1 / 48

PENYAKIT PARASITER ( NEMATODOSIS I )

PENYAKIT PARASITER ( NEMATODOSIS I ). HANDAYU UNTARI. TOXARCARIS. Spesies : Toxarcaris leonina Hospes : kucing, anjing, serigala Predileksi : usus halus Cara Penularan : tertelannya L3 secara langsung atau melalui paratenic hospes (rodentia). TOXARCARIS. Morfologi

eadoin
Download Presentation

PENYAKIT PARASITER ( NEMATODOSIS I )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENYAKIT PARASITER (NEMATODOSIS I) HANDAYU UNTARI

  2. TOXARCARIS • Spesies : Toxarcaris leonina • Hospes : kucing, anjing, serigala • Predileksi : usus halus • Cara Penularan : tertelannya L3 secara langsung atau melalui paratenic hospes (rodentia)

  3. TOXARCARIS • Morfologi • Berbentuk gilig berukuran besar • Memiliki cervical alae • Jantan 7 µm, betina 10 µm • Jantan tdk memiliki bursa kopulatorik • Telur ovoid dg dinding tebal (albumin)

  4. TOXARCARIS

  5. TOXARCARIS • Patogenesa • Perkembangan larva pada mukosa usus halus  haemorrhagi dan kerusakan mukosa usus halus (terutama bagian posterior dari duodenum) • Migrasi larva ke paru-paru  jarang/tidak pernah, tidak seperti Toxocara

  6. TOXARCARIS • GK : • Bulu kusam • Emasiasi • anemia • Diare • Abdomen membesar(pd infestasi yang banyak) • Diagnosa • Pemeriksaan feses  telur cacing

  7. TOXARCARIS • Pengobatan • Pyrantel pamoate ( efektif utk L4, cacing muda dan cacing dewasa )  paralisa otot • Pencegahan • Deworming secara rutin • Sanitasi dan hygiene

  8. TOXOCARA • Spesies : Toxocara canis, Toxocara cati • Hospes : anjing, serigala, kucing • Predileksi : usus halus • Cara Penularan : • Termakannya L2 oleh hospes utama atau hospes accidental (manusia)

  9. TOXOCARA • Morfologi • Memiliki 3 bibir dorsal • Ukuran relatif besar • Memiliki cervical alae (T. cati lebih lebar) • Jantan  spikula equal, tidak memiliki gubernakulum • Telur  bulat/oval dengan lapisan albumin yang tebal

  10. TOXOCARA • Morfologi

  11. TOXOCARA

  12. TOXOCARA

  13. TOXOCARA • Patogenesa • Migrasi larva ke paru-paru  respon imun  inflamasi paru-paru  pneumonia • Cacing dewasa di usus  haemorrhagi  pada infestasi sangat banyak  obstruksi  penyerapan makanan tdk sempurna dan kerusakan mukosa  diare, vomit (kadang mengandung cacing dewasa), penurunan nafsu makan

  14. TOXOCARA • GK : nafsu makan turun, bulu kusam, abdomen membesar, anemia, vomit, diare • Diagnosa : • Pemeriksaan feses  telur / cacing • Pengobatan : pyrantel pamoate, fenbendazole, moxidectin, milbemycin

  15. TOXOCARA • Pencegahan : • DEWORMING secara teratur (utk kucing maupun anjing) • Jaga kebersihan dan kelembaban kandang (kandang harus tetap kering)

  16. TRICHURIS • Spesies : Trichuris ovis, T. Globulosa, T.vulpis, T.trichuria • Hospes : ruminansia, anjing, serigala, primata • Predileksi : sekum dan kolon • Cara Penularan : • Termakannya L3 oleh hospes utama

  17. TRICHURIS • Morfologi : • Bagian anterior langsing dan panjang, posteriornya lebih tebal (whipworm) • Pada bagian akhir posterior cacing jantan terdapat spikula yang dilindungi oleh selubung protrusible berspina • Vulva terletak pada pertengahan tubuh, diantara bagian langsing dan pelebaran bagian posterior tubuh • Telur : memiliki polar plug

  18. TRICHURIS

  19. TRICHURIS • Patogenesa • Tidak terlalu patogen pada infestasi ringan dan tidak menimbulkan GK • Pada jumlah infestasi besar  reaksi inflamasi pada sekum  pada manusia dpt menjadi appendicitis • Penetrasi cacing pada mukosa  kerusakan mukosa  ulcer  nodul pada sekum • Infestasi berat  demam

  20. TRICHURIS • GK : anemia, diare, penurunan BB, penurunan nafsu makan (pada infestasi berat dan kronis) • Diagnosa : pemeriksaan feses  telur dengan polar plug

