1 / 37

SOSIOLOGI

SOSIOLOGI. DISUSUN OLEH : JOSHUA HAREFA KELAS: X-6. A. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE. 1. DEFENISI SOSIOLOGI.

winka
Download Presentation

SOSIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOSIOLOGI DISUSUN OLEH : JOSHUA HAREFA KELAS: X-6

  2. A. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE

  3. 1. DEFENISI SOSIOLOGI Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan dan penelaahannya dapat dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial lain sosiologi merupakan ilmu baru yang dikembangkan sejak abad ke-18 oleh seorang filsuf Prancis yang bernama Auguste Comte. Mula - mula sosiologi merupakan dari ilmu filsafat yang kemudian berkembang menjadi ilmu pengetahuan murni. Namun setelah berbagai metode penelitian mulai dikembangkan sosiologi dapat diaplikasikan sebagai ilmu terapan. Semula sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni yang hanya dipelajari di perguruan tinggi saja namun sejalan dengan pengembangan program pembangunan maka sosiologi mulai terlibat dalam pengembangan program pembangunan tersebut ternyata banya,k ditemukan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan ilmu-ilmu lain, khususnya masalh-masalah kemasyarakatan. Agar masyarakat sedini mungkin dapat mengenali, mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah yang terjadi di dalam lingkungannya maka sosiologi mulai dikenalkan kepada masyarakat, sekaligus dikaji sejak manusia masih usia remaja.

  4. Selain bermanfaat di dalam pengembangan program pembangunan sosiologi juga sangat bermanfaat di tengah masyarakat modern sekarang. Kebudayaan masyarakat semakin kompleks dengan corak, pola, dan model sangat beragam yang berkembang merasuk dan mengakar dari budaya kesukuan, agama, dan akulturasi budaya asing yang sering kali keanekaragaman tersebut dapat menimbulkan konflik antarsesama pendukung kebudayaan. Dari hal tersebut sosiologi memiliki peran sangat penting sebagai penangkal sekaligus penyelesai masalah kemasyarakatan yang mungkin timbul. Dengan pendekatan sosiologis berbagai kepentingan pengembangan program pembangunan dan permasalahan yang timbul di dalam masyarakat dapat diakomodir. Secara konseptual sosiologi memiliki dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai metode. Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang kajian kemasyarakatan yang disusun secara logis dan sistematis guna memberikan solusi terhadap permasalahan sosial masyarakat. Sebagai metode sosiologi merupakan cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dalam masyarakat dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji perilaku sosial dalam masyarakat sangat diperlukan untuk memahami nilai-nilai dan norma dalam masyarakat sehingga mampu beradaptasi dengan pola perilaku benar yang telah ada.

  5. Secara etimologis sosiologi berasal dari bahasa Latin, socious yang berarti teman, dan logos yang berarti kata, pembicaraan, atau perkataan. Dengan demikian secara harfiah sosiologi berarti berbicara tentang masyarakat, atau pembicaraan tentang masyarakat. Dan arti harfiah tersebut kemudian para ahli mengembangkan definisi sosiologi sebagai berikut.

  6. PENGERTIAN SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI a. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial. b. Soerjono Soekanto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. c. Allan Johnson Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilakuterutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem sosial tersebut mempengaruhi orang yang bagaimana pula prang yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem tersebut. d. Van der Zenden Sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi manusia. e. Auguste Comte Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia sebgai makhluk hidup yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.

  7. Max Weber • Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. • J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers • Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktu-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. • Wiliam F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff • Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial. • Roucek dan Waren • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok. • Pitirim Alexandrovich Sorokin • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal batik antara aneka ragam gejala-gejala sosial, antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, dan ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.

