1 / 80

MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK PENGADAAN Pelatihan

MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK PENGADAAN Pelatihan. MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK PENGADAAN Rudy Suryanto , SE.,M.Acc.,Ak. Materi Training. Pengadaan dalam perspektif strategis Konsep Biaya dan Manajemen Biaya Bagaimana kaitan penganggaran dan proses pengadaan

tallys
Download Presentation

MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK PENGADAAN Pelatihan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK PENGADAAN Pelatihan MANAJEMEN KEUANGAN PROYEK PENGADAAN Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak

  2. Materi Training • Pengadaandalamperspektifstrategis • KonsepBiayadanManajemenBiaya • Bagaimanakaitanpenganggarandanprosespengadaan • Pemanfaatananalisa NPV dalampenilaiankelayakanpengadaanbarang modal • Pemanfaatananalisa EOQ dalammenentukanjumlah yang harusdi order • Menggunakan Activity Based Costing vs Traditional

  3. PerubahanParadigmaProcurement • Administrasi (1960) vsStrategis (1980) • Effisiensidanvalue creationtidakhanyadibagianproduksi, tetapijugadibagian lain salahsatunyaadalahbagianpengadaan • Procurement vs Acquisition • ManajemenPengadaan yang baikmendukungtercapainya competitive advantage

  4. AnalisaRantaiNilai / Value Chain Analysis Perusahaan perlumelakukananalisarantainilaiuntukmeningkatkanupayapenciptaannilai (value creation) bagi Customer

  5. Procurement vs Acquisition • Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi. Manajemen Pengadaan adalah proses –proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang “didukungnya”. • Procurement vs Acquisition . the act of acquiring or gaining possession

  6. ManejemenPengadaanvsManejemenKeuanganProyekPengadaan • TujuanBagianPengadaanyaitu menyediakan barang maupun jasa dengan harga yang murah, berkualitas, dan terkirim tepat waktu, tugas-tugas bagian pengadaan tidak terbatas hanya pada kegiatan rutin pembelian • Secara strategis dapat menciptakan keunggulan dari segi ongkos (dengan mendapatkan sumber-sumber bahan baku, komponen, dll dengan harga yang murah). • Bagian pengadaan juga berperan mendapatkan sumber-sumber bahan baku dan komponen yang berkualitas dan/atau menjadi jembatan dalam membina supplier-supplier yang ada dengan berbagai program peningkatan kualitas. • Untuk mendukung keunggulan dari segi waktu, bagian pengadaan tentunya bisa memilih supplier yang memiliki kemampuan untukmengirim barang dalam waktu yang lebih pendek tanpa harus mengorbankan kualitas dan meningkatkan harga

  7. PrinsipDasar KUALITAS WAKTU BIAYA

  8. PeranManajemenKeuangan • ManajemenKeuangan, menurutProf. Dr. Bambang Riyanto manajemen keuangan adalah “ semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin”.

  9. FungsiManajemenKeuangan • Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. • Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. • Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. • Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. • Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan danaperusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut. • Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan padaperusahaan . • Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaanyang ada agar tidak terjadi penyimpangan. • Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaansekaligus sebagai bahan evaluasi

  10. KONSEP BIAYA Bagian pengadaan sangat relevan terutama di berbagai perusahaan manufaktur dimana persentasi ongkos-ongkos material bisa mencapai antara 40% – 70% dari ongkos sebuah produk akhir. BIAYA / COST BEBAN PROSES PENGADAAN Barang/Jasa AKTIVA TETAP BEBAN PERSEDIAAN BEBAN BEBAN

  11. Project Cost Management • Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya.Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb • Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati. • Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.

