1 / 49

FILSAFAT PENDIDIKAN

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dr. Nandang Hidayat. SILABI. Hakikat dan kedudukan filsafat dalam sains Tiga azas keilmuan dalam filsafat pendidikan Pengertian pendidikan dan filasafat pendidikan Aliran filsafat yang menopang perkembangan ilmu pendidikan Problema pokok filsafat dan pendidikan

darice
Download Presentation

FILSAFAT PENDIDIKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FILSAFAT PENDIDIKAN Dr. Nandang Hidayat

  2. SILABI • Hakikat dan kedudukan filsafat dalam sains • Tiga azas keilmuan dalam filsafat pendidikan • Pengertian pendidikan dan filasafat pendidikan • Aliran filsafat yang menopang perkembangan ilmu pendidikan • Problema pokok filsafat dan pendidikan • Filsafat Pancasila dan pendidikan • Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan

  3. 8. Ujian Tengah Semester 9. Tujuan hidup dan tujuan pendidikan 10. Filsafat pendidikan dalam kehidupan manusia 11. Fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia 12. Pendidikan dan peradaban manusia 13. Pendidikan dan perubahan 14. Pembangunan pendidikan ditinjau dari perspektif filsafat 15. Demokrasi pendidikan 16. Ujian Akhir Semester

  4. Tugas • TugasIndividu: Pilih salah satu topik dari silabi, dan buat makalah. Selesai 2 minggu sebelum UTS dan dipaparkan (dipilih secara acak) • TugasKelompok (lihattabelberikut) CATATAN: Naskah tugas bisa dikirim melalui Email dengan alamat: mr.nandang@yahoo.com

  5. SumberRujukanUtama: 1. Alwasilah, A.C. 2008. FilsafatBahasadanPendidikan, Bandung: UPI danRosdaKarya. 2. Soewardi, Herman. 2004. RodaBerputarDuniaBergulir: KognisiBarutentangTimbuldanTenggelamnyaSivilisasi, Bandung: BaktiMandiri. 3. ----------… 2005. Nalar: KontemplasidanRealita, Bandung: BaktiMandiri. 4. Suriasumantri, Jujun S. 1990. FilsafatIlmuSebuahPengantarPopuler, Jakarta: SinarHarapan. 5. Syam, M.N. 2006. FilsafatIlmu, Malang: FIP UM. Sumberrujukan lain: pilihsendiriolehmasing-masinmgsesuaikebutuhan.

  6. ARTI FILSAFAT

  7. PengertianMenurutEtimologis • Filsafat berakar dari bahasa Yunani “phillein” yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebijaksanaanatauhikmah. • Cinta: mengambarkan adanya aksi yang didukung oleh dua pihak, yaitu subjek dan objek. Aksi didorong oleh kecenderungan subjek untuk menyatu dengan objek. Untuk bisa menyatu, subjek harus mengetahui sifat dan karekteristik objek.

  8. Kebijaksanaan menggambarkan pengetahuan hakiki tentang bijaksana, hakikat perbuatan bijaksana. • Perbuatan bijaksana, dikenal sebagai perbuatan yang bersifat benar, baik, dan adil. • Perbuatan benar, baik, dan adil lahir karena adanya dorongan kemauan yang kuat menurut perenungan akal pikiran, dan atas pertimbangan perasaan yang mendalam. • Perenungan akal pikiran tersebut melahirkan seperangkat pengetahuan manusia tentang kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

  9. Pengertian Filsafat MenurutTerminologis • Filsafat adalah pengetahuan tentang pengetahuan. • Filsafat adalah akar dari pengetahuan atau pengetahuan terdalam. • Berfilsafat berarti berpikir radikal (sampai ke akarnya)

  10. PengertianFilsafat • Pengertianfilsafatbisajugadilihatdariduasisi, yaitu: • Filsafatdalamartiprosesdanfilsafatdalamartiproduk. • Filsafatsebagaiilmuataumetodedanfilsafatsebagaipandanganhidup • Filsafatdalamartiteoritisdanfilsafatdalamartipraktis.