  21. TRICHURIS • Pengobatan : - fenbendazole : 50 mg/kgBB - pyrantel pamoate 5mg/kgBB • Pencegahan : • Hygiene dan sanitasi kandang • Jaga kandang tetap kering

  22. STRONGYLOIDES • Spesies : Strongyloides papillosus,S.stercoralis, S. cati, S. Suis, S. Westeri, S.avium • Hospes : ruminan, anjing, kucing, babi,kuda,unggas • Predileksi : usus halus • Cara Penularan : termakannya L3 bersama hijauan atau penetrasi L3 melalui kulit

  23. STRONGYLOIDES • Morfologi : • Esophagus panjang • Ukuran bervariasi tergantung spesies • Larvanya memiliki genital primordium • Telurnya berlarva dengan dinding sel telur tipis • Parasitik : betina • partenogenesis

  24. STRONGYLOIDES OR

  25. STRONGYLOIDES • Patogenesa • Pada infestasi berat  penetrasi pada mukosa usus  hemorragi  anemia, diare • S. Avium  usus halus  reaksi inflamasi  penebalan usus halus • Penetrasi larva melalui kaki oleh S.papillosus  dpt menyebabkan foot rot

  26. STRONGYLOIDES • GK : jarang terlihat, kecuali pada infestasi berat  diare, anemia, pertumbuhan terhenti, kelemahan pada hewan muda • Diagnosa : pemeriksaan feses

  27. STRONGYLOIDES • Pengobatan : thiabendazole, ivermectin • Pencegahan : hygiene dan sanitasi kandang, jaga kandang tetap kering, jauhkan tempat pembuangan feses ternak dari kandang

  28. ASCARIDIA • Spesies : Ascaridia galli • Hospes : unggas • Predileksi : usus halus • Cara Penularan : • Termakannya L2 oleh hospes utama

  29. ASCARIDIA • Morfologi • Memiliki 3 bibir dorsal • Tidak memiliki bulbus esophagus posterior • Jantan 50-76 mm, betina 72-116 mm • Jantan : prekloakal sucker, alae posterior, 10 pasang papilla, spikula equal • Vulva terletak di tengah tubuh betina

  30. ASCARIDIA

  31. ASCARIDIA • Patogenesa • L3 menembus mukosa usus halus  haemorrhagi, kerusakan mukosa usus  diare, anemia • Infestasi sangat berat  obstruksi usus  perforasi  kematian • Ayam muda lebih peka karena jumlah mukus yang dihasilkan utk menghambat perkembangan larva relatif lebih sedikit dibanding dengan ayam dewasa

  32. ASCARIDIA • GK : penurunan berat badan, penurunan produksi, anemia, kekurusan, bulu kusam, nafsu makan turun • Diagnosa : • pemeriksaan feses  telur (mirip dengan Heterakis, namun berukuran lebih besar) • PA  cacing pada usus

  33. ASCARIDIA • Pengobatan : • Piperazine • Benzimidazole • Levamisole • Pencegahan : • Deworming secara teratur • Menjaga lingkungan tetap bersih dan kering • Pemisahan ayam muda dan dewasa

  34. HETERAKIS • Spesies : Heterakis gallinarum • Hospes : unggas • Predileksi : sekum • Cara Penularan : • Termakannya L2 oleh unggas sebagai hospes utama (langsung atau melalui hospes antara yaitu cacing tanah)

  35. HETERAKIS • Morfologi • Jantan 7-13 mm, betina 10-15 mm • Memiliki posterior bulb pada esophagus • Memiliki lateral alae • Jantan memiliki precloacal sucker dg 12 papilla mengelilinginya, spikula unequal • Vulva terletak pada bagian tengah tubuh cacing betina • Telur memiliki dua lapis albumin, ukuran 65-80 x 35-46 µm

  36. HETERAKIS

  37. HETERAKIS • Patogenesa • Pada infestasi berat  iritasi mukosa sekum (sekum menebal dan terjadi haemorrhagi) oleh cacing  produksi mukus pada usus  diare dan penurunan berat badan • Penetrasi cacing muda pada mukosa sekum  nodul pada sekum • H. gallinae sebagai vektor Histomonas maleagridis  penyakit blackhead  muncul 2-3 minggu post infeksi

  38. PA Sekum Histomoniasis

  39. HETERAKIS • GK : jarang tampak adanya GK, kecuali pada infestasi berat atau adanya infeksi dari Histomonas maleagridis. Diare, penurunan berat badan, kekurusan  Infestasi berat • Diagnosa : pemeriksaan feses  telur

  40. HETERAKIS • Pengobatan : levamisole, benzimidazole, piperazine, pyrantel • Pencegahan : • Menjaga lingkungan tetap bersih dan kering • Pembuangan feses dari kandang secara teratur • Hindarkan kontak dengan cacing tanah selaku hospes antara

  41. TERIMA KASIH

More Related