1 / 24

KORELASI

KORELASI. WAHYU WIDODO. ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM. 2. SILABI. Definisi Korelasi Karakteristik Korelasi Tipe Korelasi Jenis Uji Korelasi Pengujian Korelasi Interpretasi Korelasi Penilaian Kekuatan Hubungan. 3. Definisi Korelasi.

nishan
Download Presentation

KORELASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KORELASI WAHYU WIDODO

  2. ASSALAAMU ‘ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM 2

  3. SILABI Definisi Korelasi Karakteristik Korelasi Tipe Korelasi Jenis Uji Korelasi Pengujian Korelasi Interpretasi Korelasi Penilaian Kekuatan Hubungan 3

  4. Definisi Korelasi • Derajat hubungan antara variabel-variabel • Statistik yang mengandung tingkat hubungan atau kerjasama diantara dua variabel. • A Pearson correlation adalah statistik bivariat yang mengandung tingkat hubungan linear diantara dua variabel kuantitatif. • Korelasi mengukur derajat hubungan antara 2 atau lebih variabel. • Hubungan antara 2 Variabel (Misal X dan Y) dapat linear, non-linear, positif atau negatif.

  5. Y . . . . . . . . . . . . Korelasi Linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus. X Y . . . . . . . . . . . . . . Korelasi Non-linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus. X Y . . . . . . . . . . . . Korelasi Positif: Jika jika arah perubahan kedua variabel sama  Jika X naik, Y juga naik. X Y Korelasi Negatif: Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama  Jika X naik, Y turun. . . . . . . . . . . . . X

  6. Tipe korelasi • Pearson Product Moment Correlation • Sangat umum (diasumsikan bahwa korelasi adalah Pearson r kecuali kalau spesifikasi sebaliknya) • Hubungan Linear • Hanya untuk skala Interval atau Ratio • Spearman Correlation • Skala Ordinal • Mengandung konsistensi terlepas dari bentuk hubungan • Intra-class Correlation • FYI but not in book

  7. Jenis uji korelasi Jika data interval: Pearson product moment Jika data ordinal: Spearman rank (rho) atau Kendall rank (tau) Jika satu interval kontinyu dan satu dikotomus: Point-Biserial KorelasiPelatihanCiputra by Ignatia Martha Hendrati

  8. KARAKTERISTIK KORELASI • Disimbolkan dengan r • Nilai korelasi : -1.0  0  1.0 • Arah • Positif – nilai positif antara 0 and 1.0; nilai tinggi pada X adalah terkait dengan nilai tinggi pada Y dan sama untuk nilai rendah • Negatif – nilai negatif antara 0 and -1.0; nilai tinggi pada X dihubungkan dengan nilai rendah pada Y dan sebaliknya. • Bentuk • Linear – Pearson • Tanpa bentuk - Spearman

  9. Lanjutan • Koefisien determinasi (r2): seberapa besar nilai X dapat menjelaskan nilai Y atau seberapa besar nilai X dapat mempengaruhi nilai Y • Koefisien korelasi (r): keeratan hubungan antara variabel X dengan Y

  10. Karakteristik korelasi • Tingkat/kekuatan hubungan • Hubungan sempurna = 1.0 or –1.0 • Positive –setiap kali nilai X meningkat, maka dapat diprediksi akan semakin meningkat nilai Y (perfect covariance). • Negative – setiap kali nilai X meningkat maka diprediksi nilai Y akan menurun • Nilai r tinggi (mendekati 1 atau –1) mengindikasikan hubungan yang lebih erat, • Nilai r rendah (mendekati 0) mengindikasikan hubungan yang lebih lemah, • Hubungan yang mendekati 0 mengindikasikan hubungan yang tidak linear sehingga perubahan X tidak cocok untuk memprediksi perubahan variabel Y

  11. Lanjutan • Dengan korelasi positif sempurna (r = 1.0), setiap individu mengandung nilai z yang sama persis pada kedua variabel • Dengan korelasi negatif sempurna (r = -1.0), setiap individu mengandung nilai z yang sama persis pada kedua variabel tetapi dengan tanda yang berkebalikan. • r = Σzxzy n

  12. CONTOH

  13. Pengujian Korelasi Meskipun mungkin telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil perhitungan di atas, namun keberartian nilai tersebut perlu di uji secara statistik. Hipotesis yang diuji adalah : Ho : Koefisien korelasi adalah sama dengan nol Ha : Koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau berarti

  14. Pengujian koefisien ini dilakukan dengan uji-t, sehingga : ............. dengan derajat bebas = n – 2 Kriteria pengujiannya : Ho ditolak jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel dengan derajat bebas n-2, dan demikian pula sebaliknya.

  15. Beberapa catatan tentang nilai r: • Secara empiris, hampir tidak pernah ditemukan korelasi sempurna (semua titik terpencar tepat pada garis). • Nilai r yang mendekati nol menunjukkan derajat hubungan yang lemah. • Koefisien r merupakan estimasi sampel terhadap koefisien korelasi populasi, . • Nilai r mengandung error, sehingga perlu diuji reliabilitasnya.

  16. Karakteristik kumpulan korelasi dari scatterplot • Assosiasi –Lebih kuat hubungan antara dua variabel maka titik-titik data akan lebih mengelompok sepanjang garis bayangan • Positif - dari pojok kiri bawah ke kanan atas • Negatif – dari pojok kiri atas ke kanan bawah

  17. Scatterplot

  18. Arah – Jika terdapat hubungan antara dua variabel, maka juga akan mengarah ke hubungan – positif atau negatif. • Positif – variable bergerak atau pindah atau di arah yang sama   • Negatif – variable bergerak atau pindah di arah yang berlawanan  

  19. Interpretasi Korelasi • Korelasi  Sebab akibat • Sebab akibat adalah persoalan desain, bukan persoalan statistik • Korelasi hanya mengandung tingkat hubungan • Ketika menginterpretasi korelasi, pertimbangkan interpretasi lanjutan yang mungkin: • X menyebabkan Y • Y menyebabkan X • Faktor ketiga, Z, atau kumpulan faktor komplek (ABCD) menyebabkan X dan Y

  20. PENILAIAN KEKUATAN HUBUNGAN Korelasi Negatif Positif Kecil -0.29 sampai -0.10 0.10 sampai 0.29 Medium -0.49 sampai -0.30 0.30 sampai 0.49 Besar -1.00 sampai -0.50 0.50 sampai 1.00

  21. Pengertian Kekuatan Hubungan • Koefisien Determinasi: r2 • Proporsi keragaman dalam satu variabel yang dapat diterangkan oleh variabel lainnya; • Contoh:, kecantikan dengan kepandaian • r = 0.3  r2 = 0.09 • 9% keragaman kepandaian dapat dinilai dari kecantikan • 91% keragaman sisanya tidak dapat dinilai. Ini disebut koefisien nondeterminasi.

  22. Penggunaan Korelasi • Prediksi • Validitas uji • Reliabilitas uji • Validasi teori

  23. ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMINWASSALAAMU ‘ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH 24

More Related