1 / 31

Pendahuluan

Pendahuluan. Faktor eksternal : peluang dan ancaman. Perencanaan Kawasan wisata alam. Peningkatan Nilai EKONOMI. Faktor Internal : Potensi dan Kendala. Kelestarian faktor fisik/ lingkungan (daya tarik) Lanskap sbg. ruang.

cian
Download Presentation

Pendahuluan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendahuluan Faktor eksternal : peluang dan ancaman Perencanaan Kawasan wisata alam Peningkatan Nilai EKONOMI • Faktor Internal : • Potensi dan Kendala Kelestarian faktor fisik/ lingkungan (daya tarik) Lanskap sbg. ruang

  2. 1. Lanskap Kawasan Wisata Alam • Pengertian Lanskap * -ODTW- Kawasan wisata alam LANSKAP • Elemen-elemen lanskap* • Elemen lanskap kawasan wisata alam : 1. Flora dan fauna perbedaan flora dan fauna berbagai tipe habitat atau ekosistem 2. Pemandangan alam 3. Gunung 4. Sungai dan danau 5. Waduk 6. Laut 7. Gua

  3. 2. Prinsip Perencanaan LanskapLandscape PlanningThe pleasing combination of art and nature, adapted to use of manThe art of fitting land uses together to make harmony places, useful and beautiful Konsep yang digunakan dalam LP : KONSEP RUANG KEHIDUPAN (System of space) • Untuk mendapatkan ruang kehidupan yang baik dan berkesinambungan, perlu penghayatan mengenai hubungan mahluk hidup dengan eksistensi dan lingkungannya. • Co. laba-laba dengan jaringannya, koloni semut, manusia dengan budaya dan kepercayaannya dll. • Dalam Landscape Planning produk nya adalah : RUANG, FUNGSI DAN AKTIVITAS

  4. Seorang arsitek lanskap (perencana) mengolah ruang : x x’ • Diperlukan ketajaman dalam melihat permasalahan dan berusaha untuk mencari solusi terbaik (Feeling of the land) • Modifikasi atau manipulasi ruang (melalui elemen pembentuknya) dapat dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. • Modifikasi ruang dilakukan melalui : - Penataan - Perbaikan/ reklamasi - Rekayasa - Pelestarian

  5. Fungsi dan Estetika • Suatu tapak yang ideal adalah yang memiliki fungsi dan bernilai estetik. • Fungsi : • Berdasarkan ilmu (kuat, awet) • Berkaitan dengan aktivitas yang akan dikembangankan • Estetika merupakan apresiasi terhadap keindahan • Estetika Obyek (bersifat subyektif) • Estetika Lingkungan (keindahan secara menyeluruh) • Semakin banyak fungsi yang dapat direncanakan pada suatu tapak akan semakin baik • Batasan dari penentuan fungsi pada tapak : DAYA DUKUNG TAPAK

  6. Suatu perencanaan lanskap yang baik adalah : • Memiliki >> fungsi • Antar fungsi memiliki keterkaitan yang erat • << merubah kondisi alami • Ada keterkaitan yang nyata antara ruang dan fungsi • Ada keterkaitan antara fungsi di dalam ruang dengan fungsi luar • Beberapa hal penting dalam proses perencanaan : • Tentukan fungsi utama dan penunjang • Fungsi yang direncanakan memiliki makna dan fungsional yang jelas • Kondisi tapak dan teknologi yang tersedia mendukung fungsi yang direncanakan • Fungsi pada tapak membentuk lanskap yang harmonis

  7. ManusiaAlam/LanskapPerencanaanLanskap TAPAK/ SITE TAPAK/ SITE Tapak/ site merupakan bagian dari lanskap dimana seorang perencana menganalisis elemen-elemen tapak untuk kemudian dikembangkan sesuai dengan tujuan dan fungsi yang diharapkan Artifisial : kota, toko, pemukiman, dll TAPAK Alami : pantai, taman, kebun, dll

  8. TAPAK merupakan totalitas alam. • Nilai ESTETIKA LINGKUNGAN nya merupakan keseluruhan nilai unity, harmoni, balance, skala dan proporsi elemen-elemen pembentuknya. Batas dalam perencanaan lanskap dapat dibedakan menjadi dua : 1. Batas tapak : secara administratif/ fisik 2. Batas analisis : tergantung jauh mana faktor-faktor lingkungan disekitarnya dapat mempengaruhi tapak. Cth. DAS Batas tapak Batas analisis

  9. ANTROPOSENTRISBentuk perencanaan yang berorientasi pada kenyamanan manusia. Co. Lanskap kota Bentuk Perencanaan Lanskap BIOSENTRIS /EKOSENTRIS Bentukperencanaan yang berorientasi padakelestarianlingkungan. Co. daerah mangrove dll • Perencanaanhutankotamerupakancontohperencanaan yang menggabungkanbentukAntroposentrisdanEkosentris • HasildariPerencanaanTapak/ Lanskap : - Seluruhnyaalami. Co. zonainti TN - Alamidanmanusiamasukuntukmenikmati. Co. zonarimba - Alamberimbangdengankebutuhanmanusia. Co. hutankota - Manusiamembawaalamkelingkungannya. Co. tamankota - Manusiamembentuklanskap. Co. tamankhusus : taman org. cacat

