1 / 28

ALERGI OBAT (FKG)

ALERGI OBAT (FKG). Dr. Rahmatini M. Kes Bagian Farmakologi & Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. ALERGI OBAT. DEFINISI : R espon abnormal seseorang terhadap bahan obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologi ( hipersensitivitas )

rico
Download Presentation

ALERGI OBAT (FKG)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ALERGI OBAT (FKG) Dr. Rahmatini M. Kes Bagian Farmakologi & Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

  2. ALERGI OBAT DEFINISI : Respon abnormal seseorang terhadap bahan obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologi ( hipersensitivitas) yang terjadi selama atau setelah pemakaian obat.

  3. Adverse Drug Reaction (ADR) Alergi obat masuk kedalam penggolongan (adverse drug reaction), yang meliputi : toksisitas efek samping idiosinkrasi intoleransi

  4. DEFINISI • Toksisitas obat adalah efek obat berhubungan dengan kelebihan dosis • Efek samping obatadalah efek obat selain  khasiat utama yang timbul karena sifat farmakologi obat atau interaksi dengan obat laindalamdosisterapi

  5. DEFINISI • Idiosinkrasi adalah reaksi obat yang tidak lazim, yang tidakdiharapkan dengan penyebab yang tidak diketahuidanrelatifjarangterjadi. • Intoleransi adalah reaksi terhadap obat bukan karena sifat farmakologi, timbul karena proses non imunologi. • Alergi obat adalah respon abnormal terhadap obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologi.

  6. ADVERSE DRUG REACTION Dapatdiperkirakan: Intoksikasi Efeksamping Interaksiobat TidakDapatdiperkirakan:Alergi Intoleransi Idiosinkrasi

  7. Alergi Obat Reaksi sistem pertahanan tubuh yang berlebihan terhadap obat Terjadikarena Rx imunologik • Tidakdapatdiperkirakansebelumnya • Tidaktergantungdosis • Terjadipadasebagiankecilpenderita • Rx dariringan (eritema) s/d paling berat (Anaphylactic Shock)

  8. Sifat-sifat Rx alergi : • Terdapat tenggang waktu antara kontak pertama dengan timbul efek • Dapat terjadi pada kontak ulangan walau dosis kecil • Rx dapat hilang bila obat dihentikan • Gejala yang terjadi ditandai sebagai Rx imunologik (Rash, serum sickness, anafilaksis, asma, utikaria, angioedema)

  9. Mekanisme terjadinya alergi Tipe I (immediate, IgE mediated) Tipe II (cytotoxic) Tipe III(immune complex, mediated) TipeIV(delayed cell mediated-Tcell mediated cytolysis)

  10. Tipe I (immediate, IgE mediated) contoh :Rx anafilaktik : terjadiinteraksiantara antigen dan antibodi ES : berupaurtikaria, rinitis, asmabronkial, angioedemadananafilaktiksyok. Obatpenyebab (Penisilin, streptomisin, )

  11. Reaksi Hipersensitivitas Tipe 1 IgE SYNTHESIS MAST CELL DEGRANUL Mediator ALLERGEN LOCAL ANAPHYLAXIS ALLERGIC RHINITS ASTHMA ATOPIC.ECZEMA URTICARIA FOOD ALLERGY

  12. Tipe II (Citotoxic) • InteraksiantaraantibodiIgG, IgMatauIgAdalamsirkulasidenganobat, membentukkompleks yang akanmenyebabkansellisis, misalnya : • Trombositopeniakarenakinidin, kina, digitoksindanrifampisin • Anemia hemolitikkarenapemberianpenisilin, sefalosporin, rifampisin, kinindankinidin

  13. Tipe III (immune complex, mediated) InteraksiantaraantibodiIgGdengan antigen dalamsirkulasi, komplek yang terbentukmelekatpadajaringandanmenyebabkankerusakanendotelkapiler. • Manifestasiberupa : demam, artritis, urtikariadanruam • Rx inidikenaldengan serum sickness, karenaumumnyamunculsetelahpenyuntikan serum asing (ex :ATS)

  14. Tipe IV(delayed cell mediated-Tcell mediated cytolysis) • Rx dengan media sel, yaitusensitisasilimposit T olehkomplek antigen-hapten-protein yang barumenimbulkan Rx setelahkontakdengansuatu antigen yang menyebabkaninflamasi. Misal : • Dermatitis kontak yang disebabkansalepanestesilokalatauantibiotik .

