1 / 21

Pandangan Jean Piaget tentang Perkembangan Kognitif

Pandangan Jean Piaget tentang Perkembangan Kognitif. Mata Kuliah Orientasi Baru d a lam Psikologi Pe n didikan Dosen: Prof. Dr . Soegeng Santoso Dr. Gusnawirta Fasli. Disiapkan oleh: Kelompok 1 / S2 – PAUD A Cyntia Taurissa - 7516. 09 0.2 53 Atin Fatimah - 7516.100.288

tracy
Download Presentation

Pandangan Jean Piaget tentang Perkembangan Kognitif

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pandangan Jean Piaget tentang Perkembangan Kognitif Mata Kuliah OrientasiBaru dalam PsikologiPendidikan Dosen: Prof. Dr.SoegengSantoso Dr.GusnawirtaFasli Disiapkan oleh: Kelompok 1 / S2 – PAUD A CyntiaTaurissa - 7516. 090.253 Atin Fatimah - 7516.100.288 FifinAnetta - 7516.100.296 Gustiana - 7516.100.297 Suparto - 7516.100.

  2. Seorang Guru / Pendidikperlu mempelajariPerkembanganKognitif. Mengembangkanperilaku yang penting untukbelajardiruangkelas: • Mengasimilasi & MenerapkanPengetahuan, • Berpikir & Menalar, • MenggunakanPikiranuntukMemecahkanMasalah

  3. Siapakah Jean Piaget? Jean Piaget (9 August 1896 – 16 September 1980) seorangPsikologasal Swiss yang memaparkan prosesalamiahdanpola/tahapperkembangan dayapikirmanusiasejakbayihinggadewasa

  4. Jean Piaget memiliki minat di berbagai disiplin ilmu (biologi, filsafat, psikologi, pendidikan, epistemologi), sehingga dengan cara tersebutia menemukan bidang yang unik dan mengembangkan kontribusinya. Sampai kematiannya pada bulan September 1980, Piaget menyebut dirinya sebagai epistemologist genetik yang menyelidiki asal-usul pengetahuan manusia.

  5. KonsepDasar Piaget • Piaget memandang anak-anak sebagai individu constructing Anak memahami sifat dunia melalui Bayi belum memiliki kognisi Anak membuat & menyaring struktur psikologis (mengorganisir cara-cara untuk mengerti pengalaman dalam menyesuaikan diri terhadap dunia luar) melalui persepsi dan aktivitas motorik mereka teori ini disebut constructivist approach pada cognitive development proses mempelajari pengalaman dari luar proses pematangan dari dalam

  6. KonsepDasar Piaget • KognisimemilikifungsiADAPTIF, yaitu • kecenderunganorganismeuntukmenyesuaikandiridenganlingkungannya • dengancara: ASIMILASI dan AKOMODASI • ASIMILASI: penggunaan atau pengelompokan benda ke dalam kategori mental atau operasi. • Contoh: bayi mengambil objek dan meletakkannya ke dalam mulutnya, itu merupakan asimilasi objek untuk proses akrab makan • AKOMODASI :anak mengubah kategori yang ada untuk menyesuaikan diri dengan realitas. • Contoh: anak belajar bahwa tupai, kucing, dan kelinci bukan anjing dan memurnikan kosakata untuk mengidentifikasi anjing, kucing, tupai, dan kelinci secara akurat, dia akomodatif

  7. KonsepDasar Piaget Equilibrasi: kemampuanmengaturdalamdirianak, sehinggaiamampumempertahankankeseimbangandanmenyesuaikandiridenganlingkungannya Konservasi: prinsipbahwajumlahataubanyaknyasesuatutetapsamameskipunpenataandanpenampilannyaberubah, selama tidakada yang ditambahkandandiambil

  8. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget

  9. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget TAHAP SENSORIMOTOR ( 0 – 2 tahun) menggunakan pengindraan dan aktivitas motorik dalam mengenal lingkungannya. • keberadaannya masih terikat kepada orang lain • bahkan tidak berdaya, akan tetapi alat-alat inderanya sudah dapat berfungsi.  Tindakannya berawal dari respon refleks, kemudian berkembang membentuk representasi mental. • Anak dapat menirukan tindakan masa lalu orang lain, dan merancang kesadaran baru untuk memecahkan masalah dengan menggabungkan secara mental • ‘skema dan pengetahuan‘ yang diperoleh sebelumnya.

  10. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget TAHAP SENSORIMOTOR ( 0 – 2 tahun) • antara 18 bulan atau 2 tahun, • Anak mengubah dirinya dari suatu organisme yang bergantung hampir sepenuhnya kepada refleks & perlengkapan heriditer lainnya menjadi pribadi yang cakap dalam berpikir simbolik. intelegensi anak baru nampak dalam bentuk aktivitas motorik sebagai reaksi stimulus sensorik. Anakmembutuhkan:  tindakan-tindakan konkrit bukan tindakanimaginer  pengulangan dan pengalaman konsep

  11. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget • TAHAP PRAOPERASIONAL (2 – 7 tahun) • belum memahami pengertian operasional yaitu • proses interaksi aktivitas mental •  Manipulasi simbol merupakan karakteristik esensial dari tahapan ini. •  perkembangan bahasanya sudah sangat pesat •  mampumenggunakan gambar simbolik dalam berpikir, memecahkan masalah, • dan aktivitas bermain kreatif meningkat  pemikiran terbatas dalam beberapa hal penting. •  pemikiran anak khas bersifat egosentris: anak pada tahap ini • sulit membayangkan bagaimana segala sesuatunya tampak dari perspektif orang lain.

