1 / 22

Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Oleh : Dr. Ir. Tri Dewanti W., M.Kes. Jurusan THP-FTP Universitas Brawijaya Malang. DIVERSIFIKASI/ PENGANEKARAGAMAN PANGA N usaha penganekaragaman usaha tani secara : horizontal, vertikal dan regional.

colman
Download Presentation

Gizi dan Kesehatan Masyarakat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Gizi dan Kesehatan Masyarakat Oleh : Dr. Ir. Tri Dewanti W., M.Kes. Jurusan THP-FTP Universitas Brawijaya Malang

  2. DIVERSIFIKASI/ PENGANEKARAGAMAN PANGAN usaha penganekaragaman usaha tani secara : horizontal,vertikal dan regional UPAYA PENINGKATAN KONSUMSI ANEKA RAGAM PANGAN NON BERAS DENGAN PRINSIP GIZI SEIMBANG

  3. Aku sehat karena panganku cukup, beragam, bergizi seimbang, aman, dan halal

  4. Produksi Pasokanpangandariluar (Impor ) KETERSEDIAAN PANGAN PER KAPITA Cadangan pangan Bantuan pangan Luas panen Produktifitas Diversifikasi produk Saranadanprasaranapemasaran Irigasi, teknologi, kredit, Sarana produksi JumlahPenduduk Sumber : Patrick Webb and Beatrice Rogers. 2003 (dimodifikasi Iklim, hama penyakit, bencana,dll.

  5. KEAMANAN PANGAN KELEBIHAN PANGAN KEKURANGAN PANGAN GIZI BURUK GIZI BURUK GANGGUAN KESEHATAN • TURUNNYA HARGA • KERUSAKAN PRODUKSI RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES DALAM PEMENUHAN PANGAN MASALAH PANGAN

  6. PERMASALAHAN PANGAN DI INDONESIA • konsumsi beras di Indonesia masih di atas 100 kg per kapita per tahun (Hermanto, 2008) Idealnya, 60 kg per kapita per tahun, (Jepang) KetergantunganMasyarakat Indonesia akanberassangattinggi. Hargaberas > Rp. 5000, masyarakatkelompokmiskin, beliberasaking/karak. Masy. Kelompokkurangmampumakannasiaking, sepertitahun-tahun 60 – 70 an AKAR MASALAH: KEMISKINAN

  7. TANTANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN • Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras Upaya penggalian dan pemanfaatan sumber sumber pangan karbohidrat lokal masih kurang Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam Kemampuan memproduksi pangan lokal masih rendah, terutama musim paceklik Penerapan teknologi produksi dan teknologi pengolahan pangan lokal di masyarakat tidak mampu mengimbangi pangan olahan asal impor yang membanjiri pasar.

  8. ANALISIS SWOT PELAKSANAAN DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK/NON BERAS

  9. DiversifikasiHorisontal : • Upayamenganekaragamkanproduk yang dihasilkandanproduk yang dikonsumsibudidayanya • DiversifikasiVertikal : • Upayameningkatkannilaitambah komoditaspangan, lebihberdayaguna pengembanganproduksisetelahpanen/pengolahan • Diversifikasi Regional : • Upayapenganekaragamanproduk yang dihasilkanuntukdikonsumsi berdasarkanpotensipanganlokal

  10. Prinsip Deversifikasi Pangan : • Pemantapan swasembada pangan  beras • Perbaikan mutu gizi pangan • Peningkatan nilai tambah non beras Dampak yang diharapkan : • Peningkatan pangan yang lebih beragam • Peningkatan usaha budidaya non beras • Peningkatan usaha industri pangan yang lebih beragam  lapangan kerja baru

  11. Deversifikasi Pangan VS Perbaikan Mutu Gizi : • Konsumsi pangan beragam  memperbaiki mutu gizi makanan • makanan tunggal  tdk dpt mencukupi kebutuhan gizi • Misal : - beras  tinggi KH dan kurang asam amino lisin - kedele  tinggi protein kurang asam amono methionin  dengan menggabung ke 2nya akan tercukupi energi, protein dan asam amino yang lebih lengkap