  8. 2. SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI a.Sebelum Revolusi Prancis Para pemikir Yunani yaitu Sokrates, Plato, dan Aristoteles, beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja, tanpa ada yang dapat mencegah ke mana arah perkembangannya. Kondisi semacam itu berkembang hingga akhir abad ke-4 atau memasuki abad ke-5. Baru setelah abad ke-5 muncul ilmuwan baru yaitu Agustinus, Avicenna, dan Thomas Aquinas yang mengemukakan pendapatanya bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak Tuhan. Pada abad ke-17 terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa sehingga memengaruhi pandangan ilmuwan terhadap masyarakat. Pandangan baru tersebut disampaikan oleh Galileo Galilei dan Isaac Newton bahwa perubahan masyarakat harus dapat dijelaskan dengan rasional. Sejalan dengan adanya gerakan revolusi di berbagai belahan dunia yaitu akhir abad ke-17 hingga abad ke-18, perkembangan kondisi masyarakat juga terpengaruh. Pengaruh tersebut terlihat bahwa secara cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang baru.

  9. b.Setelah Revolusi Prancis Pada akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19 muncullah filsuf Francis yang bernama Auguste Marie Francois Xavier Comte, tepatnya pada tahun 1839 mengemukakan pemikirannya tentang sosiologi sebagai berikut. 1)Pembedaan sosiologi ke dalam statika dan dinamika sosial. 2)Pengembangan tiga tahap pemikiran manusia yaitu tahap teologis, metafisik, dan positif. 3)Masyarakat berkembang melalui tiga tahap yaitu tahap militer, hukum, dan industrial. 4)Gejala sosial dapat dipelajari secara ilmiah melalui metode-metode pengamatan, studi komparasi, dan histori. 5)Fakta kolektif historis dan masyarakat terikat pada hukum-hukum tertentu dan tidak pada kehendak manusia.

  10. Karl Marx (1818 — 1947) ilmuwan kelahiran Jerman, editor, sejarawan, ekonom, politisi memberikan ajaran pokoknya berkaitan dengan : 1)Sarana produksi .menentukan jenis ekonomi masyarakat, kebudayaan dan struktur sosial masyarakat yang bersangkutan. 2)Dasar ekonomi merupakan substruktur yang menentukan substruktur yaitu unsur-unsur politik, sosial, dan lain sebagainya. 3)Perubahan terjadi karena pertentangan kelas sosial. Herbert Spencer (1820 —1903) adalah seorang ahli teknik, filsuf, dan sosiolog Inggris melontarkan ide pokoknya sebagai berikut. 1)Teori evolusi organis yang bertitik tolak pada perjuangan manusia untuk bertahan. 2)Kemajuan terletak pada perubahan dari keadaan homogen ke keadaan heterogen.

  11. Charles James Booth (1840 —1916) pengusaha dan ahli statistik memberikan ajaran pokoknya sebagai berikut: 1)Ada hubungan kuantitatif antara kemiskinan dengan pendapatan sehari-hari dan kehidupan yang serasi. 2)Kehidupan setiap kelas sosial secara wajar tergantung pada keadaan sosial secara kuantitatif. William Graham Sumner (1840 — 1910) Sosiolog dari USA mengemukakan ajaran pokoknya berikut. 1)Kebiasaan pribadi dan adat istiadat kelompok timbul secara bertahap dan secara tidak sadar, serta bertahan sehingga menjadi pola. 2)Membedakan antara lembaga sosial yang timbul karena kebiasaan dan yang sengaja dibentuk. 3)Membedakan kelompok sendiri dengan kelompok luar atas dasar konformitas terhadap tata kelakuan kelompok.

  12. Gabriel Tarder (1843 — 1904) hakim, kriminolog, dan sosiolog dari Francis dengan ajaran pokoknya sebagai berikut. 1)Hal yang terpenting adalah imitasi yang terdapat dalam kelompok, oposisi, dan adaptasi. 2)Imitasi penting bagi transmisi dan stabilitas bentuk-bentuk sosial, serta tunduk pada hukum-hukum logis maupun tidak logis. 3)Masyarakat terdiri atas kelompok orang-orang yang mampu saling meniru. Ferdinand Tonnies (1855 — 1936) sosiolog Jerman memberikan ajaran pokoknya: 1)Masyarakat dan hubungan sosial terjadi karena kehendak yang mencakup kehendak alamiah atau esensial dan tradisional. 2)Suatu hubungan sosial yang dihasilkan oleh kehendak esensial menjadi komuniti, sedangkan kehendak rasional menghasilkan asosiasi.

