1 / 29

PENGAUDITAN & PROFESI AKUNTAN PUBLIK

PENGAUDITAN & PROFESI AKUNTAN PUBLIK. Reminder. Siapkan mental dan bersungguh-sungguhlah untuk memastikan sukses belajar Mengapa prestasi tidak istimewa? Belum bersungguh-sungguh, banyak buang-buang waktu Baru menggunakan 10% bahkan kurang dari potensi dan kemampuan yang dimiliki

Download Presentation

PENGAUDITAN & PROFESI AKUNTAN PUBLIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGAUDITAN & PROFESI AKUNTAN PUBLIK

  2. Reminder • Siapkan mental dan bersungguh-sungguhlah untuk memastikan sukses belajar • Mengapa prestasi tidak istimewa? • Belum bersungguh-sungguh, banyak buang-buang waktu • Baru menggunakan 10% bahkan kurang dari potensi dan kemampuan yang dimiliki • Tidak menyukai tantangan dan gampang menyerah pada keadaan

  3. Definisi Pengauditan Suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif tentang asersi tindakan dan kejadian ekonomi suatu entitas, dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria pelaporan, dan menyampaikan hasil evaluasi kepada pemakai yang berkepentingan.

  4. Elemen Definisi Pengauditan • Proses yang sistematis, bermakna suatu langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisasi. • Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, bermakna menguji landasan asersi (pernyataan) dengan cermat dan pertimbangan yang matang, tanpa bias dan prasangka terhadap pembuat asersi, baik secara individual maupun secara organisasi.

  5. Elemen Definisi Pengauditan • Asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi, bermakna asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi yang dilakukan oleh entitas atau individu yang menjadi objek pelaksanaan audit. • Tingkat kesesuaian, bermakna tingkat kesesuaian asersi dengan kriteria yang harus dijadikan dasar atau rujukan asersi • Kriteria yang ditetapkan, bermakna kriteria rujukan asersi, misalnya PABU, peraturan pemerintah, undang-undang dst.

  6. Elemen Definisi Pengauditan • Mengkomunikasikan hasil, bermakna mengkomunikasikan hasil audit (evaluasi) secara tertulis, untuk menyatakan tingkat kesesuaian asersi dengan kriteria yang berlaku (telah ditetapkan). Sasaran proses audit adalah untuk meningkatkan kredibilitas representasi manajemen, sehingga pengguna mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa representasi manajemen bebas dari salah saji material. • Pengguna yang berkepentingan, bermakna penggua laporan keuangan, seperti: pemegang saham, manajemen, pemerintah, kreditur, dan masyarakat.

  7. Kategori Pengauditan • Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit): • Objek Audit: Laporan Keuangan (laporan laba-rugi komprehensif, laporan posisi keuangan, laporan ekuitas, laporan arus kas, catatan/pengungkapan laporan keuangan) • Tujuan Audit: Menguji kewajaran penyajian laoran keuangan. Alasan kata “kewajaran bukan kebenaran laporan keuangan”, karena (1) laporan keuangan tidak menjamin kebenaran mutlak, penyusunannya melibatkan judgement, (2) audit dilakukan berdasarkan pengujian sampel, (3) hasil audit mengandung risiko audit.

  8. Kategori Pengauditan • Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit): • Kriteria pengujian: kesesuaian dengan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum)/GAAP. PABU adalah kombinasi dari Standar Akuntansi Keuangan dan Kebijakan Akuntansi yang dibolehkan oleh standard akuntansi. • Bentuk laporan: pendapat auditor yang dituangkan dalam laporan audit. • Pengguna laporan audit: investor, kreditor, pihak lain yang berkepentingan.

  9. Kategori Pengauditan • Audit Kepatuhan (Compliance Audit), adalah audit untuk menguji tingkat kepatuhan praktik terhadap kebijakan atau peraturan yang berlaku. • Objek audit: bukti pelaksanaan kegiatan • Tujuan audit: menguji tingkat kepatuhan kegiatan terhadap kebijakan, peraturan, atau undang-undang yang berlaku. • Kriteria/acuan audit: kebijakan, peraturan, atau undang-undang yang berlaku. • Audit Operasional (Operational Audit) atau Performance Audit atau Management Audit, adalah audit untuk menguji tingkat pencapaian prestasi operasional perusahaan/organisasi.

  10. Kategori Pengauditan • Audit Kepatuhan (Compliance Audit) • Bentuk laporan: ringkasan temuan tentang tingkat kepatuhan kegiatan terhadap kriteria yang berlaku, saran/rekomendasi. • Pengguna laporan: dewan komisaris, manajemen, pihak lain yang berkepentingan.

