1 / 41

INFEKSI NOSOKOMIAL

INFEKSI NOSOKOMIAL. INFEKSI NOSOKOMIAL. Noso = penyakit Komeo = rumah sakit  Infeksi yang terjadi di sarana pelayanan kesehatan. SEJARAH. Abad 19 diEropa , infeksi sepsis puerperalis merupakan penyakit yang fatal.

jabari
Download Presentation

INFEKSI NOSOKOMIAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INFEKSI NOSOKOMIAL

  2. INFEKSI NOSOKOMIAL • Noso = penyakit • Komeo = rumahsakit  Infeksi yang terjadidisaranapelayanankesehatan

  3. SEJARAH • Abad 19 diEropa, infeksi sepsis puerperalismerupakanpenyakit yang fatal. • Oliver Wendel Holmestahun 1843 yakinbahwapenyakitiniditularkanolehdokter yang melakukanotopsilalumemeriksawanita yang melahirkan. Makalahdanidenya yang disampaikandisimposiumkemajuanilmukedokterandiperhimpunankedokteran Boston tidakditerimaolehdokter yang hadir.

  4. SEJARAH • Ignaz Philip SemmelweisdariWinaberhasilmembuktikandenganmeyakinkanbahwasebabnyaadalahfaktorcucitangan yang tidakdilakukanolehdokter. Semmelweissangatrisaumelihatbahwamortalitas sepsis olehdokter 5 x dibandingkanpasien-pasien yang ditolongolehbidan. Perbedaaninidisebabkankarenadokterperiksamayatsedangkanbidantidak. Setelahtindakancucitangan, makamortalitasturunsebandingdenganbidan.

  5. SEJARAH • Semmelweisdan Holmes belumkenalkumansebagaipenyebabinfeksi. • Joseph Lister yang menunjukkanhubunganbakteridenganinfeksidanmengembangkankonsep antisepsis. • Florence NigthingaledanShimmelbush yang mulapertamamempergunakanteknik asepsis sepertisarungtangan, isolasipasien, ventilasidansanitasirumahsakit. • SejakPenisilinkeluarpada 19 40-an yang begitubaguskhasiatnyauntukterapimaupunpreventifinfeksi, cara asepsis dilupakan.

  6. SEJARAH • Akibatnyainfeksitetapmerajalelakarenaterjadiresistensiantibiotikmakadicaridandibuatantibiotikabaru. • Pemakaianantibiotikmeningkat, demikian pula resistensikumanterhadapantibiotikmeningkat. • Denganterbentuknyapenanggulanganinfeksisebagaisuatudisiplinmakateknikaseptikdiperhatikanlagidanpenggunaanantibiotiksecararasionaldilakukan.

  7. DEFINISI INFEKSI NOSOKOMIAL • Infeksi yang didapat ketika penderita dirawat di rumah sakit: • Saatmulai dirawat  tanda-tanda klinis (-). • Saatmulai dirawat  tidak dalam MI. • Tanda-tanda klinis  timbul sekurang-kurangnya 2 kali 24 jam sejak mulai perawatan. Djojosugito MA, Roeshadi D, Pusponegoro AD, Supardi I. Buku manual pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit. Depkes RI. Jakarta, 2001.

  8. contoh Ketika akan operasi pemancungan hidung, hari kedua akan operasi terkena tipus, maka itu tidak temasuk nosokomial karena belum 2x 24 jam Misal seorang bayi dirawat karena sakit kuning, setelah itu dia demam, batuk berlendir berwarna kekuningan setelah penanganan, itu baru bakteri nosokomial Orang tua datang denga stroke, pendarahan tidak sadar masuk ICU, pasang keteter urin, lalu demam, di urinnya terdapat banyak bakteri, maka itu termasuk bakteri nosokomial

  9. PENDAHULUAN • Infeksi nosokomial  masalah kesehatan masyarakat yang penting: •  angka kesakitan dan kematian. •  lama perawatan. •  biaya kesehatan perawatan, obat, diagnosis. • Citra buruk RS  konsumen berkurang • Dampak hukum  tuntutan pengadilan, kerugian material dan immaterial Burke JP. Infection control-A problem for patient safety. N Engl J Med 2003;348:651-6.

  10. EPIDEMIOLOGI: AMERIKA SERIKAT • Sejak 1970, AS NNIS CDC: 1975 -1995: • stabil  5 – 6/100 pasien. •  (36%)  7,2 menjadi 9,8/1000 hari rawat. • 1995: • biaya 4,5 juta dolar Amerika. • 88.000 kematian (1kematian/6 menit). Burke JP. Infection control-A problem for patient safety. N Engl J Med 2003;348:651-6.

