1 / 46

Gugus Kendali Mutu (GKM) Quality Control Circle (QCC)

Gugus Kendali Mutu (GKM) Quality Control Circle (QCC). A. Definisi Gugus Kendali Mutu

taffy
Download Presentation

Gugus Kendali Mutu (GKM) Quality Control Circle (QCC)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GugusKendaliMutu (GKM)Quality Control Circle (QCC) A. DefinisiGugusKendaliMutu GugusKendaliMutuadalahsekelompokkaryawan yang terdiridari 3-8 orangdari unit kerja yang sama, yang dengansukarelasecaraberkaladanberkesinambunganmengadakanpertemuanuntukmelakukankegiatanpengendalianmutuditempatkerjanyadenganmenggunakanalatkendalimutudanprosespemecahanmasalah.

  2. Definisi lain GKM adalahsejumlahkaryawandenganpekerjaan yang sejenis yang bertemusecaraberkalauntukmembahasdanmemecahkanmasalah-masalahpekerjaandanlingkungannyadengantujuanmeningkatkanmutuusahadenganmenggunakanperangkatkendalimutu.

  3. Mutuusahasecarakeseluruhanmeliputi • Quality produk, biayadanwaktupenyediaan • Keamanan,keselamatandankaryawankerja • Dampak yang ditimbulkanterhadaplingkungandisekitarnya

  4. B. Asas-asasPokok GKM • 1. Asas Pembangunan ManusiaSejarah GKM adalahsejarah yang bertolakdariupayapemecahanmasalahdenganpenempatanperananmanusia yang lebihbermakna, khususnyaparapekerjapelaksanadalampemecahanmasalahpekerjaan. Titiktolakfalsafahpembangunanmanusia (people building philosophy) yang tanpabatasinihendaknyasenantiasadipertahankan agar dalammenghadapiberbagaimasalahproduktivitas, asasinitidakditinggalkansehingga GKM akantetapmenjadisepertiapa yang dicita-citakan.

  5. 2. AsasDinamikaKelompokdanKerjasamaKelompok (Group Dynamic and Teamwork)Upayadankarya GKM adalahupayadankaryabersama (kelompok), artinyakemajuandankeberhasilan GKM adalahbertumpupadasumberdayakekuatan-kekuatankelompok yang salingmenunjang (human synergistic) dansalingmengindahkan (win-win style), sehinggasemuapihak yang berkepentinganterhadapkeberhasilan GKM hendaknyasenantiasaikutsertadalammengarahkandanmemeliharakelompokataugugusini, sehinggaakantetapbertahanmenjadikelompokdanbukansejumlahorang yang dikumpulkansemata-mata. 

  6. C. Asas-asasUmum GKM • 1. AsasInformalitasOrganisasi GKM adalahorganisasi yang informal atautidakresmi, artinyatidakterikatpadastrukturorganisasi formal yang ada, yang mungkinsajaakanmembatasisekaligerakan GKM. Namundemikian, pimpinanperusahaansangatberkepentingandanharusmerestui (mendukung) sepenuhnyaatasterbentuknya GKM sekalipunpimpinanperusahaantidakikutcampurdalammenetapkansasaran, kegiatandanmekanismekerjagugusini.

  7. 2. AsasKesukarelaanKeikutsertaanseseorangkaryawandalam GKM adalahdiundang, yang hendaknyaberdasarkankesukarelaansemata-mata, sehinggapadadasarnyakaryawanbisasajatidakikutsertadalam GKM sampaiiamerasadirugikanataumerasamembutuhkansendiri.

  8. 3. AsasKeterlibatan TotalDengankemampuanapapun, tanpaperkecualian, tiapkaryawan yang menjadianggota GKM hendaknyadilibatkanataumelibatkandiridalamkebersamaandansegalaupayamemecahkanpermasalahan yang ditetapkansecarabersama-samaolehgugus.