  11. Definisi Filsafat berdasar Watak & Fungsi (Titus, dkk) 1. Informal: Sikapdankepercayaanygditerimascrtdkkritis. 2. Formal: Sikapkritisataskepercayaanygdijunjungtinggi. 3. Spekulatif: Hasil berbagai sains dan teknologi yg ditinjau dari pengalaman kemanusiaan. 4. Logosentris: analisis kata dan konsep. 5. Aktual: problem yg berkembang di masyarakat dan dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

  12. Phytagoras(572 -497 SM) ditahbiskansebagaiorangpertama yang memakaikataphilosopia yang berartipecintakebijaksanaan (lover of wisdom) bukankebijaksanaanitusendiri. • • Plato(427-347 SM) mengartikannyasebagaiilmupengetahuan yang berminatmencapaikebenaran yang hakikilewatdialektika • • Aristoteles(382 –322 SM) mendefinisikanfilsafatsebagaipengetahuantentangkebenaran. • • Al-Farabi(870 –950 ) mengartikanfilsafatsebagaiilmupengetahuantentangalammaujuddanhakikatalam yang sebenarnya.

  13. Descartes(1590 –1650) mendefinisikanfilsafatsebagaikumpulanilmupengetahuantentangtuhan, alamdanmanusia. • • Immanuel Kant(1724 –1804) mendefinisikanfilsafatsebagaiilmupengetahuan yang menjadipokokdanpangkaldarisegalapengetahuan. Menurut Kant adaempathal yang dikajidalamfilsafatyaitu: apa yang dapatmanusiaketahui? (metafisika), apa yang seharusnyadiketahuimanusia? (etika), sampaidimanaharapanmanusia? ( agama) danapakahmanusiaitu? (antropologi) • • Merriam-Webster dalamkamusnyafilsafatadalahliterally the love of wisdom, in the actual usage, the science that investigates the most general facts and prinsciples of reality and human nature and conduct: logic, ethics, aesthetics and the theory of knowledge.

  14. Kesimpulan • Kenyataannyasemuadefinisifilsafatdiatastidakpernahdapatmenampilkanpengertian yang sempurnakarenasetiaporangselaluberbedacaradangayadalammendefinisikansuatumasalah. Definisidanpengertiantidakakanmenyesatkanselamakitamemandangnyasebagaicarapengenalanawalatausementarauntukmencapaikesempurnaanlebihlanjut. • Dengandemikianfilsafatmerupakanilmu yang mempelajaridengansungguh-sungguhhakikatkebenaransegalasesuatu. Denganbantuanfilsafat, manusiaberusahamenangkapmakna, hakikat, hikmahdarisetiappemikran, realitasdankejadian. • Filsafatmengantarkanmanusiauntuklebihjernih, mendasardanbijaksanadalamberfikir, bersikap, berkata, berbuatdanmengambilkesimpulan.

  15. ANAK (Kahlil Gibran) • Anakmubukanmilikmu • Merekaadalahputra-putri sang hidup, • yang rinduakandirinyasendiri • Mereka lahir lewat engkau tetapi bukan dari engkau • Mereka ada padamu, tetapi bukan milikmu • Berilah mereka kasih sayang, namun jangan • berikan pemikiranmu • Karena pada mereka ada alam pikiran sendiri • Patut kau berikan rumah bagi raganya, • namun tidak bagi jiwanya • Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah • masa depan yang tiada dapat kau kunjungi, • sekalipun dalam mimpimu • Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, • namun tidak boleh membuat mereka • menyerupai engkau • Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur • ataupun tenggelam ke masa lampau • Engkaulah busur tempat anakmu , anak panah hidup , melesat pergi

  16. PETA FILSAFAT Estetika Fils. Ilmu Metafisika Epistemologi Logika Aksiologi Fils. Pikiran Etika Fils. Pol Fils. Sos Fils. Bahasa Fils.Agama Honderich, 1995, Oxford Companion to Philosophy, p. 927.