  13. William Isaac Thomas (1863 — 1947) Sosiolog Amerika Serikat dengan ajaran pokok yang memberikan tekanan pada analisis konseptual dan teknik penelitian ilmiah dengan mempergunakan kelompok pengendali, serta pentingnya penelitian gejala-gejala dalam konteks kebudayaannya. Max Weber (1864 — 1920) memberikan ajaran pokoknya tentang metodologi ilmu-ilmu sosial, pentingnya kebebasan dari penilaian, dan ajaran tipe ideal. Florian Znaniecki (1882 — 1958) sosiolog Polandia yang kemudian menetap di Amerika, ajaran pokoknya memuat beberapa teori tentang pola kehidupan dan struktur sosial emigran Polandia yang menetap di Amerika. Pitirim Alexandrovich Sorokin (1889 —1968) sosiolog Rusia yang kemudian menetap di Amerika sebagai dosen di Minnesota dan Harvard mengeluarkan ajaran pokoknya, menganalisis aspek¬aspek sosiologis dan kesenian, pengetahuan, politik dan stratifikasi sosial, dan memperkenalkan metode komparasi secara luas.

  14. 3. CIRI-CIRI SOSIOLOGI Sebagai ilmu yang objeknya adalah masyarakat, maka sosiologi memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut. a. Teoritis Sosiologi berusaha menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan. b.Empiris Sosiologi didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. c.Kumulatif Teori-teori dalam sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang sudah ada, yang diperluas, diperbaiki, dan diperdalam. d.Nonetis Sosiologi tidak mempermasalahkan balk buruknya fakta tetapi yang lebih utama adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.

  15. 4. SIFAT HAKIKAT SOSIOLOGI Sebagai ilmu murni pada hakikatnya sosiologi adalah sebagai berikut. a.Termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu rohani, ilmu pengetahuan alam, atau ilmu pasti (eksakta). b.Merupakan disiplin ilmu yang kategoris, bukan disiplin ilmu normatif, yang berarti sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi. c.Merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (appllied science). d.Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan ilmu pengetahuan yang konkret. e.Bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. f.Merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. g.Merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan ilmu pengetahuan yang khusus.

  16. 5. OBJEK STUDI SOSIOLOGI Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat sehingga objek utama studi sosiologi adalah masyarakat, terkait dengan hubungan antarmanusia, dan gejala yang timbul sebagai konsekuensi dari hubungan antarmanusia tersebut. Oleh karena itu, objek studi sosiologi mencakup hal-hal sebagai berikut. a.Sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam waktu yang cukup lama, berkesinambungan serta melakukan interaksi dengan keinginan-keinginan dan peraturan dalam mengatur hubungan antarmanusia tersebut, serta memiliki identitas dan tujuan bersama. b.Merupakan satu kesatuan. c.Memiliki sistem hidup bersama yang melahirkan kebudayaan, nilai dan norma yang berlaku dan mengikat setiap anggota masyarakat.

  17. 6. MANFAAT SOSIOLOGI Sosiologi memiliki kemanfaatan antara lain sebagai berikut. a.Memahami hubungan antarmanusia serta manusia dengan lingkungannya. b.Memahami perkembangan kebudayaan, dan dengan demikian akan memudahkan penyusunan rencana perubahan sosial. c.Memahami istilah, kode. simbol, tingkah laku, serta perubahan sosial individu dalam masyarakat. d.Perumusan rencana dan pelaksanaan pembanginan agar dapat berjalan dengan balk dan efektif. e.Sebagai alat dalam memecahkan berbagai permasalahan sosial dan kebudayaan yang selalu timbul dan ada dalam masyarakat yang cenderung semakin kompleks.

