1 / 17

KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN. KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KETENAGALISTRIKAN. Seminar Ketenagalistrikan Percepatan Pembangunan Ketenagalistrikan Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta, 28 Agustus 2014.

lorne
Download Presentation

KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KETENAGALISTRIKAN Seminar Ketenagalistrikan Percepatan Pembangunan KetenagalistrikanUntukMendukungPertumbuhanEkonomi Jakarta, 28 Agustus 2014

  2. KebijakanSektorKetenagalistrikan(BerdasarkanUndang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentangKetenagalistrikan) • Tujuan Pembangunan Ketenagalistrikan Untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (Pasal 2 ayat (2)). • Penguasaan dan Pengusahaan • Penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara yang penyelenggaraannya dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah berlandaskan prinsip otonomi daerah (pasal 3ayat (1)); • PelaksanaanusahapenyediaantenagalistrikolehPemerintahdanpemerintahdaerahdilakukanolehBUMN danBUMD (pasal 4ayat (1)); • Untukwilayah yang belummendapatkanpelayanantenagalistrik, PemerintahataupemerintahdaerahsesuaikewenangannyamemberikesempatankepadaBUMD, badanusahaswasta, ataukoperasisebagaipenyelenggarausahapenyediaantenagalistrikterintegrasi(pasal11ayat (3)).

  3. DASAR HUKUM UU Ketenagalistrikan 30/2009 PERMEN 42/2012 JualBeliTenagaListrikLintas Negara PERMEN 35/2013 Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan PERMEN 62/2012 Usaha JasaPenunjangTenagaListrik PERPRES 4/2010 Penugasankepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untukMelakukanPercepatan Pembangunan PembangkitTenagaListrik yang MenggunakanEnergiTerbarukan, Batubara dan Gas PERPRES 71/2006 jo 59/2009 jo 47/2011 jo. 45/2014 PenugasankepadaPT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untukMelakukanPercepatan Pembangunan PembangkitTenagaListrik yang Menggunakan Batubara PERMEN ESDM 010/2005 Tata Cara Perizinan Usaha KetenagalitrikanUntukLintasProvinsiatau yang TerhubungdenganJaringanTransmisiNasional PERMEN ESDM 004/2007 Amendment of PERMEN 001/2006 ProsedurPembelianTenagaListrikdan/atauSewaMenyewaJaringandalam Usaha PenyediaanTenagaListrikuntukKepentinganUmum KEPMEN 1122K/30/MEM/2002 Pedoman Pengusahaan Pembangkit Tenaga Listrik Skala Kecil Terbesar (di bawah 1 MW) PERMEN ESDM 002/2006 PengusahaanPembangkitListrikTenagaEnergiTerbarukanSkalaMenengah (1-10 MW) PERMEN ESDM15/2010 jo. 01/2012 jo. 21/2013 DaftarProyek-ProyekPercepatan Pembangunan PembangkitTenagaListrik yang MenggunakanEnergiTerbarukan, Batubara dan Gas Serta TransmisiTerkait PERMEN ESDM12/2014 jo. 22/2014 Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA ≤10 MW oleh PT PLN (Persero) PERMEN ESDM 28/2012 Tata Cara Permohonan Wilayah Usaha PenyediaanTenagaListrikuntukKepentinganUmum PERMEN ESDM 004/2012 HargaPembelianTenagaListrikoleh PT PLN (PERSERO) dariPembangkitTenagaListrik yang MenggunakanEnergiTerbarukanSkala Kecil danMenengahatauKelebihanTenagaListrik (Hargabawah10 MW) PERMEN ESDM 22/2012 Penugasankepada PT PLN (PERSERO) untukMelakukanPembelianTenagaListrikdariPLTPbdanHargaPatokanPembelianTenagaListrikOleh PT PLN (PERSERO) dariPLTPb

  4. PERAN PEMERINTAH DAERAH Berdasarkan UU 30/2009, pasokanlistrikmasihdikuasaiolehnegara, tetapidilakukanolehPemerintahPusatdan Daerah melalui PLN danbadanusahamilikdaerah.

