1 / 29

Kriptografi Visual: ( Visual Cryptography )

Kriptografi Visual: ( Visual Cryptography ). Bahan tambahan IF3058 Kriptografi. Pendahuluan. Diperkenalkan Moni Naor dan Adi Shamir dalam jurnal Eurocrypt’94 Khusus untuk enkripsi gambar/citra Enkripsi dilakukan dengan membagi citra menjadi sejumlah bagian ( share )

piera
Download Presentation

Kriptografi Visual: ( Visual Cryptography )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kriptografi Visual:(Visual Cryptography) Bahan tambahan IF3058 Kriptografi Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  2. Pendahuluan Diperkenalkan Moni Naor dan Adi Shamir dalam jurnal Eurocrypt’94 Khusus untuk enkripsi gambar/citra Enkripsi dilakukan dengan membagi citra menjadi sejumlah bagian (share) Tidak membutuhkan komputasi untuk dekripsi gambar, cukup indera visual manusia. Dekripsi dilakukan dengan menumpuk sejumlah citra bagian. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  3. Contoh: Plainteks: Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  4. Cipherteks: Share 1 Share 2 (kunci) Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  5. Dekripsi: tumpuk share 1 di atas share 2: Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  6. Contoh (2) Share 1 Share 2 Share 3 Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  7. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  8. Plainteks Share 2 Share 1 Share 1 + Share 2 Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  9. Citra Digital • Definisi • fungsi larik dua dimensi f(x,y) • x, y : koordinat spasial • f : intensitas warna • Pixel • elemen pada citra digital yang memiliki lokasi (x,y) dan nilai f(x,y) • nama lain: picture elements, image elements, pels Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  10. Representasi Citra Digital Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  11. Pembagian Citra Digital • Pembagian Citra • Citra Biner (Binary Image) • Citra Abu-Abu (Grayscale) • Citra Berwarna Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  12. Alur Kriptografi Visual • Untuk keamanan, maka dalam kriptografi visual, enkripsi dilakukan oleh pihak ketiga yang terpercaya, yang disebut dealer • Sedangkan partisipan ialah orang yang memperoleh citra hasil enkripsi • Dekripsi dilakukan oleh partisipan dengan menumpuk citra yang mereka miliki (citra dicetak pada plastik transparan) Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  13. Model Kriptografi Visual • Model Sederhana • Dipaparkan Moni Naor dan Adi Shamir • Berupa citra biner: masing-masing pixel berwarna hitam atau putih,. • Pixel Expansion • Masing-masing pixel muncul pada nshare, • Tiap share merupakan subset dari citra asli Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  14. Ket: 1 = hitam 0 = putih Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  15. Model di atas sangat sederhana dan tidak aman. • Shamir dan Naor mengembangkan model yang lebih baik. • Pada model ini, tiap pixel tidak direpresentansikan sebagai sebuah elemen matriks pada tiap share, melainkan sebagai m elemen matriks. • Jadi, setiap pixel dibagi menjadi m sub-pixel. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  16. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  17. 2 transparansi • 1 pixel dengan 4 sub-pixel • Kombinasi menghasilkan • warna hitam, jadi pixel • semula adalah hitam Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  18. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  19. Skema • Skema (n,n) • Citra dibagi menjadi n buah share, di mana untuk mendekripsi citra diperlukan n buah share tersebut. • Contoh sebelumnya adalah skema (n, n) Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  20. Skema • Skema (k,n) • Citra dibagi menjadi n buah share, di mana untuk mendekripsi citra diperlukan minimal k buah citra hasil tersebut. • Jika terdapat q citra hasil, di mana q < k, maka tidak ada informasi apapun yang dapat diperoleh tentang citra asli. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  21. Contoh skema (2, 3) Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  22. Pengembangan • Citra Abu-Abu Share 1 Share 2 Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  23. Pengembangan • Citra Berwarna (lanj) Share 2 Share 1 Hasil dekripsi Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB Citra asli

  24. Kelemahan • Citra hasil dekripsi tidak tepat sama dengan citra asli. • Citra hasil dekripsi mengandung noise. • Share tidak memiliki makna  dapat menimbulkan kecurigaan bahwa gambar tsb merupakan pesan rahasia. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  25. Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  26. Penggunaan Steganografi • Untuk menghilangkan kecurigaan, digunakan steganografi sebagai pelengkap kriptografi. • Digunakan beberapa gambar lain sebagai cover untuk menyimpan share. • Share + cover = camouflage Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  27. Hasil dekripsi masih mengandung noise Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  28. Keterangan: • Teknik yang lebih baik (Chang, Yu, 2000) (a) cover 1 (b) cover 2 (c)Plainteks (d) Camouflage 1 (e Camouflage 2 (f)Hasil dekripsi Kelemahan: camoflage masih mengandung noise Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

  29. Sumber: • Seminar TA 1 Arif Ramdhoni (IF2003) • Makalah IF5054 a.n M.Pramana Baharsyah (“Pemanfaatan Steganografi dalam Kriptografi Visual”) – dapat diunduh dari http://www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2006-2007/Makalah1-2006.htm • Jim Cai, “A Short Survey on visual cryptography schemes” Rinaldi Munir/Teknik Informatika ITB

More Related