1 / 17

TRANSISTOR BIPOLAR

TRANSISTOR BIPOLAR. (BIJUNCTION TRANSISTOR). INTRODUCTION. STRUKTUR BIJUNCTION TRANSISTOR (BJT). KONFIGURASI RANGKAIAN BJT. ALIRAN ARUS PADA BJT. MENU UTAMA. Intro. Selama tahun 1904-1947 vacuum tube digunakan sebagai komponen elektronika.

aine
Download Presentation

TRANSISTOR BIPOLAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TRANSISTOR BIPOLAR (BIJUNCTION TRANSISTOR)

  2. INTRODUCTION STRUKTUR BIJUNCTION TRANSISTOR (BJT) KONFIGURASI RANGKAIAN BJT ALIRAN ARUS PADA BJT MENU UTAMA

  3. Intro • Selama tahun 1904-1947 vacuum tube digunakan sebagai komponen elektronika. • Pada akhir 1947 ditemukan transistor sebagai ganti dari vacuum tube • Transistor tersusun atas tiga buah lapisan semiconduktor (tipe-n dan tipe-p) • Transistor bipolar (BJT): • npn • pnp main menu

  4. Lambang BJT back main menu

  5. Struktur Fisik BJT main menu

  6. Aliran Arus pada BJT main menu

  7. Konfigurasi Rangkaian BJT • Common Base Configuration • Common Emitter Configuration • Common Collector Configuration main menu

  8. next back main menu Common Base Configuration • Base (basis) dihubungkan bersama ke bagian input dan output dari transistor (biasanya base dihubungkan ke ground).

  9. next back main menu Kurva Karakteritik Common Base Configuration

  10. next back main menu • Pada Active Region, collector-base mengalami reverse bias, sementara base-emitter mengalami forward bias • Pada Cutoff Region, collector-base dan base-emitter keduanya mengalami reverse bias • Pada Saturation Region, collector-base dan base-emitter mengalami forward bias

  11. back cont. main menu Alpha (α) • Dalam analisa DC, besarnya arus IC berkaitan dengan besarnya arus IE yang diakibatkan adanya majority carrier • Hubungan ini disebut dengan alpha (α)

  12. next back main menu Common Emitter Configuration • Emitter dihubungkan bersama ke bagian input dan output dari transistor (biasanya emitter terhubung ke ground)

  13. next back main menu Kurva Karakteristik Common Emitter Configuration

  14. next back main menu • Pada Active Region, collector-base mengalami reverse bias, sementara base-emitter mengalami forward bias • Pada Cutoff Region, colector-base dan base-emitter diberi reverse bias • Pada Saturation Region, collector-base dan base-emitter diberi forward bias

  15. next back main menu Beta (β) • Dalam analisa DC, besarnya IC dan IB direlasikan dengan sebutan beta (β) • Dalam datasheet, βdc biasa dituliskan sebagai hFE

  16. back cont. main menu Hubungan α dan β

  17. back cont. main menu Common Collector Configuration • Collector dihubungkan bersama ke input dan output dari transistor • Mempunyai input impedance yang tinggi dan output impedance yang rendah

More Related