1 / 34

BUDIDAYA TANAMAN PADI

BUDIDAYA TANAMAN PADI. Oleh : Steviana baity Tri purwanti Teuku Zulqarnain F. PADI .

vea
Download Presentation

BUDIDAYA TANAMAN PADI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BUDIDAYA TANAMAN PADI Oleh : Steviana baity Tri purwanti Teuku Zulqarnain F

  2. PADI • Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain. • Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. • Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.

  3. SYARAT TUMBUH • Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl. • Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.

  4. A. Persiapan Benih • Memilih benih yg bersetifikat : • Kemasan berlabel warna biru • Label bertulisakan “benih bersertifikat” berisi no. Seri , no. Dan alamat produsen, keterangan mutu benih, tanggal akhir berlakunya benih. • Varietas yg dipilih hendaknya varietas yg direkomendasikan untuk daerah yg bersangkutan. Rekomendasi memperlihatkan sifat varietas dgn penyesuaian keadaan lapang (tipe lahan, OPT, target produksi, pola tanam, kualitas produk)

  5. Perlakuan Benih sebelum Persemaian • Benih dijemur 2-3 jam • Benih direndam sehari semalam • Benih dimasukan dalam karung agar tetap lembab. • Benih siap ditabur, jarak penaburan sekitar 10 cm, kerapatan penaburan 25 gr benih/10m²

  6. B. Pengolahan Tanah • Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :  a. Pembersihan   b. Pencangkulan   c. Pembajakan   d. Penggaruan

  7. a. Pembersihan • Selokan-selokan perlu dibersihkan • Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos

  8. b. Peencangkulan • Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak

  9. c. Membajak • Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah • Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk • Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah

  10. Menggaru • Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah • Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah - Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar • Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan • Permukaan tanah menjadi rata • Air yang merembes kebawah menjadi berkurang • Sisa tanaman atau rumput akan terbenam • Penanaman menjadi mudah • Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam

  11. C. Penanaman • Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah : • Persiapan lahan : Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi • Umur bibit : Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bibit terse but segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit • Tahap penanaman

  12. Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Memindahkan bibit Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan. • Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah : • Bibit telah berumur 17 -25 hari • Bibit berdaun 5 -7 helai - Batang bagian bawah besar, dan kuat • Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama) • Bibit tidak terserang hama dan penyakit Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.

  13. 2. Menanam Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah : • Sistim larikan ( cara tanam ) • Akan kelihatan rapi • Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan • Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat • Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah b. Jarak tanam Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada : • Jenis tanaman : Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit. • Kesuburan tanah : Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur. • Ketinggian tempat / musim : Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan. • Hubungan tanaman Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah : Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat ), Hubungan tanaman empat persegi panjang, Hubungan tanaman 2 baris. • Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang. Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang • Kedalaman penanaman bibit Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm. • Cara menanam Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.

  14. C. Pemeliharaan • Meliputi : a. Penyulaman dan penyianganb. Pengairan c. Pemupukan

  15. a. Penyulaman • Yang harus diperhatikan dalam penyulaman : • Bibit yang digunakan harus jenis yang sama • Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu • Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam • Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.

  16. b. Pengairan • Pengairan disawah dapat dibedakan : • Pengairan secara terus menerus • Pengairan secara piriodik

  17. c. Pemupukan • Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :- Pupuk alam (organik) - Pupuk buatan (anorganik) • Dosis pupuk yang digunakan : • Pupuk Urea 250 -300 kg / ha • Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha • Pupuk KCI 50 -100 kg / ha Atau disesuaikan dengan analisa tanah

  18. Pengelolaan Pasca panen • Proses panen harus memenuhi   standar baku sertifikasi yaitu : • dimulai  dengan mengeluarkan rumpun yang   tidak seharusnya dipanen • menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi kehilangan hasil, perontokan biji segera dilakukan setelah panen   dengan dibanting atau dengan tresher • hindari pemumpukan      terutama jika sampai terjadi fermentasi / panas tinggi karena akan      mematikan lembaga,

  19. Pengeringan • Pengeringan dapat dilakukan menjadi 2 cara yaitu pengeringan dengan sinar matahari dan dengan dryer : • Pengeringan dengan sinar matahari : Dengan cara ini dianjurkan menggunakan lantai jemur yang terbuat dari semen, dilapisi terpal agar  tidak terlalu panas dan gabah tidak tercecer, serta dibolak-balik setiap 3 jam sekali. Calon benih dikeringkan sampai mencapai kadar air maksimal 13 %, dan sebaiknya 10-12 % agar tahan disimpan lama.

  20. Lanjutan... • Pengeringan dengan menggunakan dryer Dryer dibersihkan setiap kali ganti varietas, hembuskan udara sekitar 3 jam tanpa pemanasan, kemudian diberikan hembusan udara panas suhu rendah dimulai dari 320C, selanjutnya ditingkatkan seiring dengan menurunnya kadar air gabah calon benih, sampai suhu mencapai panas 420C pada kadar air 14 %. Atur laju penurunan  kadar air 0,5 % per jam. Suhu  disesuaikan setiap 3 jam, bahan dibolak-balik agar panas merata, dan lanjutkan pengeringan sampai diperoleh kadar air minimal 13 % namun sebaiknya 10-12 %. 

