1 / 62

KEGAWAT DARURATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL ( FRAKTUR )

KEGAWAT DARURATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL ( FRAKTUR ). Oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep. PENGERTIAN. F raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa ( Hudak.c M) Jenis fraktur :

Download Presentation

KEGAWAT DARURATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL ( FRAKTUR )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEGAWAT DARURATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL( FRAKTUR ) Oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep

  2. PENGERTIAN • Frakturataupatahtulangadalahterputusnyakontinuitasjaringantulangatautulangrawan yang umumnyadisebabkanolehrudapaksa (Hudak.c M) Jenisfraktur: • Frakturtertutupadalahbilatidakadahubunganpatahtulangdengandunialuar. • Frakturterbukaadalahfragmentulangmeluasmelewatiototdankulit, dimanapotensialuntukterjadiinfeksi.

  3. PENYEBAB FRAKTUR • Penyebablangsung • Penyebabtidaklangsung

  4. TANDA DAN GEJALA • Deformitas / perubahankekuatan • Bengkak • EchumosisdariPerdarahanSubculaneous • Spasmeototspasmeinvoluntersdekatfraktur • Tenderness/keempukan • Nyeri • Kehilangansensasi (matirasa, mungkinterjadidarirusaknyasaraf/perdarahan) • Pergerakan abnormal • Shock hipovolemikhasildarihilangnyadarah • Krepitasi(Black, 1993 : 199).

  5. MenyebutsuatuFrakturharuslengkap : • Tempat : fr tibia, fr fibula, frclavikula • Komplit • Jenisgaris : melintang, obliq, spiral, kompresi • Kontak : terjatuh,tertabrak • Tertutup/terbuka • Komplikasi : perdarahan, pingsan

  6. DIAGNOSA FRAKTUR • Riwayat : kecelakaan, jatuh, olah raga. • PemeriksaanFisik : Immobilisasi, nyeri. • Radiologi/ X.Ray: tampakgambaranfraktur.

  7. Gambar FRAKTUR

  8. PRINSIP DASAR PENANGANAN FRAKTUR Don No Harm/ Kesalahandalammenolong Diagnosaakurat Terapi yang pas Memperhatikanprosesalam Realitisdanpraktis Tindakansesuaikondisipenderita

  9. PERAWATAN ‘’ AWAL ‘’ FRAKTUR Pertolonganpertamadiluar RS Transportasi Emergency RS EMPAT (4) DASAR TUJUAN TERAPI FRAKTU Mengatasinyeri Mendapatkandanmenjagakesegarisan Bany Union / Prosespenyembuhan Fungsi yang optimal

  10. FasePenyembuhanFraktur 1. Fasehematum: • 24 jam timbulperdarahan,odema, hematumedisekitarfraktur • Setelah 24 jam suplaydarahmeningkat 2. FaseFormasi callus/ soft callus • 6-10 harisetelahfraktur • Terjadiperubahanbentuk callus • Ro’’: masihtampakgarisfraktur 3. Fase Mature/ossipicasi/callus diresorbsi • 2-3 minggusetelahfraktur • Terbentuktulangkaku • Ro” : garisfraktur (-) 4. FaseRemedeling/konsolidasi • 10 minggusetelahpengobatan (Black, 1993. 19)

  11. Faktor – faktorberhubunganpenyembuhanfraktur • Umur • Letakdangarisfraktur • Kontak • Pembuluhdarah

  12. Penutupanluka • Kontaminasiringan ( 6 – 7 jam ) : primer closure • Kotor ( > 7 jam, lukaterbuka ) . . . > 1 minggu : Delayed Primer closure

  13. PenyembuhanFraktur” abnormal” • Malunion: bentuktidak normal • Delayed Union : lama penyembuhan • Non union : tidakmenyambung KOMPLIKASI FRAKTUR • Inisial : nyeri, tidakdapatmobilisasi • Early/ Dini: perdarahan, infeksi, demam • Late/Lanjut : bentuktidaknormal,tidakmenyambung

  14. JENIS – JENIS TINDAKAN 1 . Porteksi 2. Immobilisasi ( gips, fiksasi) 3. ReduksidenganManipulasi 4. ReduksidenganTraksi 5. ORIF 6. Eksisi 6. Debridement

