1 / 9

HUBUNGAN ANTARA AKAL DAN WAHYU

HUBUNGAN ANTARA AKAL DAN WAHYU. AKAL ATAU WAHYU Berkaitan dengan persoalan akal dan wahyu ini , setidaknya ada empat aliran teologi yang ikut berbicara , yakni Mu’tazilah , Asy’ariyah , Maturidiyah Samarkhan , Maturidiyah Bukhara.

samira
Download Presentation

HUBUNGAN ANTARA AKAL DAN WAHYU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUBUNGAN ANTARA AKAL DAN WAHYU

  2. AKAL ATAU WAHYU Berkaitandenganpersoalanakaldanwahyuini, setidaknyaadaempataliranteologi yang ikutberbicara, yakniMu’tazilah, Asy’ariyah, MaturidiyahSamarkhan, Maturidiyah Bukhara. Sedangkanhal yang dipersoalkanjugaadaempatmacam, yaitu: 1) mengetahuiTuhan, 2) kewajibanmengetahuiTuhan, 3) mengetahuibaikdanburuk, 4) kewajibanmelakukan yang baikdanmenjauhi yang buruk. Dalamkonteksitulahmasing-masingalirantersebutberbedamemposisikanakal.

  3. MenurutMu’tazilah, seluruhpengetahuandapatdiperolehmelaluiakal, termasukmengetahuiadanyaTuhandankewajibanberibadahkepadaTuhan. Abu Huzail, menegaskanbahwameskipunwahyutidakturun, makamanusiatetapwajibberibadahkepadaTuhan, sesuaidenganpengetahuannyatentangTuhan. Begitujugadengankebaikandankeburukanjugadapatdiketahuimelaluiakal. Jikadenganakalmanusiadapatmengetahuibaikdanburuk, makadenganakaljugamanusiaharustahubahwamelakukankebaikanituadalahwajib, danmenjauhikeburukanjugawajib.

  4. MenurutAsy’ariyah, pertamasemuakewajibanmanusiahanyadapatdiketahuimelaluiwahyu. Jikawahyutidakturun, makatidakadakewajiban (taklif) bagimanusia. Karenaakaltidakmampumembuatkewajibantersebut, terutamakewajibanberibadahpadaTuhan, dankewajibanmelakukan yang baiksertakewajibanmenjauhi yang buruk. AdapunberkaitandenganmengetahuiTuhan, Asy’ariyahsepakatdenganMu’tazilahyaitudapatdiketahuimelaluiakal. Sedangkanmengetahuibaikdanburuk, akaltidakmampu, karenasifatbaikdanburuksangatterkaitdengansyari’at. Sesuatudisebutbaik, jikadapatpujiansyari’at, dandianggapburukjikadikecamolehsyari’at. Karenapujiandankecamanbersumberdariwahyu, makasesuatudapatdikatakanbaikatauburukjugamelaluiwahyu.

  5. 3. MaturidyahSamarkhan. Menurutnya, akalmampumengetahuitigahalyaitu: mengetahuituhan, mengetahuikewajibanberibadahkepadaTuhan, danmengetahuibaikdanburuk. Hal inisamadenganMu’tazilah, bahwaakalmanusiamemilikikemampuanuntukmengetahuinya. Artinyadalamhalini, wahyuhanyaberfungsisebagaikonfirmasiterhadappengetahuanakal. Sedangkanpengetahuantentangkewajibanmelakukan yang baikdanmenjauhi yang buruk, akaltidakpunyakemampuan. Yang berperandisiniadalahwahyu. Hanyasajamenurutnya, sebab yang mewajibkannyadapatdiketahuiakal, sepertijujuritudiwajibkankarenamembuatpalakunyamenjaditerhormat.

  6. 4. Maturidiyah Bukhara. AliraniniternyatalebihdekatkepadaAsy’ariyah, dimanaakalbaginyahanyadapatmengetaiTuhan. Karenaitu, tidakalasanbagisiapapununtuktidaktahutentangTuhan, karenahalitumemangkapasitasakal. NamunsedikitberbedadenganAsy’ariyah, baginyaakaljugamampumengetahuibaikdanburuk. Karenabaikdanburukdapatdilihatdarisifatnaturdarisesuatuitu. Adapunmengetahuikewajibanhanyadapatdilakukanmelaluiwahyu. Karenaakaltidakpunyakapasitasdalamhalitu. Dalam agama, setiapkewajibanmemilikikonsekuensihukumdiakhirat, karenaitu yang berperandisiniadalahwahyu.

  7. BAGAIMANA FUNGSI WAHYU PertanyaaninihanyaditujukankepadaMu’tazilahdanMaturidiyahSamarkhan, karenabagimerekaakalmanusiamemilikikemampuan yang luarbiasa, sehinggatanpawahyu pun, manusiadapatmengetahuisemuahal yang berkaitandenganketuhanandanperbuatanmanusia. Adadugaanbahwamereka, terutamamu’tazilah, menafikanwahyu, karenaterlalubesarmemberikankapasitaskepadaakal. Namunternyatadugaanitukeliru, karenawahyubagimerekatetapdibutuhkan, yakniuntukmengetahuicaraberibadahkepapaTuhan.

  8. Jaditernyata, seberapa pun besarnyakemampuanakal, ternyataakaltidakmampumengetahuibagaimanacaraberibadahkepadaTuhan. Dalamhalitulahwahyuturunmemberikanpetunjuk. JadimenurutnyaMu’tazilah, wahyuberperansebagaikonfirmasiterhadappengetahuan yang sudahdimilikiolehmanusia, (empatpengetahuandiatas), sertasebagaiinformasibagimanusiatentanghal-hal yang berkaitandenganhubunganvertikalantaramanusiadenganTuhan. Jikamanusiatidakmenggunakanwahyu , makaakandikhawatirkanmerekaakantersesat.

  9. PERBANDINGAN ANTARA KEEMPAT ALIRAN TERSEBUT

More Related