1 / 74

PRESENTASI DI BAKO HUMAS Jakarta, 7 November 2011

PRESENTASI DI BAKO HUMAS Jakarta, 7 November 2011. SITUASI PECANDU NARKOTIKA DI INDONESIA. HASIL SURVEY BNN – UI (2008) Estimasi penyalahguna narkotika 1,99 % populasi (3,6 juta)

tavi
Download Presentation

PRESENTASI DI BAKO HUMAS Jakarta, 7 November 2011

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRESENTASI DI BAKO HUMASJakarta, 7 November 2011

  2. SITUASI PECANDU NARKOTIKA DI INDONESIA HASIL SURVEY BNN – UI (2008) • Estimasi penyalahguna narkotika 1,99% populasi(3,6 juta) • Jumlah Pecandu Narkotika yang harus direhabilitasi berdasarkan estimasi pecandu teratur pakai sekitar 27 % (lebih kurang 700 ribu) FASILITAS REHABILITASI • Pemerintah : 114 (101 Aktif & 13 Tidak), Kapasitas 2134. • Non Pemerintah / Masyarakat : 255 (141 Aktif & 114 Tidak), Kapasitas 4046 . LAPASSUSTIK • Kapasitas 6000 dalam 16 Lapassustik, realitas tahun 2010 menampung lebih dari 30000.

  3. SITUASI DI MASYARAKAT • FasilitasPengobatan & Perawatanbagipecanduterbatas (RSU, RSJ, Puskesmas, PantiRehabilitasi & Rutan / Lapas), PENGOBATAN TIDAK MERATA TERUTAMA BAGI YANG TIDAK MAMPU • PenularanPenyakitFisikMeningkat (HIV/AIDS, HEPATITIS, TBC & KEBUTAAN MATA) • PenyakitPsikis / Mental / JiwaMeningkat (CEMAS, DEPRESI & GANGGUAN JIWA BERAT), masyarakatresah, pergaulanseksbebas, hiduptidaknyaman & tidakaman • Penolakankarenamalu / stigma terhadappecandudanmantanpecandu yang masih kuat

  4. ACCE (Asean Center for Certification and Education) Program Indonesia Saat ini konselor adiksi di Indonesiamemiliki pendidikan setara tingkatSekolah Menengah Umum, beberapa orangmengikuti pelatihan konselor adiksi selama 3 bulan(pelatihan ada hanya selama 9 bulan), atau menjadi seorang konselor karena sudah memiliki pengalaman di pusat rehabilitasi, atau mantan pecandu yang sudah "bersih" dan mau melakukan kegiatan penjangkauan. Mereka belum memiliki sertifikat konselor adiksi. Sesuai dengan Visi ASEAN “Bebas Narkoba 2015”, semua orang yang bekerja di pusatrehabilitasi harus memiliki sertifikat. Menyadari masalah di atas dan didukung oleh landasan hukum yang kuat, maka Deputi Bidang Rehabilitasi BNN mengambil inisiatif untuk melakukan program sertifikasi konselor adiksi.

  5. KERAWANAN DAERAH

  6. Kondisi Lembaga Perawatan/Rehabilitasi Tahun 2010

  7. Perbandingan Jumlah Penyalahguna, Fasilitas, dan Kapasitas Rehabilitasi Per Provinsi Tahun 2010.

  8. Perbandingan Jumlah Penyalahguna, Fasilitas, dan Kapasitas Rehabilitasi Per Provinsi Tahun 2010.

  9. Berdasarkan data tahun 2010 diDeputiRehabilitasi BNN tentangPerbandinganJumlahPenyalahgunaNarkobadenganFasilitasdanKapasitasRehabilitasi Per Provinsi penyalahgunanarkoba yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi lebih kurang 0,5% dari keseluruhan penyalahguna narkoba, sisanya ada di masyarakat.