  17. PendekatanFilsafatdalamMemperolehIlmu • Padazaman Plato sampaipadamasa Al-Kindi, batasantarafilsafatdanilmupengetahuanbolehdikatakantidakada. Seorangfilosof (ahlifilsafat) pastimenguasaisemuailmupengetahuan. • Perkembangandayaberfikirmanusia yang mengembangkanfilsafatpadatingkatpraktisdikalahkanolehperkembanganilmu yang didukungolehteknologi. • Wilayah kajianfilsafatmenjadilebihsempitdibandingkandenganwilayahkajianilmu, sehinggaadaanggapanfilsafattidakdibutuhkanlagi. Filsafatkurangmembumisedangkanilmulebihbermanfaatdanlebihpraktis. • Padahalfilsafatmenghendakipengetahuan yang komprehensif yang luas, umum, dan universal danhalinitidakdapatdiperolehdalamilmu, sehinggafilsafatdapatditempatkanpadaposisidimanapemikiranmanusiatidakmungkindapatdijangkauolehilmu.

  18. • Ilmubersifatpasteriori (kesimpulanditariksetelahmelakukanpengujiansecaraberulang), sedangkanfilsafatbersifat priori (kesimpulanditariktanpapengujiantetapipemikirandanperenungan). • Keduanyasama-samamenggunakanaktivitasberfikir, walaupuncaraberfikirnyaberbeda. Keduanyajugasama-samamencarikebenaran. Kebenaranfilsafattidakdapatdibuktikanolehfilsafatsendiritetapihanyadapatdibuktikanolehteorikeilmuanmelaluiobservasiataupuneksperimenuntukmendapatkanjustifikasi. • Filsafatdapatmerangsanglahirnyakeinginandaritemuanfilosofismelaluiberbagaiobservasidaneksperimen yang melahirkanilmu-ilmu. • Hasilkerjafilosofisdapatmenjadipembukabagilahirnyasuatuilmu, olehkarenaitufilsafatdisebutjugasebagaiindukilmu(mother of science). • Untukkepentinganperkembanganilmu, lahirdisiplinfilsafat yang mengkajiilmupengetahuan yang dikenalsebagaifilsafatilmupengetahuan.

  19. CiriBerfikirFilsafat • Berfilsafatdapatdiartikansebagaiberfikir. Ciriberfikirfilsafatadalah: • Radikal: berfikirradikalartinyaberfikirsampaikeakarpermasalahannya. • Sistematik: berfikirlogis, sesuaiaturan, langkahdemilangkah, berurutan, penuhkesadaran, danpenuhtanggungjawab. • Universal dankomprehensif: berfikirsecaramenyeluruhtidakterbataspadabagiantertentutetapimencakupseluruhaspek. • Spekulatif: berfikirspekulatifterhadapkebenaran yang perlupengujianuntukmemberikanbuktikebenaran yang difikirkannya.

  20. Ciri-ciri Berpikir Filsafat • Kritis; tanggapthdpersoalanygberkembang • Rasional; sejauhdptdijangkauakalmns • Reflektif; mencerminkanpengalamanpribadi. • Konseptual; hasilkonstruksipemikiran • Koheren; runtut, berurutan. • Konsisten; berpikirlurus/tdkberlawanan. • Metodis; adacarautkmemperolehkebenaran. • Komprehensif; menyeluruh • Bebas & bertanggungjawab

  21. CabangFilsafat Filsafatmengkaji lima cabangutamayaitu: 1.Logika (hal yang benardansalah) 2.Etika (hal yang baikdanburuk) 3.Estetika (hal yang indahdanjelek/buruk) 4.Metafisika (hakekatkeberadaanzat, pikiran, dankaitannya 5.Politik (organisasipemerintahan yang ideal) Kelimacabanginiberkembanglagimenjadicabang-cabangfilsafat yang lebihspesifik.

  22. Cabangcabangfilsafatlainnya •Epistemologi (filsafatpengetahuan) •Etika (filsafat moral) •Estetika(filsafatseni) •Metafisika •Politik(filsafatpemerintahan) •Filsafat Agama •FilsafatIlmu •FilsafatPendidikan •FilsafatHukum •FilsafatSejarah •FilsafatMatematika

  23. PengertianFilsafatPendidikan • • FilsafatPendidikanmerupakanbagiandariEpistemologi (filsafatpengetahuan) yang secaraspesifikmengkajihakikatilmupendidikan (pengtahuanilmiahtentangpendidikan). • • Ilmuberasaldaribahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berartimengetahui, memahamidanmengertibenar-benar. DalambahasaInggrisdisebut Science, daribahasa Latin yang berasaldarikataScientia (pengetahuan) atauScire (mengetahui). SedangkandalambahasaYunaniadalah Episteme (pengetahuan). • • Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadarmanusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan yang melekat pada dirinya, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, sehinggaterjadiprosespendewasaandanpeningkatankemampuannyadalamberadaptasi. • 4 pilarpendidikan: learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together/with others.