  12. UpayaDeversifikasi : bukanhalmudahkarenamerubahpolakonsumsi • Intervensipenyuluhandansosialisasi • Penyediaanpangan yang beranekaragam • Intervensiprodukmakananbaru, bergizi, murah, disukaidanamanteknologipascapanendanteknologipengolahan • Mempertinggihargaberasmenekanhargakomoditas lain • Polatanamgandaproduktivitaslebihtinggi

  13. Pekarangandanlahantidur/tidakproduktifdapatdimanfaatkanuntukbudidayapalawijaPekarangandanlahantidur/tidakproduktifdapatdimanfaatkanuntukbudidayapalawija • menjaminketersediaanbahanpangan lain padasaatgagalpanen/musibah • Faktor-faktor yang harusdiperhatikan : 1) Polamakandankeadaandefisiensigizi menu • menu tinggi KH, rendah protein danlemakpadaanak-anakberakibatkuranggizi • dianjurkanmengkonsumsimakanantinggi protein (kacang-kacangan) • mengkonsumsibahanmakananberagamgizilengkap

  14. 2) Akseptabilitas (penerimaan) • Cita rasa, bentuk, aroma, kenampakan  daya terima • Perlu diciptakan makanan baru • Perlu inovasi pengolahan 3) Kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan lahan • Terbatasnya tenaga kerja dan lahan garapan • Jangan mengganggu pekerjaan sbg petani tanaman pangan dan penggunaan lahannya • Memanfaatkan waktu luang dan lahan tdk produktif/pekarangan untuk mengembangkan tanaman baru

  15. 4) Sumber Penghasilan baru dan Potensi Pemasaran • Bila produk yg dihasilkan suatu kebutuhan bahan pangan  ada pembeli  ada pasar  sumber penghasilan baru • Merupakan persediaan pangan dan tabungan bagi keluarga 5) Kemudahan dalam Penyiapan • Produk baru mudah diterima bila mudah, cepat dan praktis dalam penyiapannya untuk dikonsumsi • Perlu diperkenalkan teknologi pasca panen dan pengolahannya

  16. 6) Ketersediaan secara lokal • Sebaiknya bahan merupakan potensi yg ada di daerah tsb.  menjamin ketersediaan • Bahan yg ada tetapi belum dikenal perlu ditunjukkan keunggulan komparatif diantaranya harga, dan nilai gizinya 7) Pendidikan Gizi dan Kesehatan • Diperlukan untuk menunjang program deversifikasi sehingga tujuan peningkatan status gizi dan kesehatan tercapai

  17. Potensi dan Kendala Deversifikasi Pangan •  dilihat dari 2 sisi : - Produksi (Penawaran) - Konsumsi (Pemasaran) • Produksi : • Potensi : • Beranekaragamnya tanaman dan varietas yg ada • Iklim tropik yang menunjang • Adanya budidaya palawija yg sudah dikenal • Prospek pasar yg luas dan potensial

  18. Kendala : • Komoditi non beras sbg tanaman sekunder/sampingan • Lahan yg ada untuk tanaman padi  adanya lahan kering • Sistem irigasi yg konvensional • Ketersediaan sarana produksi (bibit unggul) • Sulitnya penerapan teknologi baru  masalah mekanisasi • Penanganan pasca panen dan pengolahan yg belum baik

  19. Konsumsi : • Potensi : • Meningkatkan pendapatan • Pengembangan industri pangan  diperlukan : • Pengawasan gizi • Pengawasan higiene • Pengawasan keamanan pangan • Berkembangnya produk makanan jadi atau makanan cepat/ siap santap

  20. Kendala : • Belum adanya teknologi tepat guna bagi pengolahan non beras • Penyiapan yang cukup lama bagi komoditas non beras • Bagi industri pangan : • Ketersediaan bahan yg belum mencukupi • Kualitas bahan mentah yg bervariasi dan rendah • Penggunaan zat aditive yg belum benar • Kesadaran sanitasi dan higiene yg rendah  keracunan • Kesadaran taat peraturan yg rendah • Pengawasan yg masih kurang dari instansi berwenang

  21. INDIKATOR KEBERHASILAN

  22. Gandum/Terigu • Mie instan • Roti (bakery , pizza, burger ) Menu Modern yg • Macam-macam Snack awetan selalu ada dlm • Cake, kue-kue basah makanan sehari-hari Import gandum terus meningkat ! Bagaimana pendapat dan solusinya ?

More Related