  12. TahapanManajemenBiayaProyek • PerencanaanSumberdaya Menentukansumberdayaapadanberapabanyak yang harusdigunakan • Cost estimating Membuatsebuahestimasidaribiayadansumberdaya yang dibutuhkanuntukmenyelesaikansebuahproyek • Cost budgeting Mengalokasikansemuaestimasibiayatersebutpadatiappaketkerjauntukmembuat baseline, agar dapatdiukurkinerjanya • Cost control Mengendalikanperubahandanaproyek

  13. PerencanaanSumberdaya • Sumberdana modal • Sumberdanapinjaman Kedua-duanyaperluanalisakelayakan yang memadai

  14. Cost Budgeting

  15. SistemAnggaran

  16. TipeAnggaran • Anggaran Modal (Capital Budgeting) • AnggaranOperasional (Operational Budgeting)

  17. Anggaran Modal (Capital Budgeting) • Penganggaran modal (capital budgeting) adalahanggaranjangkapanjang (anggaranstrategis) yang biasanyauntukinvestasibarang modal (aktivatetap). • Aktivatetapadalahbarang modal berupaharta yang dalamoperasinormalnyamemilikiumurekonomislebihdari 1 tahun, sehinggaanggaranuntukpembelianaktivatetapadalahanggaranjangkapanjang. • Untukambilkeputusanditolakataudisetujui, perludilakukanpenilaianterlebihdahuluapakahrencanainvestasibarangtersebutlayak(favorable)untukdisetujuipelaksanaannyaatauditolakkarenatidaklayak(unfavorable).

  18. PenilaianKelayakanInvestasi • Investasibarang modal biasanyameliputijumlahuang yang relatifbesar, • Hasilinvestasibarudiperolehpadamasa yang akandatang, • Uang yang keluar akan terikat dalam jangka panjang, • Direncanakan pada masa sekarang dalam kondisi yang belum pasti di masa datang, shingga ketepatan dalam penyusunan anggaran sangat diperlukan dalam penilaian rencana investasi, • Kesalahan dalam pengambilan keputusan menimbulkan kerugian yang tidak dapat dihindari pada masa yang akan datang.

  19. Time Value of Money • Nilai Sekarang (present value) • Menghitung nilai pada waktu sekarang (awal periode) sejumlah uang yang akan kita miliki beberapa waktu kemudian. • Misalnya, kita akan menentukan besarnya nilai sekarang dari uang sebesar Rp. 1.262 yang akan diterima 4 tahun mendatang atas bunga 6% setahun.

  20. Net Present Value (NPV) • Adalah membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan yang diharapkan berasal dari proyek investasi dengan pengeluaran kas awal untuk investasi tersebut. • Arus kas bersih adalah selisih antara perkiraan arus kas masuk yang diperoleh karena adanya investasi tersebut dengan perkiraan arus kas keluar investasi tersebut. • Faktor diskonto yang dipakai adalah tingkat suku bunga pinjaman, misalnya 12%. • Bechmark yang dipakai adalah bahwa apabila nilai sekarang bersih positif (+) maka usul investasi tersebut dapat diterima, dan jika nilai bersih sekarang adalah negatif (-),investasi ditolak.

  21. AnggaranOperasional • AnggaranPenjualan • AnggaranProduksi • AnggaranBiayaUmumdanAdministrasi

  22. AnggaranPenjualan / Pendapatan • Anggaran penjualan merupakan langkah awal dalam menyiapkan anggaran induk, karena volume penjualan yang diestimasi mempengaruhi hampir semua item-item lainnya dalam anggaran induk. • Anggaran penjualan harus menunjukkan total penjualan dalam jumlah maupun nilainya. • Total penjualan dapat berupa penjualan impas, target, laba atau proyeksi penjualan dan dapat dianalisis lebih jauh lagi berdasarkan produk, wilayah, konsumen, serta pola musiman dari penjualan yang diharapkan. • Umumnya, anggaran penjualan meliputi penjualan tunai, penagihan kas yang diharapkan dari penjualan kredit, dan perkiraan kas