  5. Mekanisme Investasi Listrik Swasta (IPP) (Sesuai Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012) RUK dan RUPTL PelelanganUmum PemilihanLangsung PenunjukanLangsung • pembeliantenagalistrikdaripembangkit yang menggunakanenergiterbarukan, gas marjinal, batubaradimuluttambang, danenergisetempatlainnya; • pembeliankelebihantenagalistrik; • sistemtenagalistriksetempatdalamkondisikrisisataudaruratpenyediaantenagalistrik; dan/atau • penambahankapasitaspembangkitanpadapusatpembangkittenagalistrik yang telahberoperasidilokasi yang sama. Pada dasarnya pembelian tenaga listrik oleh Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dilakukan melalui pelelangan umum, kecuali memenuhi kondisi untuk dilakukan pemilihan langsung atau penunjukan langsung - dalamrangka diversifikasienergipembangkitanke non BBM. - dalamhalpadalokasipusatpembangkittenagalistrik yang telahberoperasiterdapatlebihdari 1 (satu) pemegangizinusahapenyediaantenagalistrik. OperasiKomersial Mekanisme IUPL, HargaJualdanKontrak PengujianLaikOperasi (DisahkandenganSertifikatLaikOperasi , SLO)

  6. Skema Partisipasi Swasta • Engineering Procurement and Construction (EPC) Contract Pemilik proyek adalah PLN. Proyek Engineering Procurement and Construction (EPC) ditawarkan kepada pihak swasta melalui tender/lelang. Dalam model ini PLN menyediakan pembiayaan. Contoh: Program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW Tahap 1 dan beberapa proyek dalam Program percepatan pembangunan pembangkit Tahap 2. • Independence Power Producer (IPP) Pemilik proyek sekaligus pelaksana EPC adalah pihak swasta. 100% pembiayaan berasal dari swasta dan ditransformasikan melalui harga jual tenaga listrik. Contoh: Proyek-proyek IPP dan beberapa proyek dalam program percepatan pembangunan pembangkit tahap 2. • Public Private Partnership (PPP) Project Proyek pemerintah yang ditawarkan kepada pihak swasta melalui mekanisme tender/lelang. Pemerintah dapat memberikan dukungan atau jaminan pemerintah. Apabila pihak swasta sebagai inisiator proyek, pemerintah dapat memberikan kompensasi. Contoh: Proyek PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW.

  7. RINGKASAN PILIHAN PENGADAAN LISTRIK SWASTA JaminanmengikatsecarahukumdiberikanolehMenteriKeuangankepadaperusahaan IPP (ataupemberipinjaman) untukmenutuprisikoterutamastandar PLN FTP PLN - EPC Jaminan KEMENKEU (BVGL) Tender Terbuka PPP Tender konvensionaldi bawahperaturanKementerian ESDM, dengan minimal 3 penawar di babakpertama * JenisPembangkitListrik Jaminan IIGF Tender Terbuka 1 Jaminanmengikatsecarahukumdiberikankepadaperusahaanproyek, untukmenutupipelanggaranrisikokontrak PLN Tender Terbuka Swasta IPP 2 Tidak Ada Jaminan 3 PenunjukanLangsung (termasuk FIT) Tidakadajaminan yang diberikanbaikperusahaan IPP ataupemberipinjaman PLN mengusulkanuntukmenunjuklangsungpemainswasta (ataukonsorsium) tanpa tender ** IPP Suratmengikat non-hukum (catatankonfirmasi) diberikankepadapemberipinjaman Tender Terbuka Note: FTP : Fast Track Program PPP : Public Private Partnership BVGL/JKU : Business Viability Guarantee Letter/Jaminan Kelayakan Usaha IIGF/PII : Indonesia Infrastructure Guarantee Fund/Penjaminan Infrastruktur Indonesia Comfort letter*** 3 PenunjukanLangsung (termasuk FIT)

  8. IPP MENURUT PERATURAN KPS (1) Ada dua peraturan utama dalam IPP menurut kategori KPS:

  9. IPP MENURUT PERATURAN KPS (2)

  10. PLTU Batang

  11. Pengelolaan Proyek

  12. RoadmapClean Coal Technology (CCT)di Indonesia SC, = 35-40% USC, 43% Bekasi (USC 2x600 MW) IGCC 45-48% 2011 2015 2020 2025 Central Java - PPP (USC 2x1000 MW) 2000–3000 MW per year Indramayu #2 (USC 1000 MW) IGCC 1000 MW Class Indramayu #1 (USC 1000 MW) Cirebon (SC 1x660 MW) Paiton 3 (SC 1x815 MW) SC : Super Critical USC : Ultra Super Critical IGCC : Integrated Gasification Combined Cycle Sumber: The Project for Promotion of CCT in Indonesia, Interim Report, October 2011, Jakarta, JICA Study Team.