  9. 4. AsasMemadukanGKM dalamkegiatannyamemadukanpengelolaansumberdayakelompokmanusiadansumberdaya non manusiasecaraseimbangdengansenantiasamemperhatikanproseskelompoknya (synergistic decision making), mengingatmanusiaadalahsekaligussebagaisumberdayadansebagaipengelolasumberdayatersebut yang sangatberbedahakekatnyadengansumberdaya yang lain.

  10. 5. AsasBelajarBersamasecaraBerkesinambunganGKM adalahkelompok yang memecahkanmasalahsecaraterus-menerusdansambilbelajarbersamasertaberkembangbersamabaikdidalammaupundiluarpertemuangugus. Pertemuangugus yang satukepertemuan lain adalahkegiatan yang berkesinambungansehinggatidakakanterjadimasalah yang tanpapenyelesaian. Bagi GKM, berkesinambunganadalahjauhlebihpentingdaripadajumlahmasalah yang dirampungkan, sebabkesinambunganlebihmenjaminmutupekerjaandankepuasankerjagugus.

  11. 6. AsasKegunaanDalamupayapemecahanmasalah, GKM menganutasaskegunaanpraktis, artinyakeberhasilanupayapemecahanmasalahnyaakandiukurterutamadarisegipraktisnya..7. AsasKeterbukaanKepentingan GKM adalahkepentingansemuapihakdankemajuan yang maksimalhanyaakandicapaijikaadaketerbukaanuntuksalingbelajardarisemuapihak, lebih-lebihantargugus, sehinggaasasketerbukaaniniperlusenantiasadipeliharadandipertahankanolehpihakmanapun.

  12. 8. AsasLoyalitaspadaOrganisasiKesetiaanatauloyalitaskaryawananggotagugus yang dituntutadalahkesetiaanpadaorganisasiperusahaannya, bukanpadapribadi, baikatasan, pucukpimpinanmaupunpemiliknya. Ketergantunganpadapribadiseseorangakansangatmengganggukemantapanstabilitas) kegiatananggotanya.

  13. D. TujuanUmum GKM • 1. Meningkatkanketerlibatankaryawananggotapadapersoalan-persoalanpekerjaandanpayapemecahannya.2. Menggalangkerjasamakelompok (teamwork) yang lebihefektif.3. Meningkatkankemampuanmemecahkanmasalah.4. Meningkatkanpengembanganpribadidankepemimpinan.5. Menanamkankesadarantentangpencegahanmasalah.6. Mengurangikesalahan-kesalahandanmeningkatkanmutukerja.7. Meningkatkanmotivasikaryawan.8. Meningkatkankomunikasidalamkelompok.9. Menciptakanhubunganatasan-bawahan yang lebihserasi.10. Meningkatkankesadarantentangkeselamatankerja.11. Meningkatkanpengendaliandanpenguranganbiaya.

  14. E. Hubungan GKM dengan TQC • PengendalianMutuTerpadu (TQC) adalahsuatusistem yang memadukanpengembanganpemeliharaan, perbaikanmutuusahauntukmencapaiproduksipadatingkat yang paling ekonomisdandapatmemenuhikepuasanpelanggan (konsumen).Dalampenerapannya, TQC membutuhkanpartisipasidarisemuaorang (karyawan) danmelibatkansemuafungsidepartemen yang adadidalamsuatuperusahaanataudisebutdengan Company Wide Quality Control (pengendalianmutuperusahaansecaramenyeluruh).

  15. Dalampelaksanaannyajuga, program TQC dilandasiolehbeberapahal, yaitu : • · People BuildingManusiasebagaisubjek yang dinamissehinggasangatpentingadanyausahauntukmeningkatkankualitassumberdayamanusia yang ada.· Team BuildingAdanyapembentukankelompok-kelompokkecil yang dinamis yang berupayauntukmenyelesaikanmasalahoperasionaldilokasikerjanyamasing-masing.· Market inSemuausahaataulangkahtindakanperlumencerminkankepuasanbagipihak yang menggunakanhasilkerjakitaataudisebutdenganistilah yang populeryaitu the next process in our customer.· Problem is Opportunity for ProgressSemuamasalah yang timbuljangandihindari, justrumasalahdijadikansuatukesempatanuntukmelakukansuatuperbaikan (improvement).

