINERJA PEMERINTAH. AUDIT PEMERINTAH – ABDUL ROHMAN, SE, MSi. Tujuan Intruksional. Memahami dan menjelaskan Konsep dasar Pemeriksaan Kinerja Memahami dan menjelaskan Perencanaan Pemeriksaan Kinerja Memahami dan menjelaskan Program Kerja Perorangan

draco
Download Presentation

AUDIT KINERJA PEMERINTAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AUDIT KINERJA PEMERINTAH AUDIT PEMERINTAH – ABDUL ROHMAN, SE, MSi

  2. TujuanIntruksional • MemahamidanmenjelaskanKonsepdasarPemeriksaanKinerja • MemahamidanmenjelaskanPerencanaanPemeriksaanKinerja • Memahamidanmenjelaskan Program KerjaPerorangan • MemahamidanmenjelaskanPengumpulandananalisis data • MemahamidanmenjelaskanPenyusunanTemuan

  3. PENDAHULUAN • Sebagaimanakitaketahui, akhir-akhirinituntutanmasyarakatdanperhatianpublikterhadapkinerjapemerintahdalambidang-bidangyang menyentuh kebutuhan masyarakat umum seperti pelayanan publik semakinbesar. • Menanggapihaltersebut, BPK sebagaisatu-satunyalembagapemeriksaindependenpemerintahperlumengembangkanmetodologipemeriksaankinerjadanmenyeragamkanpemahamanparapemeriksanya, sehinggahasilpemeriksaan BPK dapatmenjadibahanpertimbanganuntukmengevaluasikinerjapemerintahsaatini. • Salahsatujenispemeriksaan yang menjadikewenangan BPK sesuaidenganUndangundang No. 15 tahun 2004 tentangPemeriksaanPengelolaandantanggungJawabKeuangan Negara danUndang-undang No. 15 tahun 2006 tentangBadanPemeriksaKeuanganadalahPemeriksaanKinerja

  4. Lanjutan… • Pemeriksaankinerjaadalah: • Pemeriksaanataspengelolaandantanggungjawabkeuangannegara yang terdiriataspemeriksaanaspekekonomi, aspekefisiensisertaaspekefektivitas. • Pengujianterhadapketentuanperundang-undangandanpengendalian internal jugaperludilaksanakanolehpemeriksadalampelaksanaanpemeriksaan kinerja. • Pemeriksaankinerjadikenaldenganbeberapaistilahyakniperformance audit, comprehensive audit, value-for-money audit, management audit, operational audit, 3E audit.

  5. PengertianPemeriksaanKinerja 1. The US Government Accountability Office (U.S. GAO) • Performance audits are defined as engagements that provide assurance or conclusions based on an evaluation of sufficient, appropriate evidence against stated kriteria, such as specific requirements, measures, or defined business practices. • Performance audits provide objective analysis so that management and those charged with governance and oversight can use the information to improve program performance and operations, reduce costs, facilitate decision making by parties with responsibility to oversee or initiate corrective action, and contribute to publik accountability. • Performance audit objectives may vary widely and include assessments of program effectiveness, economy, and efficiency; internal control; compliance; and prospective analyses. These overall objectives are not mutually exclusive. Thus, a performance audit may have more than one overall objective.

  6. Lanjutan… 2. The Australian National Audit Office A review or examination of any aspect of the operations of a person or body. The aim of a performance audit is to examine the economy, efficiency and effectiveness of the operations of government administration and to recommend ways in which these may be improved. 3. The Auditor General of Pakistan Performance Audit is an independent appraisal of an audit entity to determine the extent to which resources were managed with due regard to economy, efficiency and effectiveness, and in conformity with applicable regulations, rules and procedures. 4. INTOSAI Auditing Standard INTOSAI mendefinisikan performance audit sebagai“an independent examination of the efficiency and effectiveness of government undertakings, programs or organizations, with due regard to economy, and the aim of leading to improvements”.

  7. Lanjutan… 5. StandarPemeriksaanKeuangan Negara Paragraf 15 PendahuluanStandarPemeriksaan Pemeriksaankinerjaadalahpemeriksaanataspengelolaankeuangannegara yang terdiriataspemeriksaanaspekekonomidanefisiensisertapemeriksaanaspekefektivitas. • Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaanPengelolaandanTanggungJawabKeuangan Negara • Pemeriksaankinerjaadalah: pemeriksaanataspengelolaankeuangan Negara yang terdiriataspemeriksaanaspekekonomidanefisiensisertapemeriksaanaspekefektivitas. • Berdasarkanbeberapadefinisidiatassecaraumumintidaripemeriksaankinerjaadalah: penilaianterhadapaspekekonomi, efisiensidanefektivitasatassuatu program/kegiatan/organisasi yang dilakukanolehpihak yang independendengantujuanuntukmemperbaikikinerja.