  13. PLTU Batang dalam Sistem Kelistrikan Jawa Bali ~ ~ ~ PLTGU MuaraKarang 450 MW (2016) PLTGU MuaraTawar Add-on Blok 2,3,4 650 MW (2018) PLTU Jawa-5 2x1.000 MW (2019/20) PLTU Jawa-6 2x1.000 MW (2021) PLTU LontarExp #4 315 MW (2017) PLTU Jawa-1 1.000 MW (2018) PLTU Jawa-3 2x660 MW (2019/20) PLTU Banten 625 MW (2016) BANTEN SRLYA MTWAR PLTU 4x1.000 MW PLTU 2x1.000 MW PRIOK MKRNG DKSBI IDRMYU CLGON PLTU Indramayu 2x1.000 MW (2022) BKASI CBTUBRU PLTU Tj. Awar-awar 2x350 MW (2014) KMBNG ~ SURALAYA CBATU CWANG BRAJA PLTU 2x1.000 MW TMBUN PLTU Jawa-4 2x1.000 MW (2019/20) ~ TJATI B GNDUL CIBNG PLTGU Jawa-1 800 MW (2017) DEPOK XBOGOR PLTU 1x1.000 MW CRATA JATENG IPP PLTU 2x660 MW GRSIK MDCAN SGLNG CSKAN PS PLTU Madura 2x200 MW (2022) ~ UNGAR ~ BDSLN ~ TANDES UJBRG ~ NGBNG ~ PMLNG SBSLN SBBRT PLTGU Grati 450 MW (2015/16) CGRLNG PLTU Jawa-7 2x1.000 MW (2021) TASIK ~ GRATI RWALO SOLO PITON ADIPALA CLCAP IPP PLTU Clk. Bawang 380 MW (2014/15) PEDAN KDIRI BANGIL PLTU PelabuhanRatu 3x350 MW (2013/14) PLTA Jatigede 2x55 MW (2017) PLTU Adipala 660 MW (2014) ~ ~ NEW ANTOSARI PLTA Rajamandala 47 MW (2017) PLTU Cilacap 614 MW (2016) PLTGU Jawa-2 800 MW (2018) PLTU Pacitan 2x315 MW (2013) Keterangan : ~ Pembangkit RencanaPembangkit PLTU Jawa Tengah 2x1.000 MW (2018/19) PLTMG Pesanggaran 200 MW (2015) Upper Cisokan PS 4x260 MW (2017) Matenggeng PS 4x225 MW (2020/21) GITET 500 kV Rencana GITET 500 kV SUTET 500 kV Rencana SUTET 500 kV

  14. Status PLTU Batang • Progress pembebasan lahan untuk area power block s.d. Maret 2014 mencapai 87,41% (197,56 ha) dari total kebutuhan lahan seluas 226 ha • Pemerintah akan menjalankan proses pembebasan lahan sesuai Undang – Undang No. 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum. Dengan demikian, pemerintah akan mengambil kebijakan khusus dalam proses pembebasan lahan untuk PLTU Batang • Pembebasan lahan akan dikoordinasikan atau diambil alih PLN, BUMN yang merupakan representasi dari pemerintah. PLN juga yang nantinya akan melanjutkan PLTU Batang bila proses kontrak BOT (Build, Operation, Transfer) dengan BPI telah selesai 25 tahun mendatang. Sehingga, PLN berkepentingan dalam proyek ini.

  15. Risiko Keterlambatan PLTU Batang • Reserve Margindibawah Normal yaitu18% (batas normal : 25 – 30%) : • Proyek CJPP 2x1.000 MW diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2018/2019 • Proyeksi pada tahun 2018adalahsebagaiberikut: • - Prakiraan beban puncak= 34.605 MW • - Prakiraan daya mampu netto= 43.239 MWberkurangmenjadi 42.239 MW (asumsi jika proyek CJPP delay 1 tahun). • Reserve Margin sebesar18% sangattergantungkeberhasilanpenyelesaianproyek : • Mismatchantara Supply vs Demand. • ReputasiPemerintahdan PLN atasdelayKerjasamaPemerintahSwasta (KPS) pertama yang berdampakkepadatingkatkepercayaan Investor.

  16. Terima kasih

More Related