  16. GKM bisadijadikansalahsatualatuntukmenunjangpenerapan TQC, karenapadadasarnya GKM jugaberangkatdarisuatukelompokkaryawan yang mempunyaisemangat yang besaruntukmenyelesaikanmasalah-masalah yang dihadapidilokasikerjanya, sehinggabisadicapaisuatuperbaikan (improvement).

  17. Tetapi yang perludiperhatikandisiniadalahpenerapan TQC tidakbisadicapaihanyasemata-matadenganmembentuk GKM dalamsuatuperusahaan. Adalahsuatuanggapan yang kelirubahwaperusahaan yang sudahmelaksanakan GKM berartisudahmenerapkan TQC, karena GKM lebihdiarahkanuntukkelompokkaryawangunamenyelesaikanmasalah-masalah yang dihadapisehari-hari, sedangkan TQC adalahsuatu program yang menyeluruh yang lebihluascakupannyasehinggaperluditunjangjugadenganusaha (tindakan) yang lain selainmembentukdanmengaktifkan GKM.

  18. PERANAN FASILITATOR DALAM GKM • Keberhasilandankedinamisan GKM banyakditentukanolehorang yang berperansebagaifasilitatordalamgugustersebut. Karenatugasutamaseorangfasilitatoradalahmengembangkangugusmutumenjadikelompokpemecahpersoalan yang efektif. Fasilitatorharusmamputurutcampurdalamsituasi yang tidakpositif, sepertitimbulnya rasa bosanatau rasa tegangdalamkelompok, persainganantaranggota, tidakadanyapartisipasidarisatuataubeberapaoranganggota, dominasipemimpin (ketua) atauketidakmampuankelompokmencapaisuatukesepakatan.Denganikutcampursepertidiatas, fasilitatormemperlihatkanadanyaperhatiandantanggungjawabterhadapkelompok. Kemampuanuntukturutcampursepertiiniakandimilikiolehorang yang memilikikemampuanmendengarkan yang baik yang telahmembinahubunganbaikdenganbawahandanrekansejawatdan yang memilikibakatsebagaiperantaradalamperbedaanpendapat.

  19. A. Perencana1. Menyusun program kerjasebagaifasilitatoruntukmengembangkan GKM.2. Membuatrencanatindakandanskalaprioritassebagaifasilitator GKM.3. Membantumenjadwalkanpertemuangugus. • B. Pembimbing1. Meningkatkan rasa tanggungjawabkepadasemuaanggotagugus.2. Meningkatkankemampuangugusdananggotanyadalammemecahkanmasalah.3. Mendidikgugus agar berperanaktif.4. Membinaanggotagugus agar terciptakerjasama yang baik.5. Menjelaskandanmeningkatkankemampuankonsepber-GKM yang efektif.

  20. C. Pendorong1. Menunjukkansemangatber-GKM yang baik.2. Menyampaikandukungan moral dansemangatterhadapapa yang dilakukanolehgugus.3. Mendukungpengembanganide-idegugus yang dilontarkan.4. Membuatpertemuan GKM yang menggairahkan/menarikminatanggotanya.5. Memberitahukanhasil-hasilpositif yang telahdicapaiolehgugus.6. Memberikanpujiankepadaanggotagugusataskeberhasilan yang dicapai.7. Menghadiripertemuan GKM denganpenuhgairahsehinggamembangkitkansemangatdandorongankepadagugustentangpentingnyapemecahanmasalahsecarakelompok yang berkesinambungan.

  21. D. Pengarah1. Mengarahkanmaksudpeningkatanmutudalam program GKM.2. Mengarahkanpemilihantema yang benar.3. Meluruskanarahkegiatangugussehinggadapatmendukungtercapainyacita-citaperusahaandankaryawan.4. Mengarahkanjalannyadisksigugus (tatacaradiskusi) dancaraberbicaradalamrapatgugus.