  21. Pembersihan.. • Pembersihan dilakukan untuk memisahkan dan mengeluarkan     kotoran dan biji hampa sehingga diperoleh ukuran dan berat biji yang seragam pembersihan padi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  22. Lanjutan.... pembersihan padi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : • Dilakukan secara manual jika  jumlah bahan sedikit • Apabila bahan dalam jumlah yang besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembersih seperti : blower, separator, dan gravity table separator • Peralatan yang digunakan sebaiknya yang berfungsi baik • Bersihkan alat tersebut setiap kali akan digunakan • Gunakan kemasan/karung baru dan pasang label atau keterangan diluar dan dalam kemasan • Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat diminta untuk mengambil contoh guna pengujian laboratorium

  23. Pengemasan • Benih yang layak disimpan adalah benih dengan daya tumbuh awal sekitar 90 % dan KA 10-12 % • Gunakan gudang yang memenuhi syarat • Bebas dari hama gudang seperti tikus, hama bubuk, dan lainnya • Gunakan kantong yang kedap udara • Kemasan ditata teratur, tidak bersentuhan langsung dengan lantai

  24. Pengendalian hama penyakit • Tikus sawah ( Rattus argentiventer Rob & Kloss ) Pengendalian tikus harus sudah dilaksanakan pada saat tanaman padi di persemaian sampai anakan maksimum dengan teknik pengendalian sebagai berikut : 1. Pada saat pra tanam atau pengolahan tanah dilakukan gropyokan, sanitasi lingkungan dan pengumpanan beracun di habitatnya. 2. Tanam serentak dengan selang < 10 hari dalam areal luas (+ 300 Ha) sehingga masa generatif tanaman hampir serempak yang diharapkan pertumbuhan populasi tikus dapat dideteksi dan upaya pengendalian dapat direncanakan dengan baik. 3. Minimalisasi ukuran pematang dan tanggul disekitar persawahan sehingga mengurangi kesempatan pembuatan liang 4. Sanitasi lingkunganam persawahan (semak, rumput dan tempat persembunyian lain)

  25. Lanjutan... Pemagaran persemaian dengan plastik dan dikombinasikan dengan pemasangan perangkap bubu 6. Pada tanaman muda dilakukan pemasangan umpan beracun antikoagulan, pengemposan, sanitasi lingkungan, pemasangan pagar plastik dan dikombinasikan dengan perangkap bubu pada pertanaman yang berbatasan dengan sumber serangan 7. Pemasangan bubu yang dikombinasikan dengan pagar plastik serta tanaman perangkap. Untuk setiap + 13 ha dapat diwakili satu petak tanaman perangkap. 8. Pemanfaatan musuh alami antara lain kucing, anjing, ular sawah, burung elang dan burung hantu.

  26. Wereng Coklat • . Pengaturan Pola Tanam. Pengaturan pola tanam yang diterapkan adalah tanam serentak, pergiliran tanaman dan pergiliran varietas berdasarkan tingkat ketahanan dan tingkat biotipe wereng batang coklat Tanam serentak hendaknya dilakukan pada areal yang sekurang-kurangnya satu petak tersier atau wilayah kelompok tani dengan selisih waktu tanam paling lama 2 minggu.

  27. Lanjutan... • Penggunaan Varietas Tahan. Penggunaan varietas tahan dan pergiliran varietas tahan dilakukan untuk menekan dan menghambat perkembangan biotipe baru. • Pengendalian Hayati. Penggunaan cendawan entomopathogen yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan Wereng coklat antara lain : Beauveria bassiana, Metarrhizium anisopliae, M. flavoviridae dan Hersutella citriformis.

  28. Lanjutan....

  29. Lanjutan... • Eradikasi. Eradikasi dilakukan apabila ditemukan serangan kerdil rumput dan kerdil hampa dengan pencabutan dan pemusnahan. • Penggunaan Insektisida. Pengedalian dengan insektisida dilakukan apabila telah ditemukan populasi wereng coklat 10 ekor / rumpun (1 ekor / tunas) pada tanaman berumur < 40 HST dan 20 ekor/ rumpun pada tanaman berumur > 40 HST. Insektisida yang dipilih bersifat selektif, efektif dan diijinkan untuk digunakan pada tanaman padi.

  30. Lanjutan...

  31. Hama putih palsu • Pengaturan air irigasi, yaitu dengan mengeringkan air pada persemaian dan persawahan yang terserang (5-7 hari) untuk mencegah perpindahan larva sehingga mati. Hal ini disebabkan larva hanya bertahan hidup bila ada air. • Karena hama putih hanya menyerang tanaman muda, maka pengendalian dengan insektisida tidak dianjurkan. Aplikasi pestisida diijinkan bila intensitas serangan rata-rata > 25 %.

  32. SUWUN YAKK...^.^

More Related