1 / 56

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Pengertian dan Tujuan Perlindungan Tanaman. PENGERTIAN. Perlindungan tanaman menurut UU No. 12 / 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman PP No. 6/ 1995 tentang Perlindungan Tanaman

Download Presentation

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

  2. PengertiandanTujuanPerlindunganTanaman

  3. PENGERTIAN Perlindungan tanamanmenurut UU No. 12 / 1992 tentangSistemBudidayaTanaman PP No. 6/ 1995 tentangPerlindunganTanaman PerlindunganTanamanadalahsegalaupayauntukmencegahkerugianpadabudidayatanaman yang diakibatkanolehorganismepengganggutumbuhan

  4. Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan

  5. Sekilas OPT

  6. Tanaman Pangan Hamparan Padi Terserang Tikus

  7. Tanaman Padi terserang Sundep

  8. HamparanPadiTerserangWerengCokelat

  9. Padi terserang Nematoda

  10. Jagung Kemungkinan terserang banyak jenis hama dan penyakit: • Helicoverpa armigera • Penggerek Batang • Bulai

  11. Jagung terserang Bulai (Peronosclerospora maydis)

  12. Kedelai

  13. Hortikultura Virus kerupuk pada cabai

  14. BusukBuahCabai(anthraknosa)

  15. Penggerek Umbi Kentang (Phthorimaea operculella)

  16. LayuBakteripadaTomat(Ralstonia solanacearum)

  17. Perkebunan Kakao terserang Penggerek Buah Kakao

  18. Kakao terserang Pengisap Buah Kakao

  19. Busuk Buah Kakao (Phytophthora palmivora)

  20. Penggulung Daun Teh

  21. CVPD/ greeningpadaJeruk

  22. Kelapa Terserang Kumbang Nyiur (Oryctes rhinoceros)

  23. Gulma

  24. Gangguan Non OPT Kebakaran

  25. Kekeringan

  26. Banjir

  27. Penjarahan lahan

  28. PELAKSANAAN PERLINTAN PASAL 20 dalam UU No. 12 / 1992 • Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem PENGENDALIAN HAMA TERPADU • Pelaksanaan perlindungan tanaman sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi tanggung jawab masyarakat dan Pemerintah

  29. PERLINDUNGAN TANAMAN SECARA STRUKTURAL ORGANISASI PEMERINTAHAN Perlindungan tanaman merupakan kegiatan MELINDUNGI TANAMAN dari gangguan OPT dan non OPT Gangguan OPT meliputi: • Hama • Penyakit • Gulma Gangguan non OPT meliputi: • Anomali iklim • Kebakaran lahan • Penjarahan produksi dan lahan

  30. PERLINDUNGAN TANAMAN sangatmenentukankinerjaatauhasil PROGRAM AGRIBISNIS dalambeberapaaspek: • Kuantitas Produksi • Kualitas Produksi • Kontinuitas Produksi • Harga Produk • Biaya Produksi • Penghasilan dan keuntungan usaha tani • Iklim usaha di pedesaan, daerah, nasional • Daya saing produk di pasar domestik dan global

  31. PERLINDUNGAN TANAMAN DI ERA GLOBALISASI • Globalisasi PASAR semakin mengaburkan perbedaan antara pasar domestik dan pasar global. • Isu KUALITAS PRODUK dan KEAMANAN PANGAN semakin penting dibandingkan isu kuantitas produk pertanian. • Keamanan pangan menekankan bahwa pangan yang dijual harus aman dari cemaran FISIK, BIOLOGI dan KIMIAWI

  32. Tingkat pencemaranfisik, biologidankimiapadasuatuprodukpertanian yang dikonsumsisangatditentukanolehkegiatanperlindungantanamansejakpertanamansampaipascapanen • Konsumen GLOBAL menginginkanprodukpertanian yang tidakmengandungresidupestisidadanbahanracunlainnya. • Penerapan PHT yang benardapatmeningkatkanpeluangmenembuspasar global

  33. PERLINDUNGAN TANAMAN DI ERA OTONOMI DAERAH • Setiap daerah memiliki sistem ekosistem pertanian dan sistem sosial-ekonomi-budaya yang khas. • Sistem perlintan / sistem PHT yang diterapkan harus khas lokasi, khas daerah, tidak seragam. • Teknologi perlintan harus memanfaatkan sumber daya hayati LOKAL, diminimalkan penggunaan masukan produksi yang boros energi, seperti pupuk dan pestisida kimia

  34. Daerah harus mampu mengembangkan SDM, kelembagaan petani, pemerintah dan swasta setempat. Untuk kegiatan perlintan yang khas daerah, efektif dan efisien • Daerah masih membutuhkan tenaga-tenaga profesional yang dilatih dalam menangani kegiatan perlintan di daerahnya masing-masing

