1 / 21

PEMBELAJARAN CHARACTER BUILDING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PEMBELAJARAN CHARACTER BUILDING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Membantu pencapaian:. BINUSIAN SMART and GOOD. Tujuan. Introduksi untuk CB III Mampu menjelaskan corak kepercayaan yang bersifat magis dan yang bersifat keagamaan,

susan
Download Presentation

PEMBELAJARAN CHARACTER BUILDING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBELAJARAN CHARACTER BUILDING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Membantu pencapaian: BINUSIAN SMART and GOOD

  2. Tujuan • Introduksi untuk CB III • Mampu menjelaskan corak kepercayaan yang bersifat magis dan yang bersifat keagamaan, • Dapat mengembangkan penghayatan keagamaan dari unsur-unsur magis, • Mampu menerangkan keterbukaan kepada yang gaib sebagai keterbukaan kepada kebaikan

  3. TUHAN Good MANUSIA DIRI SENDIRI SESAMA Good Good Good DUNIA Ruang Lingkup CB : Perbaikan Relasi Dasar Manusia

  4. Tujuan Instruksional Umum(TIU) Membantu mahasiswa untuk mengembangkan karakter, melalui pendalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan, yang ditunjang oleh penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang terwujud dalam sikap dan perilaku membangun relasi yang baik dengan diri sendiri, sesama, dunia dan Tuhan.

  5. TIK : “Membantu mahasiswa agar mampu bersikap baik dan positip terhadap diri sendiri melalui pengenalan dan penerimaan serta pengembangan diri sendiri” Mengenal Diri Menerima Diri Mengembangkan Diri Character Building I :RELASI DENGAN DIRI SENDIRI

  6. Character Building II :RELASI DENGAN SESAMA TIK : “Membantu mahasiswa agar mampu bersikap dan berperilaku baik dan wajar dalam kehidupan bersama, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial yang berlaku agar suasana hidup damai dan tenteram dapat terwujud dan terpelihara dengan baik” • Lingkungan Sosial • Interaksi Sosial • Sikap dan Perilaku Sosial

  7. Character Building III :RELASI DENGAN TUHAN TIK : “Membantu mahasiswa agar mampu memiliki gambaran yang semakin baik tentang Tuhan, mau membangun hubungan yang semakin dekat dengan-Nya melalui keterlibatan aktif merayakan ritual keagamaan, mau menghayati iman dalam kehidupan nyata, terutama dengan berusaha hidup sesuai ajaran Tuhan, serta mau bekerjasama dengan agama-agama lain untuk membangun dunia yang semakin manusiawi • Beriman Kepada Tuhan • Ritual Keagamaan • Menghayati Iman Dalam Kehidupan Nyata • Toleransi Beragama

  8. Character Building IV :RELASI DENGAN DUNIA TIK : “Membantu mahasiswa agar mau dan mampu menunjukkan sikap dan perilaku bertanggungjawab (terutama secara moral) terhadap pelestarian lingkungan hidup, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penghayatan prinsip-prinsip etis dalam menjalankan profesi” • Dunia Alam • Dunia Iptek • Dunia Profesi

  9. Learning Agreement • Berusaha untuk tidak terlambat masuk kelas • Keluar kelas hanya karena alasan penting, dan dengan seijin dosen • Mengikuti kegiatan di kelas dengan aktif, dan menciptakan suasana kelas yang kondusif • Saling menghormati dan menghargai, berlaku sopan terhadap satu-sama-lain • Tidak menggunakan handphone (menelepon atau menerima telepon) • Tidak melakukan kecurangan dalam hal absensi

  10. Cara Penilaian • UTS & UAS = 50% (UTS = 20 %; UAS = 30%) : Soal dalam bentuk Studi Kasus • Tugas Mandiri = 50%, terdiri dari : • Tugas pribadi dan kelompok • Pengamatan di kelas • Tugas pribadi dikerjakan di buku tugas, dan tugas kelompok dipresentasikan • Mulai semester ini, nilai CB minimal B sebagai salah satu syarat untuk wisuda

  11. Character Building IIIRELASI DENGAN TUHAN Ini adalah sebagai kesempatan baik untuk secara bersama-sama dan pribadi merefleksikan hidup keberimanan dan keberagamaan kita; untuk berbagi pengalaman iman dan pengalaman hidup keagamaan; untuk saling memperkaya pemahaman dan penghayatan iman; untuk saling menghormati dan bahkan saling menguatkan satu sama lain; serta untuk membangun kerjasama yang semakin baik dalam membaharui dunia ini.