  10. Data temetik & tekstual Studi pustaka & Survei lapangan Peta-peta kesesuaian 2. Proses Perencanaan Lanskap Persiapan Inventarisasi Analisis Sintesis Perencanaan -MASTER PLAN -Landscape plan -Planting plan -Pra design Informasi spatial dan non spatial Info tematik -kelerengan -tanah -iklim dll INPUT OUTPUT Peta komposit (hasil gabungan) • Keinginan klien • Kondisi tapak • Ltr blkg • Ide, gagasan, tujuan TOR -Perumusan mslh -metode kerja -persiapan pra survai -peta dasar Peta kesesuaian lahan (suitability maps) Deskrptif & numerik BLOCK PLAN/ LAND USE PLAN pra perencanaan FASILITAS & ELEMEN

  11. 3. Data dan Informasi Tapak Sumber : Primer (dari lapangan) & Sekunder (pustaka) Bentuk : Data spatial (map) & Non spatial (tabular) DATA FISIK : 1. Climate 2. Hydrologic situation 3. Landform/ relief 4. Lithology/ rocks 5. Geomorfologycal process 6. Soils 7. Vegetation/ land cover 8. Flora /fauna • Pelajari standar-standar kesesuaian SDA terhadap aktivitas tertentu (kemiringan lahan, kenyamanan/ iklim mikro, vegetasi, formasi batuan, tanah) PETA/ Terrain Bagian permukaan bumi yang pengandung atribut fisik (surface/ subsurface)

  12. AWAL • Manusia menyesuaikan dg. Alam • Tapak direkayasa u/ kepentingan manusia • Manusia & tapak direkayasa u/ saling mendukung (back to nature) • DATA SOSIAL : Manusia (individu / kelompok) MASA DATANG User/ pengguna tapak (umum/ khusus) Owner (sumber dana) Pemerintah (regulator)

  13. Manusia Rekayasa Amati, hayati, analisis • MOTIVASI/ PERSEPSI • -Nilai • Norma • Etika PERILAKU Akomodasi-kan dlm : -tujuan -fungsi • Motivasi dan persepsi dapat berubah • Dipengaruhi oleh income, education, culture

  14. Lokasi tapak (wilayah, regional, jarak dg lokasi ttt) Keadaan lingk. scr umum (peta lokasi, TGL, pola sirkulasi, konsep lingk. Sekitarnya) Batas dan zonasi (batas tapak, zonasi saat ini, konflik) Peraturan (owner, PEMDA, status tnh, KDB) Keadaan fisik tapak (kemiringan lahan, pola drainase, karakteristik tanah dan hidrologi, vegetasi, polusi, bangunan) Sirkulasi (trotoar, jalan sekitar, pola sirk. Kendaraan dan pejalan kaki, kejadian khusus, parkir) Utilitas (listrik, telepon, air, sampah) Pemandangan (Good/ bad view, titik pandang) Manusia dan budaya (data sosek setempat, budaya & adat yg berpengaruh) Iklim (kenyamanan iklim mikro, bencana alam. 4. Identifikasi Masalah dan Potensi

  15. Keseluruhan data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh permasalahan utama serta potensi tapak yang dapat dikembangkan • Analisis dilakukan secara : 1. Kualitatif (deskriptif) 2. Kuantitatif (perhitungan statistik dll) 3. Metode analisis tertentu yang sudah baku (kemiringan, THI, peta isoterm & isohumidity dll) • Penyajian hasil analisis bisa dalam bentuk 1. Grafik dan tabel 2. Grafis (denah, tampak, foto) 3. Diagram keterkaitan dll

  16. Analisis kemiringan IC IC : Internal Contour 50 m vert/ 100 m horstl IC = 50% IC 100% = 45O • Menentukan blok kelas lereng berdasarkan IC (0-8%, 8-15%, 15-25%, 25-45%, >45%) Pada peta : IC = 1/2000 x skala peta mis. Skala peta 1 : 10000 maka IC = 1/2000 x 10000 = 5 meter Setiap garis kontur menyatakan perbedaan ketinggian 5 m 50 100

  17. 0.625 5/x = 8/100 X = 62.5 Maka pada peta = 6.25/10000 = 0.625cm • Tentukan batas kemiringan lereng. mis : 8 % dan 15 % 5 x Maka setiap jarak 0.625 cm antar garis kontur pada peta, menyatakan daerah dengan kemiringan 8% Untuk kemiringan 15 % 5/x = 15/100 X = 33.333 = 0.0033 0-8% 8-15%

  18. Analisis Suhu dan Kelembaban • Mengukur kenyamanan iklim mikro melalui pengukuran suhu dan kelembaban. THI = 0.8T + (RH/ 500) THI = Temperature humidity index T = Suhu (oC) RH = Kelembaban (%) THI > 27 tidak nyaman • Isoterm : garis imajiner yang menghubungkan tempat-tempat dengan suhu udara yang sama • Isohumidity : garis imajiner yang menghubungkan tempat-tempat dengan kelembaban udara yang sama • Menggunakan pengukuran langsung di lapangan • Titik ditentukan dengan grid atau secara acak

