1 / 31

KEBIJAKAN REVITALISASI POSYANDU MELALUI PENGEMBANGAN DESA SIAGA

KEBIJAKAN REVITALISASI POSYANDU MELALUI PENGEMBANGAN DESA SIAGA. Dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. Disampaikan pada Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Jakarta, 28 – 30 Mei 2009. Kerangka Penyajian.

skah
Download Presentation

KEBIJAKAN REVITALISASI POSYANDU MELALUI PENGEMBANGAN DESA SIAGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN REVITALISASI POSYANDUMELALUI PENGEMBANGAN DESA SIAGA Dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI Disampaikan pada Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Jakarta, 28 – 30 Mei 2009

  2. Kerangka Penyajian Pekan Kesehatan Nasional 2005 sebagai revitalisasi Gerakan Pemberdayaan Masyarakat untuk hidup Sehat Hasil-hasil yang dicapai 2004 - 2008 Dampak Krisis terhadap kinerja Kesehatan dan Posyandu s/d 2004 • Penajaman Visi, Misi & Strategi Depkes; • Revitalisasi Posyandu • Pengembangan DESA SIAGA Dukungan Kebijakan dalam Revitalisasi Posyandu dan DESA SIAGA Kesimpulan dan Penutup

  3. UUD 1945 SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN HIDUP DAN KEHIDUPANNYA SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN. KESEHATAN ADALAH HAK AZASI MANUSIA

  4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (UU No. 17 tahun 2007) TUJUAN BANGNAS JANGKA PANJANG Mewujudkan bangsa yang maju, mandiri dan adil sbg landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945

  5. ADANYA GAP DALAM TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, GENDER, KESULITAN MEDAN GEOGRAFIS, TERSEDIANYA AIR BERSIH, KEBERSIHAN & KESEHATAN LINGKUNGAN

  6. PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI Deklarasi Alma Ata (WHO, 1978) Primary Health Care sebagai pendekatan pembangunan kesehatan : • Universal coverage • Community participation • Multi-sectoral collaboration • The use of appropriatetechnology Hal ini sangat relevan dengan 3 prinsip Kesehatan Masyarakat: • Tugas Utama nya melindungi masyarakat dari resiko dan ancaman kesehatan. • Nilai etis tertinggi nya Equity (Keadilan dan Kesetaraan • Kekuatan Utama nya Prevention (Pencegahan)

  7. POSYANDU ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU IMPLEMENTASI PHC 2. WEIGHING SESSION 1. REGISTRATION 4 PRINSIP PHC : Universal coverage Community participation Multi-sectoral collaboration The use of appropriatetechnology FILLING IN THE GROWTH CHART 5. BASIC HEALTH SERVICES 4. HEALTH PROMOTION

  8. POSYANDU Dikembangkan pada tahun 1984, bertujuan; SEMUA MASYARAKAT MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG BERMUTU, UNTUK MEMPERCEPAT PENURUNAN KEMATIAN BAYI, BALITA DAN IBU.

  9. POSYANDU merupakan bentuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa, yang menekankan perlunya peranserta masyarakat. • PERAN MASYARAKAT; Aktif mencari dan memanfaatakan pelayanan kesehatan dan berperilaku hidup sehat, sadar gizi • PERAN PETUGAS/PEMERINTAH Menyediakan pelayanan yang terjangkau dan bermutu (RS, Puskesmas, Pustu)

  10. Dampak Krisis terhadap Upaya Kesehatan dan Posyandu • Meningkatnya jumlah penduduk miskin berpengaruh pada menurunnya pemanfaatan fasilitas kesehatan. • Cakupan balita datang ke Posyandu turun dari 60 % menjadi sekitar 43 %. Kinerja Posyandu dilaporkan menurun. • Laporan ditemukan kasus gizi buruk semakin meningkat. • Meningkatnya kesakitan. • Perubahan penggunaan metoda kontrasepsi

  11. Kinerja Posyandu(Riskesdas 2007) • 74.5% (15 juta) balita ditimbang selama 6 bulan terakhir, sebagian besar (78.3%) ditimbang di Posyandu • Sebagian besar (76%) bayi diimunisasi di Posyandu. • Semakin tinggi cakupan anak ditimbang, semakin tinggi cakupan imunisasi, semakin kecil prevalensi gizi kurang.

  12. Perkembangan Jumlah Posyandu 2004-2007 Terjadi peningkatan jumlah Posyandu dari 232.112 pada 2004, menjadi 267.000 pada tahun 2007. Kenaikan sebesar 5.3% per tahun Sumber: Depkes, 2007

  13. Tingkat perkembangan Posyandu (Tahun 2007)

  14. Cakupan penimbangan balita, cakupan imunisasi dan prevalensi gizi kurang Semakin banyak balita ditimbang, cakupan imunisasi semakin besar, prevalensi gizi kurang semakin rendah Riskesdas, 2007

  15. Sebaran balita yang ditimbang di Posyandu selama 6 bulan terakhir menurut Propinsi Riskesdas 2007

  16. Karaktersitik masalah kesehatan • Masalah yang bisa di prediksi karena penyebab dan sistem survailensnya jelas; • Bila Cakupan Persalinan rendah, kematian ibu tinggi • Bila cakupan imunisasi rendah, kematian bayi, anak tinggi • Bila cakupan penimbangan rendah, prevalensi gizi kurang tinggi. Diperlukan perencanaan dan penggerakan masyarakat dan petugas untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan.