  8. TujuanPemeriksaanKinerja • Tujuandaripemeriksaankinerjaadalahsebagaiberikut. 1. Melakukanpemeriksaan yang independenatasaspekekonomi, efisiensiatauefektivitaspelaksanaan program ataukebijakanpemerintah. Pemeriksaankinerja dapat ditujukan untuk memeriksa salah satu, dua diantaranya / ketiga aspek tsb 2. Melakukananalisis yang independenatasvaliditasdanreliabilitas system pengukurankinerjaataulaporankinerja yang dibuatolehpemerintah; 3. Melakukananalisis yang independenuntukmengetahuipermasalahan yang terkaitdenganaspekekonomi, efisiensidanefektivitasataspelaksanaanprogram/kegiatan/entitas dengan maksud untuk memperbaiki kinerja pemerintah; 4. Melakukanpenilaianindependenterhadapkeberhasilan program yang dilaksanakanpemerintahsertamengidentifikasipenyebabjika program yang dilaksanakantersebut tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan. • Secara umum pemeriksaan kinerja dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan program/kegiatan/organisasipemerintahdenganharapandapatmemperbaikidanmeningkatkan kinerja pemerintah melalui rekomendasi yang diberikan.

  9. E. ObjekPemeriksaanKinerja • Pemeriksaan kinerja merupakan jenis pemeriksaan yang unik, salah satu keunikannya terletakpadabervariasinyaobjekpemeriksaankinerja. • Objekpemeriksaankinerjadapat berupa: • organisasi atau entitas pemerintah, • program atau • kegiatan. • Penjelasan sebagaiberikut. • 1. Organisasidapatberupaentitas: • PemerintahPusat/Daerah, • Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D), • BadanLayananUmum (BLU), dsb. • Dalampraktiknya, mengingatbegituluasdankompleksnya suatu organisasi, maka pemeriksaan kinerja atas suatu organisasi sangatjarangdilakukan. Sebagai konsekuensinya, pemeriksaan kinerja atas organisasidilakukanhanyaterhadapfungsi, kegiatanatau program yang dilaksanakanolehorganisasitersebut.

  10. E. ObjekPemeriksaanKinerjaLanjutan… • 2. Program • Program merupakanbentuk instrument ataukebijakan yang berisisatuataulebihkegiatan yang dilaksanakanolehinstansipemerintah/ lembagaataumasyarakat yang dikoordinasiolehinstansipemerintahuntukmencapaisasarandantujuan yang ditetapkan. • Contoh : • pemeriksaankinerjaatas program wajibbelajarsembilantahun, kinerjapemekarandaerahdanpemeriksaankinerjaatas program distribusipupukbersubsidi.

  11. E. ObjekPemeriksaanKinerjaLanjutan… • 3. Kegiatan Kegiatanadalahbagiandari program yang dilaksanakanolehsatuataubeberapasatuankerjasebagaibagiandaripencapaiansasaranterukurdarisuatu program danterdiridarisekumpulantindakanpengerahansumberdayabaik yang berupa personal (sumberdayamanusia), barang modal termasukperalatandanteknologi, dana, ataukombinasidaribeberapaataukesemuajenissumberdayatersebutsebagaimasukan(input) untukmenghasilkankeluaran (output) dalambentukbarang/jasa. Contohpemeriksaankinerjaataskegiatanantara lain: pemeriksaankinerja atas kegiatan pembangunan jalan, pemerksaan kinerja atas pelayanan pembuatan KTP danpemeriksaankinerjaataskegiatanpengadaanbukupelajaran

  12. F. StandarPemeriksaanKinerja • Di Indonesia standarpemeriksaanpadasektorpublikadalahStandarPemeriksaanKeuangan Negara (SPKN) yang ditetapkandenganPeraturan BPK RI No. 1 Tahun 2007. Berdasarkan SPKN, dalampemeriksaankinerjaberlaku: • standarumum, • standarpelaksanaan, dan • standarpelaporan. • Standarumumberlakubagisetiapjenispemeriksaan baik itu pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja maupun pemeriksaan dengantujuantertentu. • Sedangkanstandarpelaksanaandanstandarpelaporanadalahspesifikuntuksetiapjenispemeriksaan.

  13. Lanjutan… • 1. StandarUmum • Standarumumterdiriatasempatpernyataan yang berkaitandenganpersyaratan : • kemampuandankeahlianpemeriksa, • independensiorganisasidan individual pemeriksa, • kemahiran professional berupa kecermatan dan keseksamaan, serta • pengendalianmutupemeriksaan. • Pernyataan standar umum pertama adalah: “Pemeriksasecarakolektifharusmemilikikecakapan professional yang memadai untuk melaksanaan tugas pemeriksaan.” • Pernyataanstandarumumkeduaadalah: “Dalamsemuahal yang berkaitandenganpekerjaanpemeriksaan, organisasipemeriksadanpemeriksa, harusbebasdalamsikap mental danpenampilandarigangguanpribadi, ekstern, danorganisasi yang dapatmemengaruhiindependensinya.” • Pernyataanstandarumumketigaadalah: “Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksawajibmenggunakankemahiranprofesionalnyasecaracermatdanseksama.” • Pernyataanstandarumumkeempatadalah: “Setiaporganisasipemeriksa yang melaksanakanpemeriksaanberdasarkanstandarpemeriksaanharusmemiliki system pengendalianmutu yang memadaidan system pengendalianmututersebutharusdireviuolehpihak lain yang kompeten (pengendalianmutueksternal).”

