1 / 32

Pandangan Islam tentang Manusia

Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS.Hud:120).

lynda
Download Presentation

Pandangan Islam tentang Manusia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS.Hud:120)

  2. Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad:35)

  3. Dan apabila kamu menghitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya” (Q.S. Ibrahim: 34) • “Apabila kamu bersyukur niscaya akan Aku tambahkan nikmat-Ku, dan apabila kamu kufur maka adzab-Ku sangat pedih” (Q.S. Ibrahim:7) • “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (Q.S. Ar-Ra’d:11)

  4. Al-Ghazâli melalui pendekatan tasawufnya banyak mengungkap hakikat dan perilaku manusia. Dari pemikiran-pemikiran Al-Ghazâli yang fenomenal ini banyak terlahir pemikir-pemikir baru di bidang psikologi Islam. Diantara pemikiran Al-Ghazâli adalah konsepnya tentang fitrah yang dikenal dengan sebutan al-Nafs al-Rabbâniyyah. Konsep fitrah Al-Ghazâli berkaitan erat dengan pembahasan tentang motivasi.

  5. Pemahaman terhadap hakekat manusia menurut Al-Ghazâli melalui Pendekatan Tasawuf dan Maslow melalui Pendekatan Ilmiah tampaknya memiliki pandangan yang sama, yaitu memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi-potensi baik dan mampu diaktualisasikan sehingga mencapai manusia sempurna (al-insân al-kamîl). Namun tentu saja perbedaan-perbedaan antara mereka berdua tentang teori motivasi pasti ada. Atas dasar itu penelitian mendalam terhadap pemikiran-pemikiran Al-Ghazâli dan Maslow tampaknya perlu dilakukan. Maka mengungkap pemikiran keduanya melalui sebuah studi komparatif laik untuk dilakukan.

  6. Pandangan Islam tentangManusia • Adatigakatakuncidalammemahamikonsep Islam tentangmanusia, yaitubasyar, insân, fitrah, dannafs, danruh. Konsepbasyarmenunjukkanposisimanusiasebagaimakhlukbiologis yang memerlukankebutuhandasar (physiological needs). Sedangkankonsepinsânmenunjukkanbahwamanusiaadalahtotalitas yang memilikifisikdanpsikis, badaniahdanruhaniah, individualistik, khas, unik, berbedaantaramanusiasatudengan yang lainnya. • Sementaranafsdanruhmerupakantentarahatimanusia (junûd al-qalb). Hatimanusiainitelahmemilikipotensi yang disebutfitrah. DemikianpenjelasanAl-Ghazâli.

  7. Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb

  8. Maslow’s Hierarchy of Needs Self actualization Esteem Social / Belongingness Safety Physiological Source : Stephen P. Robbins

  9. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah). Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.

  10. Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs) Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.

  11. • Kebutuhan sosial (Social Needs).Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, meningkatkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.

  12. • Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.

  13. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self actualization).Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.

  14. Teori X dan Teori Y Douglas Mc Gregor mengemukakan dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia : pada dasarnya satu negatif, yang ditandai dengan Teori X, dan Teori Y Teori X • Menurut Teori X, empat pengandaian yang dipegang para manajer adalah sebagai berikut : • Karyawan secara inheren ( tertanam dalam dirinya ) tidak menyukai kerja dan bilamana dimungkinkan, akan mencoba menghindarinya. • Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. • Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal bilamana dimungkinkan. • Kebanyakan karyawan menaruh keamanan di atas semua faktor lain yang dikaitkan dengan kerja dan akan menunjukkan sedikit saja ambisi.

  15. Menurut Teori Y, empat pengandaian positif • Karyawan dapat memandang kerja sama dengan sewajarnya seperti istirahat atau bermain. • Orang-orang akan menjalankan pengarahan- diri jika mereka komit pada sasaran. • Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan, tanggung jawab. • Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif (Pembaruan) tersebar meluas dalam populasi dan tidak hanya milik dari mereka yang berada dalam posisi manajemen.

