1 / 22

Belajar Dengan Cara Bekerja Sama ( Collaborative Learning )

Belajar Dengan Cara Bekerja Sama ( Collaborative Learning ). SETRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI SD Pertemuan 4. Belajar Dengan Cara Bekerja Sama ( Collaborative Learning ).

ardice
Download Presentation

Belajar Dengan Cara Bekerja Sama ( Collaborative Learning )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Belajar Dengan Cara Bekerja Sama (Collaborative Learning) SETRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI SD Pertemuan 4

  2. Belajar Dengan Cara Bekerja Sama(Collaborative Learning) Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan belajar aktif adalah memberikan tugas belajar yang diselaikan dalam kelompok kecil peserta didik. Dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar kolaboratif yang menjadi satu bagian yang berharga untuk iklim belajar di kelas. Bagaimanapun juga belajar kolaboratif tidak selalu efektif. Akan ada peran serta yang tidak seimbang, miskin komunikasi, dan kebingungan. Strategi berikut dirancang untuk memaksimalkan keuntungan belajar secara kolaboratif dan meminimalkan kegagalan.

  3. Information Search(Mencari Info) Strategi ini sama dengan ujian open book. Secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Strategi ini sangan membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

  4. Langkah-langkahnya Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang biasa diakses peserta didik. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam berikut : Handsout, Dokumen, Buku Teks, Informasi dari internet. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut pada peserta didik. Minta peserta didik menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi. Beri komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

  5. The Study Group(Kelompok Belajar) Metode ini memberikan kepada peserta didik tanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran dan menjelaskan isinya dalam kelompok tanpa kehadiran pengajar. Tugas cukup spesifik untuk menjamin bahwa hasil sesi belajar akan efektif dan kelompok akan mampu mengatur diri.

  6. Langkah-Langkahnya Berikan peserta didik satu ringkasan, selebaran pelajaran yang disusun dengan baik, teks singkat, bagan atau diagram yang menarik. Mintalah mereka membacanya dengan tenang. Kelompok belajar melaksanakan tugasnya dengan baik kalau materinya cukup menantang atau terbuka untuk interprestasi luas. Bentuklah sub-kelompok dan beri mereka ruang yang tenang untuk mengadakan sesi belajar mereka. Berikan petunjuk yang jelas dapat memandu peserta didik belajar dan terangkan materi dengan jelas. Petunjuk tersebut mencakup hal berikut : a) Jelaskan isi, b) Buatlah contoh, ilustrasi, atau c) Tandai poin-poin yang membingungkan atau yang Anda tidak disetujui, d) Jika ragu dengan teks, kembangkan sudut pandang yang berlawanan, e) Tasirlah seberapa jauh Anda mendalami materi.

  7. Card Sort(memilih dan memilih Kartu) Pembelajaran dengan strategi card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan, sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dilakukan siswa dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.

  8. Langkah-langkahnya Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih katagori. Berikut beberapa contoh : 1) Rukun Iman dan rukun Islam, 2) Macam-macam najis, 3) Khalifah Umayah dan Abbasiyah. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari teman-temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama (Guru bisa memngumumkan katagori tersebut sebelum atau biarkan siswa mencarinya). Biarkan peserta didik menyajikan sendiri kartu kategorinya kepada orang yang lain. Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin mengajar yang Anda rasa penting.

  9. Learning Tournament(Turnamen Belajar) Strategi ini merupakan suatu bentuk yang disederhanakan dari TGT. Strategi ini menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetisi tim, dan dapat digunakan untuk mengembangakan pelajaran atas macam-macam fakta, konsep, dan keahlian yang luas.