  10. HAMBATAN KORBAN UNTUK BEROBAT BIAYA MALU (STIGMA) HUKUM AKSES BOSAN

  11. BERLAKU HUKUM PASAR PENAWARAN PERMINTAAN DRUG ABUSE (DEMAND) • ILLICIT PRODUCTION • ILLICIT TRAFFICKING • (SUPPLY)

  12. PROYEKSI BIAYA KERUGIAN EKONOMI APBN : 989,4 T 1.037,1 T www.bnn.go.id – E-mail: info@bnn.go.id 16 16

  13. IV. PEMBERANTASAN II. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT I. PENCEGAHAN DEMAND REDUCTION • DIPERBANYAK FASILITAS • YG MAMPU MENAMPUNG • 2. DIPERBANYAK LAHGUN • YG DIREHABILITASI • KEMBANGKAN PROGRAM • YG MAMPU PULIHKAN • KEMBANGKAN PROGRAM • AFTER CARE AGAR TDK • RELAPSE 1,99 % KOMUNIKASI/ KAMPANYE TERUS MENERUS III. REHABILITASI • JANGKAU • SERAHKAN OLH KEL • DATANG SENDIRI • (JUMLAHNYA HARUS TERUS MENINGKAT • UNTUK KURANGI PERMINTAAN) MASY IMUN • PENGERAHAN LINGK DIK • PENGERAHAN LINGK KERJA • PENGERAHAN DI MASY YG • RESIKO TINGGI & RENTAN • 4. PENGERAHAN DI LING KEL • PETAKAN JAR • INTERDIKSI • OPS TERPADU/ • MANDIRI • 4. WAS PREKUSOR 98,01 % TOLAK NARKOBA SUPPLY REDUCTION DEMAND REDUCTION • MASY MILIKI PENGETAHUAN • MASY PAHAM • MASY SADAR • MASY UBAH SIKAP TOLAK NARKOBA

  14. SASARAN STRATEGIS DEPUTI BIDANG REHABILITASI • MENINGKATNYA : • PELAYANAN TERAPI DAN REHABILITASI PENYALAHGUNA DAN ATAU PECANDU NARKOBA. • 2. MENINGKATNYA : • KEMAMPUAN LEMBAGA REHABILITASI MEDIS DAN SOSIALYANG DIKELOLA OLEH INSTANSI PEMERINTAH. • 3. MENINGKATNYA : • KEMAMPUAN LEMBAGA REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL YANG DIKELOLA OLEH KOMPONEN MASYARAKAT. • MENINGKATNYA : • PELAKSANAAN PASCA REHABILITASI PENYALAHGUNA DAN/ATAU PECANDU NARKOBA.

  15. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas serta sebagai wujud nyata komitmen bersama : UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dan PP nomor 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor bagi Pecandu Narkotika serta sebagai anggota PBB dimana UNODC dan WHO pada CND ke – 52 tahun 2010 di Vienna Austria menyatakan bahwa : Adiksi Narkoba adalah penyakit yang keberadaannya menyebabkan masalah kesehatan masyarakat.

  16. Undang – Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sangat tegas hukumannya. Bisa sampai hukuman mati bagi pengedar sesuai yang tercantum pada ayat (2) masing - masing di Pasal 113, 114, 116, 118, 119 dan 121, namun sangat humanis karena di Pasal 54 Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, tidak dikriminalkan dengan masuk ke penjara seperti sebelumnya.

  17. Dasar Hukum (1)

  18. Dasar Hukum (2)

  19. Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika UUNomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika BAB IX BagianKeduaPasal 55 menyebutkan: • Orangtuaatauwalidaripecandunarkotika yang belumcukupumurwajibmelaporkankepadapusatkesehatanmasyarakat, rumahsakit, dan/ataulembaga rehabilitasi medisdansosial yang ditunjukpemerintahuntukmendapatkanpengobatandan/atauperawatanmelalui rehabilitasi medisdansosial. • Pecandunarkotika yang sudahcukupumurwajibmelaporkandiriataudilaporkanolehkeluarganyakepadapusatkesehatanmasyarakat, rumahsakit, dan/ataulembaga rehabilitasi medisdansosial yang ditunjukpemerintahuntukmendapatkanpengobatandan/atauperawatanmelalui rehabilitasi medisdansosial; • Ketentuanmengenaipelaksanaanwajiblaporsebagaimanadimaksudpadaayat 1 danayat 2 diaturdenganperaturanpemerintah.

  20. Untuk mewujudkan “Indonesia Negeri Bebas Narkoba Tahun 2015” sesuai dengan PP No. 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor Pecandu Narkotika Pecandu yang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali pecandu yang belum cukup umur wajib melaporkan diri kepada institusi penerima wajib lapor untuk menjalani rehabilitasi medis dan sosial.

  21. Inpres No.12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional khususnya di bidang rehabilitasi, memfokuskan upaya pembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan sosial secara prioritas berdasarkan kerawanan daerah penyalahgunaan narkoba dalam rangka memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial serta pembinaan lanjut kepada penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.

