1 / 33

Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial

Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial. dr Roslaili Rasyid M.Biomed. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial  masalah kesehatan masyarakat yang penting :  angka kesakitan dan kematian .  lama perawatan .  biaya kesehatan.

wayne
Download Presentation

Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial dr Roslaili Rasyid M.Biomed

  2. PENDAHULUAN • Infeksi nosokomial  masalah kesehatan masyarakat yang penting: •  angka kesakitan dan kematian. •  lama perawatan. •  biaya kesehatan. • komplikasi tersering pasien yang dirawat di rumah sakit.

  3. Definisi • Infeksi yang terjadi pada pasien rawat inap di Rumah Sakit yang tidak terdapat waktu masuk atau tidak dalam masa inkubasi. • Arti kata Nosokomial “berhubungan dengan tempat tidur pasien” (bedside associated) secara praktis juga berarti yang berhubungan dengan tempat perawatan, seperti rumah Sakit, Rumah Bersalin, Rumah Panti Werda

  4. INFEKSI NOSOKOMIALhospital-acquired infection” • Infeksi yang didapat ketika penderita dirawat di rumah sakit: • Saat mulai dirawat  tanda-tanda klinis (-). • Saat mulai dirawat  tidak dalam MI. • Tanda-tanda klinis  timbul sekurang-kurangnya 3 kali 24 jam sejak mulai perawatan.

  5. Infeksi nosokomial • Infeksi yang terjadi di RS,oleh mikoorganisme yang berasal dari RS,dapat terjadi selama penderita dirawat atau setelah dipulangkan. • Dapat terjadi pada penderita,tenaga kesehatan atau pengunjung • Penyakit infeksi yang sedang dalam masa inkubasi ketika penderita masuk RS,bukan Infeksi Nosokomial

  6. Tiga Komponen pada Infeksi Nosokomial • Mikroorganisme penyebab • Cara penularan • Daya tahan Tubuh Pasien Source Susceptible Host Means of Transmission

  7. Sumber • Setiap orang dirumah sakit dapat merupakan sumber infeksi karena setiap orang membawa kuman secara normal (kolonisasi) • Benda-bendapun dapat merupakan sumber infeksi seperti lingkungan, terutama benda yang terkontaminasi dengan kuman dari pasien yang terinfeksi atau dari tangan petugas kesehatan. • Kuman yang dapat menimbulkan infeksi kalau : • Jumlahnya banyak • Virulensinya tinggi • Imunitas pasien rendah

  8. Sumber Infeksi dan Cara Penularan • Endogen • Transmisi diluar habitat normalnya. • Kerusakan jaringan. • Terapi antibiotika  flora normal berkurang. • Eksogen/infeksi silang • Kontak langsung antar pasien • Melalui udara / air • Petugas kesehatan (carrier) • Objek yang terkontaminasi.

  9. Lingkungan: • Air, larutan desinfektan Pseudomonas, Acinetobacter • Alat - alat • Makanan • Udara • dll

  10. Faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi : • Patogenitas kuman : Kesanggupan kuman untuk timbulkan penyakit • Staphylococcus aureus patogenitas tinggi • Streptococcus viridans patogenitas rendah • Virulensi kuman : Ukuran derajat penyakit yang ditimbulkan • Sakit ringan ?, Sakit berat ?, Mati ? • Dosis kuman : Dosis infeksi • Salmonella typhi 103 0 - 10 % • Salmonella typhi 107 50 % • Salmonella typhi 109 95 % • Daya tahan hospes

  11. Infeksi Nosokomial • Infeksi silang (cross infection) • Infeksi lingkungan (environmental infection) • Infeksi diri sendiri (self infection)

  12. TRANSMISI

  13. KERENTANAN PENDERITA • Usia yang ekstrim  bayi atau usia tua. • Penyakit kronis, radiasi, kemoterapi, trauma. • Alat invasif

  14. MIKROORGANISME PENYEBAB Bakteri Komensal. Flora normal  mencegah kolonisasi patogen. Daya tahan tubuh menurun atau pindah tempat normalnya  infeksi ex: E.coli (ISK). dll Bakteri Patogen Staphylococcus aureus dll

  15. MIKROORGANISME PENYEBAB • Virus: Influenza, Hepatitis B &C, varicella, rubella  penting. HIV? • Jamur & parasit  umumnya opotunistik. • Jamur : • C. albicans  vagina, mulut. dll • Nocardia sp paru • C. neoformans otak, paru • H. capsulatum  paru • Aspergilus spparu • Parasit : • Toxoplama gondii  tranplantasi jantung • Pneumocystis carinii transplantasi ginjal

  16. Diagnosis bakteriologik • Diagnosis bakteriologik yang tepat adalah sangat penting untuk menentukan antibiotika yang tepat . • Tim PPIRS perlu mengetahui kuman infeksi nosokomial berasal dari mana sumbernya

  17. PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI ROSLAILI RASYID

  18. Tindakanpencegahan • Mencuci tangan • Memakai sarung tangan • Memakai perlengkapan pelindung diri • Menggunakan tehnik aseptik • Memproses alat bekas pakai dengan baik • Menangani peralatan tajam dengan aman • Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara benar

  19. CUCI TANGAN : aspek yang paling penting Ada 2 kategori organisme yang ada di • Organisme residen ( flora normal ) tidak hilang secara permanen • Organisme transient mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif

  20. Mengapa kita perlu mencuci tangan : • Penanganan pasien dengan kontak tangan • Kontaminasi flora normal pasien kontak perubahan tempat flora normal patogen Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan : • Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir • Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )

  21. Kapan kita harus mencuci tangan : • Sebelum dan sesudah melakukan tindakan • Setelah kontak dengan cairan tubuh • Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian ) • Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi • Setelah menggunakan kamar mandi • Sebelum melayani makan dan minum • Pada saat akan tugas dan akhir tugas

  22. TINDAKAN ASEPTIK • Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi • Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)

  23. ANTISEPSIS • Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

  24. Sterilisasi • Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), zat kimia atau radiasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) : • Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi

  25. DESINFEKTAN : • Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme • Contoh larutan desinfektan : • Klorin pemutih 0,5% untuk dekontaminasi permukaan yang lebar • Klorin 0,1% Untuk DTT kimia • Glutaraldehida 2% mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atausterilisasi kimia • Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

  26. DEKONTAMINASI : • Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi) • Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : • Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.

  27. DEKONTAMINASI Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit CUCI DAN BILAS Gunakan deterjen dan sikat Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam Metode yang dipilih Metode alternatif SterilisasiDESINFEKSI TINGKAT TINGGI OTOKLAF PANAS KERING REBUS / KUKUS KIMIAWI 106 kPa 170 ˚C Panci tertutup Rendam 121 ˚C 60 menit 20 menit 20 menit 30 menit jika Terbungkus 20 menit jika Tidak terbungkus DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

  28. Terima Kasih

More Related