  11. EPIDEMIOLOGI (lanj’) • Studi multisenter di Eropa, 2000  lama rawatan : • PICU (26,1 + 17,3 hari dibanding10,6 + 6 hari) • bangsal anak biasa (9,2 + 3,5 hari dibanding 4,2 + 2,8 hari). Raymond J, Aujard Y. Infect Control Hosp Epidemiol 2000;21:260-3 • RS. Anak di Toronto: •  biaya $12.000/pasien. • 40%-nya  morbiditas. • tingkat kematian 1%. Edward AAM, McGann KA. Infect Med 2002;19:414-424.

  12. INDONESIA • Untuk Indonesia: • belum ada angka, diduga relevan. • Survey pointprevalensidari 11 RumahSakitdi DKI Jakarta, Perdalin Jaya dan RS PenyakitInfeksi Prof. Dr. SuliantiSaroso Jakarta, 2003: • ILO  18.9% • ISK  15.1% • IADP  26.4% • pneumonia 24.5% • infeksi lain 32.1%.

  13. TIGA KOMPONEN PADA INFEKSI NOSOKOMIAL • Mikroorganisme penyebab • Cara penularan • Daya tahan Tubuh Pasien Source Susceptible Host Means of Transmission Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections. A Practical Guide,2nd Edition. WHO.2002

  14. SUMBER INFEKSI DAN CARA PENULARAN • Endogen • Transmisi diluar habitat normalnya. • Kerusakan jaringan. • Terapi antibiotika  flora normal . • Eksogen/infeksi silang • Kontak langsung antar pasien • Melalui udara • Petugas kesehatan (karier) • Objek yang terkontaminasi. Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections. A Practical Guide,2nd Edition. WHO.2002

  15. Sumber Infeksi dan Cara Penularan (lnj’) • Lingkungan: • Air,area penampungan, produk steril, desinfektan Pseudomonas, Acinetobacter, Mycobacterium • Peralatan  linen. • Makanan Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections. A Practical Guide,2nd Edition. WHO.2002

  16. TRANSMISI

  17. KERENTANAN PENDERITA • Usia yang ekstrim  bayi atau usia tua. • Penyakit kronis, radiasi, kemoterapi, trauma. • Alat invasif Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections. A Practical Guide,2nd Edition. WHO.2002

  18. MIKROORGANISME PENYEBAB • Kecenderungan untuk menjadi infeksi: • karakteristik mikroorganime • resistensi terhadap agen antimikrobial • virulensi instrinsik • jumlah atau inokulum dari material infektif. • Bakteri, virus, jamur. • Resisten   MRSA, VRE, ESBL. Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections. A Practical Guide,2nd Edition. WHO.2002 Edward AAM,Mc Gann KA. Pediatric infection :steps to reduce nosocomial infection in children. Infect Med 2002;19:414-424

  19. Peningkatan Infeksi Nosokomial • Penggunaan antimikroba di rumah sakit yang tidak sesuai  resistensi . • Kegagalan pengontrolan infeksi dasar oleh staf rumah sakit. • Penderita imunokompromais . • Penggunaan alat invasif . Weinstein RA. Nosocomial infection update. Emerg Infect Dis 1998;4:416-20.

  20. JENIS INFEKSI NOSOKOMIAL • Infeksialirandarah primer (IADP) • Infeksilukaoperasi • Infeksisalurankemihnosokomial • Hospital associated pneumonia (HAP) danventilator associated pneumonia (VAP)

  21. TUJUAN PROGRAM PPI (program pencegahan infeksi) • Melindungipasiendaripenularaninfeksi • Melindungitenagakesehatandaritertularinfeksi • Melindungipengunjung RS danmasyarakatsekitardalamlingkungan RS • Melindungilingkungandidalamdansekitar RS • Melakukan program PPI secaracost-effective, tepatgunadanhematbiaya

  22. MELINDUNGI PASIEN • Melindungipasiendariinfeksiakibatkontakdenganpasien lain, tenagakesehatan, alatkesehatandanlingkungansekitar • Melalui: • Kewaspadaanstandar, berdasarkantransmisi, isolasi • Surveilansdanpenyelidikankasus

  23. MANFAAT PROGRAM PPI • Menekandanmenurunkanangkainfeksi RS • Meningkatkankemungkinanhidupdankesembuhan • Menekandanmenurunkanangkakesakitanakibatinfeksi • Memperpendek lama sakitdan lama haripearawatan • Mempercepatpenyembuhan

  24. MELINDUNGI TENAGA KESEHATAN • Melalui: • Kewaspadaanstandar, berdasarkantransmisi, isolasi • Surveilansdanpenyelidikankasus • Pendidikandanpelatihanberkesinambungan • Imunisasidan Program KeselamatandanKesehatanKerja

  25. PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL • Surveilans nasional • Membatasi transmisi  asepsis, isolasi, sterilisasi dan disinfeksi. • Perbaikan alat invasif minimalisasi, asepsis, disain baik. • Pengontrolan antibiotika. • Nutrisi baik, vaksinasi, dan antibiotika profilaksis. • Pencegahan infeksi staf RS. • Peningkatan teknik perawatan dan pendidikan staf. • Pengembangan teknik mikrobiologi epidemiologi. Weinstein RA. Nosocomial infection update. Emerg Infect Dis 1998;4:416-20. Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections, A Practical Guide , 2nd Edition. WHO, 2002.