  22. Perspektif • Gangguanpenggunaan Narkobaadalahsuatupenyakitkroniskambuhan (chronic relapsing diseases); • Rehabilitasiperluberkesinambungan agar dapatmempertahankanperilaku yang sehat & aman; • Indikatorkeluaran program rehabilitasi : perubahanperilaku, proses pikir & emosi; • Pilihanrehabilitasiperlubervariasiuntukmengakomodasiberbagaikebutuhanpasien (semua baik, tidak ada yang terbaik).

  23. Ketersediaan Layanan

  24. SYARAT REHABILITASI DALAM PEMERIKSAAN PERSIDANGAN • TERTANGKAP TANGAN SAAT MEMAKAI; • BARANG BUKTI DALAM DOSIS TERTENTU; • HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEBAGAI PEMAKAI ATAS DASAR PERMINTAAN PENYIDIK; • SURAT KETERANGAN DOKTER YANG MERAWAT YANG DITUNJUK HAKIM; • TIDAK TERDAPAT BUKTI MERANGKAP PENGEDAR.

  25. TEMPAT REHABILITASI HARUS DISEBUT DENGAN TEGAS DAN JELAS DALAM AMAR PUTUSAN : • LEMBAGA YANG DIKELOLA OLEH BNN; • RSKO CIBUBUR JAKARTA, MILIK KEMENKES; • RUMAH SAKIT JIWA SELURUH INDONESIA (KEMENKES) • PANTI REHABILITASI KEMENTRIAN SOSIAL DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH; • TEMPAT RUJUKAN REHABILITASI YANG DIKELOLA MASYARAKAT DAN MENDAPAT AKREDITASI DARI KEMENKES DAN KEMENSOS ATAS BIAYA SENDIRI.

  26. Ketersediaanlayananrehabilitasidalamjajaran/dukunganKemenkes • Rehabilitasi rawat inap, rawat jalan & detoksifikasi: • RSKO & 32 RSJ di 26 Provinsi (kecuali NTT, Papua Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Banten, Kepulauan Riau) • Program Terapi Rumatan Metadon (68 klinik di 13 Provinsi): • Tersedia di DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulsel, Kalbar, Sumut, Sulsel, Kepulauan Riau • RSKO, 4 RSJ, 22 RSU, 32 Puskesmas, 9 Lapas/ Rutan • Dalam proses penambahan klinik secara reguler

  27. “PROSES REHABILITASI & PENGAWASAN PASCA REHABILITASI DI BNN”Medan, 16 Juni 2011 DEPUTI REHABILITASI

  28. Other crimes/ addictions Internet Shopping Roots of Addictions: Loneliness, fear, shame, grief, anger, hereditary Soil of Addictions: Other abuses: Physical, spiritual, emotional, sexual. http://www.addictions.co.uk/statistics.asp Modified from members.fortunecity.com/. ../addictiontree.gif

  29. "Ketergantungan narkoba, disebabkan gangguan pada otak yang menimbulkan perubahan perilaku, pikiran & perasaan. www.drugabuse.gov

  30. McClean’s Brain Model Neocortex Reason Control for better life MAMMAL Emotion Limbic System Instinct REPTILE Drive for life Brain Stem Maintaining life

  31. Loss of control McClean’s Brain Neocortex Reason Control for better life MAMMAL Emotion Limbic System Instinct REPTILE Drive for life Brain Stem Maintaining life

  32. Total loss of control McClean’s Brain Neocortex Reason Control for better life MAMMAL Emotion Limbic System Instinct REPTILE Drive for life Brain Stem Maintaining life

  33. “Setting ideas free…” (High/Euphoria)

  34. http://fusionanomaly.net/subjectivity.html

  35. PENYAKIT PSIKIS / MENTAL / JIWA • CEMAS BERLEBIHAN • DEPRESI • MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN / Homicide • MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI / Percobaan bunuh diri tentamen suicide • PENYAKIT JIWA BERAT / Psikotik

  36. Urticaria • Common to heroin and other injected drugs where the vein has been missed • Often attributed to a ‘dirty hit’ – only partially true • Is a ‘histamine reaction’

  37. Haematoma

  38. Examples of cellulitis

  39. Septic arithritis http://www.allaboutarthritis.com/AllAboutArthritis/layoutTemplates/html/en/ contentdisplay/document/condition/arthritis/clinicalArticle/septic_arthritis.htm http://www.bsac.org.uk/pyxis/Bone%20and%20joint/ Septic%20arthritis/Septic%20arthritis.htm

  40. Osteomyelitis

More Related