1.5k likes | 4.94k Views
Filsafat Timur. Ahmad Hasan Ridwan. Perbandingan . Filsafat Timur . Filsafat Barat. Kemampuan akal Pengalaman empiris Dirumuskan dengan bahasa efesien dan efektif Rumusan abstrak Memahami rahasia alam semesta dan Ilmu pengetahuan baru Menaklukan alam Optimis,aktif, penuh konflik
E N D
Filsafat Timur Ahmad Hasan Ridwan
Perbandingan Filsafat Timur Filsafat Barat Kemampuan akal Pengalaman empiris Dirumuskan dengan bahasa efesien dan efektif Rumusan abstrak Memahami rahasia alam semesta dan Ilmu pengetahuan baru Menaklukan alam Optimis,aktif, penuh konflik Peran manusia sebagai individu dengan otonomi yang besar • Peran Intuisi • Pengalaman individu • Ungkapan isi hati dan perasaan • Dengan media simbol/kongkret • Tujuan utama menjadi orang bijaksana dan bahagia • Menyesuaikan dengan alam • Pesimis, pasif, harmoni • Peran Manusia dalam kehidupan sosial sebagai anggota masyarakat
Apa yang dimaksud filsafat Timur • Apa karakteristiknya • Bagaimana metode yang digunakan
Filsafat timur • Filsafat Cina • Filsafat India • Filsafat Islam
Filsafat Cina • Ciri Khusus : • Antroposentris • Jauh Dari Hal Adikodrati • Kekinian • Demokratis • Pragmatis • Ingin Tahu Segala Sesuatu • Hormat Pada Orang Tua • Keseimbangan
Pokok Pemikiran Filsafat Cina • Diajarkan oleh : • Confucianisme • Taoisme • Ch’an Buddhisme • Neo - confucianisme
1. Antroposentris • Manusia • Pusat orientasi • Titik sentral • Dioptimalkan kualitas diri
2. Jauh dari adikodrati • Kemampuan manusia dioptimalkan agar berkualitas • Manusia menekankan kehidupan saat ini (this worldly) bukan dunia lain (other worldly)
3. Kekinian • Kebahagiaan dalam masyarakat Selaras dengan situasi, kondisi dan alam semesta • Tidak difokuskan pada kehidupan di dunia lain
4. Demokratis • Penghargaan dan sikap toleransi • Melahirkan berbagai aliran pemikiran (the hundred schools) • Lahirnya paham budhisme, komunisme, liberalisme, kapitalisme • Harkat dan martabat manusia sama
5. Pragmatis • Mengarahkan pada perbaikan masyarakat dan negara • Manusia hemat dan hati-hati • Orientasi mencari keuntungan • Mengelak pada tugas dan kewajiban yang memerlukan pengorbanan
6. Ingin Tahu Segala Sesuatu • Langkah awal mencapai kebahagiaan adalah sifat ingin tahu • Penekanan pada kemampuan akal manusia • Pengetahuan harus bermanfaat bagi kemanusiaan
7. Hormat pada orang tua • Filial piety (hormat) mendasari konsep etika dalam filsafat cina • Konsep loyalty (setia)melandasi hubungan kemasyarakatan dan kebangsaan • Filial piety dan loyalty harus diterapkan dalam kehidupan konkrit manusia
8. Keseimbangan • Keseimbangan untuk kebahagiaan • Alam semesta itu ada prinsip Yin dan Yang • Prinsip positif Yang dan prinsip negatif Yin • Duahal berbeda tapi tidak dipertentangkan • Saling membutuhkan dan melengkapi
Keseimbangan • Seluruh aspek kehidupan di alam semesta berada dalam hukum keseimbangan • Yang berlawanan pada dasarnya saling melengkapi dalam keadaan seimbang
Pokok Pemikiran Filsafat Cina • Diajarkan oleh : • Confucianisme • Taoisme • Ch’an Buddhisme • Neo - confucianisme
1. Confucianisme • Ajaran yang menyeimbangkan idealisme dan realisme • Bersumber pada kitab klasik (the four books dan the five classics) • Memuat bidang metafisika dan etika • Konsep T’ien atau Mandate Of Heaven: ide universal pencipta dan asal mula segala yang terjadi di dunia • Konsep manusia : Mencius dan Hsun Tzu • Pendapat Mencius tentang kebaikan : manusia terlahir membawa benih kebaikan • Jen (perikemanusiaan), yi (kelayakan), li (sopansantun), ch’i (kebijaksanaan) • Manusia Chun tzu : manusia berbudi pekerti dan berguna bagi bangsa dan negara
Pendapat Hsun Tzu • Pada dasarnya manusia membawa pembawaan jahat sehingga diperlukan pendidikan • Pendidikan penting dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat • Manusia selalu seimbang dan harmoni • Manusia bermakna jika bermasyarakat tidak menyendiri • Manusia harus berbudi pekerti baik • Manusia harus berperan dalam era industrialisasi dan globalisasi
Manusia ideal (beretika) • Etika Confucianisme • Etika pribadi: • Yi (kelayakan) • Li (sopan santun) • Ch’i (kebijaksanaan) • Tao (jalan) • Etika sosial: • Jen (perikemanusiaan) • Hsiao (bakti anak pada orang tua) • Wu lun (lima hubungan kemanusiaan)