  12. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget • TAHAP PRAOPERASIONAL (2 – 7 tahun) • Karakteristik lain dari cara berfikir praoperasional yaitu sangat memusat (centralized). • Bila anak dikonfrontasi dengan situasi yang multi dimentional, maka ia akan memusatkan perhatiannya hanya pada satu dimensi & mengabaikan dimensi lainnya. Cara berpikir seperti ini dicontohkan sebagaimana berikut : sebuah gelas tinggi ramping dan sebuah gelas pendek dan lebar diisi dengan air yang sama banyaknya. Anak ditanya apakah air dalam dua buah gelas tadi sama banyaknya ? Anak pada tahap ini kebanyakan menjawab bahwa ada lebih banyak air dalam gelas yang tinggi ramping tadi karena gelas ini lebih tinggi dari yang satunya. Jadi anak belum melihat dua dimensi secara serempak  CONSERVATION/ KONSERVASI

  13. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (7 – 11 tahun) •  terjadinya perubahan dalam cara berpikir egosentris •  ditandaioleh DESENTRASI yang benar, artinya anak mampu memperlihatkan lebih dari satu dimensi secara serempak dan juga untuk menghubungkan dimensi-dimensi itu satu sama lain. Oleh karenanya masalah konservasi sudah dikuasai dengan baik. •  Anak pada tahap operasional konkrit tahu bahwa penyusunan ulang kancing-kancing tidak mengubah jumlahnya

  14. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (7 – 11 tahun)  SERIASI adalah karakteristik tahap operasional konkrit Yaitu: kemampuan menyusun obyek menurut beberapa dimensi seperti berat atau ukuran.Seriasi mengilustrasikan penangkapan anak akan satu hal dari prinsip logis yang penting yang disebut transivitas, bahwa ada hubungan tetap tertentu diantara kualitas-kualitas obyek. Misalnya, bila A lebih panjang dari B, dan B lebih panjang dari C, maka A pasti lebih panjang dari C.

  15. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget • TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (7 – 11 tahun)  Pemikiran mereka masih terbatas pada operasi konkrit. Pada tahap ini anak dapat mengkonservasi kualitas, dapat mengurutkan & mengklasifikasikan obyek secara nyata. Tetapi mereka belum dapat bernalar denganmudahmengenai abstraksi

  16. Tahap Perkembangan Kognitif - Piaget TAHAP OPERASIONAL FORMAL ( 11 – 16 tahun)  anak tidak lagi terbatas pada apa yang dilihat atau didengar • ataupun pada masalah yang dekat, • tetapi sudah dapat membayangkan masalah dalam pikiran • dan pengembangan hipotesis secara logis  mampu berpikir sistematis, dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan • secarateratur untuk memecahkan masalah. •  dapat memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi atas suatu peristiwa. Misalnya ketika mengendarai sebuah mobil dan tiba-tiba mobil mogok, maka anak akan menduga mungkin bensinnya habis, businya atau platinanya rusak

  17. Implikasi bagi Pendidikan Teori Piaget memiliki pengaruh yang besar dalam pendidikan, terutama dalam masa pra sekolah dan sekolah dasar Berdasarkan teori ini didapat 3 prinsip, yaitu: • Discovery Learning • Kepekaan Terhadap Kesiapan Anak Untuk Belajar • Penerimaan Terhadap Perbedaan Setiap Individu

  18. Implikasi bagi Pendidikan • Discovery Learning Anak didorong untuk menemukan segala sesuatunya sendiri melalui interaksi spontan dengan lingkungan. Guru diharapkan lebih banyak menyediakan berbagai variasi aktivitas yang ditujukan untuk eksplorasi dibandingkan memberikan materi yang telah dipersiapkan secara verbal.

  19. Implikasi bagi Pendidikan • Guru peka terhadap Kesiapan Belajar Anak  dalam hal ini tidak perlu dilakukan percepatan pada perkembangan yang ada pengalaman belajar yang sesuai membangun tingkat pemikiran anak yang sesuai dengan kondisinya sekarang. Guru memperhatikan dan mendengarkan siswa, memperkenalkan pengalaman yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk melatih skema berpikir yang baru guru tidak boleh memaksakan keterampilan baru sebelumanak menunjukkan ketertarikannya atau kesiapannya  dapat berakibat pada penerimaan yang dangkal dibanding pengertian yang seutuhnya.

  20. Implikasi bagi Pendidikan • Guru menerima Perbedaan Setiap Individu Semua anak melalui urutan yang sama dalam perkembangan, namun dalam kecepatan yang berbeda. Guru harus merancang aktivitas untuk individu dan kelompok kecil tidak hanya melakukan perencanaan untuk seluruh kelas. Guru mengevaluasi kemajuan yang diperoleh dengan membandingkan kemampuan yang sebelumnya telah dimiliki oleh setiap anak.

More Related