1 / 31

Penyakit Virus

Penyakit Virus. Dr.Qaira Anum, Sp.KK. Penyakit Virus. Varisela Herpes zoster Herpes simplek Veruka Variola Kondiloma akuminatum Moluskum kontangiosum. VARISELA. CACAR AIR = CHICCKEN POX Infeksi akut primer oleh Virus Varisela-Zoster (VVZ) yang menyerang kulit and mukosa

eloise
Download Presentation

Penyakit Virus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penyakit Virus Dr.Qaira Anum, Sp.KK

  2. Penyakit Virus • Varisela • Herpes zoster • Herpes simplek • Veruka • Variola • Kondiloma akuminatum • Moluskum kontangiosum

  3. VARISELA • CACAR AIR = CHICCKEN POX • Infeksi akut primer oleh Virus Varisela-Zoster (VVZ) yang menyerang kulit and mukosa • Disertai gejala konstitusi • Kelainan kulit polimorfik • Lokasi : sentral tubuh • Anak, dewasa • Transmisi : aerogen • Masa penularan : 7 hari setelah timbul gejala kulit

  4. Gejala Klinik • MI : 14 – 21 hari • Demam, malese, nyeri kepala • Papul eritematosa bbrp jam vesikel spt tetesan embun (tear drops) pustul krusta, polimorfik vesikel baru • Badan : sentrifugal ke muka & ekstremitas, selaput lendir mata, mulut, saluran nafas atas • Infeksi sekunder : pembesaran KGB regional

  5. KOMPLIKASI • Anak : jarang • Dewasa : ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis, artritis, purpura • Trimester I kehamilan : kelainan kongenital • Beberapa hari menjelang kelahira : varisela kongenital Pembantu diagnosis Tzanck test Diagnosis banding Variola

  6. Terapi • Simtomatik : antipiretik – analgetik, sedatif • Lokal : bedak + zat anti gatal ( mentol, kamfora) • Infeksi sekunder : antibiotika oral / topikal • Anti virus / imunostimulator Prognosis Baik

  7. HERPES ZOSTER Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa Epidemiologi • reaktivasi vius yang terjadi setelah infeksi primer • kadang-kadang varisela berlangsung subklinis • aerogen Patofisiologi • Ganglion posterior saraf tepi & kranialis • Lokasi : setingkat daerah persarafan ganglion tersebut • Kadang-kadang : gangguan motorik

  8. Gejala Klinik • Torakal (paling sering), unilateral, dermatomal • Pria = wanita, sering : dewasa • Gejala prodormal sistemik (+) • Gejala prodormal lokal (+) • Eritema vesikel berkelompok diatas kulit eritematosa and edema. Vesikel jernih keruh pustul dan krusta • Vesikel mengandung darah : HZ hemoragik • Infeksi sekunder ulkus sikatrik • Pembesaran KGB regional • Hiperestesi ( khas ) • Wajah : mengenai ganglion gaseri and genikulatum

  9. Sindroma Ramsay Hunt • Gangguan nervus fasialis and otikus • Paralisis otot muka (paralisis Bell) • Kelainan kulit sesuai tingkat persarafan • Tinitus • Vertigo • Ggn pendengaran • Nistagmus • Nausea • Ggn pengecapan

  10. Neuralgia Pasca Herpetic • Rasa nyeri yang timbul pd daerah bekas penyembuhan • Berlangsung bbrp bulan – bertahun2 • Gradasi nyeri bervariasi • Usia > 40 th Pembantu diagnosis Tzanck test : sel datia berinti banyak DD/ • Herpes simpleks • Nyeri : reumatik, angina pektoris

  11. Terapi • Bersifat simptomatik : analgetik • Infeksi sekunder : antibiotika • HZ ophthalmikus : asiklovir 5 x 800 mg selama 1 minggu • Imunostimulator : isoprinosin 6 x 500 mg • Sindrom Ramsay Hunt : kortikosteroid untuk mencegah paralisis prednison 3 x 20 mg /hr slm 1 minggu, kemudian tappering off • Topikal : bedak u mencegah pecahnya vesikel • Erosif : kompres terbuka Prognosis Umumnya baik

  12. VERUKA Veruka vulgaris = kutil = Common wart • Hiperplasia epidermis disebabkan oleh Human Papilloma virus ttt • Transmisi : kontak kulit atau autoinokulasi • Etiologi : Virus papiloma • Klasifikasi • Veruka vulgaris dengan varian veruka filiformis • Veruka plana yuvenilis • Veruka plantaris • Veruka akuminatum (kondiloma akuminatum)

