1 / 29

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG. MANAJEMEN PIUTANG DAGANG. Mencakup : 1. Faktor yang mempengaruhi besarnya piutang 2. Kebijakan pemberian piutang 3. Monitoring posisi piutang dagang. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG. 1 . Kenapa Perusahaan Mempunyai Piutang

Download Presentation

MANAJEMEN PIUTANG DAGANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN PIUTANG DAGANG

  2. MANAJEMEN PIUTANG DAGANG • Mencakup : • 1. Faktor yang mempengaruhi besarnya piutang • 2. Kebijakan pemberian piutang • 3. Monitoring posisi piutang dagang

  3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG • 1. Kenapa Perusahaan Mempunyai Piutang • Piutang dagang muncul ketika penjualan terjadi, tetapi perusahaan belum menerima kas. • Piutang diharapkan bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan, tetapi dilain pihak, piutang juga menyebabkan peningkatan biaya yang berkaitan dengan piutang. • Biaya tersebut antara lain biaya kesempatan karena dana tetanam dalam investasi piutang dan biaya piutang tidak terbayar. Kebijakan piutang yang baik adl kebijakan yg bisa mengoptimalkan trade-off keuntungan dan resiko (kerugian)dari piutang tersebut.. Pada akhirnya pembeli melunasi utangnya sehingga piutang akan segera terbayar

  4. Besarnya piutang dagang dagang tergantung dari penjualan kredit per periode dan lamanya periode pengumpulan piutang. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan mempunyai penjualan rata-rata sebesar Rp 1jt per hari,kemudian periode pengumpulan piutang adalah 30 hari,maka piutang dagang perusahaan tersebut, jika kondisi sudah mulai stabil, adalah Rp1jtx 30 hari = 30 juta. Jika perusahaan mempunyai kebijakan kredit yang berubah, misal mengurangi tingkat penjualan kredit atau mempercepat periode pengumpulan piutang, maka piutang dagang perusahaan tersebut juga akan berubah

  5. 1.2 siklus piutang dagang • Tingkat piutang suatu perusahaan dalm suatu periode dapat dipecah dalam dua hal : 1. Besarnya piutang rata-rata 2. Rata-rata lamanya periode pengumpulan piutang. sebagai contoh, jika suatu perusahaan mempunyai penjualan kredit rata-rata harian Rp. 1jt,kemudian lamanya periode pengumpulan piutang adalah 30 hari, maka piutang perusahaan pada saat perusahaan sdah mulai stabil adalah : Piutang = 30 hari x Rp 1 jt = Rp 30jt

  6. Neracaperusahaanakantampaksebagaiberikut : Persediaan 1.500 SahamBiasa 1.500 Piutang 2.000 Sahambiasa 1.500 Persediaan0Labayang ditahan500 Piutang 2.000 Utangwesel 1.500 Sahambiasa 1.500 Persediaan 1.500 Laba yang ditahan 500 Kas 2.000 Utangwesel 1.500 Sahambiasa 1.500 Piutang 2.000 Laba yang ditahan 1.000 kas 500 Sahambiasa 1.500 Piutang 2.000 Laba yang ditahan 1.000

  7. Faktor yng mempengaruhi besarnya piutang Misal : Permintaan thdp produk Karakteristik industri Faktor eksternal PIUTANG Faktor internal Misal : Kebijakan promosi dan iklan Kebijakan piutang

  8. 1.3.1 Faktor Eksternal Besarnya piutang bervarisai dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dan dari satu industri ke industri lainnya. Sebagai contoh Perusahaan RETAIL cenderung mempunyai tingkat piutang dan persediaan yang lebih besar dibangdingkan dengan perusahaan manufaktur. Kenapa satu industri meempunyai tingkat piutang dan persediaan yang lebih tinggi????? Beberapa kemungkinan jawabannya • Karakteristik produk dan proses produksi • Faktor kompetisi • Faktor musiman

  9. 1.3.2 Faktor Internal Disamping faktor eksternal, faktor internal juga akan menentukan besar kecilnya persediaan piutang. Sebagai contoh, manajer keuangan mempunyai pilihan apakah akan melaksanakan kebijakan kredit yang longgar (meningkatkan piutang) atau ketat (meminimumkan piiutang). Tentunya kebijakan piutang akan menciptakan trade off antar keuntungan dan biaya(resiko) Faktor internal lain juga mempengaruhi piutang, sebagai contoh, perusahaan cukup sukses mengelola promosi sehingga penjualan akan meningkat, maka piutang akan meningkat.

