1 / 80

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Kerangka Dasar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. PENDAHULUAN. LANDASAN : UUD 1945, GBHN, UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas),

aquene
Download Presentation

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Kerangka Dasar Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama

  2. PENDAHULUAN LANDASAN : UUD 1945, GBHN, UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas), UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 25 tahun 2000 (Propenas), PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah),

  3. KERANGKA DASAR KURIKULUM BERBASISI KOMPETENSI Penilaian Berbasis Kelas (PBK) Internal, Mengacu pada Kompetensi, Mengacu pada kriteria/Patokan Standar Kompetensi (SK) Komp. Lulusan Komp. Lintas Kurikulum Komp. Mata Pelajaran Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Berpusat pd Peserta Didik, Kontekstual, Menantang dan Menyenangkan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (PKBS) MBS, Kolaborasi Horizontal dan Vertikal

  4. PENGERTIAN KURIKULUM • Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. • Kurikulum Berbasisi Kompetensi berisi seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuan nasional, cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah, sekolah atau madrasah.

  5. KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI • PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya • KOMPETENSI Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak • STANDAR KOMPETENSI Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran • KOMPETENSI DASAR Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai (afektif) yang harus dicapai siswa pada bagian tertentu dari suatu mata pelajaran.

  6. PRINSIP PENGEMBANGAN • Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk kompetensi • Berbasis pada kompetensi dasar sebagai national platform • Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa menyelesaikan pendidikannya • Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter, akademik, keterampilan, kesehatan, dan apresiasi seni) • Ketuntasan belajar (mastery learning) • Komprehensif, berkesinambungan, belajar sepanjang hayat • Diversifikasi kurikulum

  7. SUBSTANSI PENGEMBANGAN • Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai Budaya • Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika • Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi • Pengembangan kecakapan hidup • Penguatan integritas nasional

  8. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah • Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah • Pengembangan perangkat kurikulum (a.l. silabus) • Pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar • Pemantauan dan Penilaian untuk meningkatkan efisiensi, kinerja dan kualitas pelayanan terhadap peserta didik • Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain, Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan vertikal (Dewan dan Dinas Pendidikan)

  9. KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI • BUKU KERANGKADASAR • BUKU STANDAR KOMPETENSI BAHAN KAJIAN • BUKU STANDARKOMPETENSI MATA PELAJARAN • BUKU PEDOMAN-PEDOMAN

  10. Hierarki Standar Kompetensi Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional Standar Kompetensi Lintas Kurikulum Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Bahan Kajian Standar Isi Standar Kompetensi Mata Pelajaran

  11. Kegiatan Belajar Mengajar • Berpusat pada peserta didik • Mengembangkan kreativitas • Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang • Kontekstual • Menyediakan pengalaman belajar yang beragam • Belajar melalui berbuat

  12. CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

  13. Pengertian CTL • Suatu konsepsi yang membantu guru untuk mengkaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. • Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan.

  14. Tujuh Unsur Kunci CTL • Inquiri (Inquiry) • Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu konsep. • Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menganalisis, dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. • Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis.

  15. Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. 2. Bertanya (Questioning) • Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri. 3. Konstruktivisme (Costructivism) • Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada penga- laman sebelumnya. • Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman bermakna.

  16. Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain. 4. Masyarakat Belajar (Learning Community) • Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan pembelajaran adalah lebih baik dibandingkan dengan belajar sendiri. 5. Pemodelan (Modelling) • Berpikir tentang proses pembelajaran Anda sendiri. • Mendemonstrasikan bagaimana Anda menginginkan para siswa untuk belajar. • Melakukan apa yang Anda inginkan agar siswa melakukan.

  17. 6.Penilaian Autentik (Authentic Assessment) • Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa. • Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau keterampilan. • Penilaian produk atau kinerja. • Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan. • Proses dan produk dua-duanya dapat diukur.

  18. 7. Refleksi (Reflection) • Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari. • Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas, dan pengalaman. • Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru • Dapat berupa berbagai bentuk: jurnal, diskusi, maupun hasil karya / seni.