  14. Lanjutan… • 2. StandarPelaksanaan • Standar pelaksanaan terdiri dari empat pernyataan yang berkaitan dengan syarat-syarat bagipemeriksadalammerencanakandanmengawasipekerjaandilapangan. • Pernyataan standar pelaksanaan yang pertama adalah: “Pekerjaanharusdirencanakan secara memadai” • Pernyataan standar pelaksanaan ke dua adalah: “Stafharusdisupervisidenganbaik” • Pernyataan standar pelaksanaan yang ke tiga adalah: “Bukti yang cukup, kompeten, danrelevanharusdiperolehuntukmenjadidasar yang memadaibagitemuandanrekomendasipemeriksa.” • Pernyataanstandarpelaksanaan yang keempatadalah: “Pemeriksaharusmempersiapkandanmemeliharadokumenpemeriksaandalambentukkertaskerjapemeriksaan. Dokumenpemeriksaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harusberisiinformasi yang cukupuntukmemungkinkanpemeriksa yang berpengalamantetapitidakmempunyaihubungandenganpemeriksaantersebutdapatmemastikanbahwadokumenpemeriksaantersebutdapatmenjadibukti yang mendukungtemuan, simpulan, danrekomendasipemeriksa.”

  15. Lanjutan… • 3. StandarPelaporan • Pernyataan standar pelaporan pertama adalah: “Pemeriksa harus membuat laporan hasil pemeriksaan untuk mengomunikasikansetiaphasilpemeriksaan.” • Pernyataanstandarpelaporankeduaadalah: “Laporanhasilpemeriksaanharusmencakup: (a) pernyataanbahwapemeriksaandilakukansesuaidenganStandarPemeriksaan;(b) tujuan, lingkup, danmetodologipemeriksaan; (c) hasilpemeriksaanberupatemuanpemeriksaan, simpulan, danrekomendasi; (d) tanggapanpejabat yang bertanggungjawabatashasilpemeriksaan; (e) pelaporaninformasirahasiaapabilaada.” • Pernyataanstandarpelaporanketigaadalah: “Laporanhasilpemeriksaanharustepatwaktu, lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, sertajelasdanseringkasmungkin.” • Pernyataan standar pelaporan ke empat adalah: “Laporanhasilpemeriksaandiserahkankepadalembagaperwakilan, entitas yang diperiksa, pihak yang mempunyaikewenanganuntukmengaturentitasyang diperiksa, pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjuthasilpemeriksaan, dankepadapihak lain yang diberiwewenanguntukmenerimalaporanhasilpemeriksaansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku.”

  16. G. PerbedaanPemeriksaanKinerjadenganPemeriksaanKeuangandanPemeriksaanDenganTujuanTertentu • Perbedaanantarapemeriksaankinerjadenganpemeriksaankeuangandanpemeriksaandengantujuantertentudapatdilihatdaridelapanaspek, yakni: • tujuanpemeriksaan, • fokuspemeriksaan, • orientasi, • dasarakademis yang diperlukan, • keahlian yang dibutuhkan, • metodepemeriksaan, • kriteriapemeriksaandan • laporanhasilpemeriksaan. • Untuklebihjelasperbedaandariketigajenispemeriksaantersebutdapatditunjukkanpadatabeldibawahini.

  17. TabelPerbedaanantarJenisPemeriksaan

  18. Tabellanjutan…

  19. Tabellanjutan…

  20. Tabellanjutan…

  21. H. KonsepEkonomiEfisiensidanEfektivitas

  22. H. KonsepEkonomiEfisiensidanEfektivitaslanjutan…

  23. HubunganantarElemen Cost Of Input Input Proses Output Outcome Ekonomi Efisiensi Efektivitas • Gambar : hubunganantar input, proses, output danoutcome.

  24. Konsepekonomi, efisiensidanefektivitas • AspekEkonomi • Aspekekonomimeliputiperolehansumberdayadalamprosesdenganbiaya, waktu, tempat, kualitasdankuantitas yang tepat (right time, right cost, right place, right quality and quantity). • Ekonomi berarti meminimalkan biaya perolehan input untuk digunakan dalam proses, dengantetapmenjagakualitassejalandenganprinsipdanpraktikadministrasi yang sehatdankebijakanmanajemen. • Pemeriksaanatasaspekekonomidapatmemberikanjawabanataspertanyaanberikut. • Apakah input yang diperlukantelahdiperolehdenganmenggunakandanapubliksecaraekonomi? • Apakah input telahdigunakansecaraekonomi? • Apakahkegiatanmanajemendilaksanakansesuaidenganprinsip administrative dankebijakanmanajemen yang baik?

  25. ContohPenilaianAspekEkonomi • Untukmenilaipenggunaan dana publik dalam rangka perolehan input yang dibutuhkan adalah: • Barang A dapatdibeliditoko B seharga Rp200.000.000,00. • Dengancarapembayaran, kualitasdanlayananpurnajual yang samaBarang A dapatdibeliditoko C denganharga Rp180.000.000,00. • Jikaentitasmembeliditoko B makadikatakanentitastersebuttelahmelakukanpemborosanatauketidakekonomisansebesar Rp20.000.000,00.

  26. Konsepekonomi, efisiensidanefektivitaslanjutan… • Aspekefisiensi • Efisiensimerupakanhubungan yang optimal antara input dan output. Suatuentitasdikatakanefisienapabilamampumenghasilkan output maksimaldenganjumlah input tertentuataumampumenghasilkan output tertentu (kuantitasmaupunkualitas) denganmemanfaatkan input minimal. • Untukmenilaiefisiensi, makapertanyaan-pertanyaanberikutperludipertimbangkandalammelakukanpemeriksaan: • Apakah input yang tersediatelahdipakaisecara optimal? • Apakah output yang samadapatdiperolehdenganlebihsedikit input? • Apakah output yang terbaikdalamukurankuantitasdankualitasdapatdiperolehdari input yang digunakan? • Temuanatasefisiensidapatdirumuskanmenggunakanperbandingandenganaktivitas/industri yang sejenis, periode lain, standar, danbest practices yang secarategas telah diadopsi oleh entitas.