  22. Pengendali1. Memantaujalannyakegiatangugus.2. Mengendalikanwaktudanbiayapelaksanaangugussupayasesuaidengan program yang telahdisepakati.3. Memberikanbatasan-batasanataukebijakanoperasionalgugus.4. Memberikankoreksidan saran terhadappenyimpangan yang terjadidalamgugus

  23. F. Katalisator1. Mengkoordinirpermasalahan-permaalahan yang adadalamgugus.2. Membantuataumendekatkanmasalahdenganjalankelarnya.3. Menjelaskanprosespemecahanmasalahpadamasing-masingkasus, terutamapadakasus-kasus yang sulit.

  24. G. Koordinator1. Mengintegrasikan GKM bagian yang 1 dengan yang lainnya2. Mengadakankerjasamaantarfasilitatordemiperkembangan GKM diperusahaan.3. Menyelaraskanjalannyakerjasamaantargugusdiperusahaan.

  25. H. Penghubung1. Membinahubungankerjasamaantaragugusdenganbidang-bidangfungsional lain2. Mempertemukanataumenjembatanigugusdenganmanajemen.3. Menjabarkankeinginanataupengarahanmanajemenkepadaanggotagugus.4. Menjelaskanpadagugusdimanakedudukangugusdalamperusahaan.

  26. I. Evaluator1. Menyusunkriteriaapasaja yang perludievaluasi.2. Mencatatdanmengevaluasihasilkegiatandanpolakerjagugus.3. Mencatatdanmengevaluasikontribusigugusterhadapsasaranperusahaan.4. Membandingkanperkembangangugusdenganstandarkriteria yang telahdisepakati.

  27. PEMECAHAN MASALAH DALAM GKM • Pemecahanmasalahadalah media perantarauntukmencapaitujuan GKM, artinyamelaluipemecahanmasalahiniperanangugusakanmemperolehmaknapengakuansertapenghargaan yang diperlukanuntukmencapaitujuanakhir GKM, yaitupeningkatanatauusahadalamarti yang seluas-luasnya. Dengandemikian, pemecahanmasalahadalahkegiatan yang sentraldansekaligus vital yang patutmemperolehperhatianbesardarisemuapihak. Masalah-masalah yang digarapolehgugusadalahmasalah-masalah yang berkaitandenganpekerjaandan yang padaakhirnyaakanmempengaruhimutusuatuusahasebagaimanatercerminsecarateknismanajemen, moral-etika, sertateknisilmiahbagikepentingansemuapihakyaituprodusen, konsumendanpemerintahsertamasyarakatluas.

  28. Metodepemecahanmasalahdalam GKM secaraumumdikenaldenganmenggunakantujuh (7) perangkatalatdandelapan (8) langkahpemecahanmasalah • Tujuh (7) perangkatalatdalam GKM:1. Stratifikasi2. Lembar Data3. Diagram Pareto4. Diagram Ishikawa (tulangikan)5. PetaKendali6. Histogram7. Diagram Tebar

  29. Delapan (8) langkahdalam GKM:1. Menentukantemamasalah.2. Mengumpulkandanmenyajikan data.3. Menentukansebab-sebabmasalah.4. Menyusunrencanaperbaikan5. Melaksanakanrencanaperbaikan6. Memeriksahasilperbaikan.7. Menentukanstandarisasi.8. Menetapkanrencanaberikutnya. 

  30. A. Tujuh (7) PerangkatAlatdalam GKM • 1. Stratifikasi (Pengelompokan)Adalahusahauntukmenguraikandanmengklasifikasikanpersoalanmenjadikelompok-kelompokataugolongansejenisataumenjadiunsurtunggaldaripersoalan, sehinggapersoalanmenjadilebihsederhanadanmudahdimengertisertamenghindarisalahinterpretasi.2. LembarPeriksa (Lembar Data)Adalahlembaran (sheet) yang digunakanuntukmencatatkegiatanataukejadian (data) dengan format yang sudahdisiapkanterlebihdahulu. Pengisi sheet tinggalmemberikantandapadakolom yang sudahdisediakan.Gunalembarperiksainiselainmemudahkandalampemeriksaanjugamemudahkandalammembuatrekapitulasidanmemudahkananalisisterhadapmasalah.