  11. Kategori Pengauditan • Audit Operasional (Operational Audit) atau Performance Audit atau Management Audit, adalah audit untuk menguji tingkat pencapaian prestasi operasional perusahaan/organisasi. • Objek audit: data kegiatan operasional/laporan kinerja operasional • Tujuan audit: menguji tingkat efektifitas dan efisiensi pencapaian target dan sasaran kinerja operasional. • Kriteria: target kinerja operasional yang telah ditetapkan (rencana dan anggaran kegiatan operasional) • Laporan: ringkasan temuan tentang tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional yang diobservasi, saran dan rekomendasi. • Pengguna laporan: dewan komisaris dan manajemen.

  12. Kategori Pengauditan • Audit Sistem Pengendalian Interen (SPI) adalah audit untuk menguji tingkat kecukupan SPI atas laporan keungan. • Objek audit: Sistem Pengendalian Interen atas laporan keuangan • Tujuan audit: menguji tingkat efektifitas Sistem Pengendalian Interen Laporan Keuangan. • Kriteria: kriteria COSO untuk evaluasi SPI • Laporan: pendapat auditor atas kecukupan SPI. • Pengguna laporan: investor, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.

  13. Kategori Auditor • Auditor independen (Independent Auditors), adalah perorangan atau anggota dari kantor akuntan publik yang memberikan jasa profesional di bidang auditing kepada kliennya. • Auditor Internal (Internal Auditors), adalah auditor yang bekerja dalam suatu perusahaan. Cakupan kerja auditor internal meliputi seluruh tahapan aktivitas perusahaan. • Auditor Pemerintah (Government Auditors), adalah auditor yang dipekerjakan oleh lembaga-lembaga pemerintahan.

  14. KAP (Kantor Akuntan Publik) • KAP adalahlembaga yang memilikiizindariMenteriKeuangansebagaiwadahbagi Auditor IndependenatauAkuntanPublikuntukmempraktikkanprofesinya.

  15. Persyaratan Akuntan Publik di Indonesia • Berdomisilidiwilayah Indonesia • Memiliki register akuntan • MenjadianggotaIAI • Lulus ujianSertifikasiAkuntanPublik yang diselenggarakanIAI • Memilikipengalamankerja minimal 3 (tiga) tahunsebagaiakuntandanpengalaman audit umumsekurang-kurangnya 3000 jam denganreputasibaik • Telahmendudukijabatanmanajer audit atauketuatimdalam audit umumsekurang-kurangnya 1 (satu) tahun • WajibmemilikiKAPataubekerjapadaKoperasiJasa Audit (KJA)

  16. Bentuk KAP dan Register Akuntan Bentuk KAP • KAP dalam bentuk usaha sendiri, nama KAP menggunakan nama akuntan publik yang bersangkutan. • KAP dalam bentuk Usaha Kerjasama, nama KAP sebanyak-banyaknya menggunakan tiga nama akuntan publik yang menjadi rekan/partner dalam KAP yang bersangkutan. Register Akuntan Register akuntan adalah register yang diselenggarakan oleh departement keuangan RI untuk mencatat nama orang-orang yang berhak menggunakan gelar akuntan.

  17. Struktur Jabatan Dalam KAP • Partner. Bertanggungjawab atas hubungan dengan klien, keseluruhan proses pemeriksaan akuntan, penandatanganan laporan auditing dan management letter, serta bertanggungjawab atas penagihan fee pemeriksaan. 2. Manajer. Sebagai pengawas pemeriksaan, membantu akuntan senior dalam merencanakan program pemeriksaan dan waktu pemeriksaan, menelaah kertas kerja, laporan auditing, dan management letter.

  18. Struktur Jabatan Dalam KAP 3. Akuntan senior.Melaksanakanpemeriksaan, mengusahakanbiayapemeriksaan, mengarahkandanmenelaahpekerjaanakuntan junior. 4. Akuntan junior.Melaksanakanprosedurpemeriksaansecararincidanmembuatkertaskerja.

  19. Standar Pengendalian Mutu KAP • Independensi, tujuan: dalammelaksanakanjasaatestasisemua auditor/akuntanharusbersikapindependendanobjektif. Prosedur: mengkomunikasikansemuaaturanindependensikepadaseluruh staff profesionalnya, sertamelakukan monitoring ataspraktikprinsipindependensi. • Penetapanpersonilpadasuatupenugasan, tujuan: setiap staff pprofeionalharusmendapatkanpelatihanteknisdankeahliansesuaidengankebutuhanpenugasan. Prosedur: menunjukorang yang tepatdalamsetiappenugasan, dalamsetiappenugasanharusada partner yang bertanggungjawab.