  27. ContohEfisiensi • Contoh: Untukmemproduksisuatujenis output tertentudenganjumlahtertentu yang samaterdapattigacara: • Cara 1 membutuhkan 5 unit material A dan 2 jam kerjasebagai input. • Cara 2 membutuhkan 6 unit material A dan 3 jam kerjasebagai input. • Cara 3 membutuhkan 7 unit material A dan 4 jam kerjasebagai input. • Makadikatakanbahwacara 1 lebihefisiendaricara 2 dan 3. Karenarasio input dan output (i/o) padacara 1, lebihkecildibandingkandenganrasio input dan output (i/o) pada cara 2 dan cara 3. • Untukmengetahuitingkatefisiensisuatuentitas, pemeriksajugadapatmenggunakankonsep cost-effectiveness sebagai alat analisis dalam melakukan pemeriksaan. • Pemeriksaan atas efisiensi meliputi aspek, apakah: • Program, aktivitas, fungsi, dankegiatantelahdikelola, diatur, diorganisasikan, dandilaksanakansecaraefisien; • Jasa yang diberikanpemerintahtelahditentukanwaktunyadenganmemadai.

  28. Konsepekonomi, efisiensidanefektivitaslanjutan… • Aspekefektivitas • Efektivitasmerupakantingkatpencapaianhasil program dengan target yang ditetapkan. Efektivitasberkaitandenganhubunganantara output yang dihasilkandengantujuan yang dicapai (outcome). Efektivitasberarti output yang dihasilkantelahmemenuhitujuan yang telahditetapkan. • Contoh: Pemerintah Daerah X memiliki program pelayanan bus yang bertujuanuntukmengurangitingkatpenggunaankendaraanpribadididalamkota. Outputnyapelayananbus yang diukur dengan jumlah kilometer pelayanan bus. Dalam rangka pelaksanaan program tersebut, Pemerintah Daerah X melakukanpembelian bus baru. • Misalnya, Biayapengoperasiansetahun bus merek A Rp1.000.000.000, sedangkanbiayapengoperasian bus merek B juga Rp1.000.000.000. Kilometer yang dilayani bus A 250.000 km setahun, sedangkan bus B 225.000 km setahun. Tetapi, dengan bus A penggunaankendaraanpribaditurunsebesar 10%. Sedangkandengan bus B, penggunaan kendaraan pribadi turun sebesar 30%. • Kesimpulannyadarisisiefektivitas (hubunganantara output danoutcome) penggunaanbus B lebihefektif (tetapitidaklebihefisien)

  29. Lanjutan… • Untukmelakukanpemeriksaanatasefektivitassuatuentitas, makapertanyaanpertanyaanberikutperludipertimbangkan: • Apakah output yang dihasilkantelahdimanfaatkansebagaimanadiharapkan? • Apakah output yang dihasilkan konsisten dengan tujuan? • Apakahdampak yang dinyatakanberasaldari output yang dihasilkandanbukandaripengaruhlingkunganluar?

  30. I. TahapanPemeriksaanKinerja • Pemeriksaankinerjaterbagidalamtigatahap, yaitutahapperencanaanpemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan pemeriksaan. • 1. PerencanaanPemeriksaan Tujuanperencanaanpemeriksaanadalahmempersiapkansuatu program pemeriksaan yang akandigunakansebagaidasarbagipelaksanaanpemeriksaansehinggapemeriksaandapatberjalansecaraefisiendanefektif. • Perencanaan pemeriksaan terdiri dari lima tahap, yaitu: • a. Pengidentifikasianmasalah Tujuandaritahapiniadalahuntukmengidentifikasipermasalahan yang adadalamorganisasi, program, danfungsipelayananpublik yang diperiksa. Duakegiatanutama yang dilakukandalamtahappengidentifikasianmasalahadalahpemahamanatasrencanastrategisdankebijakanBadantentangpemeriksaankinerjadanpemahamanatasentitas yang akandiperiksa. • b. Penentuan area kunci Tujuandaritahapiniadalahuntukmemilih area, bidangataukegiatan yang akanmenjadifokusdalampemeriksaan. Penentuan area kunci yang tepatakanmemungkinkanpenggunaansumberdayapemeriksaansecaralebihefisiendanefektif. Beberapa factor yang dapatdipertimbangkandalampenentuan area kunciadalahrisikoterhadapmanajemen, signifikansisuatu program, dampakpemeriksaandanauditabilitas.