  31. 3. Diagram ParetoDiagram paretodigunakanuntukmenampilkan data dengantujuanuntukmengetahuisuatupenyebab yang memberikanpengaruh yang paling besarterhadapakibat. Dengandemikianbisasegeradilakukanlangkahperbaikanberdasarkanskalaprioritas, yaitupenyebab yang paling besarpengaruhnyaterhadapakibat.

  32. 4. Diagram Ishikawa (TulangIkan) / Fish Bone ChartDiagram inidigunakanuntukmenggambarkanhubunganantarasebabdanakibatdarisuatukegiatan. Dengan diagram Ishikawa kitadapatmenjabarkanbanyaksekalisemuapenyebab, mulaidaripenyebab yang paling dekatdenganakibat (masalah), sampaipenyebab yang tidakdekatdenganakibat (masalah). Diagram Ishikawa biasajugadisebutsebagai diagram TulangIkan (Fish Bone Chart) karenamelihatbentukdarianakpanah yang menyerupaitulangikan.

  33. Untukmemudahkandalammenginventarisasisemuapenyebab yang berpengaruhterhadapakibat (masalah) denganmenggunakan diagram Ishikawa harusmempertimbangkanfaktor 4M dan 1L yaitu : Mesin, Material, Metode (cara), Man (orang) danLingkungan, yang ditempatkanpadatulangikan yang pertama. Secarabakubentuk diagram Ishikawa (tulangikan) bisadilihatdibawahini:Untukmenguraikanlebihdalamlagisemuapenyebab, sebaiknyamenggunakanmetodesumbang saran (brain storming), karenasemakinbanyakinformasi yang dikumpulkan, semakinbaikhasilnya. Selainitudenganmetodebertanya “mengapa” yang berulangbisamengefektifkandalammenguraikansemuapenyebab yang berpengaruhterhadapakibat, baiklangsungmaupuntidaklangsung. Pertanyaan “mengapa” inibisadihentikan, jikadirasakanpertanyaan “mengapa” tersebutsudahtidakdiperlukankarenasudahterbayangsuatutindakanpenanggulangandaripenyebabtersebut.

  34. 5. PetaKendali (Control Chart)Merupakangrafikgarisdenganpencantumanbatasmaksimumdan minimum yang merupakanbatasdaerahpengendalian. Petakendalijugabisadipergunakanuntukmengukurapakahproses (kegiatanproduksi) dalamkeadaanterkendaliatautidak. Prosesdikatakandalamkeadaanterkendalijika unit yang diukurberadadalambatas-bataskendali.Padapetakendalibisadiketahuiadanyapenyimpangantetapitidakterlihatpenyebabpenyimpangantersebut. Petakendalihanyamenunjukkanperubahan data dariwaktukewaktu.Adabeberapajenispetakendali, tetapiuntukpenyajian data yang seringdipakaiadalahpetakendali X-R, yang bentuknyasepertidibawahini :

  35. 6. HistogramHistogram adalah diagram berupa diagram batang (balok) yang menggambarkanpenyebaran (distribusi) data yang ada, jadidenganmenggnakan histogram, data yang dikumpulkanakandenganmudahdiketahuisebenarnya (distribusinya).7. Diagram TebarDiagram tebaradalah diagram yang digunakanuntukmengetahuiapakahadakorelasi (hubungan) atautidakantara 2 variabel. Diagram tebarbisajugadigunakanuntukmengetahuiapakahsuatupenyebab yang didugamempengaruhiatautidakterhadapakibat (masalah) yang sedangdihadapi.

