1 / 24

Ejaan Yang Disempurnakan

Ejaan Yang Disempurnakan. A. Pengertian ejaan.

vaughan
Download Presentation

Ejaan Yang Disempurnakan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ejaan Yang Disempurnakan

  2. A. Pengertian ejaan Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell ’mengeja’. Hornby mengatakan, ”spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii) the way in a word is speeled”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: “ejaaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat,dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda-tanda baca”. Sedangkan Badudu berpendapat, “ejaan adalah pelambangan fonem dengan huruf” (Pateda, 1993: 61).

  3. B. Ejaan Yang Disempurnakan Pada tanggal 17 Agustus 1972 pemakaian ejaan baru untuk bahasa Indonesia diresmikan. Ejaan ini dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

  4. C. Pemakaian dan Penulisan Huruf Pemakaian dan penulisan huruf kapital atau huruf besar • Huruf pertama awal kalimatContoh : Ibu pergi ke pasar.Lima butir telur sudah menetas. • Huruf pertama kalimat langsungContoh :Ayah berkata,”Kondisi perekonomian negara kita semakin membaik.””Terima kasih atas infomasinya,”katamu.

  5. Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata gantinya.Contoh :Allah IslamKatolik Yesus KristusYang Mahakuasa Yang Maha Pengasih • Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti oleh nama orang.Contoh :Sultan HamengkubuwonoNabi MusaRomo MangunwijayaRaden Ajeng Kartini

  6. Huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti oleh namaContoh:Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang YudoyonoJenderal Sudirman • Huruf pertama nama orangContoh:Joko Supriyanto Mohammad Hatta • Huruf pertama nama suku, bangsa dan bahasaContoh:Suku JawaBangsa IndonesiaBahasa Inggris

  7. Huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya dan peristiwa sejarahContoh:hari Jumat (kecuali pada awal kalimat : Hari Jumat)Proklamasi Kemerdekaantahun Masehi • Huruf pertama nama khas dalam geografiContoh:Jalan SurabayaGunung MerapiSamudra Indonesia • Huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmiContoh:Sekretariat NegaraDewan Perwakilan RakyatUndang-Undang Dasar 1945

  8. Huruf pertama semua kata di dalam buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata partikel yang tidak terletak di posisi awalContoh:surat kabar Seputar IndonesiaDari Ave Maria ke Jalan Lain Menuju Romamajalah Seni dan Budaya • Singkatan nama gelar, nama orang dan sapaanContoh:Dr. AnggaraIr. SoekarnoSardono W. Kusumo • Huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, paman, nenek yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.Contoh:Kapan Kakak datang?Silakan duduk, Dik!Eko pergi ke rumah Pak SanusiTerima kasih atas bantuan Saudara!

  9. Pemakaian dan penulisan huruf miring: • Dipakai menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karanganContoh:Berita ini saya baca di surat kabar KompasMajalah FeminaNovel Saman karangan Ayu Utami • Dipakai menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kataContoh:Semua pernyataan di bawah ini benar, kecuali ....Kerjakanlah soal ini dengan sebaik-baiknya!

  10. Dipakai menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing maupun daerah yang belum disesuaikanContoh:Ora et Labora artinya berdoa dan bekerjalahPolitik devide at impera digunakan Belanda untuk memecah persatuan Bangsa Indonesia. • Dipakai menuliskan judul buku dalam daftar pustakaContoh: Keraf, Gorys. Komposisi. Jakarta: Gramedia. 2001Brotowidjoyo, Mukayat D. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akapress. 1985

  11. D. Penulisan Kata 1. Kata DasarKata dasar merupakan suatu kata yang belum mengalami proses morfologi, misalnya: sapu, makan, minum, baju, baca, dsb. Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.Contoh:Buku saya baru.Ayah pergi ke kantor.

  12. 2. Kata Turunan Penulisan kata turunan dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Kata dasar + imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran) ditulis serangkaiContoh:minumanmakanandibacamahasiswa • Gabungan kata + awalan/akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti/mendahului kalau bentuk dasarnya merupakan gabungan kataContoh:bertanggung jawabmenyebar luasgaris bawahi

  13. Bentuk dasar yang berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka ditulis serangkaiContoh:memberitahukanmenggarisbawahipenyalahgunaan • Apabila salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkaiContoh:ultramodernswadayatrilogi

  14. Catatan: • Apabila bentuk kalimat yang berhuruf awal huruf besar, di antara unsur tersebut dituliskan tanda hubung (-)Contoh:pan-Afrikanismenon-Amerika • Awalan maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali jika diikuti kata yang bukan kata dasarContoh:mahasiswamahaguruMaha PenyayangMaha Pemurah