  18. 7. METODE STUDI SOSIOLOGI Dalam mengkaji masyarakat, sosiologi memiliki metode khusus dengan teori dan prosedur yang harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Beberapa metode yang digunakan dalam studi sosiologi antara lain sebagai berikut. a. Metode observasi partisipan Metode ini sering disebut metode partisipan, adalah pengumpulan data dalam suatu penelitian yang dalam pelaksanaannya, peneliti tinggal bersama-sama dengan komunitas masyarakat yang diteliti dalam waktu yang relatif lama. Peneliti berbaur dengan masyarakat namun tidak boleh tenggelam secara emosional terhadap komunitas yang diteliti dengan menyembunyikan jati diri sebagai peneliti. Kelebihan metode partisipan adalah, data yang dikumpulkan lebih detail, lengkap luas dan dalam, serta akurat. Kelemahan, metode ini berisiko tinggi, besar tantangan, dan memerlukan perjuangan tinggi.

  19. b. Metode observasi langsung Adalah metode pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap kendisi ebjek. Metode ini merupakan metode yang mudah dan murah. Untuk mempereleh data seorang peneliti harus menyiapkan instrumen penelitian yang disebut check list untuk melakukan ceking terhadap ebjek apakah memiliki kualitas sebagaimana yang sudah ditentukan di dalam daftar tersebut. c. Metode wawancara (interview) Metode ini biasanya digunakan untuk memperoleh data pendapming terhadap data yang diperoleh dari metode lain. Kelebihan metode interview adalah peneliti dapat memperoleh data lebih lengkap dan luas dengan cara menggali informasi dari pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan kepada responden. Agar memperoleh data yang ideal maka seorang interviewer harus memenuhi kriteria berikut. 1)Fleksibel, artinya seorang interviewer harus luwes dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi responden agar responden tidak merasa tertekan atau seolah-olah sedang diinterogasi sehingga responden dapat menyampaikan jawaban yang jujur dan ebjektif. 2)Ramah, artinya seorang interviewer harus berpenampilan menyenangkan, tidak menyeramkan. 3)Cakap, artinya seorang interviewer harus menguasai permasalahan dalam tiap-tiap dan masing-masing butir pertanyaan. 4)Objektif, artinya interviewer harus senantiasa berpegang teguh pada fakta yang sesuai dengan pendapat responden. Tidak boleh membawa, mengarahkan, atau mempengaruhi alam pikir responden kepada jawaban sesuai yang diinginkan interviewer. 5)Konsisten, artinya interviewer harus berpegang teguh pada prinsip keilmuan dan tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi, politik, ideologi, atau kecenderungan yang lain.

  20. d. Metode angket Adalah metode pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan dalam suatu daftar pertanyaan yang telah disesuaikan dengan kepentingan penelitian. Kelebihan metode ini adalah lebih efisien. Kelemahannya adalah tidak adanya jaminan dikembalikannya angket oleh responden dan kadang-kadang jawaban responden tidak jujur dan tidak objektif Sehingga boleh dikatakan bahwa data yang diperoleh memiliki validitas yang rendah. e. Metode komparasi Metode komparasi adalah metode pengumpulan data dengan membandingkan data sosial dari dua atau lebih kelompok masyarakat. Namun tidak semua penelitian sosial dapat dilakukan dengan menggunakan metode komparasi. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode komparasi jika penelitian mengandung kepentingan membandingkan suatu gejala yang sama pada tempat yang berbeda. f. Metode studi pustaka Metode pengumpulan data dengan cara mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dan ditemukan dalam sebuah sumber bacaan (kepustakaan). Kelebihan metode ini adalah peneliti dapat memperoleh banyak sumber data dengan tanpa mengeluarkan banyak biaya, waktu, dan tenaga. Kelemahannya adalah untuk menghimpun data diperlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi dalam menemukan literatur yang relevan karena arsip kepustakaan sangat banyak dan bervariasi serta selalu berubah dari tahun ke tahun.

  21. g.Metode penelusuran sejarah (histori) Metode penelusuran sejarah adalah metode pengumpulan data dengan melalui dokumen-dokumen peninggalan sejarah yang dapat dijadikan acuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau. h. Metode dokumenter Adalah pengumpulan data penelitian yang diambil dari arsip-arsip yang dihimpun oleh kolektor. Data yang dikumpulkan dapat berupa material dan dapat pula berupa rekaman. Data yang diperoleh dengan metode ini disebut data sekunder.