  36. B. Delapan (8) Langkahdalam GKM • Sebenarnyadelapanlangkahuntukmenyelesaikanmasalah yang sedangdihadapioleh GKM merpakansiklus PDCA yaitu Plan (rencana), Do (mengerjakan), Check (memeriksa), Action (tindakan). Hal inidapatdilihatpadagambardibawah : 

  37. 1. Langkah 1 : MenentukanTemaMasalahTemamerupakankejadianataumasalah yang perluditanggulangioleh GKM yang diambildarimasalah yang berkembangdilingkungankerja GKM. Cara penentuantemabisadilakukan 2 cara :a. Mengambilsalah 1 masalahtema) yang menjadiprioritasdaribeberapamasalah yang adadilokasikerjagugus. Hal-hal yang mendasariprioritasinimisalnyamasalahtersebutmempunyaipeluangbesarkontribusinyaterhadapmutuusaha (cost, kualitasproduk, safety, dsb).b. Mengambil 1 masalah (tema) yang adadilokasikerjagugus yang menjadikesepakatandarisemuaanggotagugus.Hal-hal yang perludiperhatikandalampenentuantema (penilaianmasalah) :a. Menyangkutbidangkerjadanmengacupadakebijaksanaanmanajemen (perusahaan).b. Mampudipecahkanolehgugus, terutamapadaawalterbentuknyagugus, sebaiknyamemilihtema yang relatifmudah.c. Masalah (tema) yang dipilihharusspesifik (tidakterlaluluas), sehinggasiapapunbisamengertidenganjelasdenganmembacatematersebut.

  38. 2. Langkah 2 : MenyajikanFaktadan DataLangkahkeduainiditujukanuntukmenyajikansemuafaktadan data yang diperlukanuntukmendukungbeberapahal, misalnya :a. Menyajikan data sebagaidasarpemilihantema (masalah).b. Menyajikan data yang menggambarkanmasalah yang dihadapi (yang akandiselesaikan)Alat-alat yang bisadigunakanpadalangkahkeduainimisalnya :a. Diagram Pareto, digunakanuntukmemparetokansemuamasalah yang adadilokasikerjasehinggabisadiketahuimasalah yang menjadiprioritasuntukdiselesaikanterlebihdahulu.b. Histogram, digunakanuntukmenyajikan data-data sebagaigambaranawaldarisuatumasalah yang akandiselesaikan.c. PetaKendali, digunakanuntukmenyajikanpenyimpangan-penyimpangandarisuatumasalah yang dihadapidan yang akandiselesaikan.d. Stratifikasi, lembarperiksa, yang keduanyabisadigunakanuntukmemulaisuatupenentuantema (masalah)

  39. 3. Langkah 3 : MenentukanPenyebabMenentukanpenyebabdibagimenjadi 2 tahapyaitu :a. Menentukansemuapenyebab yang mungkinberpengaruhterhadapmasalah. Untukmenentukansemuapenyebabinibisadigunakanalat diagram TulangIkan (Ishikawa) dengantekniksumbang saran yang melibatkansemuaanggotagugus.b. Memilihpenyebab yang paling mungkin (dominan) diantarasemuapenyebab yang ada (point no. 1). Untukmemilihpenyebab yang dominaninibisadilakukan 2 carasesuaidengankarakteristikpenyebabnya.

  40. · Jikapenyebab-penyebabtersebutpengaruhnyabisadikuantitatifkan, makabisamenggunakan diagram paretosehinggaakandipilihpenyebab yang berpengaruh paling besar, ataubisamenggunakan diagram tebarsehinggaakandiketahuipenyebab-penyebab yang benar-benarmemberikanpengaruhterhadapmasalah.· Jikapenyebab-penyebabtersebutpengaruhnyatidakbisadikuantitatifkan (kualitatif), pemilihanpenyebab yang dominanbisadilakukanmelaluikesepakatan yang melibatkansemuaanggotagugus.Perludiingatjugabahwaseringdijumpaidaripenyebab-penyebab yang sudahdikumpulkansangatsulituntukmenentukanpenyebab yang dominan. Olehkarenaitu, pemilihanpenyebab yang dominaninibisadiabaikandansemuapenyebab yang sudahdkumpulkantadilangsungdibuatrencanapenanggulangannya (rencanaperbaikan).