  16. Toeri Motivasi Higiene • Teori motivasi Higiene dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg. Dalam keyakinannya bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaannya merupakan suatu hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap kerja dapat sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu. Herzberg menyelidiki pertanyaan . “ Apa yang diinginkan orang –orang dari pekerjaan mereka ?”.Ia meminta orang untuk menguraikannya secara rinci, situasi-situasi di mana mereka merasa luar biasa baik atau buruk mengenai pekerjaan mereka.

  17. Herzberg menyimpulkan bahwa orang-orang mempunyai dua kelompok kebutuhan yang berlainan, yang sangat tergantung satu sama lain dan mempengaruhi perilaku dengan cara-cara berlainan. Ia berpendapat bahwa apabila orang-orang merasa tidak puas dengan pekerjaannya, maka mereka akan merasa gelisah dalam lingkungan pekerjaan mereka. Sebaliknya, apabila orang-orang merasa baik tentang pekerjaannya mereka akan merasa tenang bekerja dalam lingkungan pekerjaannya

  18. Herzberg menyebut kelompok kebutuhan pertama faktor-faktor ilmu kesehatan, karena kebutuhan-kebutuhan tersebut menggambarkan lingkungan orang-orang dan melayani fungsi utama dari pada pencegahan ketidakpuasan pekerjaan. Ia menyebut kelompok kebutuhan yang ke dua motivator-motivator, karena kebutuhan-kebutuhan tersebut tampak efektif untuk memotivasi orang-orang kepada hasil yang lebih baik.

  19. McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.

  20. Motivasimerupakankondisipsikologisdarihasilinteraksikebutuhankaryawandanfaktorluar yang mempengaruhiperilakuseorangkaryawan. (Danim 2001 : 25). Motivasiadalahkeadaankejiwaandansikap mental manusia yang memberikanenergi, mendorongkegiatandanmengarahkanperilakukearahmencapaikebutuhan yang memberikepuasan. (BerelsondanStainer 2002 : 67)

  21. T. Hani Handokomengemukakanbahwamotivasiadalahkeadaanpribadiseseorang yang mendorongkeinginanindividuuntukmelakukankegiatantertentugunamencapaitujuan. • A. Anwar PrabuMangkunegara, memberikanpengertianmotivasidengankondisi yang berpengaruhmembangkitkan, mengarahkandanmemeliharaprilaku yang berubungandenganlingkungankerja. • H. HadariNawawimendefinisikanmotivasisebagaisuatukeadaan yang mendorongataumenjadisebabseseorangmelakukansesuatuperbuatanataukegiatan yang berlangsungsecarasadar.

  22. 1. Motivasi Sebagai Pengarah Tuju dan Penggerak Tindakan2. Motivasi Sebagai Pendorong • 3. Motivasi Sebagai Darjah ( tahap ) Kesungguhan • 4. Motivasi Sebagai Stimulator • 5. Motivasi Sebagai Pembangkit Keberanian

  23. . Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas • Motivasi berhubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan . Dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk berkembang, dorongan untuk mengaktifkan kapasitas seseorang merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan dengan lingkungannya. Dengan kreativitas yang tinggi karena adanya motivasi yang tinggi maka akan mempertinggi juga produktivitas.

  24. Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinya, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan kapasitas seseorang. • Untuk selanjutnya perwujudan kreativitas diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan yaitu kondisi eksternal .