  31. Lanjutan… • c. Penentuanobjek, tujuan, danlingkuppemeriksaan Tujuanpenentuanobjekpemeriksaanadalahuntukmemilih area-area pemeriksaan yang memilikirisiko yang tinggi. Tujuandaripenentuantujuanpemeriksaanadalah agar pemeriksaanmenjadilebihterarahdanmenghindariprosedur-prosedurpemeriksaan yang tidakdiperlukan. Sedangkantujuandaripenentuanlingkuppemeriksaanadalahuntukmenentukanprosedur-prosedurapa yang akandilakukan agar dapatmenjawabtujuanpemerikasaan. • d. Penetapankriteriapemeriksaan Kriteriaadalahstandar-standarkinerja yang masukakaldanbisadicapaiuntukmenilai aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilaksanakan oleh entitas yang diperiksa. Tujuan penetapan kriteria adalah sebagaidasardalammembandingkanapakahpraktik-praktik yang dilaksanakantelahmencapaistandar yang ditetapkan. • e. Penyusunan program pemeriksaandan program kerjaperorangan Program pemeriksaan adalah kumpulan dari prosedur pemeriksaan yang akan dilakukandandibuatsecaratertulis. Program kerjaperoranganmerupakanpenjabarandari program pemeriksaan yang akandilakukanolehmasing-masingpemeriksadalamsuatutimpemeriksaan. Tujuanpenyusunan program pemeriksaandan program kerjaperoranganadalahuntukmenetapkanhubunganantaratujuanpemeriksaan, metodologipemeriksaan, dankemungkinankemungkinanpekerjaanlapangan yang harusdikerjakan, mengidentifikasikandanmendokumentasikanprosedur-prosedurpemeriksaan yang harusdilaksanakansertasebagai media supervisidanriviu.

  32. 2. PelaksanaanPemeriksaan • Tujuantahappelaksanaanpemeriksaanadalahuntukmengumpulkanbukti-buktidanmengujiapakahbukti-buktitersebuttelahlengkapdantepatsertamenentukanapakahbukti yang dikumpulkantelahcukupuntukmenilaikinerjasuatuentitasdenganmembandingkannyaterhadapkriteria yang telahditetapkan. • Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pemeriksaan meliputi: • Memerolehdanmenguji data untukmenjawabtujuanpemeriksaan; • Menyusun dan menyampaikan konsep temuan pemeriksaan; • Memerolehtanggapanresmidantertulisataskonseptemuanpemeriksaan; dan • Menyampaikantemuanpemeriksaan.

  33. 3. Pelaporanpemeriksaan • Penyusunanlaporanpemeriksaanbertujuanuntukmemberikaninformasi, rekomendasi, danpenilaian yang independenbagipenggunalaporanataskegiatan yang dilakukanolehentitas yang diperiksadenganharapan agar teradiperubahanpositifbagikinerjaentitastersebutdimasadatang. • Kegiatan yang dilakukanpadatahappelaporanadalah: • Penyusunan konsep laporan hasil pemeriksaan • Perolehan tanggapan atas rekomendasi • Penyusunandanpenyampaianlaporanhasilpemeriksaan

  34. Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan • Secararingkastahappemeriksaankinerjadapatdigambarkanpadaskemadibawahini. 1. Identifikasimasalah 6. Pengujian Data 10. PenyusunanKonsep LHP 2. Penentuan area Kunci 7. PenyusunanTemuanPemeriksaan 11. PerolehanTanggapanAtasRekomendasi 3. Penentuanobyek, tujuan & lingkupPemeriksaanKinerja 8. PerolehanTanggapanResmi 4. PenetapanKriteria 12. PenyusunandanPenyampaian LHP 5. Penyusunan P2 dan PKP 9. PenyampaianTemuanPemeriksaanpadaEntitas

  35. IdentifikasiMasalah • Tahapidentifikasimasalahterdiridariduakegiatanutamayaitupemahamanatasrencanastrategisdankebijakanbadantentangpemeriksaankinerjadanpemahamanatasentitas yang akandiperiksa. • BeberapaKonsepDasar yang adadalamtahapidentifikasimasalah: • Entitasadalahsuatuorganisasi yang didirikanuntukmencapaitujuantertentudenganmenggunakansumberdaya yang dimiliki; • Input adalahsumberdaya yang dimilikidandigunakanentitasuntukmenghasilkan output antara lain berupadana, sumberdayamanusia, peralatandan material; • Prosesadalahkegiatan-kegiatanoperasional yang menggunakan input untukmenghasilkan output; • Output adalahbarang-barangdiproduksi; jasa yang diserahkan/diberikan, atauhasil-hasil lain dariprosesatas input (what is produced).

  36. Lanjutan… • Secaragarisbesar, pemahamanterhadapentitas yang diperiksameliputiduahal, yaitu: • 1. Gambaranumumentitas, yang terdiridari: • Visi, misi dan strategi entitas • Peraturanterkait (legal mandate) • Lingkungan internal, eksternaldanpihakterkait (stakeholders) • Tugaspokokdanfungsientitas • Strukturorganisasi • Anggarandanrealisasi • Key Performance Indikators (KPI) yang digunakan • Hasilpemeriksaan yang lalu. • 2. Memahami input, prosesdan output entitas. • Pemahamanterhadap input, prosesdan output entitasdimaksud agar pemeriksadapatmemahamibagaimanaprosesproduksi yang dilakukanolehentitas, yaitusumberdayaapa yang digunakansebagai input, bagaimanasumberdayatersebutdiprosesuntukmenghasilkan output dan output (barangataujasa) apa yang dihasilkan dari proses produksi tersebut. Pemahaman input, proses dan output akan memudahkanpemeriksauntukmengidentifikasipermasalahanapa yang akantimbulpadaketigahaltersebutdanapaakibatdaripermasalahantersebut.