  35. TUJUAN PERLINDUNGAN TANAMAN • Pencegahan, pengendaliandanpemantauan/peramalan OPT • Peningkatankuantitasdankualitashasilpertanian • Peningkatandayasaingprodukpertaniandipasardomestikdan global • Peningkatanpenghasilandankesejahteraanpetani • Peningkatankualitaslingkunganhidupdanpenurunantingkatpencemaranlingkungan • Penguranganrisikokecelakaan/keracunankerjaolehpestisida

  36. Ilmu-ilmu pendukung kegiatan Perlindungan Tanaman • TEKNIS: Entomologi Ekologi Fitopatologi Meteorologi Ilmu Gulma Tanah Akarologi Agronomi Nematologi dll. Virologi Bakteriologi Mikologi Vertebrata Hama • EKONOMI • SOSIAL

  37. Hub perlintan dg fisiologi tumbh • Klorosis : fotosintesis distribusi asimilat, respirasi terhambat • Kurang unsur mikro (Mn, Bo, Zn sensitif thd penyakit • Penyakit lanas pd kentang pembentukan umbi terganggu • Penyakit layu pd tomat tilosa • Penyakit sapu dormansi tunas daun dan calon bunga

  38. Bakteri yang mengkolonijaringanpembuluh

  39. Kenampakkan TILOSE

  40. Hub perlintan dg patologi anatomi dan morfologi • Nekrosis lokal, hipersesitif • Gal pd kentang, nematoda Heterodera rostochiensis • Phylodi: perubahan dr calon bunga mjd struktur daun pd tan wijen, jagung

  41. Patogenmengganggupertumbuhantanaman Seranganpatogensecaratidaklangsungmenyebabkangangguanpertumbuhantanaman, sehinggatanamantidakdapatberfisiologisdenganbaikgunamemberikanhasilproduksi yang baik

  42. Patogenmengganggureproduksitanaman • Produktanamantidakhanyasekedarproduksi yang dikonsumsi, namunjugadapatdigunakansebagaibenih. • Patogendapatmenyerang organ-organ reproduksitanaman.

  43. Hub perlintan dg genetika • Sbg dasar utk memperoleh tan tahan • Studi genetika patogen: terbentuknya ras fisiologi, strain baru akibat tjdnya mutasi, adanya heterokariosis, • Deteksi gen-gen ketahanan tanaman untuk perakitan tanaman tahan • Deteksi gen-gen virulensi OPT untuk perakitan tanaman tahan terutama dalam bioteknologi tanaman • Dasar belajar resistensi tanaman

  44. PatogenmenggangguTranslasidanTranskripsiseltanaman

  45. Hub perlintan dg taxonomi dan geografi tumbuhan • Pemetaan asal tanaman pd pusat lokasi geografisnya • Pemetaan Pusat2 gen ketahanan sbg Vavilov centre ( ada di Amerika Latin) • Pemetaan jenis2 hama dan penyakit pd komoditas tanaman tertentu • Pemberian nama spesies, genus dsb pada satu jenis tanaman atau OPT nya

  46. Hub perlitan dg mikologi dan bakteriologi, virologi • Mikologi tumbuhan , jamur, merup ilmu yang mengawali studi OPT, kmd bakteriologi, dan terakhir Virologi, fitoplasma • Serangga, nematoda sbg vektor penyakit • perlintan Pengendalian OPT

  47. Hub perlintan dg kimia dan fisika • Merupakan sokoguru Proteksi tanaman • Pestisida yg selalu berkembang dg memperhitungkan tjdnya ketahanan OPT thd pestisida tsb. • Antibiotika • Hot water treatment • Kemoterapi atau terapi internal: perlakuan yg berbeda dg protektan, krn patogen sdh masuk jaringan

  48. Hub perlintan dg biokimia • Hubnya dg proses fisiologi tan • Peran toksin yang dikeluarkan patogen atau serangga thd proses biokimia tan. Mis. Likomarasmin (layu tomat), metionin pd tembakau yg terserang Pseudomonas tabaci,, asam protokatechuat dan catechol dr kulit bawang g kemerahan thd Colletotrichum circinans, rosela yg berbatang merah thd phytophtora sabdarifa

  49. Patogendapatmenghasilkantoksin, enzimmaupun protein tertentu yang dapatmengganggupermeabilitasmembransel • Terganggunyamembransel, menyebabkanselkurangselektifterhadapmolekul/substansidariluar sel. • Gangguansistem internal sel, bahkankebocoran sel.

  50. Hub perlintan dg teknologi petanian • Perkembangan peralatan penyemprotan (nozzle, hidraulik, atomizer, electrodusting) • Aerosol • Mesin penyemprot pestisida • Dll.

More Related