  13. Gejala Klinik Veruka vulgaris • Anak, dewasa, orang tua • Ekstensor • Bulat, warna abu-abu, lentikular atau plakat & verukosa • Fenomena Kobnoer (+) • Veruka filiformis : varian VV pada muka, kulit kepala tegak lurus, verukosa

  14. Veruka plana yuvenilis • Anak, usia muda, dapat padaorang tua • Liar, lentikular, permukaan licin and rata • Warna sama dengan kulit atau kecoklatan • Predileksi : muka, leher, dorsum manus dan pedis, pergelangan tangan and lutut • Fenomena Kobnoer (+)

  15. Veruka plantaris • Telapak kaki terutama daerah yang mengalami tekanan • Bentuk : cincin yang mengeras, ditengah agak lunak and berwarna kekuning-kuningan • Permukaan licin, nyeri kalau berjalan Veruka akuminatum : Bab lain

  16. Terapi • Bahan kaustik : larutan AgNO3 25% asam triklorasetat 50% fenol likuifaktum • Bedah beku : CO2, N2, N2O • Bedah skalpel • Bedah listrik • Bedah laser Prognosa Sering rtesidif

  17. Kondiloma akuminatum • Vegetasi oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe ttt, bertangkai dan permukaannya berjonjot • Termasuk penyakit akibat hubungan seksual • Transmisi : kontak langsung • Etiologi : HPV tipe 6,11,16,18,30,31,33,35,39,41,42, 44,51,52,56 • Tipe 16, 18 : potensi onkogenik (kanker serviks) • Tipe 6, 11 : Kondiloma akuminatum, neoplasia intraepitelial

  18. Gejala Klinik • Pria : perineum, sekitar anus, sulkus koronarius, glands penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis • Wanita : vulva dan sekitarnya, introitus vagina, portio uteri • Vegetasi bertangkai, warna kemerahan atau kehitaman, permukaan papilomatosa (berjonjot) • Infeksi sekunder : keabu-abuan and berbau tidak enak • Besar : Giant condyloma (Buschke) degenerasi maligna • Diagnosa banding : veruka vulgaris kondiloma latum karsinoma sel skuamosa

  19. Terapi • Kemoterapi : tingtur podofilin 25% asam triklorasetat 50% krim 5-fluorourasil 1 – 5% • Bedah beku : CO2, N2, N2O • Bedah skalpel • Bedah listrik (elektrokauterisasi) • Bedah laser • Interferon : i.m, intralesi, topikal (krim) • Imunoterapi : imunostimulator (isoprinosin) Prognosis Baik residif Fc predisposis : higiene, flour albus, kelembaban, tdk sirkumsis

  20. Tingtur podofilin 25% kulit disekitarnya dilindungi dgn vaselin agar tdk iritasi, setelah 4 – 6 jam dicuci. Diulangi setelah 3 hari. Setiap kali pemberian jangan melebihi 0,3 cc ok toksik (mual, muntah, nyeri abdomen, ggn prnafasan, keringat dankulit dingin supresi sumsum tulan, trombositopenia, leukopenia). Kontra indikasi : wanita hamil Asam triklorasetat 50% dipakai sekali seminggu. Hati-hati ulkus yg dalam. Dapat diberikan pada wanita hamil. Krim 5-fluorourasil 1 – 5% dipakai setiap hari sampai lesi hilang. Untuk lesi di meatus uretra. Penderita tidak miksi selama 2 jam setelah terapi

  21. Moluskum Kontagiosum Penyakit yang disebabkan oleh Poks virus yang ditandai dengan gejala klinis berupa papul-papul yang pada permukaannya terdapat delle, berisi masa yang mengandung badan moluskum. • Anak-anak, kadang2 dewasa (PMS) • Transmisi : kontak langsung, autoinokulasi • Masa inkubasi : satu – beberapa minggu • Papul-papul miliar , lentikular, putih spt lilin, bentuk kubah, ditengah terdapat delle. Jika dipijat : masa putih spt nasi • Lokasi : muka, badan, ekstremitas. Pada orang dewasa : pubis , genitalia eksterna • Histopatologi : pd epidermis badan moluskum

  22. Terapi • Mengeluarkan masa yang mengandung badan moluskum • Menggunakan ekstrktor komedo, jarum suntik, kuret • Elektrokauterisasi • Bedah beku • Dewasa : terapi pasangannya Prognosis Tidak / jarang residif

More Related