1 / 48

Oleh Nila Feby Puspitasari

Oleh Nila Feby Puspitasari. Sequence Structure : digunakan untuk program yang innstruksinya berurutan Selection Structure: digunakan untuk program yang menggunakan pilihan dari sebuah kondisi. Repition Structure : digunakan untuk program yang instruksinya akan dieksekusi berulang ulang.

Download Presentation

Oleh Nila Feby Puspitasari

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Oleh Nila Feby Puspitasari

  2. Sequence Structure : digunakan untuk program yang innstruksinya berurutan Selection Structure: digunakan untuk program yang menggunakan pilihan dari sebuah kondisi. Repition Structure : digunakan untuk program yang instruksinya akan dieksekusi berulang ulang.

  3. Setiap instruksi akan dikerjakan satu-satu • Setiap instruksi akan dilaksanakan tepat 1 kali, tidak ada instruksi yang diulang maupun tidak dilaksanakan • Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan aksi sebagaimana tertulis dalam teks algoritmanya • Aksi dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma • Bila runtutan instruksi dalam algoritma berturut-turut dilambangkan dengan A1,A2,A3,A4 dan A5 maka pelaksanaan instruksi tersebut adalah :

  4. A1 A2 A3 A4 A5

  5. 1. Masukkan panjang (p) 2. Masukkan lebar ( l ) 3. Hitung Luas (p * l ) 4. Tulis Luas

  6. Urutan instruksi dalam algoritma adalah penting. Urutan instruksi menunjukan urutan logik penyelesaian masalah. • Urutan instruksi yang berbeda mungkin tidak ada pengaruh terhadap solusi persoalan, tetapi mungkin juga menghasilkan keluaran yang berbeda, tergantung pada masalahnya

  7. Dari kedua algoritma hasil C dan D adalah SAMA

  8. Tetapi jika algoritma di atas urutan no. 1,2 dan 3 diubah (ditukarkan ) maka menghasil keluaran yang berbeda (tidak sama) seperti berikut : • {di baca dua buah bilangan integer kemudian hitung penjumlahan dan perkalian dua buah bilangan tersebut, dan tampilkan hasilnya ke layar}

  9. Kerjakan Tugas Pada Job Sheet II Halaman 127 • Rumus Luas Lingkaran = phi*r*r • Fahrenheit =9/5*celcius+32 • Usia Orang = (Tgl,Bln,Thn skr) – (Tgl,Bln,Thn Lahir);

  10. Pernyataan percabangan memungkinkan suatu pernyataan dieksekusi hanya suatu kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi. Contoh : • Jika Mau Nonton Film, Maka Belilah Tiketnya • Jika Biangan habis dibagi 2, maka bilangan itu adalah bilangan genap

  11. Instruksi IF IF F KONDISI T PERNYATAAN 1 PERNYATAAN 2 Pernyataan sesudah ENDIF

  12. Pernyataan IF Sederhana Bentuk : IF <kondisi> THEN <Pernyataan> ENDIF • Pernyataan IF dengan Syarat Tunggal : Instruksi untuk memeriksa sebuah kondisi saja: Contoh : IF komentar$=“coba” THEN output(“anda masukkan kata yang benar”) ENDIF

  13. Pernyataan IF Syarat Majemuk Digunakan Operator AND dan OR Contoh : IF nilai =“A” OR nilai=“B” Then Output(“Anda lulus Ujian Taruna”) ENDIF • Atau IF nilai<=100 AND nilai>= 80 THEN Output(“Nilai Mata Kuliah anda A”) ENDIF

  14. Pemeriksaan Data String Digunakan Operator >,>=,<,<=,=,<> untuk mendeteksi nilai ASCII dari data tersebut. Contoh : IF sandi$=“HS” THEN output(“Silahkan Akses Program ini”) ENDIF IF data$<“a” THEN output(“Huruf Kapital”) ENDIF

  15. Pernyataan IF ELSE Bentuk umum : IF(kondisi) THEN <statement 1> ELSE <statement 2> ENDIF

  16. IF X>0 THEN Output(“X ADALAH BILANGAN Positif”) ELSE Output(“X ADALAH BILANGAN Negatif”) ENDIF • IF tahun mod 4 = 0 THEN Output(“X ADALAH Tahun Kabisat”) ELSE Output(“X ADALAH bukan Tahun Kabisat”) ENDIF