Jen • Jen • Shu (reciprocity, timbal balik, tepa selira • Chung (loyalty) pada kewajiban • Mirip immanuel Kant (imperatif kategoris) • Ajaran jen berdasarkan pada li (aturan sopan santun)
2. Taoisme • Bersumber dari Tao Te Ching hasil karya Lao Tzu • Cenerung pesimisme dan naturalisme • Ajarannya : • Tao • Te • Wu wei
Tao • Tao : konsep metafisik yang mengikuti hukum alam • Asal dari dari segala sesuatu, mutlak hakikat jiwa yang mengatur, tidak dicapai akal dan dirumuskan kata-kata • Tao melahirkan bumi, syurga dan melahirkan segala sesuatu yang ada • Tao : hakikat alam semesta
Taoisme mengajarkan: The reversal movement (gerak balik dari Tao) manusia tidak boleh mencapai sesuatu yang berlebih-lebihan (ekstrim)
Te : kebaikan • Laksana air memberi kebaikan • We-wei :manusia dapat meraih te dengan cara menyesuaikan diri pada Tao melalui we-wei yaitu tidak berbuat apa-apa • Tidak berbuat yang bertentangan • Hidup sesuai pembawaan alamiah • Bertindak wajar
3. Ch’an Buddhisme • Bentuk baru perpaduan Buddhisme India dengan pemikiran filsafat China • Ajaran Boddhisattva dari kata bodhi • Bodhi : wisdom, enlightenment • Sattva : existence
Boddhisattva • Seseorang yang sudah punya hak untuk masuk nirvana dan menjadi buddha • Akan mendapat keselamatan dan kebahagiaan hidup dicapai melalui meditasi, sikap kelembutan, belas kasihan, ramah tamah
Neo-confucianisme • Reaksi terhadap Buddhisme di Cina • Bertolak dari ajaran Mencius “segala sesuatu lengkap dalam diiriku” • Pengaruh Buddhisme dan Taoisme • Menekankan pengalaman empiris dan praktis dari pada meditasi • Ajaran li atau Tao sebagai The Great ultimate/The Supreme ultimate : pengakuan adanya kekuatan di luar diri manusia dan alam semesta
Neo-confucianisme • Neo-confucianisme lebih metafisik dan religius dari pada confucianisme klasik • Ajaran moral lebih lengkap • (heaven, God, the reason of heaven, the mind of heaven • Ajaran tentang alam • The great ultimate sumber alam semesta • Melalui yin dan yang • Melahirkan lima unsur alam: air, api, tanah, kayu, logam
Etika Neo Confucianisme • Sumber ajaran Mencius pada dasarnya kodrat manusia itu baik • Harus dikembangkan kodrat manusia secara optimal • Jen (shu/timbal balik dan chung/kesetiaan mesti direalisasikan dalam kehidupan masyarakat) • Kebahagiaan dicapai melalui introspeksi diri dengan mengenal li
Filsafat India • Dipengaruhi akar budaya India • Terkait dengan tradisi, kebudayaan dan agama • Bercorak religius • Bertujuan menemukan jati diri yang paling hakiki (atman) yang menyatu dengan Brahman.
Karakteristik • Motif Spiritual • Hubungan Filsafat Dan Hidup • Sikap Dan Pendekatan Introspektif Terhadap Realitas • Kecenderungan Ke Arah Idealisme Monistis Khususnya Hinduisme • Intuisi Sebagai Satu-satunya Metode Mencapai Kebeenaran • Penerimaan Otoritas Veda • Pendekatan Sintesis Pengalaman/Realitas Dan Tradisi
Dua aliran • Hinduisme (ortodoks) • Buddhisme (Heterodoks)
Hinduisme (ortodoks) • Dasar otoritas Veda • Theosentris Berpusat pada Brahman • Tiga jalan keselamatan: • Jnana (Upanishad/Veda) • Bhakti • Karma
Jnana • Jalan keselamatan melalui penghayatan dan pemahaman • Peleburan ke dalam realitas mutlak (Brahman)/Supreme being/daya hidup • Menghidupkan dan menggerakkan kosmos bagi manusia • Realitas manifestasi Brahman • Bhakti • Penghayatan dengan sikap bakti dan tulus • Karma • Memenuhi kewajiban yang benar
Keselamatan dicapai • Dibebaskan (moksha) • Tidak terikat Samsara yang diikat ruang dan waktu
Buddhisme (Heterodoks) • Tidak mengakui otoritas Veda, jainisme, Carvaka • Antroposentris manusia sebagai pusat perhatian
Karakteristik • Pesimistis • Optimistis • Pragmatis • Saintifik (hubungan sebab-akibat) • Empiris • Demokratis • Terapetis
Ajaran • Triratna • Buddha • Budh (bangun) dari kesesatan/pencerahan • Dharma • Empat kebenaran mulia (Catur Arya Satyani) • Dukkha (penderitaan) • Samudaya (sebab dari penderitaan) • Nirodha (peniadaan penderitaan) • Marga (jalan keluar dari penderitaan) • Delapan jalan pencerahan: percaya yang benar, maksud yang benar perkataan yang benar, perbuatan yang benar, hidup yang benar, usaha yang benar, pikiran yang benar, samadhi yang benar • Sangha • Kumpulan para bhiksu dan biksuni sebagai rohaniawan memiliki peraturan sendiri