  10. Langkah-langkahnya Bagilah peserta didik dalam tim yang terdiri 2-8 orang anggota. Masing-masing tim harus memiliki jumlah yang sama. Berilah materi untuk dibahas bersama. Kembangkan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dan mengigat materi pelajaran. Gunakan pertanyaan menggunakan skor mudah seperti : pilihan ganda, isian, betul atau salah. Berikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik haruus menjawab pertanyaan secara pribadi. Setiap peserta didik harus menjawab pertanyaan secara pribadi. Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah peserta didik menghitung pertanyaan yang mereka jawab secara benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada anggota lain dalam tim tersebut untuk mendapatkan skor tim. Umumkan skor masing-masing tim. Mintalah tim mempelajari lagi turnamen pada babak kedua. Guru dapat melakukan beberap ronde, di setiap ronde diberi batasan waktu kurang lebih 20 menit.

  11. The Power of Two(Kekuatan Berdua) Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik daripada berfikir sendiri.

  12. Langkah-langkahnya Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran. Contoh : bagaimanakah agar otak manusia seperti komputer? Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-peranyaan tersebut secara individual. Setelah semua peserta didik menajawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama lain dan membahasnya. Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.

  13. Quiz Team(Menguji Tim) Strategi ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melaui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.

  14. Langkah-langkahnya Pilih topik yang dapat dipersentasikan dalam tiga segmen Bagilah peserta didi menjadi 3 tim, A, B dan C Jelaskan bentuk sesinya dan mulailah persentasi. Batasi persentasi maksimal 10 menit. Mintalah tim A menyiapakan kuis yang jawabannya singkat. Kuis ini tidak memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B dan c memanfaatkan waktu untuk meninjau catatan mereka. Tim A menguji anggota tim B. Jika Tim B tidak bisa menjawab , Tim C diberi kesempatan untuk menjawabnya. Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota Tim C, dan ulangi prosesnya. Ketika kuis selasai, lanjutkan dengan bagian kedua pelajaran Guru, dan tunjukan Tim B sebagai pimpinan kuis. Setelah Tim B menyelasaikan ujian tersebut, lanjutkan dengan bagian ketiga dan tentukan tim C sebagai pemimpin kuis. Akhiri perkuliahan dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru.

  15. What? So What? Now What?(Refleksi Pengalaman) Nilai aktivitas belajar pengalaman apa pun diperkaya dengan meminta peserta didik merefleksikan pengalaman yang baru saja mereka alami dan mengeksplorasi implikasinya. Periode refleksi ini sering ditunjukan pada proses atau tanya jawab. Sekarang bagian pengajar yang berpengalaman menggunakan term harvesting (memungut hasil). Berikut ini tiga urutan tahapan untuk memungut pengalaman belajar yang banyak.

  16. Langkah-langkahnya Pilih pelajaran melalui pengalaman yang sesuai dengan topik. Contoh : Permainan / latihan simulasi, Perjalanan Lapangan, Vidio, Perdebatan, Bermain Peran. Mintalah Peserta didik untuk saling membagi apa yang terjadi pada mereka selama pengalaman itu; Contoh : Apa yang telah mereka lakukan?. Apa yang telah mereka amati? Berfikir tentang apa? Berikutnya mintlah peserta didik bertanya kepada dirinya sendiri, :kemudian apa”? Contoh: Apa keuntungan yang mereka peroleh dari pengalamn?.. Apa yang telah mereka pelajari? Dan pelajari kembali? Apa implikasi dari aktivitas itu? Terakhir, mintlah peserta didik untuk mempertimbangkan “sekarang apa?” contoh : Bagaimana kamu ingin melakukan sesuatu secara berbeda di masa depan?. Bagaimana kamu mengembangkan belajar yang telah kamu lakukan?.

  17. MANFAAT PENATAAN RUANG KELAS YANG MENARIK Memotifasi Siswa Aktifitas Komunikasi Efektif Menghilangkan rasa jenuh Nyaman Belajar

  18. PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA (Konvensional)

  19. PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA (Alternatif)

  20. (Alternatif)

  21. (Alternatif)

  22. TIDAK ADA SATU DESAIN RUANG KELAS YANG PALING BAIK, EFEKTIF DAN EFISIEN, KECUALI DESAIN YANG FLEKSIBEL SESUAI TUNTUTAN KEBUTUHAN

More Related