  26. ELEMEN PENDUKUNG • Tanggung jawab semua nasional  RS. • Klinisi: • praktek higiene (mencuci tangan, isolasi). • berperan dalam komite pengendalian infeksi. • membantu tim pengendalian infeksi. • mengikuti pedoman komite pengendalian infeksi. • pengambilan spesimen mikrobiologi yang sesuai • melaporkan kasus infeksi nosokomial • terapi yang sesuai untuk infeksi • mengikuti rekomendasi Komite Pemakaian Antibiotika • nasehat kepada pasien, pengunjung, dan staf Ducel G, Fabry J, Nicolle L. Prevention of Hospital Acquired Infections, A Practical Guide , 2nd Edition. WHO, 2002.

  27. Isolation Precautions Standard precaution

  28. Airborneprcaution

  29. Droplet precaution

  30. Contact precaution

  31. Pencegahan Infeksi Nosokomial IADP: • Minimalisasi penggunaan • Teknik asepsis • pemakaian sesingkat mungkin. • persiapkan cairan infus secara aseptik, sesaat sebelum pemakaian. • personel terlatih. • tanda infeksi  periksa tiap hari. Prevention of Hospital Acquired Infections, A Practical Guide , 2nd ed. WHO, 2002

  32. PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL(lanj’) • Kateter intravena perifer: • Anak  insersi di kulit kepala, tangan dan kaki. • Anak  rekomendasi frekuensi pencabutan kateter belum ada. • Cabut kateter bila tanda infeksi (+). • IV line diganti setelah transfusi darah, intralipid, dan untuk discountinous perfusion. • Kateter sentral: IV line diganti setiap tiga hari. Perason ML. CDC guideline for prevention of intravascular device-related infections, 1995. Prevention of Hospital Acquired Infections, A Practical Guide , 2nd ed. WHO, 2002

  33. PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL(lanj’) Infeksi saluran napas: • Pada VAP di ICU: • Tindakan disinfeksi dan perawatan respirator, humidifier yang sesuai untuk menghindari kontaminasi. • Hindari pemberian antasid dan penghambat H2. • Suction yang steril • Di bangsal: • Batasi pemberian sedatif, narkotik. • Posisi komatous untuk menghindari aspirasi. • Gangguan menelan  hindari pemberian makanan secara oral. • Hindari paparan spora jamur selama renovasi rumah sakit terhadap pasiem imunokompromasi. Prevention of Hospital Acquired Infections, A Practical Guide , 2nd ed. WHO, 2002

  34. PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL(lanj’) Infeksi saluran kemih: • hanya bila benar-benar dibutuhkan. • Teknik asepsis. • Pemasangan oleh staf terlatif. • Pemsangan secara non traumatik. • kateter urin lancar dan tidak tersumbat. Prevention of Hospital Acquired Infections, A Practical Guide , 2nd ed. WHO, 2002

  35. TERAPI ANTIBIOTIKA YANG SESUAI PADA INFEKSI NOSOKOMIAL • Penyebab infeksi nosokomial  multiresisten resisten  antibiotika yang diberikan tidak sesuai. • Pemberikan antibiotika yang sesuai: • Menurunkan angka kematian. • Memperpendek lama rawatan ICU. • Memperpendek lama rawatan keseluruhan. • Mengurangi biaya perawatan. • Mengurangi perkembangan resistensi. Mastertona et al. Appropriate antimicrobial treatment in nosocomial infections—the clinical challenges. J of Hosp Inf 2003;55:1–12

  36. EFEK PEMBERIAN ANTIBIOTIKA YANG TIDAK SESUAI TERHADAP ANGKA MORTALITAS Mastertona et al. Appropriate antimicrobial treatment in nosocomial infections—the clinical challenges. J of Hosp Inf 2003;55:1–12

  37. ANTIBIOTIKA YANG TEPAT • Pemberian segera. • Durasi pemberian adekuat. • Dosis poten. • Jenis antibiotika yang sesuai: • Kemungkinan patogen penyebab. • Pola kepekaan kuman lokal  surveilans. • Properties antibiotika: spektrum aktivitas, profil farmakokinetik, tolerabilitas, dan keamanan (efek samping). Mastertona et al. Appropriate antimicrobial treatment in nosocomial infections—the clinical challenges. J of Hosp Inf 2003;55:1–12

  38. 5 langkah momen cuci tangan • Setlah berkontak dengan pasien. • Setelah berkontak dengan cairan tubuh pasien • Setelah berkontak dengan lingkungan • Sebelum berkontak dengan pasien • Sebelum lakukan tindakan aseptik Cairan alkohol dengan cairan disebut alkohol based hand thrub 20-30detik Dengan air, 40-60detik

  39. Thank You

More Related