  19. Pendekatan Pengajaran Kontekstual Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah menekankan hal-hal sebagai berikut. • Belajar Berbasis Masalah (Problem-Base Learning) • Menggunakan konteks masalah dunia nyata untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

  20. Memungkinkan siswa belajar konteks bermakna dalam kehidupan nyata. 2. Pengajaran Autentik (Authentic Instruction) 3. Belajar Berbasis Inquiri (Inquiry-Base Learning) • Membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti metodologi sains. • Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna.

  21. Membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa (kelas) didesain sedemikian agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik. 4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas (Project- Based Learning) 5. Belajar Berbasis Kerja (Work-Base Learning) • Memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi tersebut dipergunakan kembali di tempat kerja.

  22. Memerlukan penggunaan metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa layanan tersebut. 6. Belajar Jasa-layanan (Service Learning) 7. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning) • Memerlukan pendekatan pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

  23. Strategi Penilaian Pembelajaran Kontekstual Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari beberapa teknik penilaian sebagai berikut. 1. Penilaian Kinerja (Performance Assessment) • Untuk mengetes kemampuan siswa dalam mendemonstrasikanpengetahuandan keterampilan- nya pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.

  24. Untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa. 2. Observasi Sistematik (Systematic Observation) • Semua siswa diobservasi secara berkala dan sering • Hasil observasi dicatat untuk merefleksikan dan menginterpretasikan apakah petunjuk siswa sesuai dengan tujuan dan outcome pembelajaran. • 3. Portofolio (Portfolio) • Adalah koleksi / kumpulan dari berbagai keterampilan, ide minat, dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu yang memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat.

  25. Sangat berguna bagi siswa dalam mengembangkan keahliannya untuk menilai diri sendiri. 4. Jurnal Sains (Science Journal) • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan perkembangan dirinya. • Merupakan suatu proses refleksi di mana siswa berpikir tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat, dan pengalamannya.

  26. BUKU 1 KONSEP PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) MELALUI PENDEKATAN BROAD BASED EDUCATION Tim Broad Based Education Departemen Pendidikan Nasional Update April, 2003 http://www.lifeskill.net E-mail : info@lifeskill.net

  27. SKEMA LIFE SKILL KESADARAN DIRI KEC. HIDUP PERSONAL KECAKAPAN BERPIKIR KECAKAPAN HIDUP GENERIK KECAKAPAN KOMUNIKASI KEC. HIDUP SOSIAL LIFE SKILL KECAKAPAN KERJASAMA KECAKAPAN AKADEMIK KECAKAPAN HIDUP SPESIFIK KECAKAPAN VOKASIONAL

  28. SADAR SBG MAKHLUK TUHAN: IBADAH, JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB. SADAR AKAN POTENSI DIRI: MEMILIH BID YG COCOK, BELAJAR TERUS, MENJAGA FISIK KESADARAN DIRI SADAR SBG MAKHLUK SOSIAL: TOLERAN, SALING MENGHORMATI, GOTONG ROYONG SADAR SBG MAKHLUL LINGKUNGAN: MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN DG ARIF. KEC. MENGGALI INFORMASI KEC. MENGOLAH INFORMASI KECAKAPAN BERPIKIR KEC. MEMECAHKAN MASALAH DG KREATIF DAN ARIF. KEC. MENGAMBIL KEPUTUSAN

  29. BAGAIMANA HUBUNGANNYA DG MAPEL? • MAPEL MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN HIDUP TSB YG DIPERLUKAN UNTUK MENGHADAPI KEHIDUPAN. (GRS PUTUS-PUTUS) • DLM MERANCANG KURIKULUM, MAPEL DIDASARKAN KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN HIDUP DIIDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI. (GARIS SOLID) KEHIDUPAN NYATA (SEHARI-HARI) KECAKAPAN HIDUP MATA PELAJARAN

  30. PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

  31. 1. Penghitungan Minggu dan Jam Efektif Jumlah jam efektif = Σ minggu efektif x (…) jam per minggu Catatan : Penghitungan minggu efektif disesuaikan dengan kalender pendidikan.