  37. Sumberinformasi yang dapatmembantupemeriksadalamprosesidentifikasimasalah, antara lain: • Rencanastrategis BPK dankebijakanBadantentangpemeriksaankinerja; • Hasilpemeriksaanterdahulu; • Peraturanperundang-undangan yang berlaku; • Pernyataan-pernyataan dan atau keputusan pemerintah; • Pendapatpublik yang direflesikandalamkeputusan-keputusandanataurisalahrisalahsidang/rapat DPR; • Strategi dan rencanakerja, dan laporantahunanentitas; • Anggaranentitas; • Strukturorganisasi; • Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan entitas; • Petunjuk pelaksanaan intern dan pedoman operasional yang ada; • Evaluasi program entitasdanrencanaperiksa intern; • Hasilevaluasi dan laporaninternalperiksaentitas; • Notulenrapatpimpinan/manajemen; • Hasil-hasildiskusidenganmanajemendan stakeholders; • Hasilstudi yang dilakukanolehindustri, professional ataukelompok-kelompok yang mempunyaikepentingandenganentitas yang diperiksa; • Hasil-hasilpenelitianakademis; • Hasilliputan media massa.

  38. Lanjutan… • Pengumpulaninformasidalamrangkaidentifikasimasalahdapatdilakukandenganprosedursebagaiberikut: • Pelajarirencanastrategis BPK danKebijakanBadantentangpemeriksaankinerja; • Pahamientitas yang akandiperiksa, biladiperlukanlakukanobservasisingkatdilapanan dan wawancaradenganmanajemen; • Reviuperaturan-peraturan yang mendasari program yang diperiksa, laporankemajuan pelaksanaan program serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program; • Identifikasidanreviutujuandan program yang diperiksa; • Telitiapakahtelahadatolakukur, standaratau KPI untukmengukurkeberhasilan program; • Telitikemungkinanadanyahambatan yang dialamientitasdalammelaksanakankewenangannya, yang mungkindisebabkanolehadanyakewenanganserupayang dimiliki oleh entitas lain; • Telitikemungkinanadanyapenyalahgunaanwewenang yang dilakukanolehentitas yang diperiksa; • Telitikemungkinanadanyaperaturanataukebijakanpemerintah yang menghambatpencapaiantujuandari program yang telahditetapkan; • Pelajarikemungkinanadanyabatasan-batasan, berdasarkanperaturanataukebijakaninstitusidiatasnya yang diberlakukanterhadapentitas yang diperiksa; • Lakukanreviuatashasil-hasilstudi yang telahdilakukankelompokindustri, kelompokprofesionaldankelompok-kelompok lain yang mempunyaikepentinganterhadapentitastersebut. • Inventarisasiisu-isumutakhirtentangpermasalahan yang dihadapiolehentitas, yang dapat diperoleh dari media massa dan sumber-sumber lainnya.

  39. ProsedurPenetapan Area Kunci • Area kunciadalah area, bidang, program, ataukegiatan yang merupakanfokuspemeriksaandalamentitas yang diperiksa. Penentuan area kuncisangatpenting agar pelaksanaan pemeriksaan dapat lebih fokus pada tujuan pemeriksaan, sehingga memungkinkan penggunaan sumber daya pemeriksaan yang lebih efisien dan efektif. • Berdasarkanhasil yang diperolehdariidentifikasimasalah, yang didalamnyaterdapatinformasitentangvisi, misi, prosesbisnis, dantugasutamadarientitas, pemeriksadapatmenentukanbeberapa area potensial yang dapatdikembangkandalampemeriksaan. Area potensial yang telahteridentifikasitersebut, selanjutnyaakandipilihberdasarkanurutanprioritasnyauntukditentukansebagaifokusutamaobjekpemeriksaan yang disebut area kunci. Untukmenentukanurutanprioritas area kunci yang akandipilih, digunakansuatupendekatanfaktor-faktorpemilihan (selection factors) yang terdiriatas (1) risikomanajemen, (2) signifikansi, (3) dampakpemeriksaan, dan (4) auditabilitas. • 1. RisikoManajemen • Pendekatanpemeriksaanberbasisrisikodalampemeriksaanlaporankeuangandiartikansebagaisuatupendekatandenganmenggunakananalisisrisikountukmenentukan area penting yang seharusnyamenjadifokuspemeriksaan. Padapemeriksaanlaporankeuanganberfokuspadarisikoterjadinyasalahsaji material dalampenyajianlaporankeuangan. Pendekatanpemeriksaanberbasisrisikodalampemeriksaankinerja, lebihditekankanpadarisiko yang ditanggungmanajementerkaitdenganaspekekonomi, efisiensi, danefektivitas.