  25. West ( 2000 : 43 ) berpendapat bahwa “penciptaan lingkungan kerja yang sportif dan menantang akan meningkatkan kepercayaan pada kreativitas. Riset membuktikan bahwa lingkungan yang ramah, suportif dan fleksibel, tetapi secara intelektual bersifat menantang akan menghasilkan kreativitas tingkat tinggi”. • Karyawan yang termotivasi mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi

  26. Beberapa ciri motivasi yg dapat meningkatkan produktivitas : • Dapat memotivasi diri sendiri , mengambil inisiatif, dapat memulai sendiri. dan memacu diri sendiri, mempunyai komitmen yang tinggi. • Memenuhi kebutuhan hidup primer, seperti kebutuhan akan makan, minum, istirahat. • Memenuhi kebutuhan untuk menjauhkan diri karyawan dari bahaya, termasuk menghindari kecelakaan tubuh . • Memenuhi kebutuhan sosial, seperti rasa sayang, persahabatan. • Memberikan Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. • Kompensasi dari perusahaan yang proporsional. • Kenyamana dalam tempat kerja . • Memberikan peluang dalam memenuhi aktualisasi diri yaitu memberikan peluang kepada karyawan untuk memaksimumkan potensi yang dimiliki.

  27. Budaya Organisasi model Robbin. - Kejujuran - Kompeten - Konsisten - Loyalitas - Keterbukaan Produtivitas : Output Input Atau Efektivitas Efisiensi • Paradigma Penelitian Gaya Kepemimpinan The University of Michigan. studies - Berorientasi pada tugas - Berorientasi pada manusia - Berorientasi pada hasil Motivasi Model Abraham Maslow - Fisioligis - Safety & Security - Belongingness - Esteem and Ego -Self Actualization

  28. RisetPengaruhinsentifsebagai motivator Empatpendekatanpengaruhinsentifterhadapproduktivitas : ( Alexander Stajkovic ) 1 .PengelolaanuangsecaraProfesional 32% 2. GajiRutinuntukkinerja 11% 3. PengakuanSosial ( penghargaan ) 24 % 4. Umpanbalikkinerja 20%

  29. HAMBATAN-HAMBATAN PENILAIAN KINERJA : 1. KESALAHAN PENILAI 2. KETIDAKSIAPAN PENILAI 3. KETIDAKEFEKTIFAN PRAKTEK DAN KEBIJAKAN ORGANISASI ( KURANG TANGGUNG JAWAB ATASAN TERHADAP ORGANISASI ) 4. FORMOLIR PENILAIAN YANG TIDAK BAIK ( TIDAK JELAS, TERLALU RUMIT )

  30. KESALAHAN PENILAIAN • HALLO EFFECT  PENYIMPANGAN YANG TERJADI KARENA PENDAPAT PRIBADI 2. THE ERROR OF CENTRAL TENDENCY  PENILAI TIDAK SENANG MEMBERIKAN PENILAIAN JELEK ATAU BAIK PADA PEGAWAI SEHINGGA CENDERUNG MENILAI SECARA RATA-RATA. 3. THE LENIENCY AND STRITNESS BIASES PENILAI TERLALU LUNAK ATAU TERLALU KERAS 4. PERSONAL PREJUDICEDIDASARKAN PD PRASANGKA YANG TIDAK BAIK.

  31. METODE PENILAIAN • RATING SCALE  PENIALAIN YANG DIDASARKAN PAD SUATU SKALA DARI SANGAT MEMUASKAN , MEMUASKAN, CUKUP SAMPAI KURANG MEMUASKAN • CHECKLIST  PENILAIAN YANG DIDASARKAN PADA STANDAR UNJUK KERJA • CRITICAL INCIDENT TECHNIQUE PENIALAIN YANG DIDASARKAN PADA PERILAKU.

  32. Motivasimerupakankondisipsikologisdarihasilinteraksikebutuhankaryawandanfaktorluar yang mempengaruhiperilakuseorangkaryawan. (Danim 2001 : 25). Motivasiadalahkeadaankejiwaandansikap mental manusia yang memberikanenergi, mendorongkegiatandanmengarahkanperilakukearahmencapaikebutuhan yang memberikepuasan. (BerelsondanStainer 2002 : 67)

More Related