  17. Masalah yang kejadiannya tidak bisa di prediksi; karena penyebabnya belum jelas atau sistem suevailensnya belum mantap. • masalah yang disebabkan oleh bencana • masalah baru seperti Flu Babi • KLB gizi buruk Diperlukan kesiapsiagaan masyarakat untuk mengenali ancaman serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatan kesehatan.

  18. M I S I MEMBUAT RAKYAT SEHAT KETERKAITAN VISI – MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN dengan REVITALISASI POSYANDU INDONESIA SEHAT BERPIHAK PADA RAKYAT N BERTINDAK CEPAT DAN TEPAT VISI MASYARAKAT YG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT I KERJASAMA TIM L INTEGRITAS TINGGI A I TRANSPARANSI & AKUNTABILITAS

  19. Menggerakkandanmemberdayakanmasyarakatuntukhidupsehat Meningkatkanaksesmasyarakatterhadappelayanankesehatan yang berkualitas Meningkatkansistemsurveilans, monitoring daninformasikesehatan Meningkatkanpembiayaankesehatan 1. MENGEMBANGKAN DESA SIAGA: Masyarakat memahami penyakit dan kondisi apa saja yg dapat berpotensi menjadi masalah Kesehatan Masyarakat, dan bagaimana mengendalikan Faktor Resikonya, didukung peran pemerintah yg terkoordinir. 2. MENGEMBANGKAN PUSAT SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI NASIONAL

  20. DESA SIAGA Desa yang penduduknya memiliki KESIAPAN SUMBER DAYA dan KEMAMPUAN serta KEMAUAN untuk MENCEGAH dan MENGATASI masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatan kesehatan secara mandiri.

  21. Sasaran Utama Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat Seluruh desa menjadi DESA SIAGA Seluruh masyarakat berperilaku hidup sehat Seluruh keluarga Sadar Gizi (KADARZI) PENGEMBANGAN DESA SIAGA REVITALISASI POSYANDU

  22. Kebijakan Pemerintah dalam mendukung revitalisasi Posyandu dan pengembangan DESA SIAGA • Melalui Program JAMKESMAS memberikan subsidi pelayanan kesehatan khusus keluarga miskin agar terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas. • Secara bertahap menempatkan tenaga kesehatan profesional di desa untuk memberikan dukungan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat

  23. Menyediakan dukungan operasional untuk penyelenggaraan Posyandu dan DESA SIAGA • Menyediakan dukungan pengembangan Pos Kesehatan pesantren • Menyediakan dukungan paket obat gizi, berupa Kapsul Vitamin A, Tablet Fe dan MP-ASI khusus untuk bayi 6-24 bulan dari keluargamiskin.

  24. DI DESA SIAGA • Cakupan kegiatan kesehatan masyarakat (Posyandu) tinggi (diatas 80%) • Masyarakat dapat mengenali tanda-tanda ancaman kesehatan secara sederhana • Masyarakat mampu mengambil langkah-langkah dini mengatasi masalah bencana dan kedaruratan • Petugas siap memberikan bantuan teknis penanganan masalah kesehayan

  25. Jumlah dan Rencana Pengembangan DESA SIAGA

  26. Perubahan status kesehatan masyarakat • Angka Kematian Ibu turun; Dari 307 (2002) menjadi 228 per 100 ribu (2007) • Angka Kematian Bayi turun; Dari 35 (2002) menjadi 26.9 per 1000 (2007) • Gizi Kurang turun; Dari 25.2% (2004) menjadi 18.4% (2007) Sumber: SDKI, 2003; SDKI, 2007; RISKESDAS, 2007; DEPKES, 2009

  27. REVITALISASI POSYANDU • Komitmen para pengambil kebijakan dan para pembina (Leadership): • Pembinaan dan pengelolaan kelembagaan Posyandu melalui POKJANAL Posyandu • Dukungan pembiayaan untuk operasional Posyandu • Pemantapan Kerjasama Lintas Sektor/Program • Pengembangan Forum Desa Siaga • Penggerakan dan pembinaan kader : • Kompetensi Teknis Kader • Dukungan Penyediaan Informasi yg Uptodate • Model Pemberdayaan Masyarakat terkait dg Desa Siaga: termasuk pengembangan biaya operasional Posyandu

  28. Pelayanan di Posyandu: • Kompetensi Kader: menyuluh, memberdayakan masyarakat dan keluarga, pemahaman ttg penyakit yang potensial menjadi wabah, dan gizi buruk • Revitalisasi 5 Program Pelayanan , khususnya KB. Termasuk Posyandu Pedesaan vs. Posyandu Perkotaan • Integrasi Pelayanan dengan PAUD, BKB, dll • Universal Coverage (Cakupan Semesta) • Pengembangan IPTEK TEPAT GUNA • Sistem Informasi Posyandu

  29. Penutup • Upaya yang telah dilaksanakan telah menunjukkan hasil yang positif. Jumlah Posyandu yang semakin bertambah merupakan investasi yang sangat besar untuk terciptanya masyarakat yang sehat. • Peran Kader sangat penting, dan oleh karena itu per didorong untuk lebih giat lagi melalui berbagai bentuk pembinaan, pelatihan. • Melalui POKJANAL POSYANDU dan POKJA POSYANDU untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk memberikan dukungan kepada Posyandu

  30. TERIMA KASIH 31

More Related