1 / 16

TERMOKIMIA

TERMOKIMIA. Endang Susilowati, M.Si Prodi P Kimia FKIP UNS 2009. TERMOKIMIA. Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan dsb ) satuan panas = kalori ; joule (1 joule = 0.24 kal); kJ ; Kkal

Download Presentation

TERMOKIMIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TERMOKIMIA Endang Susilowati, M.Si Prodi P Kimia FKIP UNS 2009

  2. TERMOKIMIA • Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan dsb ) • satuan panas = kalori ; joule (1 joule = 0.24 kal); kJ ; Kkal • Untuk menentukan perubahan panas yang terjadi pada reaksi-reaksi kimia dipakai kalorimeter • Besarnya panas reaksi bisa dunyatakan pada : • tekanan tetap ; qp = H • volume tetap ; qv =  U Hubungan  H dan  U :  H =  U+P V  H = + maka panas diserap, reaksi endoterm  U  H = - maka panas dilepaskan, reaksi eksoterm  U

  3. Panas reaksi dipengaruhi oleh : • - jumlah zat yang bereaksi • - Keadaan fisika • - Temperatur • - Tekanan • - Jenis reaksi (P tetap atau V tetap) • Dalam menuliskan reaksi kimia harus dituliskan wujud, koefisien dan kondisi percobaan. • Misalnya : reaksi pebentukan CO2 pada 1 atm dan 298 K • C(grafit)+ 2O2(g) CO2 (g) +393,515 kJ

  4. perubahan energi dilakukan pada tekanan tetap (tekanan atmosfir) sehingga berlaku :  H = qp • Tinjau Reaksi : aA + bB cC + dD + x kJ jika entalpi pereaksi = H1 entalpi hasil reaksi = H2 Maka : H1 = H2 + x kJ H2-H1 = -x kJ  H = -x kJ

  5. Keadaan Standar Keadaan standar suatu zat pada temperatur tertentu adalah bentuk zat murni zat tersebut pada tekanan 1 bar (keadaan paling stabil) Misal: keadaan standar cairan etanol pada temperatur 298 K adalah cairan murni pada temperatur 298 K dan 1 bar

  6. Hukum Hess • Hukum Hess : Entalpi merupakan fungsi keadaan, karena itu perubahannya tidak tergantung pada jalannya proses, tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir • Reaksi: C + O2 CO H1 CO + O2 CO2H2 C + O2 CO2H3 Berdasarkan hukum Hess maka :  H3 =  H1+  H2

  7. Hubungan U dan H • Definisi entalpi: H = U + PV • Deferensialnya: dH = dU + d(PV) • Untuk gas ideal: dH = dU + d(nRT) • Pada kondisi isotermal, dan terjadiperubahan jumlah gas, maka: H = U + nRT

  8. Macam-macam Panas /Perub entalpi • Panas atomisasi : Panas yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol zat dalam bentuk gas dari keadaan yang paling stabil pada keadaan standar . Contoh : C grafit C(g)  H = 716,68 kJ • Panas penguapan standar : panas yang diperlukan untuk menguapkan 1 mol zat cair menjadi upanya pada keadaan standar contoh : H2O(l) H2O(g)  H=44,01 kJ • Panas peleburan standar : panas yang diperlukan atau dilepas pada peleburan . • Contoh : H2O(s) H2O(l)  H = 6,0 kJ • Panas pelarutan integral: Panas yang timbul atau diserap pada pelarutan suatu zat dalam suatu pelarut. Besarnya tergantung jumlah zat pelarut dan zat terlarut.

  9. Panas pengenceran integral : panas yang timbul atau diserap jika suatu larutan dengan konsentrasi tertentu diencerkan lebih lanjut dengan menambahkan pelarut • Panas pelarutan diferensial = panas yang timbul atau diserap jika 1 mol zat terlarut ditambahkan ke dalam sejumlah besar larutan tanpa mengubah konsentrasi larutan. • Panas Pengenceran diferensial : Panas yang timbul atau diserap jika 1 mol pelarut ditambahkan ke dalam sejumlah larutan tanpa mengubah konsentrasi larutan tersebut. • Panas netralisasi : panas yang diserap atau dilepaskan jika 1 mol ekivalen asam kuat tepat dinetralkan oleh 1 mol ekivalen basa kuat. • Panas Hidrasi : panas yang timbul atau diperlukan pada pembentukan hidrat. • Contoh : CaCl2 (s) + 2H2O (l) CaCl2 .2H2O (s)  H = -7960 kal

  10. ENERGI IKATAN • Energi disosiasi ikatan : energi yang diperlukan untuk memutuskan satu buah ikatan pada suatu molekul . Contoh : H2 (g) 2H (g) H 298 K=435,9 kJ/mol • Energi ikatan : rata-rata dari energi disosiasi ikatan total • Data energi ikat dapat digunakan untuk meramalkan panas reaksi pada pembentukan molekul sederhana • Contoh : C2H2 (g) + 2H2 (g) C2H6 (g)  H= ? Hr = ∑ H pemecahan + ∑ H pembentukan dengan: H pemecahan selalu (+) H pembentukan selalu (-)

  11. Pengaruh suhu terhadap H Untuk Cp konstan Untuk reaksi : A + B C + D

  12. Sehingga

  13. Persamaan Kirchoff • Jika kapasitas panas pada tekanan tetap sebagai fungsi suhu, maka: • Hubungan Cp dengan suhu dapat ditulis: Cp = a+bT+cT2+dT3 • a,b,c,d adalah tetapan Cp = a+ bT+ cT2+ dT3

  14. Contoh soal • Cp dari n-butana/JK-1mol-1= 19,41+ 0,233 T Hitung q untuk menaikkan suhu 1 mol dari 25 oC ke 300 oC pada tekanan tetap Jawab: rumus yang digunakan:

  15. Latihan atkins 2.20 sampai 2.25

  16. Cotoh soal • 0,3212 gram glukosa dibakar dalam kalorimeter bom yang kapasitas kalornya 641 J K-1, temperatur naik 7,793 K. Hitung • entalpi molar pembakaran standar, • energi dalam pembakaran standar dan • entalpi pembentukan glukosa standarnya. • Jawab: • Tentukan perub entalpi dari nilai q • Dicari dari hub U dan H (apakah ada perub mol gas) • Tulis reaksi pembakarannya, kemudian gunakan perub entalpi standar pembentukan dari tabel untuk menentukan entalpi pembentukan standar glukosa

More Related