  40. Lanjutan… • Beberapahal yang dapatdigunakanuntukmenilaikemungkinanterjadinyarisikomanajemendarisisiekonomi, efisiensi, danefektivitasantara lain : • a. Pengeluarandibawah/diatasanggarandalamjumlah yang signifikan; • b. Tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan; • c. Tingginyamutasipegawai; • d. Manajementidakbereaksiataskelemahan yang ditemukan; • e. Ekspansi program secara mendadak; • f. Hubungantanggungjawab yang tumpangtindih, tidakjelasataumembingungkan; • g. Aktivitas yang bersifatkompleksdalamsuatulingkungan yang penuhdenganketidakpastian. Beberapaindikator yang mengakibatkanketidakpastiantersebutantara lain: • Kegiatan yang amatterdesentralisasidenganbanyakpihak yang berkepentingan; • Penggunaanteknologi yang berkembangamatpesatdancanggih; • Lingkungan yang dinamisdankompetitif; • Melibatkanberbagaimacaminstansi/lintassektoral, dan; • Proyek atau aktivitas yang baru. • Penentuanrisikomanajemensangatdipengaruhiolehpenilaianpemeriksaataspengendalian internal. Pengendalian yang lemahatassuatu program/kegiatanmengandungrisiko yang tinggi. Pengendalian yang lemahatassuatu • program/kegiatanmengakibatkantujuan program/kegiatan (meliputiefektifitas, efisiensi, atau ekonomi) semakin sulit tercapai. Pemahaman mengenai Sistem Pengendalian Internal (SPI) darientitasdapatdiperolehdarihasilpengujian SPI padapemeriksaankeuangan. Apabilabelumterdapat data mengenaihasilpengujian SPI daripemeriksaankeuanganmakapemeriksadapatmelakukanpemeriksaan SPI khususatas area-area potensial yang akanmenjadi area kunci.

  41. Lanjutan,… • 2. Signifikansi • Konsepsignifikansidalampemeriksaankinerjahampirsamadenganmaterialitasdalampemeriksaankeuangan. Signifikansisuatu area pemeriksaanberkaitandengandampak yang dihasilkan area tersebutterhadapobjekpemeriksaansecarakeseluruhan. Signifikansibergantungpadaapakahsuatukegiatandalamsuatu area pemeriksaansecarakomparatifmemilikipengaruh yang besarterhadapkegiatanlainnyadalamobjekpemeriksaansecarakeseluruhan. Penentuansignifikansimerupakanpenilaianprofesionaldimanaseorangpemeriksaharusmempertimbangkan faktor-faktor seperti materialitas keuangan, batas kritis keberhasilan, danvisibilitas. • a. Aspekmaterialitaskeuangan • Materialitaskeuanganadalahsalahsatuaspekdarisignifikansi. Faktorinididasarkanataspenilaianterhadapaset yang dikuasai, jumlahpenerimaandanpengeluaran yang dikelolaolehentitas yang diperiksa. Makin material nilaiaset/uang yang dikelolasuatukegiatan/program, makintinggikemungkinanmenjadi area kunci yang akandipilihsebagaiobjekpemeriksaan. Materialitasdalam audit keuangandan audit kinerjadapatberbeda. Objek yang samabisadipandangsecaraberbedasehinggaadakemungkinan material menurut audit kinerjatapimenurut audit keuangantidak material.

  42. Lanjutan… • b. Aspekbataskritiskeberhasilan Aspekbataskritiskeberhasilanmenunjukkanpentingnyasuatu area dalammenentukankeberhasilansuatuentitas. Apabilaperbaikan yang ditimbulkanakanmemberikandampak yang signifikanterhadapoperasientitasmakasignifikansinyaakantinggi. Sebaliknyaterhadapsuatupekerjaan yang bersifatrutindanperbaikankinerjasuatuobjektidakberdampakluasterhadapkinerjaentitassecarakeseluruhanmakatingkatsignifikansinyarelatifrendah. • c. Visibilitas Visibilitasataukejelasansuatu area, berhubunganeratdengandampakeksternaldarikegiatan/program tersebut. Hal iniberkaitandenganfaktorsosial, ekonomidanlingkungan, sertapentingnyakegiatantersebutterhadap program pemerintahataumasyarakat.

  43. Lanjutan… • 3. Dampak Audit • Dampak audit merupakannilaitambah yang diharapkandari audit tersebut, yaitusuatuperubahandanperbaikan yang dapatmeningkatkan ‘3E’ dari area yang diperiksa. Nilaitambah yang dihasilkandarisuatu audit merupakanhalpentingdalammenentukan area kunci yang akandiperiksasecaraterinci. • Contohdampak audit yang diharapkan : a. Aspekekonomi • 1) Penguranganbiayasebagaihasildaripengadaan yang lebihbaik; • 2) Penguranganbiayaakibatpemanfaatansumberdaya yang lebihekonomis. b. Aspekefisiensi • 1) Peningkatan output padatingkat input yang sama. • 2) Perbaikanataspekerjaangandadankurangkoordinasi. c. Aspekefektivitas • 1) Perbaikananalisiskebutuhan. • 2) Memperjelas tujuan dan kebijakan.

  44. Lanjutan… • 4. Auditabilitas • Auditabilitasberhubungandengankemampuan BPK RI (AKN dan Kantor Perwakilan) untukmelaksanakan audit sesuaidenganstandarprofesi (SPKN). Berbagaikeadaandapatterjadi, yang menyebabkanpemeriksamemutuskanuntuktidakmelakukan audit dalam area tertentuwalaupunhaltersebutamatsignifikan. • Berbagaisituasimungkinterjadisehinggamenyebabkanpemeriksamemutuskanuntuktidakmelaksanakanpemeriksaanpadabeberapa area tertentuwalaupunhalitusignifikan. Dalammemutuskanhaltersebut, pemeriksadapatmempertimbangkanhal-halberikut: a. Sifatkegiatan yang tidakmemungkinkanuntukdiaudit, misalnyauntukmelakukan audit ataspertimbangan-pertimbanganteknissuatufasilitaspenelitian. b. Bilapemeriksatidakmemilikiataumendapatkankeahlian yang dipersyaratkan. c. Area tersebutsedangdalamperubahan yang signifikandanmendasar. d. Kriteria yang cocok/pantas tidak tersedia untuk menilai kinerja. e. Lokasidimanapekerjaanlapangantidakdapatdijangkausehubungandenganbencana alam atau alasan lain. Apabilahaldiatasditemukan, makapemeriksaperlumempertimbangkanuntuktidak melanjutkan pemeriksaan ke pemeriksaan terinci.