  24. KedudukanFilsafatDasar/Pengantar

  25. HubunganantaraFilsafat Dan Ideologi

  26. Perbedaan antara Filsafat & Ideologi FilsafatIdeologi • Sist. Berpikir 1. Sist. Kepercayaan • Berawaldariragu 2. Berawaldariyakin • Landasanlogika 3. Landasanmitos • Tujuan: wisdom 4. Tujuan:kesejaht. kelompok • Individual 5. Kolektif

  27. Filsafat, Ideologi, dan Agama Agama Ideologi Filsafat

  28. Manfaat Filsafat Bagi Mhs • Membiasakandiriutkbersikapkritis. • Membiasakandiriutkbersikaplogis-rasional • Opini & argumentasi. • Mengembangkansemangattoleransidlmperbedaanpandangan (pluralitas). • Mengajarkancaraberpikirygcermatdantdkkenallelah.

  29. Manfaat Ideologi Bagi Mhs • Orientasi bernegara lebih jelas • Aspirasi politik • Memahami bentuk negara ideal • Memahami kepemimpinan ideal

  30. ManfaatFilsafatbagi Agama • Mengajarkancaraberpikirkritis, shgtdkterjebakkedlmsifattaqlid. • Akal terdiriatas 3 bag: ma’rifatullah, tha’atullah, shobru an-ma’siyatullah. • Dinamikakhdpnterusberkembang, shgdiperlukanpenggunaanakalygproporsional. • Membukawawasanberpikirmenujukearahverstehen (penghayatan). • Akal mrpknsalahsatusaranautkmemahamikekuasaan Allah (‘Ulilalbaab). Ali-Imron: 190-191.

  31. PERKEMBANGAN BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT YANG MENOPANG PENDIDIKAN 1. Materialisme: Herakleitos dan Parmenides • Herakleitos :berpendapat ‘api’ adalah azas pertama yangmerupakan dasar (arche)segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu bisa ‘berubah’ menjadi abu. Api adalah lambang ‘perubahan’. • Penyebab terdalam dari segala sesuatu adalah perubahan. Ada gerakan ‘menjadi’ secara terus menerus. Tidak ada sesuatu yang kekal, definitif, dan sempurna. • Realitas sesunggguhnya dalam keadaan mengalir, sedang mengali perubahan, bergerak menjadi, yang disebut pantarei.

  32. Filsafat Herakleitos terkenal dengan ‘filsafat menjadi’ (to become) • Filsafat ini tidak mengakui adanya pengetahuan umum yang bersifat tetap. • Hanya mengakui kemampuan indera dan menolak kemampuan akal, karena perubahan terjadi dalam realita konkret, dalam ruang dan waktu tertentu. • Otoritas dari pemikiran ‘filsafat menjadi’ adalah pengamatan inderawi.

  33. Parmenides: terkenal dengan bapak ‘filsafat ada’ (philosophy of to be). • Realitas bukan yang berubah dan bergerak menjadi bermacam-macam, tapi yang ‘ada’ dan bersifat tetap. • Konsekuensinya, yang ada itu tidak berawal dan tidak mengalami akhir. • Ada itu satu dan tidak mungkin terbagi-bagi • Kebenaran adalah segala sesuatu yang bersifat tetap. • Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan akal karena bersifat tetap, dan bukan pengetahuan indera. • Parmenides merupakan pelatak dasar ‘metafisika’

  34. 2. Idealisme: Socrates dan Plato • Plato adalah murid Socrates, dan pemikiran Socrates dikembangkan oleh Plto. • Socrates: berpendapat, dunia sesungguhnya adalah dunia idea, dunia yang utuh dalam kesatuan yang bersifat tetap. • Semua benda yang ada termasuk manusia bersifat semu dan merupakan bayang-bayang dari dunia idea, karena itu bukan kebenaran. • Socrates menolak pemikiran kaum sofis yang mengaku sebagai pemilik kebijaksanaan. • Manusia hanya mencintai kebijaksanaan, dankebijaksanaan hanya ada dalam dunia idea. • Ketidakmampuan manusia terjadi karena jiwa (akal) terpenjara dalam badan. • Badan selalui diselimuti nafsu yang mengotori jiwa. Jiwa yang kotor mempengaruhi akal.

