1 / 11

MEGA nnngghgh ELAS: B ggghhhggg

MEGA nnngghgh ELAS: B ggghhhggg. bbbbbbbbdf. bbbbbbbbdfggg. BAB V. A.BUNYI SUPRASEGMENTAL

Download Presentation

MEGA nnngghgh ELAS: B ggghhhggg

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEGA nnngghghELAS: Bggghhhggg bbbbbbbbdf bbbbbbbbdfggg

  2. BAB V A.BUNYI SUPRASEGMENTAL Bunyi suprasegmental adalah bunyi-bunyi bahasa ketika diucapkan ada yang bisa disegmen-segmenkan bunyi vokoid dan kontoid.oleh para fonetisi,bunyi suprasegmental ini dikelompokkan menjadi empat jenis,yaitu: (a)tinggi-rendah bunyi(nada),(b)keras-lemah bunyi(tekanan),(c)panjang-pendek bunyi(tempo)dan(d)kesenyapan(jeda).

  3. B.BUNYI PENGIRING • Bunyi pengiring adalah bunyi yang ikut serta muncul ketika bunyi utama dihasilkan. • Bunyi-bunyi sertaan atau pengiring ini dapat dikelompokkan sebagai berikut: • 1.Bunyi ejektif • 2.Bunyi klik • 3.Bunyi aspriasi • 4.Bunyi eksplosif • 5.Bunyi retrofleksi • 6.Bunyi labialisasi • 7. Bunyi palatalisasi • 8.Bunyi glotalisasi • 9.Bunyi nasalisasi

  4. C.DIFTONG DAN KLUSTER Perangkap bunyi vokoid disebut diftong,sedangkan perangkap bunyi kontoid disebut kluster. 1.Diftong a.Diftong menurun(falling diphtong)adalah perangkapan bunyi vokoiditu diucapkan, vokoid pertama bersonoritas,sedangkan vokoid kedua kurang bersonoritas. Contoh : [Pulaw]’ ‘pulau’ [sampay] ‘sampai

  5. b. Diftong menaik(rissing diftong) adalah perangkapan bunyi vokoiditu diucapkan, vokoid pertama kurang bersonoritas,sedangkan vokoid kedua bersonoritas. Contoh :[mwa] ‘moi ’ (bahasa Prancis)

  6. 2.KLUSTER • Bunyi kluster/ konsonan rangkap(dua atau lebih) merupakan bagian dari struktur fonetis atau fonotaktis yang disadari oleh penuturnya.Oleh karena itu,pengucapan pun harus sesuai dengan struktur fonetis tersebut.Sebab,kalau salah pengucapan akan berdampak pada pembedaan makna.

  7. D.SILABA(SUKU KATA) Silaba atau suku kata adalah satuan kenyaringan bunyi yang diikuti dengan satuan denyutan dada yang menyebabkan udara keluar dari paru- paru. oleh para fonetisi suku kata terbagi 2 teori : (1) teori sonoritas (2) teori prominans

  8. BAB VI • A.DEFINISI FONEM • Fonem adalah bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. • Contoh : • [palan] ‘palang’ • [pita] ‘pita’ • [sapu] ’sapu’

  9. B.DASAR-DASAR ANALISIS FONEM Dasar-dasar analisis fonem adalah pokok- pokok pikiran yang dipakai untuk menganalisis fonem- fonem suatu bahasa. pokok- pokok pikiran sebagai berikut: 1.Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung

  10. C. PROSEDUR ANALISIS FONEM • 1. Mencatat korpus data setepat mungkin dalam transkripsi fonetis. • 2.Mencatat bunyi yang ada dalam korpus data ke dalam peta bunyi. • 3.Memasangkan bunyi-bunyi yang dicurigai karena mempunyai kesamaan fonetis. 4.Mencatat bunyi-bunyi selebihnya karena tidak mempunyai kesamaaan fonetis. 5. Mencatat bunyi-bunyi yang berdistribusi komplementer. 6.Mencatat bunyi-bunyi yang bervariasi bebas.

  11. 7.Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang sama(identis). 8.Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang mirip(analogis). 9.Mencatat bunyi-bunyi yang berubah karena lingkungan. 10.Mencatat bunyi-bunyi dalam inventori fonetis dan fonemis,condong menyebar secara simetris. 11.Mencatat bunyi-bunyi yang berfluktuasi. 12.Mencatat bunyi-bunyi selebihnya sebagai fonem tersendiri.

More Related