  45. Lanjutan… • MatrikPembobotan Area Kunci • Untukmelakukanpenilaianterhadapfaktor-faktorpemilihanyaitufaktorrisikomanajemen, signifikansi, dampakpemeriksaan, danauditabilitas, pemeriksadapatmelakukanpembobotanberdasarkanpertimbanganprofesionalnya (professional judgment). Pertimbanganpembobotan yang dilakukanolehpemeriksaharusdituangkandalammatrikpenentuan area kunci. Dalamrangkapelaksanaan quality control (QC) daninformasi yang lengkapbagipemeriksaberikutnyamakapertimbanganpembobotan per selection factor dilakukandalambentukdeskripsi. • Pembobotandilakukandenganmenggunakanmatrikspembobotandenganskorterhadapfaktor-faktorpemilihansebagaiberikut: • Tinggi = skor 3 • Sedang = skor 2 • Rendah = skor 1 • Contohpenentuan area kuncipadasuatukantorpertanahansetelahdilakukananalisaterhadapmasing-masingselection factors dapatdilihatsebagaiberikut:

  46. Kesimpulan:Dari tabeldiatasterlihat area potensialpengelolaanpelayanankepadapemohonmendapatkanskortertinggisebesar 11 (sebelas), sehinggatimpemeriksamemutuskan area ini sebagai area kunci

  47. Lanjutan… • Analisauntukpemilihan area kuncidiatasadalahsebagaiberikut:

  48. E. MenetapkanTujuandanRuangLingkupPemeriksaan • Setelah area kunciditetapkan, langkahberikutnyaadalahmenentukantujuandanruanglingkuppemeriksaan. Tujuanpemeriksaandirumuskanuntuksetiap area kunci yang terpilih. Sangatpentinguntukmenetapkantujuanpemeriksaansecarajelaskarenahalinimemberikanarahkepadapemeriksadalammelakukankegiatanpemeriksaan. • Sesuaidengan SPKN paragraf 4 dan 5 disebutkanbahwatujuanpemeriksaanadalahpernyataanapa yang ingindicapaidan/ataupertanyaanapa yang dijawabdalamsuatupemeriksaan. Sedangkanlingkuppemeriksaanadalahbataspemeriksaandanharusterkait langsung dengan tujuan pemeriksaan. • Pemeriksaankinerjapadaumumnyaditujukanuntukmenilaiaspekekonomi, efisiensi, danefektivitas (3E) atassuatuobjekpemeriksaan. Namundalampelaksanaannyasuatupemeriksaankinerjatidakharusmencakupseluruhaspek 3E. Dengankata lain pemeriksaan kinerja dapat dilakukan hanya untuk menilai aspek ekonomi atau aspek efisiensi atau aspek efektivitas. Pembatasan aspek yang diperiksa akan memungkinkan • BPK untukmengalokasikansumberdaya yang adadenganlebih optimal danrekomendasi yang diberikanakanlebihfokus.

  49. Lanjutan… • Sepertisudahdisebutkansebelumnyasetiapkesimpulanpemeriksaanharusdibuatsesuaidengantujuanpemeriksaannya. • Misalnyatujuanpemeriksaanuntukmenentukan efisiensi proses suatu tugas tertentu seakurat mungkin, maka pemeriksa dapatmembuatkesimpulansebagaiberikut: • 1. Ya, tugas tersebut dilaksanakan secara efisien dengan memperhatikan kualitas; atau • 2. Tidak, prosestugastersebuttidakdilakukansecaraefisiendenganmemperhatikanakurasi; atau • 3. Ya, prosestugastersebutdilakukansecaraefisien, namunkeakuratannyatidakdiperhitungkandalampelaksanaannya.

  50. LingkupPemeriksaan • Lingkuppemeriksaanadalahsuaturerangkaataubatasandansubjeksuatupemeriksaan. Hal inibiasanyadilakukandenganmenyebutkanhal-hal yang akandicakupdalampemeriksaandalamsuatujangkawaktutertentu, atauhal-hal yang tidakakandicakupdalamsuatupemeriksaan. Penentuanlingkuppemeriksaanharusterkait dengan tujuan pemeriksaan yang telah ditetapkan dan merupakan hal yang pentingdalamprosesperencanaan. • Beberapa parameter yang dapatdigunakanuntukmenetapkanlingkuppemeriksaan, antara lain: • 1. Segmen-segmenorganisasional; • 2. Program, sub-program dan/ataukomponen-komponennya; • 3. Jasaatauliniproduk; • 4. Aspek-aspekkhususdalamkinerjaentitas, misalnyakegiatanpemasaran, asetorganisasi, dan lain-lain.

More Related