  15. I. PENGKAJIAN a. Sirkulasi ( jantung,paru,penyakit lain) b. Integritasego (cemas,marah,financial) c. Makanan / cairan (DM, obisitas, puasa) d. Pernapasan (Perokok, batuk) e. Keamanan (alergiobat, makanan, darah) f. Penyuluhan / Pembelajaran ( obat : antihipertensi,DM) MANAJEMEN KEPERAWATAN

  16. DIAGNOSA KEPERAWATAN II. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri 2. Intoleransiaktivitas 3. Kerusakanintegritaskulit 4. Hambatanmobilitasfisik 5. Risikoinfeksi 6. Kurangpengetahuan

  17. TERIMAKASIH

  18. TRAUMA ABDOMEN Oleh : Ns. ARLANSYA, S.Kep

  19. PENDAHULUAN • Abdomen seringterkena trauma • Trauma menyebabkankerusakan organ danperdarahan • Morbiditasdanmotalitastergantungberatringanya trauma

  20. ANATOMI • Dinding abdomen : Cutis,Sub Cutis/lemak,Fascia,Musculus, Pre peritonial fat/lemak, Peritonium • RonggaPeritonial : Lambung,Duodenum, Yeyunum, Yleum, Colon, Hepar,Limpa, V.felea,Organreproduksi

  21. RonggaRetroperitonial / bagianbelakang Duodenum pars II danIII,Pankreas, Colon ascendentdandecendent,Rectum,Ginjal, Ureter, Aorta abdominalis, V.C avainferi • Rongga Pelvis : Tulangpelvis,Plexussacralis,Rectum,Anus, Visikaurinarius, Organ reproduksi

  22. JENIS TRAUMA Trauma tumpul Trauma Tajam : a. Trauma tusuk b. Trauma tembak

  23. 1. Trauma Tumpul Benturanataupukulan : Stir kendaraan Sabukpengaman Stang motor Tendangan Pukulan Benda keras

  24. 2. Trauma Tajam Trauma tajam : TusukanPisau Tusukanbesitajam Tusukankayutajam

  25. GambarTusukanKayuTajam

  26. b. Trauma Tembak • SenampanAngin • SenampanLaraspanjangdanpendek • Pecahangranat

  27. PEMERIKSAAN 1. Anamnesa : - Jenis trauma - Kapanterjadinya trauma - Alatpenyebab trauma - Syokdi TKP/ tidak - Perdarahan / tidak

  28. PEMERIKSAAN 2. PemeriksaanFisik : a. Status generalis : - Penurunankesadaran - Pucat - Tampakkesakitan - Tanda-tandasyok

  29. b. Status generalisasi : • Inspeksi ( lihat ) : - Luka : lukatajam / tembak - Prolapsisi abdomen - Perdarahan : abdomen, ureter,anus - Alat yang menancap • Auscultasi ( dengarkan ) - Bisingusus : normal/ tidak

  30. Palpasi (raba) : - Defansmuskuler : ototsepertipapan - Nyeritekan • Perkusi (ketuk) : - Timpani - Redup - Pekakhatihilang

  31. C. Pemasangan NGT : - Adadarahatautidak - Dekompresi - Persiapanoperasi D. Pemasangan Catheter urine : - Adadarah / tidak - Monitor produksi urine - Persiapanoperasi

  32. E. Laboraturium : - Laboraturiumdarah - Laboraturium urine F. Radiologi : - Bilakondisistabil - Fotopolos abdomen - Foto abdomen tigaposisi (menentukanudarabebas ) - Urethrografi - Cystografi - BNO - IVP

  33. G. USG abdomen H. CT Scan abdomen I. Lavageperitonial J. Laparascopydiagostik

  34. INDIKASI OPERASI 1.Berdasarkanpemeriksaanpisik : a. Syokberulangsetelahresusitasi b. Peritonitis c. Luka tembus peritoneum d. Keluarnya organ abdomen e. Perdarahandarilambung, anus,urther