  23. Faktor-FaktorAnggaranPenjualan • Faktor pemasaran, luas pasar apakah lokal, nasional, atau regional; keadaan persaingan, apakah monopoli, oligopoli, dll, dan keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, daya beli, konsumen akhir atau industri, • Faktor Keuangan, apakah modal kerja mampu mencapai target penjualan dianggarkan seperti membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk, dll, • Faktor Ekonomis, apakah kenaikan penjualan meningkatkan laba, • Faktor Teknis, apakah kapasitas terpasang seperti mesin dan peralatan mampu memenuhi target penjualan dianggarkan, apakah bahan baku tersedia mudah dan murah, • Faktor lainnya, apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijakan pemerintah tdk berubah, dan berapa lama anggaran disusun dapat dipertahankan.

  24. ContohAnggaranPenjualan

  25. AnggaranProduksi • Anggaranproduksimerupakanpernyataan output berdasarkanprodukdanbiasanyadinyatakandalam unit. • Anggaraniniharusmempertimbangkananggaranpenjualan, kapasitaspabrik, apakahpersediaanharusditingkatkanatauditurunkan, danpembeliandariluar. • Jumlah unit yang diperkirakanakandiproduksiuntukmemenuhianggaranpenjualandanpersyaratanpersediaanditetapkandalamanggarantersebut. • Volume produksi yang diharapkanditentukandenganmengurangiestimasipersediaanpadaawalperiodedarijumlah unit yang diperkirakandapatdijualdanpersediaan yang diinginkanpadaakhirperiode.

  26. ContohAnggaranProduksi

  27. AnggaranBahanLangsung • Apabilatingkatproduksitelahdihitung, makaanggaranbahanlangsungharusdibuatuntukmenunjukkanseberapabanyakbahan yang akandiperlukandalamproduksidanberapabanyakbahan yang harusdibeliuntukmemenuhipersyaratanini. • Pembelian akan tergantung pada perkiraan penggunaan bahan dan juga tingkat persediaan. • Anggaran bahan langsung biasanya disertai dengan penghitungan perkiraan pembayaran kas atas bahan. • Rumus untuk penghitungan pembelian ini ialah sebagai berikut:

  28. ContohAnggaranBahanLangsung

  29. EOQ (Economic Order Quantity)

  30. EOQ (Economic Order Quantity)

  31. AnggaranTenagaKerjaLangsung • Persyaratanproduksiseperti yang telahditetapkandalamanggaranproduksijugamerupakantitikawaluntukmenyusunanggarantenagakerjalangsung. • Untukmenghitungkebutuhantenagakerjalangsung, volume produksi yang diharapkansetiapperiodedikalikandenganjumlah jam tenagakerjalangsung yang diperlukanuntukmemproduksisatu unit. • Jumlah jam tenagakerjalangsung yang digunakanuntukmemenuhipersyaratanproduksikemudiandikalikandenganbiayatenagakerjalangsung per jam untukmendapatkan total biayatenagakerjalangsung yang dianggarkan.

  32. ContohAnggaranTenagaKerjaLangsung

  33. AnggaranPabrik Overhead • Anggaran overhead pabrik harus menyediakan jadwal tentang semua biaya manufaktur selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. • Dengan menggunakan pendekatan kontribusi untuk membuat anggaran, kita memerlukan pengembangan tarif overhead yang telah ditentukan terlebih dulu untuk bagian variabel dari overhead pabrik. • Dalam mengembangkan anggaran kas, kita harus ingat bahwa penyusutan tidak termasuk pengeluaran (Outlay) kas dan karenanya harus dikurangi dari total overhead pabrik dalam menghitung pengeluaran kas untuk overhead pabrik.

  34. ContohPenyusunanAnggaran Overhead • Untukmengilustrasikananggaran overhead pabrik, diasumsikanbahwa: • Total overhead pabrik yang dianggarkan = 6.000 tetap (per kuartal), ditambah 2 per jam tenaga kerja langsung. • Biayapenyusutansebesar 3.250 per kuartal • Semuabiaya overhead yang melibatkanpengeluaran (outlay) kasdibayarkandalamkuartaltersebut.