  15. 3. Kata Ulang Bentuk kata ulang murni, kata ulang semu, kata ulang berubah bunyi dan kata ulang berimbuhan, penulisannya menggunakan tanda hubung di antara kedua kata tersebut, kecuali kata ulang sebagian.Contoh:Kata ulang murni : pohon-pohon, buku-buku, hutan-hutan Kata ulang semu : cuma-cuma, laki-laki, pura-puraKata ulang berubah bunyi : putra-putri, lauk-pauk , sayur-mayur Kata ulang berimbuhan : berandai-andai, menari-nari, turun-temurun Kata ulang sebagain : sesama, lelaki

  16. 4. Gabungan Kata Penulisan penggabungan kata dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, bagian-bagiannya ditulis terpisah.Contoh: mata pelajaranrumah sakitorang tua • Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca dapat diberi tanda hubung untuk menegasakan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.Contoh:anak-istriibu-bapakber-evolusi atau ber-revolusi • Gabungan kata yang dianggap satu ditulis serangkaiContoh:bumiputraperibahasamataharidaripada

  17. 5. Kata Ganti (ku, mu, kau dan nya)Kata ganti ku, mu, kau dan nya ditulis serangkai dengan kata yang diikuti maupun yang mengikuti.Contoh:tugasku bukumu kauambil makalahnya

  18. 6. Kata Depan (di, ke, dari)Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang digunakan sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan darimana. Contoh:Ibu memasak di dapur. Kita perlu berpikir jauh ke depan. Adik berangkat ke Bandung.Dari mata turun ke hati.

  19. 7. Kata ”si” dan ”sang” Kata ”si” dan ”sang” tergolong jenis kata sandang. Penulisannya dilakukan dengan ketentuan seperti berikut ini. • Ditulis tidak serangkai dengan kata yang mengikutinya • Huruf awal ditulis dengan huruf besar apabila kata tersebut merupakan bagian dari nama • Huruf awal ditulis dengan huruf kecil apabila bukan bagian dari namaContoh:Si penculik itu telah tertangkap.Jangan lupa menuliskan alamat si pengirim.Sang Saka Merah Putih.

  20. 8. Partikel • Partikel lah, kah dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinyaContoh: Duduklah, Nak!Bagaimanakah kesehatanmu? • Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinyaContoh:Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.Jangankan dua kali, satu pun suratku tidak dibalas. • Partikel per yang berarti mulai, demi dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginyacontoh:Silakan masuk satu per satuHarga kertas itu Rp. 500,00 per helai

  21. 9. Angka dan Lambang Bilangan Lambang bilangan dapat dinyatakan dengan angka baik angka Arab (1,2,3.....dan seterusnya) maupun angka Romawi (I, II, II.....dan seterusnya). Angka Arab digunakan untuk menyatakan: • Ukuran panjang, berat dan isi : 2 kg gula, 4 meter kain • Satuan waktu : pukul 16.30, 2 jam 20 menit • Nilai uang : Rp 50.000,00 • Nomor rumah, apartemen, kamar : Jalan Delima 16, hotel Nikko kamar 18 • Nomor bagian-bagian dalam karangan : pasal 36, ayat 1 • Jumlah dari suatu hal, barang atau orang : 50 karung, 10 orang

  22. Angka romawi digunakan untuk menyatakan tingkatan. Khusus dalam penulisan alamat angka Romawi berfungsi pengganti kata gang. Contoh: Bab IVJalan Nusa Indah V/17Ratu Elizabeth II Catatan: Penulisan lambang bilangan dengan menggunakan huruf diterapkan pada : • posisi awal kalimat • lambang bilangan satu atau dua kata dan berada dalam kalimat, kecuali dipakai dalam perincian • dokumen-dokumen resmi

  23. E. Unsur Serapan Penulisan kata yang berupa serapan dilakukan dengan dua cara, yaitu: • adopsi : apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya, baik tulisan maupun ucapan.Contoh : de facto, status quo • adaptasi: apabila unsur tersebut disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tulisan maupun ucapannya.Contoh : taksi, koordinasi, kredit, atlet

  24. Latihan 2: • Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ejaan Yang Disempurnakan? • Sebutkan penulisan singkatan yang memerlukan tanda titk? • Sebutkan situasi penggunaan huruf miring ? Berikan contoh ! • Jelaskan penulisan unsur serapan? Berikan contoh ! • Jelaskan perbedaan pemakaian angka Arab dan angka Romawi, berikut contohnya !

More Related