  35. 2. Berdasarkanpemeriksaanpenunjang : - Udarabebaspadafoto abdomen tigaposisi - USG tampakruptur organ abdomen 3. Berdasarkanpemeriksaanpenunjang : - CT Scan tampakruptur organ abdomen - Lavageperitonial: adaisiusus, darah, irine - Laparascopydiagnostik: tampakisiusus, perdarahan,kerusakan organ

  36. PRINSIP PENGELOLAAN 1. Perhatikanpemulihanfungsi vital 2. Memaksimalkanoksigenisasidanperfusijaringan 3. Analisamekanisme trauma 4. Pemeriksaanfisik yang telitidandiulang 5. Lakukanmanuverdiagnostik yang diperlukan 6. Efektifwaktudalampemeriksaandandiagnostik 7. Perhatikankemungkinaancederavaskulerdan retro peritonial 8. Bilaprolaps organ abdomen, tutupdengankassasteril yang lembab 9. Bilaadabendamenancapjangandicabut (sebagai tampon)

  37. PERTOLONGAN PERTAMA LUKA TUSUK DI LUAR RS • Stabilkanbenda yang menancap. • Janganmencabutbenda yang menancap. • Bukabagian yang terlukasehinggaterlihatjelasolehpenolong. • Segerahhentikanperdarahan.

  38. LANJUTAN . . . . • Jikamulaitampaksyok, lakukanpertolonganpertamasyokuntukkorban: beriminum air gula, ajakbicara, beriselimut. • Jaga agar korbantetaptenangdanistirahat. • SegerabawakorbankeRumahsakit

  39. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN Pegkajian ( Doenges ) : • Aktifitas/istirahat : pusing, penurunankesadaran. • System pernafasan : mengeluhsesak. • Integeritas ego : gelisah, cemas. • Eliminasi : inkontensia, urine sedikit.

  40. Lanjutan . . . • System pencernan : mual, muntah. • Neurosensori : penurunankesadaran • Nyeridankenyamanan • Keamanan : dislokasi

  41. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Nyeri 2. Intoleransiaktivitas 3. Kerusakanintegritaskulit 4. Hambatanmobilisasifisik 5. Resikoinfeksi 6. Kurangpengetahuan

  42. TERIMAKASIH

  43. KEGAWATAN SISTEM PERSARAFAN • Trauma Kepala • Trauma Medulla Spinalis • PeningkatanTekanan Intra Cranial ( TIK ) • Kejang oleh Ns. Arlansya S, Kep

  44. Trauma Kepala Pengertian : Suatu trauma yang mengenaidaerahkulitkepala, tulangtengkorak, atauotak yang terjadiakibatinjuribaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungpadakepala.

  45. Klasifikasiberdasarkantingkatkesadarandinilaidengan : Glasgow Coma Skale (GCS) 1. CederaKepalaRingan : - Nilai GCS : 13 – 15 - Terjadi Amnesia/tidak : bila, ya < 30 menit - Tidakterdapathematom, tidakadafrakt

  46. 2. CederaKepalaSedang : - Nilai GCS : 9 – 12 - Kehilangankesadaran/ amnesia > dari 30 menit tetapi < dari 24 jam. - Dapatterjadifrakturtengkorak. 3. CederaKepalaBerat : - Nilai GCS : 3 – 8 - Kehilangankesadaran/amnesia > dari 24 jam - Terdapatkontusiocerebri, laserasi - Hematomintrakranial

  47. Klasifikasicederakepalaberdasarkanhasil CT Scan/ MRI • Epidural Hematom (EDH) - Perdarahanantaratulangtengkorakdanduramater - Pecahnyapembuluhdaraharteri. • Sub Dural Hematom (SDH) - perdarahanantaraduramaterdanjaringanotak - Pecahnyapembuluhdarah vena

  48. 3. Intra Cerebral Hematom (ICH) - Pecahnyapembuluhdarahvena,arteri,kapilerdi dipermukaan cerebral. 4. Intra Ventricular Hematom (IVH) - Pecahnyapembuluhdarah vena, arteri, kapilerdi dalam cerebral - Terdapatpadacederakepalahebat.

  49. Cederakepala

  50. Pemeriksaan GCS (Glasgow Coma Skale) Tiga (3) Respon area yang dinilai : 1. Responmembuka Mata 2. Respon Verbal (bicara) 3. ResponMotorik (gerak)

More Related