  22. i.Metode analisis media massa Metode ini merupakan metode baru dalam dunia riset. Metode ini dilakukan dengan cara menghimpun dan mengidentifikasi berita-berita dari media massa sebagai dasar melakukan analisis dalam pengkajian hipotesis.

  23. B. KONSEP REALITAS SOSIOLOGI

  24. 1. KONSEP-KONSEP REALOTAS SOSIAL Konsep realitas sosial merupakan bentuk nyata dari sebuah gejala yang terjadi dan muncul di dalam kehidupan manusia secara berkelompok. Bentuk-bentuk nyata dari gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Keluarga Keluarga adalah bentuk masyarakat terkecil yang terdiri atas kepala keluarga yang biasanya suami, ibu rumah tangga, dan anak. Keluarga merupakan masyarakat terkecil yang dibentuk melalui proses pernikahan yang sakral dan sah menurut hukum agama, pemerintah, dan adat. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi manusia bersosialisasi untuk mewariskan dan mewarisi budaya dan pembentukan kepribadian serta penanaman nifai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Berdasarkan susunan anggotanya keluarga terdiri dari keluarga inti (nuclear family) yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak, dan keluarga luas (extended family) yang terdiri atas lebih dari keluarga inti. Berdasarkan jumlah pasangannya keluarga dibagi menjadi keluarga monogami yaitu satu suami dengan satu istri dan keluarga poligami yaitu poligini yang terdiri atas satu suami dengan lebih dari satu istri dan poliandri yaitu satu istri dengan lebih dari satu suami.

  25. b. Masyarakat Masyarakat adalah persekutuan hidup orang-orang yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek atas dasar norma sosial tertentu. Setiap masyarakat lahir karena adanya kerja sama di antara warganya yang saling terikat dalam suatu norma tertentu. Unsur pokok dalam masyarakat terdiri atas hal-hal berikut. 1)Manusia yang cenderung bersifatheterogen dalam berbagai aspek, dalam jumlah besar yang saling berinteraksi antarindividu maupun kelompok sehingga menjadi satu kesatuan sosial budaya. 2)Kerja sama yang terjadi secara otomatis pada setiap warga masyarakat dalam berbagai aspek. 3)Wilayah dengan batas tertentu yang merupakan wahana berlangsungnya suatu tata kehidupan bersama. 4)Norma sosial yang berfungsi sebagai pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Norma sosial biasanya bersumber dari sistem tata nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. c. Interaksi sosial Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok dalam masyarakat. Dalam interaksi sosial terdapat empat subkomponen pendukung, yaitu: 1)Stimulan, yaitu suatu rangsangan yang mendorong seseorang untuk memberikan respon, yang berupa tingkah laku, penampilan, suara, atau ucapan. 2)Respon, yaitu aktivitas tanggapan yang muncul karena adanya stimulan. Dengan adanya respon dan stimulan maka terjadilah kontak sosial. 3)Aksi, yaitu aktivitas awal yang menjadi penyebab munculnya interaksi sosial. Aksi dipengaruhi oleh simpati, sugesti, empati, dan identifikasi. 4)Reaksi, yaitu suatu aktivitas tanggapan yang muncul setelah adanya aksi dad pihak pertama. d. Stratifikasi sosial Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat secara hierarkhis berdasarkan sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat.