  32. 2 a. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar per Semester Prinsip pemetaan per Semester • Urgensi • Tingkat Kesulitan • Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan • Kemampuan Prasyarat • Kedekatan Budaya/Kebiasaan • Dll.

  33. 2 b. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar per Semester

  34. 2 c. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar per Semester Prinsip pemetaan per Semester • Urgensi • Tingkat Kesulitan • Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan • Kemampuan Prasyarat • Kedekatan Budaya/Kebiasaan • Dll.

  35. 2 d. Pemetaan Kompetensi Dasar per Semester Prinsip pemetaan per Semester • Urgensi • Tingkat Kesulitan • Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan • Kemampuan Prasyarat • Kedekatan Budaya/Kebiasaan • Dll.

  36. 5. Pengembangan Silabus dan PenilaianMata Pelajaran :Kelas/Semester :Standar Kompetensi:

  37. Format Penilaian Catatan: Jenis tagihan, teknik, dan bentuk instrumen yang dipilih oleh guru disesuaikan dengan karakteristik KD dan indikator.

  38. Pemetaan Kompetensi Dasar per Unit (Khusus Bahasa Indonesia) Prinsip Pemetaan per Unit • Berdayakan momen • Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus • Dll.

  39. 5. Distribusi KD/Indikator /Unit/Siklus per Semester

  40. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran • Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat sekurang-kurangnya: - tujuan pembelajaran - materi ajar - metode pengajaran - sumber belajar

  41. Pelaksanaan Pembelajaran • Pelaksanaan pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa, kreativitas, dan kemandirian • Pelaksanaan proses pembelajaran juga harus sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik

  42. 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Jenjang : Kelas/Semester : AlokasiWaktu : … x pertemuan (… jam pelajaran) • StandarKompetensi • KompetensiDasar • Indikator • TujuanPembelajaran • MateriPokok • Metode • StrategiPembelajaran Pertemuanpertama 1. KegiatanPendahuluan MotivasidanApersepsi (dideskripsikan) 2. KegiatanInti 3. KegiatanPenutup Pertemuankeduadst. Catatan: pendekatankontekstualdanpengembangankecakapanhiduptercermindalamstrategipembelajaran H. SumberBelajar

  43. I. Penilaian • Jenistagihan : tes • Teknik : tesharian • BentukInstrumen : unjukkerjadenganrubrik • Soal/instrumen : Ceritakantokohsenirupaidolamu yang meliputiidentitastokoh, keunggulannya, danalasankamumengidolakan. Sertakancontohkaryadanberiulasantentangkaryatersebut. • Rubrikpenilaian

  44. KEGIATAN BELAJARPEMBIASAAN

  45. KEGIATAN RUTIN • KEGIATAN SPONTAN • KEGIATAN TELADAN • KEGIATAN TERPROGRAM

  46. KEGIATAN RUTIN Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler. Baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan baik. • Upacara (assembly, gathering dll) • Senam • Sembahyang dhuhur • Pemeriksaan kesehatan • Pergi ke perpustakaan • Dll.

  47. KEGIATAN SPONTAN Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, Di mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik yang lain. • Membiasakan memberi salam • Membiasakan membuang sampah pada tempatnya • Membiasakan antre • Membiasakan mengatasi silang pendapat (pertengkaran) dengan benar • Dll.

  48. KEGIATAN TERPROGRAM Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun sekolah yang bertujuan memberikan wawasan tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat yang penting untuk perkembangan anak. • Seminar dan workshop: Aids, Hemat Energi, HAM/Hak Anak. Dll.. • Kunjungan: panti asuhan, tempat/orang yang terkena musibah, tempat-tempat penting dll. • Proyek: lomba, pentas, bazar dll.

  49. KEGIATAN TELADAN Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik. • Memberi contoh berpakaian rapi • Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik • Memberi contoh datang tepat waktu • Memberi contoh hidup sederhana • Dll.

More Related