1 / 14

SOSIOLOGI PEDESAAN KONSEP SOSIOLOGI PEDESAAN

SOSIOLOGI PEDESAAN KONSEP SOSIOLOGI PEDESAAN. OLEH LILI WINARTI, SP.MP JURUSAN EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS UNIVERSITAS DARWAN ALI. Pembatasan pengertian desa 1. Definsi desa

louvain
Download Presentation

SOSIOLOGI PEDESAAN KONSEP SOSIOLOGI PEDESAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOSIOLOGI PEDESAANKONSEP SOSIOLOGI PEDESAAN OLEH LILI WINARTI, SP.MP JURUSAN EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS UNIVERSITAS DARWAN ALI

  2. Pembatasanpengertiandesa 1. Definsidesa MenurutSutardjoKartohadikusumo, desaadalahsuatukesatuanhukumdimanabertempattinggalsuatumasyarakat yang berkuasamengadakanpemerintahansendiri. Sedangkan MenurutC.S. Kansil, menerangkanbahwadesaadalahsuatuwilayah yang ditempatiolehsejumlahpenduduksebagaikesatuanmasyarakattermasukdidalamnyakesatuanmasyarakathukum yang mempunyaiorganisasipemerintahanterendahlangsungdibawahcamatdanberhakmenyelenggarakanrumahtangganyasendiridalamikatan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

  3. 2. Unsur-unsurDesa • Daerah tanah yang produktif, lokasi, luasdanbatas yang merupakanlingkungangeografis, • Penduduk, jumlahpenduduk, pertambahanpenduduk, persebaranpendudukdanmatapencaharianpenduduk, • Tata Kehidupan, polatatapergaulandanikatanpergaulanwargadesatermasukselukbelukkehidupanmasyarakatdesa, • Kebudayaandanunsur-unsurkebudayaannya.

  4. b. Ciri-CiriKehidupanMasyarakatDesa Sudahbanyakliteraturmenjelaskan, bahwacirikhasdesasebagaisuatukomunitaspadamasalaluselaludikaitkandengankebersahajaan (simplicity), keterbelakangan, tradisionalisme, subsistensi, danketerisolasian (Rahardjo, 1999). MenurutRoucekdan Warren dalamShahab K (2007), secaraumumciri-cirikehidupanmasyarakatpedesaandapatdiidentifikasisebagaiberikut :

  5. Secaraumumciri-cirikehidupanmasyarakatpedesaandapatdidefinisikansebagaiberikut:Secaraumumciri-cirikehidupanmasyarakatpedesaandapatdidefinisikansebagaiberikut: • Mempunyaisifathomogendalam (matapencaharian, nilai-nilaidalamkebudayaansertadalamsikapdantingkahlaku), • Kehidupandesalebihmenekankananggotakeluargasebagai unit ekonomi. Artinya; semuaanggotakeluargaturutbersama-samamemnuhikebutuhanekonomikeluarga, • Faktorgeografisangatberpengaruhataskehidupan yang ada. Misalnya, keterikatananggotakeluargadengantanahataudesakelahirannya, • Hubungansesamaanggotamasyarakatlebihintimdanawetdaripadakota, • Jumlahanak yang adadalamkeluargaintilebihbesar, dan • Hubunganlebihbercorakgemeinschaftdangesellschaft.

  6. C. KarakteristikKehidupanMasyarakatDesa Karktearistikmasyarakatdesamenurut Scott J.C. (1989), menyatakanbahwapetaniterutamadipedesaanpadadasarnyamenginginkankedamaiandanhubungan patron-klienpaternalistik yang memberijaminandankeamanan social (social security). Petanijarangtampilmengambilsuatukeputusan yang berisiko, karenapetaniakanmemikirkankeamananterlebihdahulu (safety first). Kondisiinitidakdapatdipertahankandenganmasuknyapasardankomersialisasi yang telahmenggantikanhubunganpatron-klienmenjadihubunganekonomis (upah/majikan-buruh).

  7. Meskipundemikian, untukmengatasimasalahekonomi, daerahpedesaantelahmenemukansendiriberbagaimekanismesosialekonominya yang dikenalsebagaigotong-royong (social exchange). Gotongroyongmenjadietossubsistensi (subsistence ethics) yang melahirkannorma-norma moral, sepertiadanyanormaresiprokalatautimbalbalikdalammenikmatibantuansosial.

  8. d. PembatasanPengertianSosiologi Para sosiologdanahliterkaitdengansosiologisampaisaatinimasihterusmelakukanpenyelidikantentangsifatdanhakikatpengertiansosiologi. Nampaknyabelumadasuatukesepakatanbersama yang formal tentangpengertiansosiologi, sungguhpundemikianadabeberapapengertiandasartentangsosiologi yang dapatdigunakansebagaipatokansementara. Berdasarkanakarkatanya, SosiologiberasaldariduakataYunaniyaitu “socius” yang berarti “kawanatauteman” dan “logos” yang berarti “ilmuataupengetahuan”. Temanataukawandapatdimengertisecaraluassebagai “keberadaanorang-orang lain dalamsuatuhubungan”. Dengandemikianberdasarkanasalkatanyamakasosiologiberarti “ilmutentangberkawan” atau “ilmutentangbagaimanamanusiaberkawan”.