  12. Topik I : PERCAYA KEPADA HAL GAIB Tujuan : • Dapat membedakan corak kepercayaan yang bersifat magis dan yang bersifat keagamaan • Mau memurnikan penghayatan keagamaan dari unsur-unsur magis • Memahami keterbukaan kepada yang gaib sebagai keterbukaan kepada kebaikan • Bersikap kritis dalam memahami dan menghayati agama, termasuk mau belajar dari penghayatan agama dari sesama yang beragama lain.

  13. Apa kesan Saudara-saudara mengenai beberapa tayangan seputar hal-hal gaib di TV?

  14. Kepercayaan kepada hal gaib • Manusia memiliki kepekaan terhadap hal-hal yang bersifat gaib (perasaan religius) • Hal gaib dimaksud adalah sesuatu yang dipercayai sebagai nyata adanya walau tidak kelihatan di mata. • Hal gaib : Sesuatu yang supra natural, adikodrati, melampauhi kenyataan duniawi, bersifat transenden • Hal gaib : tidak selalu kita artikan sebagai Tuhan

  15. Pengalaman Transendental Manusia • Pengalaman akan keterbatasan atau ketakberdayaan telah membuka hati dan jiwa manusia bahkan kesadarannya tentang adanya kekuatan yang mengatasi kekuatan dan daya tangkapnya sendiri (Rudolf Otto menyebutnya sebagai “misteri”)

  16. Pengalaman mistik juga (pengalaman menyatu dengan yang ilahi) merupakan pengalaman yang mengantar manusia pada keyakinan akan adanya hal gaib

  17. Corak Kepercayaan Kepada Yang Gaib • Praktek magi • Obyek kepercayaan : hal-hal yang impersonal • Tujuan kepercayaan: memanipulasi daya-daya alam untuk mencapai tujuan-tujuan yang bersifat pribadi • Cara berhubungan: berlangsung secara individual, mempergunakan seorang penyihir (dukun) • Dalam prakteknya ada magi yang sungguh-sungguh jahat (black magic)

  18. Magi dan agama • Agama telah mengalami perkembangan besar dibandingkan praktek magi • Dalam agama, hal yang disebut gaib menjadi lebih eksplisit, dan disebut “Tuhan” • Magi bersifat manipulatif dan mengontrol serta memaksa daya-daya supra natural demi tujuan pribadi, sedangkan agama lebih merupakan sikap tunduk dan taat serta sikap penyerahan kepada yang Ilahi • Magi mengedepankan tujuan individual, bersifat mengelabui dan berbau muslihat, sedang agama berlangsung dalam suasana sosial kebersamaan

  19. Keterbukaan kepada hal gaib sebagai keterbukaan kepada kebaikan • Ajaran-ajaran kitab keagamaan yang diklaim berasal dari yang ilahi (Gaib) selalu mengarahkan orang untuk kebaikan • Demi perbaikan akhlak dan perbaikan hidup bersama • Dapat diaplikasikan dalam kenyataan sosial-individual berikut: • Manusia ingin hidup baik • Menjadi baik tidak mudah • Manusia mau menolong dan ditolong

  20. Mengembangkan keterbukaan kepada kebaikan • Menjadikan keterbukaan kepada kebaikan sebagai modal utama • Terus memperbaiki gambaran tentang Yang Gaib (Tuhan) • Berangkat dari praktek ritual ke hidup nyata • Bersikap terbuka dan kritis menghayati hidup keagamaan • Bekerjasama dengan agama-agama lain untuk mewujudkan kebaikan bersama

More Related