  17. Bentuk: IF<kondisi 1> THEN <statement 1>ELSE IF<kondisi 2>THEN <statement 2> ELSE IF<kondisi 3>THEN <statement 3> ………… ELSE <statement m> ENDIF ENDIF ENDIF

  18. Alternatif dari pernyataan IF untuk masalah dengan pilihan ganda yang bertipe karakter atau integer. Bentuk: SELECT CASE<ekspresi > CASE <ekspresi 1> <blok instruksi_1> [CASE <ekspresi 2> <blok instruksi_2> …. [CASE ELSE] <blok instruksi_m> END SELECT

  19. SELECT CASE <ekspresi> F F F Daftar Nilai 1 Daftar Nilai 2 Daftar Nilai 3 T T T Blok Instruksi 1 Blok Instruksi 2 Blok Instruksi 3 Blok Instruksi 4 Pernyataan sesudah END SELECT

  20. Digunakan untuk program yang dieksekusi secara berulang-ulang, jika kondisi terpenuhi ataupun tidak • Proses ini digunakan untuk mengulang proses pemasukan data, mengulang proses penghitungan dan mengulang proses penampilan hasil pengolahan data. • Terdiri dari 2 bagian yaitu kondisi pengulangan, yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pengulangan dan body pengulangan, yaitu satu atau lebih aksi yang akan diulang. • Disertai inisialisasi, aksi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali dan terminasi, yaitu aksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai dilaksanakan.

  21. Digunakan untuk mengeksekusi suatu baris/blokinstruksi secara berulang selama kondisi terpenuhi. • Kondisi yang digunakan untuk menguji hanya sebatas perhitungan menambah/mengurangi isi variabel counter dengan step tertentu. • Jumlah perulangan diketahui secara pasti (n kali) • Jumlah perulangan = nilai_akhir-nilai_awal+1 • Bentuk Instruksi : For variabel_counter=nilai_awal to nilai_akhir[STEP nilai naik/turun] <blok instruksi / pernyataan> NEXT variabel_counter

  22. FOR Var=nilai_awal Var<=nilai akhir Blok pernyataan Var = Var+1 Pernyataan Sesudah NEXT

  23. Instruksi untuk perulangan yang hanya menggunakan sebuah counter. • Contoh : • Menampilkan bilangan bulat 1..100 • Menampilkan “Hallo” sebanyak 10 Kali • Menampilkan Angka 0..n • Menjumlahkan deret 1+2+3+..+n • Menghitung rata-rata bilangan • Menghitung perpangkatan • Menghitung Faktorial(n!)

  24. Urutan instruksi dimulai dari kalang yang paling dalam • Syarat yang harus dipenuhi yaitu setiap kalang tidak boleh menggunakan variabel counter yang sama dan antara kalang-kalang tersebut tidak boleh saling berpotongan (overlapping). • Kalang yang berpotongan contohnya: FOR I = 1 TO 10 FOR J=1 TO 10 PRINT I,J NEXT I NEXT J

  25. Kalang yang menggunakan Variabel Counter yang sama contohnya: FOR J=1 TO 10 FOR J=1 TO 10 PRINT J,J NEXT J NEXT J Kalang yang tersarang contohnya: FOR I=1 TO 10 FOR j=1 TO 10 PRINT J,I NEXT J NEXT I

  26. Instruksi digunakan untuk proses berulang selama sebuah kondisi terpenuhi dan proses berulang tidak diketahui jumlahnya. • Bentuk Instruksi : • WHILE <kondisi> <blok pernyataan> WEND Bentuk ini identik dengan DO WHILE -LOOP

  27. Kondisi F T Blok Pernyataan Pernyataan Sesudah WEND • Flowchart

  28. Mempunyai fungsi yang sama dengan WHILE-WEND, yaitu melakukan operasi perulangan, tetapi untuk penulisan kondisinya dapat dilakukan secara fleksibel. Proses berulang tidak diketahui jumlahnya. Bentuk Umum: Do [WHILE / UNTIL kondisi] Loop Instruksi Do WHILE – LOOP, pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai benar dan pengujian dilakukan sebelum blok pernyataan dijalankan. Bentuk Instruksi: DO WHILE <kondisi> <blok pernyataan> LOOP