  15. Etiologi Alergiobat yang terbanyakmelaluitipe I dantipe IV. Penyebab alergiterbanyak adalah golongan penisilin, sulfa, salisilat, dan pirazolon. asam mefenamat, luminal, fenotiazin, fenergan, dilantin, tridion.dll

  16. Alergi obat tergantung dari berat molekul. Obat dengan BM kecil tidak dapat langsung merangsang sistem imun bila tidak bergabung dengan bahan lain untuk menimbulkanalergi, yang disebut sebagai hapten. Sebagian kecil obat mempunyai BM besarsepertiinsulin, antisera, bersifat sangat imunogenik dapat langsung merangsang sistem imun tubuh.

  17. GEJALA KLINIS Gejala klinis alergi obat sangat bervariasi dan tidak spesifik . Satu macam obat dapat menimbulkan berbagai gejala pada seseorang, dan berbeda dengan orang lain, dari ringan sampai berat. Demam, PenyakitjaringanikatSistemik lupus eritematosus(SLE) Erupsi kulit merupakan gejala klinis yang paling sering,dapat berupa gatal, urtika, purpura, dermatitis kontak, reaksi fotosensifitas, dermatitis eksfoliatif, dan Sindroma Steven Johnson.

  18. Urtikaria

  19. Dermatitis medikamentosa

  20. Sindroma Steven Johnson

  21. Anafilaksis merupakanreaksialergisistemik yang berat, dapatmenyebabkankematian, terjadisecaratiba-tibasesudahterpaparolehalergenataupencetuslainnya

  22. The causes of anaphylaxis Golden DBK, Patterns of anaphylaxis: Acute & late phase features of allergic reactions. In Anaphylaxis. Novartis foundation 2004: 103

  23. Onset time of reaction in insect venom anaphylaxis. (from Lockey et al 1988, with permission) Golden DBK, Patterns of anaphylaxis: Acute & late phase features of allergic reactions. In Anaphylaxis. Novartis foundation 2004: 105

  24. Gejala & Tanda Anafilaksis Berdasarkan Organ Sasaran Sistem Umum Prodromal Pernapasan - Hidung - Larings - Lidah - Bronkus Kardiovaskular Gastrointestinal Kulit Mata Susunan saraf pusat Gejala dan Tanda Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung & palatum Hidung gatal, bersin, & tersumbat Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor, edema, spasme Edema Batuk, sesak, mengi, spasme Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T datar, terbalik, atau tanda infark miokard Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang disertai darah, peristaltik usus meninggi Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas Gatal, lakrimasi Gelisah, kejang

  25. Sebelum Memberikan Obat • Apakah indikasi memberikan obat • Adakah riwayat alergi obat sebelumnya • Apakah pasien mempunyai risiko alergi obat • Apakah obat perlu diuji kulit dulu • Adakah pengobatan pencegahan untuk mengurangi reaksi alergi

  26. Strategi • Bila mungkin obat diberikan secara oral • Sesudah memberikan suntikan pasien harus selalu diobservasi • Beritahu pasien kemungkinan reaksi yang terjadi • Sediakan obat/alat untuk mengatasi keadaan darurat

  27. REFERENSI 1.Farmakologi dan terapi FKUI 2.Goodman & Gilman’s : The pharmacological Basis of Therapeutics 3.Farmakologi klinik dan Farmakoterapi FK UGM

  28. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak Q S 108:1

More Related