  26. e. Deferensiasi sosial Deferensiasi sosial adalah pembedaan masyarakat secara horizontal berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, bangsa, suku bangsa. f. Sosialisasi Proses sosialisasi merupakan proses belajar berinteraksi seseorang individu di tengah-tengah masyarakat sehingga dia dapat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Proses sosialisasi ada dua macam yaitu primer dan sekunder. Proses sosialisasi primer terjadi dalam lingkungan keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat yang prosesnya berlangsung sejak seseorang masih kanak-kanak hingga dewasa. Proses sosialisasi sekunder terjadi ketika seseorang berpindah tempat tinggal sehingga harus melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru. g. Proses sosial Proses sosial adalah proses interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke waktu sehingga terwujudlah suatu perubahan. Dalam proses sosial terdapat komponen-komponen yang sating terkait, antara lain sebagai berikut. 1)Struktur sosial, yaitu susunan masyarakat secara komprehensif, baik menyangkut individu dan tata nilai maupun organisasi sosialnya hingga struktur budayanya. 2)Interaksi sosial, yaitu keseluruhan jalinan antarwarga masyarakat, baik secara individu maupun kelompok untuk menyelenggarakan kehidupan kelompok. 3)Struktur lingkungan, meliputi letak, bentang alam, iklim, flora, dan fauna. Komponen ini sangat kuat menentukan proses sosial masyarakat. Sekelompok manusia akan terbentuk menjadi sebuah masyarakat yang giat dan tekun atau menjadi masyarakat yang malas dan apatis tergantung dari lingkungan alamnya.

  27. h. Perilaku menyimpang Perilaku menyimpang adalah perilaku warga masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat bersumber dari hal-hal berikut. 1)Tidak berlakunya aparat penegak hukum secara optimal. 2)Memburuknya status sosial budaya dalam masyarakat. 3)Gagalnya proses pewarisan budaya. 4)Proses sosialisasi yang tidak sempurna. i. Pengendalian sosial Pengendali sosial juga disebut kontrol sosial, yaitu sesuatu sistem yang sengaja diciptakan oleh masyarakat untuk dijadikan pedoman berperilaku yang sudah digariskan di dalam nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan kontrol sosial diperlukan perangkat berupa norma, lembaga, dan personil penegak hukum. Jika kontrol sosial dilaksanakan secara optimal maka terbentuklah sebuah perangkat untuk menciptakan tertib sosial yang disebut pranata sosial. j. Pranata sosial Pranata sosial sering disebut lembaga sosial, merupakan sistem norma untuk mencapai tujuan yang dianggap penting oleh masyarakat. Pranata sosial juga dapat diartikan sebagai suatu tata cara untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. k. Nilai Nilai merupakan suatu yang abstrak yang dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Keterikatan orang atau kelompok orang terhadap nilai sangat kuat dan bersifat emosional. Oleh karena itu, nilai dapat dilihat sebagai pedoman bertindak dan sekaligus sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri.

  28. I. Norma Norma merupakan wujud nyata dari nilai. Norma dibuat untuk melaksanakan nilai yang dianggap baik dan benar dalam suatu masyarakat. Agar norma dapat dipatuhi oleh semua warga maka harus disertai sanksi. Oleh karena itu, norma diberlakukan lebih berat dari bentuk pelanggarannya. Norma ada empat yaitu norma agama, hukum, adat, dan susila. m. Perubahan sosial budaya Perubahan sosial budaya adalah semua bentuk perubahan struktur sosial dan struktur budaya sebagai akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial budaya yang ada sehingga akan muncul corak budaya baru yang dianggap ideal. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut. 1)Perubahan lingkungan alam. 2)Perubahan situasi kependudukan. 3)Perubahan struktur sosial budaya. 4)Perubahan nilai dan sikap.

  29. n. Kebudayaan Kebudayaan sering disebut dengan budaya, yaitu semua hasil cipta. karya, dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat. Kebudayaan dapat berbentuk seperti berikut. 1)Artefak, yaitu benda-benda hasil karya manusia. 2)Sistem aktivitas, misalnya tari, olahraga, kegiatan sosial, dan kegiatan ritual. 3)Sistem ide atau gagasan. o. Status sosial Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Status sosial dapat diperoleh seseorang melalui dua cara yaitu status yang diperoleh oleh seseorang dengan melalui perjuangan (achieved status) dan status yang diperoleh seseorang secara otomatis, biasanya karena keturunan (ascribed status). Status sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu Berdasarkan keforma!annya, terdapat status formal dan status informal. Status formal adalah kedudukan seseorang secara resmi karena diangkat dan disahkan oleh sebuah lembaga. Sta-tus informal adalah merupakan kedudukan seseorang yang bukan karena pengangkatan dan pengesahan dari sebuah lembaga tertentu. Berdasarkan cara memperolehnya, status sosial dibedakan menjadi assigned status, ascribed status, dan achieved status. Assigned status adalah kedudukan seseorang yang diperoleh karena jasa atau prestasi kerjanya. bukan karena keberuntungan nasib, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ascribed status adalah status yang diperoleh seseorang secara otomatis, biasanya dari keturunannya. Achieved status adalah kedudukan seseorang yang diperoleh melalui perjuangan dan pengorbanannya sendiri.