  20. Standar Pengendalian Mutu KAP • Konsultasi, tujuan: jika diperlukan personel harus didampingi orang yang memiliki keahlian tertentu yang memadai. Prosedur: menunjuk tenaga ahli, menetapkan bidang dan situasi yang membutuhkan konsultasi. • Supervisi, tujuan: setiap level pekerjaan harus disupervisi untuk memastikan kesesuaian dengan standard mutu KAP. Prosedur: menentapkan prosedur review kertas kerja dan laporan, melakukan supervisi perjaan secara berkelanjutan. • Pengangkatan pegawai, tujuan: pegawai baru harus memenuhi kualifikasi tertentu untuk memastikan kemampuannya dalam menjalankan tugas secara kompeten. Prosedur: membuat prosedur pengangkatan pegawai baru, menetapkan kualifikasi untuk setiap level pekerjaan.

  21. Standar Pengendalian Mutu KAP • Pengembangan profesional, tujuan: staf profesional harus dikembangkan kompetensinya agar dapat memenuhi tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Prosedur: membuat program pengembangan keahlian pada bidang-bidang khusus, menyediakan informasi tentang hal-hal baru dalam profesi. • Pengembangan karyawan, tujuan: staf memiliki kualifikasi yang memadai untuk menjalankan tanggungjawabnya. Prosedur: menetapkan kualifikasi untuk setiap tingkat tanggung jawab pekerjaan. Melakukan evaluasi staf secara periodik.

  22. Standar Pengendalian Mutu KAP • Penerimaan dan keberlanjutan klien, tujuan: KAP tidak melakukan ikatan kerja dengan klien yang integritasnya diragukan. Prosedur: menetapkan kriteria untuk mengevaluasi klienbaru, menetapkan prosedur review dalam penugasan ulang untuk klien lama. • Inspeksi, tujuan: KAP dapat memastikan bahwa standar prosedur pelaksanaan pekerjaan telah dilaksanakan secara efektif. Prosedur: merumuskan lingkup dan isi program inspeksi, melaporkan hasil inspeksi ke tingkat manajemen yang sesuai.

  23. Jasa KAP (Kantor Akuntan Publik) Jasa Akuntansi, Kompilasi, Konsultasi (Non-Atestasi) Jasa Penjaminan Jasa Atestasi Jasa Audit Area Jasa Penjaminan KAP

  24. Jasa KAP (Kantor Akuntan Publik) JASA PENJAMINAN Adalahjasaprofesional KAP untukmeningkatkankualitasinformasi, ataukonteksdariinformasi, untukpengambilankeputusan. JASA ATESTASI • Jasaatestasiadalahjasapengujian, mencakup: • Pengauditanlaporankeuangan.

  25. Jasa KAP (Kantor Akuntan Publik) JASA ATESTASI • Examination, untukmengujikesesuaianantarapernyataandengankriteria, misalnya: • Laporankeuanganprospektif. • Efektivitasstrukturpengendalian intern. • Kepatuhanterhadaphukumdanperundangan. • Review (laporan keuangan atau laporan manajerial yang lain). • Agreed-upon Procedures, adalah pemeriksaan atas aspek kepatuhan atas pengendalian interen tertentu.Laporan yang diterbitkanadalah “RingkasanTemuan”.

  26. Jasa KAP (Kantor Akuntan Publik) JASA NON ATESTASI Adalah jasa-jasa yang bersifat bukan pengujian, misalnya: • JasaAkuntansi, misalnya jasa penyusunan laporan keuangan atau pengolahan data akuntansi. • JasaPerpajakan, misalnya pengitungan dan penyelesaian kewajiban pajak. • Jasakonsultasi, baik untuk aspek akuntansi, sistem informasi akuntansi, aspek manajerial, maupun aspek-aspek organisasi yang lain.

  27. Rantai Nilai Akuntan • Merekam data transaksi bisnis • Mengkomunikasikan potret lengkap kinerja keuangan entitas dengan integritas dan objektivitas. • Mentransformasi informasi yang komplek menjadi pengetahuan (knowledge) • Mengantisipasi dan menciptakan peluang • Pengambilan keputusan

  28. Rantai Nilai Akuntan Transforming Vision into Reality Decision Anticipating and Creating Opportunities Knowledge Transforming Complex Information Into Knowledge Information Communicating the Total Picture with Integrity and Objectivity Data Establishing the Information & Communication System Business Events

  29. SEKIAN

More Related