  41. 4. Langkah 4 : MerencanakanPerbaikanLangkah ke-4 inibertujuanmencaripemecahanuntukmenghilangkansemuapenyebab (penyebab yang dominan) yang sudahditentukansebelumnya. Merencanakanlangkahperbaikandidalam GKM dapatditentukandengantekniksumbang saran (penyampaianide) darisemuaanggotagugusdengantetapmengacupadapemilihanlangkahperbaikan yang paling efektifdanefisien.Untukmemudahkanpenjabarannya, merencanakanlangkahperbaikanbisamenggunakanprinsip 1H-5W yaitu How, What, Why, Where, Who, dan When. 

  42. 5. Langkah 5 : MelaksanakanPerbaikanLangkah ke-5 iniadalahmelaksanakansemuarencanaperbaikan yang sudahdisepakatidandibahasdenganmatangolehsemuaanggotagugus.Dalammelaksanakanperbaikaniniperludijelaskanjugatentangpentingnyakesungguhandanpartisipasipenuhdarisemuaanggotagugussesuaitugas yang sudahdibagikandandiharapkanjugasemuapelaksanaandarirencanaperbaikanbisadiselesaikansesuaidenganwaktu yang disepakati.

  43. 6. Langkah 6 : MemeriksaHasilPerbaikanSetelahsemuarencanasudahdilaksanakandenganbenarsesuaidengan yang disepakati, makalangkahselanjutnyaadalahmemeriksahasildariperbaikantersebut, untukmengukurapakahsemuaperbaikan yang dilakukanolehgugusbisamenanggulangipenyebab yang mempengaruhisuatumasalah.Cara memeriksahasilperbaikaninibisadilakukandenganmembandingkankondisimasalahsebelumperbaikandankondisimasalahsetelahperbaikanataudenganmembandingkan data yang menggambarkanmasalahsebelumperbaikandan data yang menggambarkansetelahperbaikan.Penyajian data yang menggambarkanmasalahsetelahperbaikanhendaknyamenggunakanalat yang samadenganpenyajian data yang menggambarkanmasalahsebelumperbaikan. Jikasebelumnyamenggunakan diagram pareto, makasetelahperbaikanharusmenggunakan diagram pareto. Alat-alat lain yang digunakandilangkah ke-6 selain diagram paretoadalahlembarperiksa, histogram danpetakendali.

  44. 7. Langkah 7 : StandarisasiSetelahlangkahperbaikan yang dilakukansudahdiperiksadanbisamengatasipenyebabmasalah yang dihadapi, langkahberikutnyaperludibuatkanstandarisasi yang bisadijadikanacuankerjadilokasikerjagugusdanditujukan pula untukmencegahmasalah yang munculsebelumnyaakanterulanglagi. Jikaperlustandarisasiinijugabisadisebarluaskankepadalokasikerja yang lain yang sejenisdenganlokasikerjagugus. Standarisasi yang dibuatbisameliputistandaruntukcarakerja (metode), manusia (operator/mekanik), material, mesindanlingkungankerja.

  45. 8. Langkah 8 : MerencanakanLangkahBerikutnyaPadadasarnyamerencanakanlangkahberikutnyaadalahmenentukanmasalahselanjutnya yang akandiselesaikanolehgugusdanprinsipnyasamadenganpenentuantemamasalahsepertidilangkahpertamayaitumasalah yang dipilihuntukdiselesaikanbisamelalui 2 carayaitu :· Memilihmasalah yang paling prioritasdarimasalah-masalah yang adadilokasikerja, atau· Memilihmasalahmelaluikesepakatansemuaanggotagugus

More Related