  35. 3. Realisme: Aristoteles • Pandangan Aristoteles bertentangan dengan Plato (gurunya). Menurutnya, duia yang sesungguhnya adalah dunia real, yaitu dunia konkret, yang bermacam-macam, bersifat relatif, dan berubah-ubah. • Dunia idea adalah dunia abstrak yang terlepas dari pengalaman. • Aristoteles dikenal sebagai ‘Bapak Metafisika’ • Filosofinya memfokuskan pada persoalan ‘yang ada’ di balik yang fisis, konkret, dan berubah-ubah. • Ada beberapa teori yang terkenal dari Aristoteles, diantaranya: 10 kategori ada, teori aktus dan potensia, dan teori hule morfisme.

  36. 10 Kategori ada • Ada dalam ‘substansi’ • Ada dalam ‘kualitas’ • Ada dalam ‘kuantitas’ • Ada dalam ‘relasi’ • Ada dalam ‘aksi’ • Ada dalam ‘passi’ • Ada dalam ‘ruang’ • Ada dalam ‘tempo’ • Ada dalam ‘situs’ • Ada dalam ‘habitus’

  37. 4. Rasionalis: Rene Descartes • Pengetahuan yang benar bersumber dari dunia rasio. Rasio adalah realitas sengguhnya. • Ungkapannya yang terkenal ‘cogito ergo sum’ (I think therefore I am). • Pengalaman inderawi hanya mampu mengenal dunia empirik dan bukan kebenaran. • Substansi (yang ada) hanya dapat dikenali oleh potensi rasio, sedang pengalaman empiris hanya mendapatkan kesan fenomenologis tanpa arti.

  38. 5. Empirisme: John Lock • Pengetahuan yang benar bersumber dari pengalaman empiris, dunia konkret. • Realitas adalah ‘tabularasa’, bagaikan kertas putih yang perlu diisi dengan pengalaman. • Semakin banyak pengalaman, semakin banyak pula kebenaran objektif yang didapat. • Kemampuan rasio hanya dapat mengetahui secara umum, abstrak, dan bersifat tetap. • Pengalaman inderalah yang mampu mengenali yang konkret, dan bersifat berubah.

  39. 6. Kritisisme: Immanuel Kant • Pengetahuan yang benar ada dalam dunia idea, yang merupakan kritik terhadap kemampuan akal pikiran dan pengalaman. • Sesuatu yang nampak, dapat dialami, dan dipikirkan, hanyalah gejala (fenomena), bukan bukan hal-nya sendiri (ding ansich) dan bukan substansinya. • Secara fenomenologis pengetahuan yang bersumber dari rasio disebut ‘pengetahuan apriori’, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman disebut ‘aposteriori’. • Menurut metodenya dibagi menjadi ‘pengetahuan sintetik’ dan ‘pengetahuan analitik’. • Kombinasi antara sumber dan metodenya melahirkan 4 jenis pengatahuan, yaitu: 1) sintetik apriori, 2) sintetik aposteriori, 3) analitik apriori, dan 4) analiti aposteriori. • Kemampuan rasio dan pengalaman tidak dapat dipisahkan. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. • Pemikiran Immanuel Kant merupakan dasar dari ‘metode ilmiah’ dalam mencari kebenaran, yaitu ‘pengetahuan ilmiah’.

  40. Metode ilmiah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan • Proses rasional, yaitukajian terhadap objek penelaahan menggunakan kerangka pemikiran rasional yang mengacu dan konsisten dengan teori (pengetahuan) yang telah ada berkaitan dengan objek yang diteliti. • Proses empiris, yaituverifikasi data empiris (lapangan) untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.

