1 / 37

Pajak Penghasilan Pasal 22

Pajak Penghasilan Pasal 22. Presented by: Lili Syafitri, SE.,Ak.,M.Si. Definisi:.

rehan
Download Presentation

Pajak Penghasilan Pasal 22

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pajak Penghasilan Pasal 22 Presented by: Lili Syafitri, SE.,Ak.,M.Si

  2. Definisi: Pajak yg dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, Instansi/lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkaitan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan badan-badan tertentu (Pemerintah dan Swasta ) berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lainnya.

  3. PPh pasal 22 • PPh psl 22 dibayar dalam tahun berjalan melalui pemotongan atau pemungutan oleh pihak-pihak tertentu. Pemungutan PPh psl 22 ada yang bersifat : • Final(jumlah pajak yg telah dibayar dalam tahun berjalan dapat dikreditkan dari total PPh terutama pada akhir tahun) • Tidak final Rika Lidyah,S.E.,M.Si

  4. Pemungut Pajak • Bank Devisa & Direktorat Bea dan Cukai IMPOR • Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Bendaharawan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah yg melakukan pembayaran atas pembelian barang • BUMN dan BUMD yg melakukan pembayaran atas pembelian barang dengan dana yg bersumber dari BN dan BD • Bank Indonesia (BI), PT. Perusahaan Pengelola Asset (PPA), BULOG, Telkom, PLN, PT. Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Steel, PT. Pertamina dan Bank-Bank BUMN yang melakukan pembelian barang yang dananya besumber dari APBN maupun non-APBN • Badan Usaha: Industri Semen, Kertas, Baja dan industri otomotif yg ditunjuk kepala KPP atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri. • Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas dan pelumas atau penjualan bahan bakar minyak, gas dan pelumas • Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanana, perkebunan, pertanian dan perikanan yang ditunjuk o/ Ditjen Pajak atas pemebelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul

  5. Kegiatan yang dikenakan PPh Pasal 22: • Impor Barang • Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan o/ Direktorat Bendaharawan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah yang melakukan pembayaran atas pembelian barang. • Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan o/ BUMN dan BUMD, yang dananya bersumber dari belanja negara atau belanja daerah. • Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan o/ Bank Indonesia (BI), PT. Perusahaan Pengelola Asset (PPA), BULOG, Telkom, PLN, PT. Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Steel, PT. Pertamina dan Bank-Bank BUMN yang melakukan pembelian barang yang dananya besumber dari APBN maupun non-APBN

  6. Kegiatan yang dikenakan PPh Pasal 22:lanjutan 5. Penjualan hasil produksi dalam negeri yang dilakukan o/ badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, kertas, baja dan otomotif yang ditunjuk o/ Kepala KKP 6. Penjualan hasil produksi o/ produsen atau importir bahan bakar minyak, gas dan pelumas 7. Pembelian bahan-bahan u/ keperluan industri atau ekspor dari pedagang pengumpul o/ industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian dan perikanan yang ditunjuk o/ Ditjen Pajak.

  7. Penghitungan PPh Pasal 22 • 1. Atas Impor yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) • PPh pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor • 2. Atas Impor yang tidak menggunakan Angka Pengenal Importir (API) • PPh pasal 22 = 7,5% x Nilai Impor

  8. Penghitungan PPh Pasal 22 • 3. atas Impor yang tidak dikuasai • PPh pasal 22 = 7,5% x Harga jual lelang • 4. atas pembelian barang yang dananya dari APBN/APBD • PPh pasal 22 = 1,5% x harga beli tdk • termasuk PPN & PPnBM Dalam hal nilai pembelian/jumlah pembayaran termasuk PPN, penghitungan DPP adalah : 100% x Jlh pembyrn • 110%

  9. Penghitungan PPh Pasal 22 Dalam hal nilai pembelian/jumlah pembayaran termasuk PPN dan PPn BM, penghitungan DPP adalah : • 100% x Jlh pembyrn • 110% + tarif PPn BM

