1 / 51

Pendahuluan

Pendahuluan. 1. Materi: Digital Logic. Konsep Sistem Bilangan Konsep Gerbang Logika Penyederhanaan logika Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) Pemicuan Flip-Flop Pencacah (Counter) Register Geser Operasi Register Aritmatika digital. Konsep Sistem Bilangan. Analog v.s. Digital.

karyn-short
Download Presentation

Pendahuluan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendahuluan 1

  2. Materi: Digital Logic • Konsep Sistem Bilangan • Konsep Gerbang Logika • Penyederhanaan logika • Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) • Pemicuan Flip-Flop • Pencacah (Counter) • Register Geser • Operasi Register • Aritmatika digital

  3. Konsep Sistem Bilangan

  4. Analog v.s. Digital • Besaran Analog • Kumpulan nilai-nilai kontinyu • Besaran Digital • Kumpulan nilai-nilai diskret

  5. Sinyal Analog Kumpulan data kontinyu di grafikkan

  6. Sinyal Digital Kumpulan data diskret digrafikkan

  7. Sistem elektronik analog

  8. Sistem analog & digital

  9. Angka Biner • HIGH = 1 • LOW = 0

  10. Gelombang Digital Karakteristik Pulsa non-ideal

  11. Peride & Frekuensi

  12. Contoh • f?

  13. Clock • Bentuk gelombang periodik dengan interval antar pulsa (periode) sama dengan waktu 1 bit.

  14. IC & Osiloskop (1) • IC (Integrated Circuit)

  15. IC & Osiloskop (2) • Aneka Bentuk IC

  16. IC & Osiloskop (3) • Penandaan IC

  17. IC & Osiloskop (4) • Oscilockop

  18. IC & Osiloskop (5) • Contoh Pembacaan osiloskop

  19. Pengertian Sistem bilangan Merupakan tata aturan atau susunan dalam menentukan nilai suatu bilangan, antara lain sistem desimal, biner, hexadesimal, oktal, BCD, Grey Code, Exess-3 dan lain-lainnya yang dibagi berdasarkan basis yang digunakan dalam penentuan nilai dari bilangan tersebut. Sistem bilangan yang umum dipakai adalah sistem bilangan desimal.

  20. Sistem Bilangan • Desimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) • Biner (0,1) • Oktal (0,1,2,3,4,5,6,7) • Heksadesimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)

  21. Operasi Bilangan • Add (+) • Subtract (-) • Multiply (x) • Divide (/)

  22. Kode-kode digital • BCD (binary coded decimal) • Kode Gray • Kode Excess-3 • Alfanumeris

  23. BINER • Merupakan suatu system bilangan yang berbasiskan 2 (tiap bilangan dalam sistem tersebut dikalikan dengan 2x),terdiri dari angka 0 dan 1. • Sistem Digital Adalah Sistem yang input dan outputnya merupakan himpunan-himpunan berhingga yang anggotanya berupa besaran diskret. • Dalam implementasinya besaran-besaran tersebut disandikan menggunakan variabel-variabel biner.

  24. Bilangan Biner Menghitung secara biner:

  25. Konversi Biner ke Desimal (1) • Contoh: Konversikan 1101101 ke desimal.

  26. Konversi Biner ke Desimal (2) • Konversi bilangan fraksional • Contoh: Konversikan bilangan 0.1011 ke desimal.

  27. Konversi Desimal ke Biner (1) • Metode Penjumlahan Berbobot (…,64,32,16,8,4,2,1 setara dengan …,26,25,24,23,22,21,20) • Contoh: 9 = 8 + 1 atau 9 = 23 + 20 • Jadi 9 = 1 0 0 1b • Metode Division-by-2 • merupakan metode yang sistematik • membagi dengan 2 secara berulang • contoh: Konversikan 12d ke biner.

  28. Konversi Desimal ke Biner (2) Metode Pembagian berulang

  29. Operasi Aritmatika Biner (1) • Penjumlahan: • 0 + 0 = 0 carry 0 • 0 + 1 = 1 carry 0 • 1 + 0 = 1 carry 0 • 1 + 1 = 0 carry 1 • Pengurangan: • 0 - 0 = 0 • 1 - 1 = 0 • 1 - 0 = 1 • 0 - 1 = 1 borrow 1

  30. Operasi Aritmatika Biner (2) • Perkalian Biner: • 0 x 0 = 0 • 0 x 1 = 0 • 1 x 0 = 0 • 1 x 1 = 1 • Pembagian Biner • Seperti pembagian dalam bilangan desimal (jarang digunakan).