  29. Flowchart Kondisi F T Blok Pernyataan Pernyataan Sesudah LOOP • Flowchart

  30. Algoritma untuk menjumlahkan deret 1+2+3+4+….+N Input (N) Jml  0 Angka  1 Do WHILE Angka <=N Jml  Jml + Angka Angka  Angka +1 LOOP Output (Jml) END

  31. Instruksi DO UNTIL – LOOP yaitu pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai salah dan pengujian dilakukan sebelum blok pernyataan dijalankan • Bentuk Instruksi : • DO UNTIL <kondisi> <blok pernyataan> • LOOP

  32. Flowchart Kondisi F T Blok Pernyataan Pernyataan Sesudah LOOP

  33. Algoritma untuk menjumlahkan deret 1+2+3+..+N Input (N) Jml  0 Angka  1 DO UNTIL Angka > N Jml  Jml+Angka Angka  Angka+1 LOOP Output(Jml) END

  34. Flowchart Kondisi F Blok Pernyataan Pernyataan Sesudah LOOP

  35. Algoritma untuk menjumlahkan deret 1+2+3+..+N Input (N) Jml  0 Angka  1 DO UNTIL Angka > N Jml  Jml+Angka Angka  Angka+1 LOOP Output(Jml) END

  36. Instruksi Do-Loop WHILE yaitu pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai benar dan pengujian dilakukan setelah blok pernyataan dijalankan, sehingga minimal sekali pernyataan akan dieksekusi. • Bentuk Instruksi: Do Loop <Blok Pernyataan> WHILE <Kondisi>

  37. DO Blok Pernyataan Kondisi T F Pernyataan sesudah LOOP

  38. Algoritma untuk menjumlahkan deret 1+3+5+..+Un Input (Un) Jml  0 Angka  1 DO Jml  Jml+Angka Angka  Angka+1 LOOP WHILE Angka<=Un Output(Jml) END

  39. Instruksi DO-LOOP-UNTIL yaitu pengulangan dilakukan selama kondisi bernilai salah dalam pengujian dilakukan setelah blok pernyataan dijalankan, sehingga minimal sekali pernyataan akan dieksekusi. • Bentuk Instruksi: • DO LOOP <Blok Pernyataan> UNTIL <Kondisi>

  40. DO Blok Pernyataan Kondisi F T Pernyataan sesudah LOOP

  41. Algoritma untuk mengakses,dengan password maksimal melakukan kesalahan 3 kali: • Password$  “sP” • DO IF N>3 THEN EXIT DO END IF Input(Pass$) N=N+1 LOOP UNTIL Pass$=Password$ IF N>3 THEN OUTPUT (“AKSES DITOLAK”) ELSE OUTPUT (“SELAMAT BERGABUNG”) ENDIF END

  42. TENTUKAN MANA YANG TERMASUK BILANGAN BULAT POSITIF ATAU NEGATIF • BUAT ALGORITMANYA DENGAN 3 CARA • 1. NATURAL • 2. PSEUDOCODE • 3. FLOWCHART

  43. Taruna Memilih • Jika Pilihan 1 Hitung Luas Lingkaran • Jika Pilihan 2 Hitung Keliling Lingkaran • Jika Pilihan 3 Maaf Pilihan hanya 2

  44. Masukkan Tahun • Jika Tahun Mod 4=0 Berarti Tahun Kabisat • Jika Tidak maka tahun yang anda masukkan tidak termasuk dalam range .

  45. JIKA Bilangan > 0 maka bilangan positif • JIKA Bilangan < 0 maka bilangan negatif • Jika Tidak kedua-duanya maka “Bilangan tersebut adalah 0”

  46. #include <conio.h> • #include <iostream.h> • #include <iomanip.h> • void main() • { • const float phi = 3.141592; • float jari_jari, luas; • cout<<“Masukkan Jari Jari”; • cin>>jari_jari; • luas = phi * jari_jari * jari_jari; • cout << “Luas lingkaran adalah ” << luas << “satuan luas \n”; • getch(); • }

  47. #include <conio.h> • #include <iostream.h> • void main() • { • tahun_lhr,tahun_skr,hitung_usia=double; • cout<<“Masukkan Tahun Sekarang”; • cin>>tahun_skr; • cout<<“Masukkan Tahun Lahir”; • cin>>tahun_lhr; • hitung_usia=tahun_skr-tahun_lhr; • cout << “Usia Orang adalah<< hitung_usia ; • getch(); • }

More Related