  10. 5. atas pembelian barang yang tidak dibiayai dari APBN/APBD o/ BI, BPPN, bulog dll ( sbgmn pada pemungut pajak) • PPh pasal 22 = 1,5% x harga beli tdk • termasuk PPN & PPnBM • 6. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri semen • PPh pasal 22 = 0,25% x DPP PPN

  11. 7. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri kertas • PPh pasal 22 = 0,1% x DPP PPN • 8. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri otomotif • PPh pasal 22 = 0,45% x DPP PPN • 9. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri baja • PPh pasal 22 = 0,2% x DPP PPN

  12. 10. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ Pertamina dan badan usaha lain yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas

  13. Contoh Penghitungan : Menghitung PPh psl 22 atas Impor, Importir mempunyai API • PT. Ardi adalah importir barang elektronik yang mempunyai API. Pada bulan Mei 2011 melakukan impor barang dari Jepang dengan harga faktur

  14. B. Menghitung PPh psl 22 Impor : (Angka Pengenal Impor = API) • DPP = Rp.1.460.550.000,- • PPh terhutang = 2,5% x Rp.1.460.550.000,- • = Rp.36.513.750 • Jika Ardi tidak mempunyai API • = 7.5% x Rp.1.460.550.000,- • = Rp.109.541.250

  15. PPh pasal 22 atas Pembelian Barang o/ Instansi Pemerintah • Pada tanggal 1 April 2011, Dinas Pendidikan dan pengajaran Kota Palembang membeli mebel dan peralatan kantor lainnya dari Rajawali Furniture senilai Rp.440.000.000,- (termasuk PPN 10%) • Pembahasan : • DPP  (100/110) x Rp.440.000.000,- • Rp.400.000.000,- • PPh psl 22  1,5% x Rp.400.000.000,- • Rp.6.000.000,-

  16. PPh psl 22 atas Pembelian Barang o/ BUMN/BUMD dengan dana dari APBN/APBD • Hotel Swarna Dwipa di Palembang merupakan salah satu BUMD di bidang jasa perhotelan. Pada bulan Juni 2011 membeli televisi seharga Rp.765.000.000,- untuk mengganti beberapa televisi di kamar yang sudah rusak. Dari jumlah pembayaran tersebut yang sebesar Rp.660.000.000 didanai dari APBD. Jumlah pembayaran tersebut sudah termasuk PPN 10%.

  17. DPP = 100/110 x Rp.660.000.000,- • = Rp.600.000.000,- • PPh psl 22  1,5% x Rp.600.000.000,- • Rp.9.000.000,-

  18. PPh psl 22 atas pembelian barang o/ instansi tertentu • Pada tanggal 20 Juli 2011, PT. Dinda menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) kepada PT. Telkom Kanwil Palembang. Harga barang tersebut adalah Rp.650.000.000,- harga ini termasuk PPN sebesar 10% dan PPnBM sebesar 20%

  19. Pembahasan • 100% • DPP = ----------------- x Rp.650.000.000,- • 110% + 20% • = Rp.500.000.000,- • PPh psl 22  1,5% x Rp.500.000.000, • Rp.7.500.000,-

  20. PPh pasal 22 atas penyerahan Hasil Produksi Industri tertentu • PT. Djarum dalam bulan Mei 2011 menjual rokok hasil produksinya dengan harga bandrol Rp.187.000.000,- kepada UD. Benang di Palembang. • PT. Tanjung Enim Lestari dalam bulan Mei 2011 menjual beberapa jenis kertas hasil produksinya dengan total harga sebesar Rp.143.000.000,- kepada penerbit Penuntun di Palembang, harga tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%.