  35. AlokasiBiaya • PT Urfia memproduksi 3 produk bersama dalam proses produksi secara simultan dengan joint cost Rp80.000.000,- . Ketiga produk ini langsung dijual tanpa diposes lebih lanjut. • Data produksi ketiga produk sebagai berikut:

  36. Activiy Based Costing/Budgeting • Prosespenyusunananggaran yang mengacupada continuous improvement atas customer value • Bedanyadengan yang tradisional, pada ABB digunakan multi cost driver, level unit dan non unit • Manfaatnyamembantumanajemendalam activity management (pengelolaanaktivitas) • Tujuan activity management (1)meningkatkanefektivitas value added activities (2) mengeliminasiataumereduksi non value added activities

  37. ACTIVITY BASED COSTING Measurement Systems • Two possible measurement systems are actual costing and normal costing. Actual costingassigns the actual costs of direct materials, direct labor, and overhead to products. Normal costingassigns the actual costs of direct materials and direct labor to products; however, overhead cots are assigned to products using predetermined rates.

  38. ACTIVITY BASED COSTING Budgeted (estimated) cost Estimated activity usage Measurement Systems A predetermined overhead rate is a rate based on estimated data.

  39. ACTIVITY BASED COSTING Examples of Unit-Level Drivers • Units produced • Direct labor hours • Direct labor dollars • Machine-hours • Direct material dollars

  40. ACTIVITY BASED COSTING Theoretical Practical Expected actual Normal Activity Cost Measures Units (of driver) Time

  41. Assign Costs Direct Tracing Plantwide Pool Stage One: Pool Formation Assign Costs Unit-Level Driver Products Stage Two: Costs Assigned Functional-Based Costing: Plantwide Rate Overhead Costs

  42. Belring, Inc. • Belring, Inc. produces two telephones: a cordless and a regular model. The company has the following actual and budgeted data: • . Budgeted overhead $360,000 Expected activity (DLH) 100,000 Actual activity (DLH) 100,000 Actual overhead $380,000

  43. Belring, Inc. ACTIVITY BASED COSTING Predetermined Overhead Rate = Budgeted (estimated) cost $360,000 Estimated activity usage 100,000 DLH Predetermined Overhead Rate = $3.60 per DLH • Predetermined Overhead Rate =

  44. ACTIVITY BASED COSTING The total overhead assigned to actual production is called applied overhead. Overhead rate x Actual activity output Applied overhead =

  45. ACTIVITY BASED COSTING Belring, Inc. Applied overhead Overhead rate x Actual activity output = = $3.60 x 100,000 DLH = $360,000

  46. ACTIVITY BASED COSTING Per-Unit Cost Belring, Inc. • CordlessRegular • Prime costs $ 78,000 $ 738,000 • Overhead costs: • $3.60 x 10,000 36,000 --- • $3.60 x 90,000 --- 324,000 • Total manufacturing costs $114,000 $1,062,000 • Units produced  10,000 100,000 • Unit cost $ 11.40 $ 10.62

  47. Allocation Assign Costs Driver Tracing Direct Tracing Stage One: Pool Formation Department A Pool Department B Pool Assign Costs Assign Costs Unit-Level Drivers Stage Two: Costs Assigned Products Products Functional-Based Costing Department Rates Overhead Costs

  48. ACTIVITY BASED COSTING Expected and actual usage (dlh): Cordless 7,000 3,000 Regular 13,000 77,000 20,000 80,000 Departmental Data Belring, Inc. • Budgeted overhead $252,000 $108,000 Fabrication Assembly Expected and actual usage (mh.): Cordless 4,000 1,000 Regular 36,0009,000 40,000 10,000

More Related