1 / 11

04. DEPARTEMENTALISASI BOP

04. DEPARTEMENTALISASI BOP.

alice
Download Presentation

04. DEPARTEMENTALISASI BOP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 04. DEPARTEMENTALISASI BOP Adalah pembagian BOP ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau pusat biaya (cost centre). Dalam departementalisasi BOP,tarif BOP dihitung untuk setiap departemen produksi dengan dasar pembebanan yg mungkin berbeda di antara departemen-departemen produksi yg ada. Oleh karena itu departementalisasi memerlukan pembagian perusahaan ke dalam departemen untuk memudahkan pengumpulan BOP yg terjadi.

  2. Departemen-2 inilah yg mrpk pusat-2 biaya yg akan dibandingkan antara biaya dan prestasinya. • Departementalisasi BOP bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian BOP akan lbh mudah dilakukan dng cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya,shg akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yg terjadi dalam departemen tertentu

  3. Dengan digunakannya tarif-2 BOP yg berbeda untuk setiap departemen,maka pesanan atau produk yg melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan BOP sesuai dng tarif dept ybs. Hal inimempunyai akibat terhadap ketelitian dalam penentuan harga pokok produk.

  4. Langkah-2 Penentuan Tarif BOP • Penyusunan anggaran BOP per departemen • Alokasi BOP departemen pembantu ke dept produksi, dengan alternatif metode : a. Metode alokasi langsung b. Metode alokasi bertahap 1) alokasi kontinyu 2) meth aljabar 3) meth urutan alokasi yg diatur 3. Perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen

  5. Penyusunan Anggaran BOP 1. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yg direncanakan utk tahun anggaran. 2. Penaksiran BOP tak langsung departemen 3. Distribusi BOP tak langsung dept ke departemen-2 yg menikmati manfaatnya 4. Penjumlahan BOP per departemen (BOP langsung dan BOP tak langsung) utk mendapatkan anggaran BOP

  6. Alokasi BOP departemen Pembantu ke Departemen Produksi • Methodealokasi langsung (direct allocation method) : BOP dept pembantu dialokasikan ke setiap depat produksi yg menikmatinya.meth ini digunakan apabila jasa yg dihasilkan oleh dept pembantu hanya dinikmati oelh dept produksi saja. Tidak ada dept pembantu yg menggunakan jasa dept pembantu yg lain • Methde alokasi bertahap

  7. 2. Methode alokasi bertahap: meth ini digunakan apabila jasa yg dihasilkan departemen pembantu tidak hanya dimanfaatkan departemen prodksi saja,ttp juga oleh dept jasa lainnya. Meth ini dibagi menjadi : a. Methode alokasi bertahap yg memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar dept pembantu: 1)metode alokasi kontinyu 2)metode aljabar b. Methode alokasi bertahap yag tdk memperhitungkan transfer jasa timbal balik ( disebut juga metode urutan alokasi yang diatur)

  8. Contoh Kasus • Mulyadi hal 244 s/d 260

  9. Analisis Selisih BOP per Departemen Langkah-langkah : • Mengumpulkan BOP yang sesungguhnya terjadi per departemen per tahun anggaran • Mengumpulkan data sesungguhnya yg berhubungan dng dasar distribusi dan alokasi BOP • Mengalokasikan BOP ses dept pembantu dng cara spt yg dilakukan penentuan tarif BOP • Membandingkan BOP ses tiaqp dept dng yg dibebankan kpd produk berdasrkan tarif,utk perhitungan BOP yg lebih atau kurang dibebankan • Menganalisis selisih BOP per departemen • Lihat contoh hal 262-263

  10. Akuntansi BOP • Pembebanan BOP ke produk berdasarkan tarif yg ditentukan dimuka • Pengumpulan BO{P yg sesungguhnya terjdai • Penutupan rekening BOP yg dibebankan ke rek BOP sesungguhnya • Penghitungan pembebanan lebih atau kurang • Contoh hal 266-270

More Related