  21. PPh pasal 22 atas penyerahan Hasil Produksi Industri tertentu • PT. Djarum dalam bulan Mei 2011 menjual rokok hasil produksinya dengan harga bandrol Rp.187.000.000,- kepada UD. Benang di Palembang. • 0,15% x Rp.187.000.000,- • Rp.280.500,-

  22. PPh pasal 22 atas penyerahan Hasil Produksi Industri tertentu • PT. Tanjung Enim Lestari dalam bulan Mei 2011 menjual beberapa jenis kertas hasil produksinya dengan total harga sebesar Rp.143.000.000,- kepada penerbit Penuntun di Palembang, harga tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%. • Pembahasan : • DPP = 100%/110% x Rp.143.000.000,- • = Rp.130.000.000,- • PPh psl 22  0,1% x Rp.130.000.000,- • Rp.130.000,-

  23. Kasus PT. TEL • PT. TEL merupakan perusahaan yang memproduksi kertas. Didirikan tahun 2005 beralamat di Jl. Rajawali No.29 Palembang. NPWP 01.999.888.7.508.000. Berikut adalah transaksi penjualan hasil industri pada bulan Nopember 2011 : • 02 Nop : menjual hasil industri kepada CV. Penuntun senilai Rp.770.000.000 (termasuk PPN 10%). CV. Penuntun beralamat di Jl. Jend. Sudirman No.67 Palembang, NPWP 01.333.111.4.508.000 • 14 Nop : menjual hasil industri kepada Ali senilai Rp.49.500.000,- (termasuk PPN 10%). Ali beralamat di Jl. Murai No.56 Palembang. • 20 Nop : menjual hasil industri kepada penerbit Dempo senilai senilai Rp.192.500.000,- (termasuk PPN 10%). Penerbit Dempo beralamat di Jl. Dempo No.1 Palembang, NPWP 01.555.333.6.541.000. • Hitunglah PPh pasal 22 yang dipungut pada saat penjualan hasil industri kertas

  24. Kasus PT. TEL • PT. TEL merupakan perusahaan yang memproduksi kertas. Didirikan tahun 2005 beralamat di Jl. Rajawali No.29 Palembang. NPWP 01.999.888.7.508.000. Berikut adalah transaksi penjualan hasil industri pada bulan Nopember 2011 : • 02 Nop : menjual hasil industri kepada CV. Abadi senilai Rp.14.850.000 (termasuk PPN 10%). CV. Abadi beralamat di Jl. Jend. Sudirman No.67 Palembang, NPWP 01.333.111.4.508.000 • 10 Nop : menjual hasil industri kepada Tuan Dony senilai Rp52.250.000 (tidak termasuk PPN). Tuan Dony beralamat di Jl Murai No1 Palembang, dan belum mengurus NPWP • 14 Nop : menjual hasil industri kepada Nona Cantika senilai Rp.195.800.000,- (termasuk PPN 10%). Cantika beralamat di Jl. Murai No.56 Palembang. • 20 Nop : menjual hasil industri kepada penerbit Damai senilai senilai Rp.108.636.000 (termasuk PPN 10%). Penerbit Dempo beralamat di Jl. Dempo No.1 Palembang, NPWP 01.555.333.6.541.000. • 27 Nop : menjual hasil industri kepada Tuan Qody senilai Rp95.150.000 (termasuk PPN 10%). Tuan Qody beralamat di Jl. Seruni 13 Palembang. NPWP.01.333.111.5.234.000 • Hitunglah PPh pasal 22 yang dipungut pada saat penjualan hasil industri kertas

  25. Pembahasan PT. TEL

  26. PPh Pasal 22 IMPOR • Objek Impor Barang • Pemungut Bank Devisa & Direktorat Jenderal Bea dan Cukai • Dasar Perhitungan : Nilai Impor dan Harga Jual Lelang • Pengecualian : a. Impor barang yg tidak terutang pajak b. Impor Barang yg dibebaskan dari bea masuk c. Adanya penangguhan bea masuk