  30. p. Peranan sosial Peranan sosial adalah aktivitas seseorang yang disebabkan oleh status sosialnya di dalarn masyarakat.

  31. 2. HUBUNGAN ANTARKONSEP REALITAS SOSIAL Pada kenyataannya manusia tidak ada yang dapat hidup sendiri. Manusia selalu bersama dan membutuhkan orang lain dan tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa pertolongan orang lain (Zoon Politicon). Dari kenyataan itulah maka muncul bentuk-bentuk hubungan antrakonsep realitas sosial. Pola hubungan tersebut antara lain: a.Masyarakat dan kebudayaan Manusia dalam proses pergaulannya menghasilkan budaya yang kemudian dipakai sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama dalam masyarakat. Budaya masyarakat sangat dipengaruhi oleh pola budaya yang ditinggalkan oleh generasi terdahulu. Melalui warisan budaya tersebut masyarakat menerima pewarisan budaya dan terus menerus melakukan pengembangan dan revisi terhadap budaya lama sehingga terbentuklah pola budaya baru. Sehingga tampak bahwa konsep masyarakat dan konsep budaya selalu berkaitan dan membentuk sebuah sistem. b.Masyarakat dan interaksi sosial Pada hakikatnya manusia adalah makhluk zoon politicon dan bersifat gregariousness, sehingga setiap dan semua manusia yang hidup dan waras niscaya tidak akan dapat mengelak untuk mengadakan interaksi dengan manusia lain. Dari interaksi ini terbentuklah kerja sama dan lambat laun terjadilah sebuah masyarakat.

  32. c.Status sosial dan peranan sosial Status sosial dalam masyarakat dapat berubah baik secara vertikal maupun horizontal tergantung kecakapan seseorang dalam masyarakat dalam mengemban status yang dimilikinya. Dengan berubahnya status seseorang maka berubahlah hak dan kewajiban orang tersebut di dalam masyarakat yang secara otomatis peranan seseorang tersebut akan berubah pula. d.Perilaku menyimpang dan pengendali sosial Timbulnya perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan di dalam masyarakat. Dengan demikian orang-orang yang tergabung dalam sebuah kelompok masyarakat akan mencari solusi guna mencegah terjadi dan meluasnya perilaku menyimpang seseorang dalam masyarakat. Dengan diperolehnya solusi yang dijadikan penangkal dan pemecahan masalah tersebut maka lahirlah sebuah pengendali sosial atau kontrol sosial. e.Nilai, norma, dan pranata sosial Keteraturan sosial merupakan keadaan di mana masing-masing individu dalam masyarakat telah mampu berbuat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku sehingga tidak ada fihak yang merasa diabaikan kepentingannya. Keteraturan sosial akan terwujud jika dalam masyarakat terdapat pranata sosial yang di dalamnya memuat nilai dan norma, lembaga, dan personil penegak hukum.

  33. 3. DATA TENTANG REALITAS SOSIAL DAN PERMASALAHANNYA a. Kemiskinan Kemiskinan merupakan keadaan di mana masyarakat mengalami kesenjangan antara pendapatan dengan kebutuhan hidup. Kemiskinan disebabkan oleh karena keterbatasan kemampuan manusia untuk mengembangkan diri secara ekonomis sepadan dengan orang-orang di sekitarnya. Kemiskinan juga disebabkan karena kebodohan seseorang, kemalasan, dan karena kondisi alam. Kemiskinan dapat menimbulkan akibat buruk, antara lain: 1)tidak terpenuhinya kebutuhan hidup secara wajar 2)tidak terpenuhinya biaya pendidikan 3)lambatnya proses pembangunan 4)rendahnya tingkat kesehatan.