  9. Beberapapengertiantentangsosiologi yang telahdikemukakanbeberapaahliterkemuka yang mungkinbermanfaatantara lain sebagaiberikut: • Giddens (2004) mendefinisikanbahwa “sociology is the study of human social life, groups and socities” (sosiologimerupakanstudi/ilmu yang mempelajaritentangkehidupansosialmanusia, kelompokdanmasyarakat). • Pitrin Sorokin mengatakanbahwasosiologiadalahsuatuilmu yang mempelajari (1) hubungandanpengaruhtimbalbalikantaraanekamacamgejalasosial, (2) hubungandanpengaruhtimbalbalikantaragejalasosialdangejala non-sosialdan (3) ciri-ciriumumsemuagejalasosial (Soekanto, 2003).

  10. RoucekdanWarenmenyatakanbahwasosiologiadalahilmu yang mempelajarihubunganantarmanusiadankelompok-kelompok (Soekanto, 2003). • OuburndanNimkoffberpendapatbahwasosiologiadalahpenelitiansecarailmiahterhadapinteraksisosialdanhasilnyayaituorganisasisosial (Soekanto, 2003). • DoorndanLammersmenyatakanbahwasosiologiadalahilmupengetahuantentangstruktur-strukturdanproses-proseskemasyarakatan yang bersifatstabil (Soekanto, 2003). • SoemarjandanSoemardimenyatakanbahwasosiologiadalahilmumasyarakat yang mempelajaristruktursosialdanproses-prosessosial, termasukperubahan-perubahansosial (Soekanto, 2003). • Green (1960) dalamRahardjo (1999) menyatakanbahwasosiologiadalahilmu yang mepelajarikehidupanmanusiadalammasyarakat, dalampelbagaiaspeknya.

  11. Pengertianumummenyatakanbahwasosiologiadalah “ilmutentangmasyarakat”. MenurutPriyotamtomo (2001), sosiologimepelajariperilakumasyarakatdanperilakusosialmanusiadenganmenelitikelompok yang dibangunnnya. Kelompoktersebutmencakup: keluarga, suku, komunitas, pemerintah, organisasisoaial, kelompokekonomi, kelompokpolitik, dan lain sebagainya. Sosiologimempelajariperilakudaninteraksikelompok, menelusuriasal-susulpertumbuhannyasertamenganalisispengaruhkegiatankelompokterhadapparaanggotanya.

  12. SosiologiPedesaandanRuangLingkupnya Sosiologisebagaiilmu yang mempelajaritentangstruktursosialdanproses-prosessosialtermasukdidalamnyaperubahansosialdalamperkembangannyamelahirkanberbagaiteorisosiologidanberbagaicabangsosiologi. Obyekkajian yang berbedaselanjutnyamenjadicabangbarusepertisosiologiindustri, sosiologipolitik, sosiologi agama dancabangsosiologilainnya. Perkembanganinijugatermasuksosiologipedesaandansosiologipertaniansebagaicabangsosiologi yang khususmengkajimasalahtentangmasyarakatpedesaandandinamikanya.

  13. Priyotamtomo (2001) mendeskripsikanbahwasosiologipedesaanmerupakansuatustudi yang melukiskanhubunganmanusiadidalamdanantarkelompok yang adadilingkunganpedesaan. Pengertian “pedesaan” mencakupwilayah yang disebut “rural” dibedakandengan “urban”. Secaralengkappedesaandiartikansebagaikawasantempattinggaldankerja yang secarajelasdapatdipisahkandarikawasan yang lain yang disebut “kota”. Masyarakatpedesaanseringdisebutsebagai “rural community” sedangmasyarakatperkotaandisebutsebagai “urban community”. Pembedaantersebutdidasariolehperbedaandalamberbagaiaspekkehidupanmasyarakatnya. SoekantodalamYuliantidanPurnomo (2003) menyatakanbahwaperbedaanmasyarakatpedesaandanperkotaandapatdilihatantara lain darikehidupankegamaan, individualime, pembagiankerja, macampekerjaan, jalanpikiran, jalankehidupan, sertaperubahan-perubahansosiallainnya.

  14. Ruanglingkupbidangkajiansosiologipedesaanmenekankanpadamasyarakatpedesaandansegaladinamikanya yang antara lain mencakupstruktursosial, prosessosial, matapencaharian, polaperilaku, sertaberbagaitransformasiilmupengetahuandanteknologi. Menurut Ulrich P. (1993) SosiologiPedesaan (Rural Sociology) seringdisamakandenganSosiologiPertanian (Agricultural Sociology), karenamenurutRahardjo (1999) pertanianmemangmasihmerupakankarakteristikpokokdariumumnyadesa-desadi Indonesia. Dilihatdarieksistensinya, desamerupakanfenomena yang munculdenganmulaidikenalnyacocoktanam. Denganmengingatpentingnyafaktorpertanianbagikeberadaandesa, makadapatdipahamibahwakebanyakanruanglingkupdanobjeksosiologipedesaanmasihselaluberkisarpadaaspekpertanian, aktivitassertadinamikanya.

More Related