  19. Analisis Sosial Ekonomi • Dapat dilakukan melalui : • Observasi langsung (pola pergerakan, perilaku khas, respon terhadap intervensi, perilaku pada tempat ttt) • Observasi tidak langsung (studi pustaka, data hasil penelitian) Teknik analisis : 1. Kuantitatif 2. Deskriptif Pengguna tapak (users) • Langsung dapat ditemui pada tapak • Masyarakat sekitar • Masyarakat luar kota yang dominan dll. Persepsi dipengaruhi oleh income, education, culture

  20. Produk Fisik Perencanaan Lanskap kawasan wisata Sintesis • Analisis yang dilakukanterhadaptapakmenghasilkanpotensidankendalapadatapak, khususnya yang akanmempengaruhitujuanperencanaan. • Tahapberikutnyaadalahsintesapotensidankendala yang adauntukmemperoleh : • Rencanaruang (block plan) • Rencanatatahijau • Rencanasirkulasi Analisis Program Aktivitas Fungsi

  21. Sintesis menghasilkan : - Block plan - Aktivitas (rekreasi,pendidikan, perlindungan) - Program (detail aktivitas) • Dalam perenc. Lanskap -Fungsi -Aktivitas -Ruang Saling terkait dan memiliki hubungan yang erat

  22. Block Plan • Block plan diperoleh melalui penggabungan antara seluruh peta thematik hasil analisis. Metoda yang sering digunakan adal OVERLAY. • Dapat dilakukan secara manual, maupun menggunakan software ARC View (GIS) untuk memperoleh tingkat akurasi yang lebih tepat. Peta kemiringan Peta vegetasi 2 1 A A B B overlay 2B FUNGSI 1A 2B 1B

  23. Rencana Tata Hijau • Rencana tata hijau merupakan rencana penempatan vegetasi yang terdiri dari : (1) Jenis (2) fungsi vegetasi (3) lokasi/ titik penanaman Pertimbangan penting dalam menentukan rencana tata hijau : • Prioritaskan vegetasi endemik yang disesuaikan dengan fungsi, biofisik, sosial dan ekonomi • Vegetasi yang dipilih memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan kota • Keanekaragman hayati konsentris distribusi hierarki linear

  24. Rencana Sirkulasi • Sirkulasi dalam lanskap terdiri dari : • Linear • Loop Penentuan sirkulasi pada tapak dapat dilakukan dengan : • Menentukan dulu jalur sirkulasi berdasarkan hasil analisis, baru kemudian menentukan fasilitas dan aktivitasnya (stop area) • Menentukan dahulu lokasi aktivitas/ faslitasnya (berdasarkan zonasi dan keterkaitan fungsinya) baru dihubungkan dengan jalur sirkulasi

  25. Aktivitas Manusia pada kaw. Lans wisata alam • Aktivitasmanusiapadahutanwisataterbagimenjadi : - AktivitasRekreasi (padazonapemanfaatan) - Aktivitas non rekreasi (padazonakonservasi) • AktivitasRekreasi - REKREASI: kegiatanmemanfaatkanwaktu luanguntukmenyegarkanpikiran - Kegiatanmembangunruangluardan mengembangkannya, sehinggasetiap pengunjungmerasakansuasanaygrekreatif - Jenisaktivitasrekreasi : (1) Traveling activity (walking, cycling, boating dll (2) Social activity (games, sport, camping dll) (3) Aesthetic/ artistic act. (photography, sightseeing, writing (4) Adventure act. (mountainering, survival trips dll)

  26. Perhatikan : 1. Lama penggunaan (jam, hari dll) 2. Latar belakang user (sosial, budaya, ekonomi) 3. Jenis rekreasi (pasif/ aktif, individu/ kelompok, darat/air dll) 4. Bentuk penggunaan (alami/ buatan) - Konsep perencanaan lanskap rekreasi : Meminimumkan kerusakan sumber daya, namun diperoleh hasil yang maksimum. Recources analysis, visitor potensial analysis, public participantion Program & Facility Sensation, experience, satisfaction, memories

  27. Aktivitas Non rekreasi - Pendekatan yang digunakan : 1. Daya dukung 2. Estetika 3. Manfaat - Fungsi yang dapat dikembangkan pada areal konservasi antara lain : 1. Fungsi historik Menigkatkan arti dan makna historik dari obyek dan lingkungannya (co. Tahura Juanda) 2. Fungsi pendidikan Meningkatkan makna dan fungsi pendidikan dan ilmu pengetahuan pada tapak

  28. UAS : Rencana Pengembangan Aktivitas Wisata Alam diWana Wisata Cikole Jaya Giri A. Pendahuluan - Latar Belakang - Tujuan B. Tinjauan Pustaka C. Metode D. Hasil dan Pembahasan - Inventarisasi - Analisis - Konsep - Rencana Program Aktivitas E. Kesimpulan

More Related