  27. Tarif PPh Pasal 22 Impor • 2.5% dari nilai impor  API • 7.5% dari nilai impor  Non-API • 7.5% dari harga jual lelang Sifat Pemungutan  Tidak Final Saat terutang/pelunasan  bersamaan dgn saat pembayaran bea masuk

  28. PPh Pasal 22 IMPOR Tata Cara Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan • Pelunasan  disetor oleh Importir ke Bank Devisa  SSP • Dipungut dan disetor secara kolektif •  SSP oleh Dirjen Bea Cukai Rika Lidyah,S.E.,M.Si

  29. PPh Pasal 22 Bendaharawan Objek Penjualan Hasil Produksi / Penyerahan Barang Pemungut  Direktorat Jenderal Anggaran Bendaharawan Pemerintah BUMN dan BUMD Dasar Perhitungan Harga Pembelian Rika Lidyah,S.E.,M.Si

  30. Tarif PPh pasal 22 Bendaharawan:  1,5% dari Harga Pembelian Barang Sifat Pemungutan Tidak Final Saat terutang / pelunasan “Saat Pembayaran / penyerahan barang yang dibayar dari Belanja Negara dan/atau Belanja Daerah” Rika Lidyah,S.E.,M.Si

  31. PPh Pasal 22 Bendaharawan Tata Cara Penyetoran dan Pelaporan: • Disetorkan pada hari yang sama pada pembayaran barang tersebut dgn memakai formulir SSP • Dilaporkan selambat-lambatnya 14 hari setelah masa pajak berakhir

  32. Soal PPh Pasal 22 Impor PT Wahyu Makmur merupakan importir alat-alat elektronik dari Jepang. Pada bulan Januari 2001 memasukkan barang dengan cost US$20.000; premi asuransi yang dibayar di luar negeri (insurance) sebesar US$1.500 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan (freight) US$3,500, Bea masuk yang harus dibayarkan 5%. Kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan US$1=Rp8.000 Hitung: PPh yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukai jika Importir memiliki API dan berapa PPh-nya jika importir tidak memiliki API

  33. Cost = $20.000 • Insurance = $ 1.500 • Freight = $ 3.500 + • CIF = $25.000 x Rp.8.000,- = Rp.200.000.000,- • Bea masuk 5% = Rp. 10.000.000,- • Nilai Impor = Rp.210.000.000,- • PPh psl 22 (API) = 2,5% x Rp.210.000.000,- = Rp.5.250.000,- • PPh psl 22 (tanpa API) = 7,5% x Rp.210.000.000,- = Rp.15.750.000,-

  34. Soal PPh pasal 22 Bendaharawan • PT Daffa Sejahtera melakukan penyerahan barang kena pajak kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Palembang dengan nilai Rp14.300.000 yang pembayarannya dilakukan oleh Bendaharawan • Hitunglah PPh psl 22 Bendaharawan jika: • Harga barang tersebut tidak termasuk PPN maupun PPn BM (1,5% x Rp.14.300.000,-= Rp.214.500,-) • Harga barang tersebut mengandung unsur PPN 10% (1,5% x 100/110 x Rp.14.300.000,- = Rp.195.000,-) • Harga barang tersebut mengandung unsur PPN 10% dan PPn BM dengan tarif 20% • (1,5% x 100/130 x Rp.14.300.000= Rp.165.000,-)

  35. Jawaban PPh Pasal 22 Impor • Pajak yang dipungut jika Importir memiliki API:  Rp6.250.000 • Pajak yang dipungut jika Importir tidak memiliki API:  Rp18.750.000

  36. Jawaban Soal PPh pasal 22 Bendaharawan • Jika barang tersebut tidak termasuk PPN maupun PPn BM:  Rp21.450 • Jika barang tersebut mengandung unsur PPN 10%:  Rp19.500 • Jika barang tersebut mengandung unsur PPN 10% dan PPn BM 20%:  Rp16.500

More Related