  41. Masalah Proses Teoritis Proses Empiris • Kajian teori yang relevan dengan masalah penelitian. • Pengembangan kerangka berpikir (nalar): deduksi dan koherensi. • Melakukan percobaan • Pengumpulan data dan uji validitas data • Analisis data Logiko- Hipotetiko- Verifikatif Induksi Korespondenensi Deduksi Koherensi Uji Hipotesis Hipotesis Verifikasi - Justifikasi • Kesimpulan • Terima Hipotesis • Atau • Tolak Hipotesis

  42. HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN Siapa dan apakah manusia itu? • Sampai saat ini masalah itu belum bisa terjawab tuntas. • Hal-hal yang bersifat fisis sudah banyak diketahui meskipunbelum seutuhnya, tetapi hal-hal yang bersifat spiritual-kualitatif masih misteri. • Secara umum tahu bahwa manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan (causa prima), tetapi jika ada kesempatan manusia cenderung berperilaku bertentangan dengan ajaranNya. • Semua orang tahu bahwa korupsi akan menyengsarakan banyak orang, tetapikenapa jika ada kesempatan manusia cendeng melakukannya. • Ada kesenjengan antara pengetahuan manusia dengan perilakunya.

  43. 1. Manusia adalah makhluk berpikr dan berpengatahuan • Manusia lahir dengan kodratnya memiliki cipta (kebenaran), rasa (keindahan), dan karsa (kebaikan). • Ketiga potensi ini menyebabkan manusia memiliki rasa ingin tahu (curiousity) atas realitas yang ada. • Ketiganya membentuk sistem nilai yang melahirkan ‘filsafat hidup’ , ‘pedoman hidup’ dan aturan dalam bersikap dan berperilaku. • Ketiganya mendorong manusia berpikir dan memperoleh pengatahuan.

  44. 2. Manusia adalah makhluk berpendidikan • Dengan pengetahuan yang benar, manusia berusaha menjaga kelangsungan hidupnya. • Pengatahuan diamalkan dalam bentuk siukap dan perilaku sehari-hari. • Perilaku melahirkan moral dan etika kehidupan, yang melahirkan tanggung jawab atas kelansungan hidup dan kehidupan. • Sejak lahir manusia terlibat dalam proses pendidikan. • Pendidikan dilakukan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan. • Persoalan pendidikan seluas lingkup kehidupan manusia itu sendiri

  45. 3. Manusia adalah makhluk berbudaya • Hasil oleh pikir, rasa, dan karsa melahirkan pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). • Makin tinggi kemajuan ipteks suatu masyarakat, makin tinggi budaya dan peradabannya

  46. Karakteristik individu • Systems thinkers (pemikir system-sistem) yang memiliki kemampuan menggabungkan antar isu, kejadian, dan data secara utuh dan terpadu • Change agent (agen perubahan) yang memiliki kemampuan mengembangkan pemahaman dan memiliki kompetensi tinggi dalam menciptakan dan mengelola perubahan bagi kemajuan peradaban bangsa sehingga menjadi bangsa yang lebih bermartabat. • Innovator dan risk taker (pembaharu dan berani mengambil resiko) yang terbuka terhadap perspektif yang luas dan berbagai kemungkinan yang esensial dalam menentukan kecenderungan dan menggerakan pilihan. • Servant and steward, memiliki kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan pelayanan kepada orang lain, pendekatan holistic dalam bekerja, memiliki a sense of community dan kemampuan membuat keputusan bersama.

  47. KARAKTERIATIK INDIVIDU • Polychronic coordinator, yang memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan banyak hal dalam waktu yang sama dan bekerja sama dengan orang lain dalam tim. • Instructur, coach, and mentor, yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk membantu orang lain dalam belajar, menciptakan ragam pendekatan dalam bekerja, dan menjadi penasihat yang baik. • Visionary and vision builder, yang memiliki kemampuan membantu membangun visi bangsa/negara dan memberi inspirasi bagi segenap masyarakat dengan menempatkan mereka sebagai pelanggan yang yang harus dilayani sekaligus kolega.

  48. PROBLEMATIKA PENDIDIKAN • Titik temu antara asal usul kehidupan dengan pendidikan • Titik temu antara tujuan hidup dengan pendidikan • Titik temu antara eksistensi kehidupan dengan pendidikan

More Related