  34. b. Kebodohan adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat mengembangkan intelegensinya mengikuti perkembangan peradaban dalam masyarakat. Kebodohan akan menyebabkan timbulnya kemiskinan dan kemiskinan menyebabkan terjadinya kebodohan. Akibat buruk yang ditimbulkan dari kebodohan antara lain: 1)Ketidakmampuan mengembangkan potensi diri. 2)Kemampuan mengolah sumber daya menjadi sangat minim. 3)Kemampuan berkomunikasi menjadi berkurang. 4)Sulit menerima pembaruan sehingga membuat seseorang statis. c. Kesenjangan sosial adalah keadaan di mana terjadi jarak antara golongan kaya dan golongan miskin. Kesenjangan sosial dapat terjadi sebagai akibat kehadiran teknologi, bagi yang mampu beradaptasi maka akan meningkatkan produktivitas kerja sehingga secara ekonomis dapat berkembang dengan pesat, sedangkan bagi yang tidak mampu beradaptasi secara ekonomis akan jauh tertinggal. Dengan demikian kesenjangan sosial sudah barang tentu akan membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak yang berakibat pada terpetak-petaknya pola komunikasi dan pergaulan. Dari sinilah muncul golongan-golongan atau kelompok dalam masyarakat.

  35. d. Demoralisasi adalah terjadinya penurunan kualitas moral dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari indikasi berikut ini. 1)Meningkatnya kualitas dan kuantitas kriminalitas. 2)Masyarakat mudah terpancing untuk berbuat kerusuhan. 3)Konflik sosial semakin marak baik secara vertikal maupun secara horizontal. 4)Pergaulan bebas dan perilaku seks bebas terlihat biasa dan semakin merajalela. Demoralisasi bukan terjadi begitu saja melainkan ada beberapa kondisi masyarakat yang memang mendukung dan menyebabkantmbulnya demoralisasi. Kondisi yang dimaksud adalah: 1)Kemampuan ekonomi yang semakin melemah dan meningkatnya kemiskinan 2)Pertumbuhan penduduk tinggi sehingga terjadi tidak seimbangnya angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan. 3)Ketidakberdayaan pemerintah dalam mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat. 4)Menurunnya kualitas dan wibawa penegak hukum karena kotornya moral dan buruknya akhlak penegak hukum tersebut. 5)Pola hidup yang konsumtif dan sikap hidup yang menyertai. 6)Kurangnya pemahaman dan keengganan memahami tuntunan agama serta norma susila. e. Kenakalan remaja merupakan aktivitas remaja yang belum dewasa yang tidak sesuai dengan hukum dan bertentangan dengan norma-norma sosial. Kenakalan remaja terjadi karena tidak berfungsinya peranan lembaga keluarga. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah penyebab yang berasal dari dalam diri anak. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah penyebab yang berasal dari luar diri anak

  36. f. Kesenjangan budaya (cultural lag) adalah terjadinya perbedaan kemajuan peradaban suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Jika perbedaan tersebut terjadi pada masyarakat yang picik dan berwawasn sempit maka niscaya akan menimbulkan pertikaian. Untuk menghindari pertikaian akibat kesenjangan budaya maka harus senantiasa ditanamkan rasa toleransi dan saling menghormati, menghargai. orang lain dan atau masyarakat lain. g. Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat dan budayanya dalam segala hal yang bersifat irasional tradisional menjadi rasional dan maju. Modernisasi merupakan buah dari pola pikir rasional yang maju yaitu pola pikir yang didasarkan pada kebenaran ilmu pengetahuan yang faktual dan masuk akal serta tidak meninggalkan norma hukum, agama, adat, dan susila. Sehingga bisa diyakini bahwa yang dinamakan modernisasi bukanlah westernisasi, karena westernisasi adalah proses bergaya hidup kebarat-baratan atau proses meniru gaya hidup masyarakat Barat yang sebagian besar atau hampir semua tidak sesuai bahkan bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma adat, dan norma susila dalam masyarakat kita.

  37. SELESAI

More Related