  31. Bilangan Biner Bertanda • Bit Tanda (sign bit): • bit paling kiri dalam bilangan biner bertanda • ‘0’ = positif, ‘1’ = negatif • Komplemen-1: • semua bit dikomplemenkan • Komplemen-2: • komplemen-1 + 1

  32. OKTAL • Merupakan suatu sistem bilangan yang berbasiskan 8 (tiap bilangan dalam sistem tersebut dikalikan dengan 8x), terdiri dari delapan angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. • Contoh penulisannya 568, 33478

  33. Bilangan Oktal (1) • Konversi Oktal ke Desimal

  34. Bilangan Oktal (2) • Konversi Desimal Ke Oktal

  35. Bilangan Oktal (3) • Konversi Oktal ke Biner octal digit 0 1 2 3 4 5 6 7 Binary 000 001 010 011 100 101 110 111

  36. Bilangan Oktal (4) • Konversi Biner ke Oktal

  37. Hexadecimal • Merupakan suatu sistem bilangan yang berbasiskan 16 (tiap bilangan dalam sistem tersebut dikalikan dengan 16x),terdiri dari 10 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 6 huruh yaitu A, B, C, D, E, F. • Contoh penulisannya 3EC16 ,1B16 , 23116,

  38. Bilangan Heksadesimal (1) • Konversi Biner ke Heksa:

  39. Bilangan Heksadesimal (2) • Konversi Heksa ke Biner

  40. Bilangan Heksadesimal (3) • Konversi Heksa ke Desimal

  41. Bilangan Heksadesimal (4) • Konversi Desimal ke Heksa

  42. Binary Code Decimal • Merupakan format untuk merepresentasikan bilangan desimal (integer) dengan empat bit (satu nibble) untuk setiap angka penyusunnya • Contoh : bilangan desimal 0,1,2,3, s.d. 9 = 0000, 0001, 0010, 0011, 0100, 0101, 0110, 0111, 1000 dan 1001 • Tidak ada bilangan desimal lain selain 0-9 itu.

  43. Kode-kode Bilangan (1) • BCD: • 0 0000 • 1 0001 • 2 0010 • 3 0011 • 4 0100 • 5 0101 • 6 0110 • 7 0111 • 8 1000 • 9 1001

  44. Gray Code • Merupakan sistem bilangan yang memliki sistem mirip dengan biner hanya saja dalam susunan bilangan ini yang boleh berubah pada urutan selanjutnya hanya 1 angka. Misalnya 001 berikutnya 011 berikutnya 010 dan selanjutnya Contoh urutan graycode 3 bit: • 000, 001, 011, 010, 110, 100, 101, 111 (lihat perubahannya, hanya 1 bit yang berubah setiap kalinya)

  45. Mengubah Gray Code ke desimal • Untuk bilangan gray code tidak memiliki aturan cara konversi, yang perlu diingat adalah kelanjutan dari bilangan yang satu ke bilangan berikutnya hanya boleh berubah 1 angka.

  46. Kode-kode Bilangan (2) • Gray

  47. Excess-3 Code • Merupakan sistem bilangan yang secara sederhana dapat diartikan sebagai bilangan biner yang memiliki lebih tiga angka dari bilangan biner biasa. Contohnya 0 = 011, 1 = 100, 2 = 101 dan seterusnya.

  48. Mengubah bilangan Excess-3 ke desimal • Pengubahan bilangan ini sama dengan pengubahan bilangan biner ke desimal hanya saja hasil bilangan desimal yang nantinya didapa harus di kurangi 3 karena sistem bilangan ini memiliki range 3 angka untuk setiap urutan bilangan. • Contohnya: 1000 = (1.23 + 0.22 + 0.2 + 0.1) - 3 = (8) - 3 = 5 Note: • Untuk mengubah sistem bilangan yang satu ke yang lainnya dapt dilakukan dengan cara nenkonversikan bilangan tersebut ke bentuk desimal, agar proses lebih mudah

  49. Kode-kode Bilangan (3) • ASCII

  50. Tugas • Nyatakanlahbilangan-bilangandesimalberikutdalamsistembilangan: Biner, OktaldanHeksadesimal : a. 14 c. 92 • b. 65 d. 187 • Nyatakanlahbilangandesimalpadasoal no.1 dalamkode-kode BCD 8421, 2421, 5421, Gray, dan Excess 3 : • Hitunghasiloperasiaritmatikapadabilanganbinerberikut : • 1010 + 1101 • 1101 – 0010 • 11011 + 01110 • 11010 - 10010 • TentukanlahKomplemen 1 danKomplemen 2 daribilangandesimalberikut : • a. 27 b. 36 c. 71 d. 90

More Related