  10. 2. KEBIJAKAN PIUTANG Kebijakan pemberian kredit merupakan trade off antara tambahan keuntungan (penjualan) dan tambahan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan (yang akan terlihat dari piutang yang tidak terbayar)

  11. Analisis Kuantitatif manfaat dan Biaya Misalkan PT ONE saat ini menjual dengan tunai. Penjualan saat ini adalah 100jt. Perusahaan mempertimbangkan pemberian kredit untuk meningkatkan penjualan. Penggunaan kredit diperkirakan akan meningkatkan penjualan sebesar 20jt. Harga produk adl Rp.1.000,sedangkan biaya variabel adl, Rp750. Tingkat keuntungan yang disyaratkan adl 20% sblm Pajak. Rata-rata pengumpulan piutang adalh 2 blan. Maka bagan berikut menunjukkan analisis untuk melhat apakh pemberian kredit tersebut pantas untuk dilakukan.

  12. Tambahan Keuntungan : • Tambahan Penjualan = Rp20.000.000 • Tambahan Keuntungan = 0,25 x Rp20.000.000 • = Rp5.000.000 • Tambahan Biaya • Tambahan piutang = Rp120jt/6 = Rp 20jta • Tambahan investasi pada piutang = 0,75 x Rp 20jta • = Rp 15 jta • Keuntungan yng disyaratkan = 0,2 x Rp 15jta • = Rp 3 Jta Dalam bagan diatas,margin kontribusi dihitung sebagai berikut ((harga – biaya variabel )/harga) x 100 % = 25

  13. 2.2 ANALISIS KUALITATIF KEBIJAKAN KREDIT • INFORMASI DIPEROLEH DARI: • 1.Laporan Keuangan • 2. Bank • 3. Asosiasi Perdagangan • 4. Pengalaman Perusahaan • 5. Informasi Lainnya

  14. Analisis 5 C • 1. Character • 2. Capacity • 3. Capital • 4. Collateral • 5. Condition

  15. Piutang • Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit.

  16. Penilaian Resiko kredit Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang berusaha mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan lima“K” sebelum memberikan persetujuan kredit : • Karakter • Kemampuan • Kapital • Kolateral • Kondisi

  17. Langkah-langkah pencegahan resiko tidak tertagihnya piutang. • Penentuan besarnya resiko yang akan ditanggungperusahaan berdasar pengalamantahun-tahun sebelumnya. • Kemampuan debitur memenuhi kewajibannya, hal inidapat diukur dengan likuiditas dan rentabilitas. Selainitu perlu dipertimbangkan “soliditas”: a. soliditas komersiil b. solidits finansiil c. soliditas moril

  18. 3. Membuat klasifikasi kredit tiap pelanggan4. Mengadakan seleksi calon pelanggan, berdasar sejarahkredit dapat ditentukan pelanggan mana yang dapatditambah plafon kredit, diturunkan, atau tetap.

  19. Keuntungan dalam politik penjualan kredit • kenaikan hasil penjualan • kenaikan laba • memenangkan persaingan

  20. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang • volume penjualankredit • syaratpembayaranbagipenjualankredit • ketentuantentangbatas volume penjualankredit • kebiasaanmembayarparapelanggankredit • kegiatanpenagihanpiutangdari pihakperusahaan

  21. Biaya yang timbul akibat piutang • biaya penghapusan pihutang • biaya pengumpulan pihutang • biaya administrasi • biaya sumber dana

  22. Kegiatan manajemen piutang • perencanaanjumlahdanpengumpulanpihutang • pengendalianpihutang • penyaringanlangganan • penentuanrisikokredit • penentuanpotongan-potongan ( return ) • penetapanketentuan-ketentuandalammenghadapiparapenunggak • pelaksanaanadministrasi yang berhubungandenganpenarikankredit • penggunaan ratio-ratio

  23. Perputaran piutang • Periodeperputaranpiutangtergantungdaripanjangpendeknyaketentuanwaktu yang dipersyaratkandalamsyaratpembayarankredit

  24. Perputaran piutang (receivable turnover) dipengaruhi oleh syarat pembayaran dan kecenderungan debitur untuk menepati janji pembayarannya. • Receivable Turnover = net credit sales average receivable Average collection period = 360 receivable turnover • Apabila rata-rata hari pengumpulan piutang lebih lamadari batas pembayaran, maka cara pengumpulanpiutangkurang efisien.

  25. kemungkinan resiko piutang yang akan terjadi • Piutang macet • Biaya pengumpulan besar • Biaya dana besar • Modal kerja besar

  26. Hal penting dalam pengelolaan piutang • Standar kredit • Jangka waktu kredit • Motivasi cepat membayar

  27. Penjualan secara kredit akan berdampak positip (kenaikan omset penjualan) dan negatif, sepertikerugian karena piutang taktertagih dan atau biayakesempatan(opportunity cost) • Pertimbangan untuk memperketat atau mempermudah pemberian kredit, dapat dilakukan dengan memperhatikan cost dan benefit bila akan mengambilkeputusan seperti contoh berikut ini.

  28. Faktor-faktor yangmempengaruhibesarnya investasi dalam Piutang • Volume penjualan kredit • Syarat pembayaran (termin) • Ketentuan tentang pembatasan kredit • Kebijakan pengumpulan piutang • Kebiasaan membayar dari para langganan

More Related