1 / 44

REFORMASI CASH MANAGEMENT

REFORMASI CASH MANAGEMENT. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. OUTLINE PRESENTASI REFORMASI CASH MANAGEMENT. DASAR HUKUM LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN PENGELOLAAN KAS KETERKAITAN PENGELOLAAN KAS IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KAS TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

Download Presentation

REFORMASI CASH MANAGEMENT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REFORMASI CASH MANAGEMENT DirektoratJenderalPerbendaharaan KementerianKeuangan

  2. OUTLINE PRESENTASIREFORMASI CASH MANAGEMENT • DASAR HUKUM • LATAR BELAKANG • TUJUAN DAN SASARAN PENGELOLAAN KAS • KETERKAITAN PENGELOLAAN KAS • IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KAS • TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA) • TREASURY NOTIONAL POOLING (TNP) • CASH FORECASTING • PENEMPATAN/PLACEMENT • FOREIGN EXCHANGE MANAGEMENT • DEALING ROOM • BIG-eB • LAIN-LAIN

  3. DasarHukum • Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara • Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara • Undang-undangNomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaanPengelolaandanTanggungJawabKeuangan Negara • PeraturanPemerintahNomor 39 Tahun 2007 tentangPengelolaanUang Negara/Daerah • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009 tentang Perencanaan Kas • PeraturanMenteriKeuanganNomor 03/PMK.05/2010 tentangPengelolaanKelebihan/ KekuranganKasPemerintah

  4. LatarBelakang • PenerimaandanPengeluarantidakmelaluisaturekening • Rekeningpenerimaan/pengeluarantersebardibanyak bank umumdandi Bank Indonesia • Tingginyabiayapengelolaanrekening • Idle cash • Float cash • Belumtersedianyaperencanaankas yang baik • Sulituntukmengetahuijumlahuang yang dimilikiolehnegarasecaracepat • Sulituntukmendapatperkiraanpenerimaandanpengeluaran • Saldokasbelummendapatkanremunerasi yang layak • Pengendapanuangpemerintahdi bank umumtidakmendapathasil yang maksimal • RemunerasiUang pemerintah di BI hanya 65% dari BI rate (Rupiah) dan 65% darihome currency rate (valas)

  5. TujuandanSasaranPengelolaan Kas • TUJUAN : • Pengelolaandana yang dimilikipemerintahsecaraefisien, efektif, danmenguntungkan • SASARAN : • Pengelolaanlikuiditas yang terencana • Penempatan/ investasi yang amandanmenguntungkan • MengurangibiayatransaksikeuanganPemerintah

  6. KeterkaitanPengelolaanKas Cash Management Aliran kas pemerintah berpengaruh pada kebijakan BI Monetary Policy (central bank) Debt Management Penempatan uang pemerintah pada bank umum/sentral memiliki dampak berbeda

  7. ImplementasiPengelolaanKas Prinsip-prinsip TSA • KonsolidasiseluruhrekeningpemerintahkeRekeningKasUmum Negara (RKUN) di Bank Indonesia (BI) • PenerapanZero-Balanceatasrekeningpemerintah yang beradadiluar BI • Minimalisasi “Cash Float” dan “Idle Cash” • Tidakadafloat penerimaandanpegeluaran. • Rekeningpenampungansementara (transit accounts) harusdinihilkansetiaphari. • Sistem pembayaran/penerimaanelektronikuntukmendukungfungsitreasury • Adanyaimbalan yang diberikankepada bank ataspenyediaanjasaperbankan • Bank sentralmemberikanimbalankepadatreasury atassaldo TSA Pelaksanaan TSA • TSA PenerimaandanPengeluarantelahdilaksanakansecarapenuh

  8. ImplementasiPengelolaanKas Definisi TNP Pengeluaran/ Penerimaan Treasury Notional PoolingBendaharaPengeluaran/ Penerimaanadalah program pengelolaansaldokonsolidasidariseluruhrekeningbendaharapengeluaran/ penerimaanpada bank umumtanpaharusmelakukanpemindahbukuan.

  9. Mekanisme TNP Treasury Notional Pooling pada Bank A Saldo: x + y + z Rek bend A Saldo: x Rek Bend B Saldo: y Rek Bend C Saldo: z Saldoseluruhrekeningbendaharapengeluaran & penerimaandikonsolidasikanpadaakhirharisetelahprosestutupbukudandiberikanjasagiroharianoleh Bank sesuaidengankesepakatan yang tertuangdalamkontrak

  10. Kelebihan TNP SegiPendapatan Tingkat Remunerasi yang lebihmenguntungkan SegiAdministrasi RekeningBendaharaPengeluaran (BP) teradministrasidenganbaiksehinggajumlahuangdiseluruhrekening BP dapatdiketahuidanjasagiroatassaldorekening BP dapatdihitungdandimonitor. SegiWaktu Saldorekening BP padaakhirharikerjatidakperludipindahbukukantetapicukupdikonsolidasikanpada Kantor Pusat Bank rekening BP, sehinggamenjadisangatefisien. Biaya Bank tidakmengenakanbiayaataspenerapan TNP padarekening BP

  11. ImplementasiPengelolaanKas LatarBelakang • Pemerintahbelumdapatmengetahuiberapabesarpenerimaan, pengeluaran, dansaldokassecarabulanan, mingguan, danharian. • Pemantauanatasrealisasikas (anggaran) lebihdiutamakandaripadapemantauankaspadamasa yang akandatang. • Penyimpananuang yang sangatbesar (idle cash) di Bank Indonesia danbank umumsebagailangkahantisipasiataspengeluarannegara. • Pemerintahmasihmelakukanpinjamanmeskipunkasnegara surplus. Tujuan • BUN /Kuasa BUN dapatmemastikanketersediaandanagunamemenuhikewajibannegara; • BUN/Kuasa BUN dapatmengambiltindakandalamrangkamengoptimalkankelebihankasataumenutupikekurangankas; • Kementerian/Lembagamemperolehdana “senilai” PerkiraanPenarikan Dana untukmembiayaikegiatannya; • Kementerian/Lembagamemperolehdana “sesuaidenganwaktu” pelaksanaankegiatan.

  12. Kapandicairkan? • Jumlah yang dicairkan? • Ketersediaandana? • JadualPelaksanaanKegiatan • JadualdanJumlahPenarikan/Penyetoran Dana POK + JadwalPelaksPerkiraanPenarikan KegiatanPerkiraanPenyetoran PolaPikirPerencanaanKas • Memastikanketersediaandanagunamemenuhikewajibannegara • Mengoptimalkankelebihankasataumenutupikekurangankasdenganefisien • K/L memperolehdanasenilaiperkiraan • K/L memperolehdanasesuaiwaktupelaksanaankegiatan APBN DIPA POK TUJUAN PERENCANAAN KAS DJPBN (Dit. PKN) PERENCANAAN KAS TANGGUNG JAWAB Chief Financial Officer (CFO) KEWAJIBAN KANWIL DJPBN ( Monitor ) Chief Operational Officer (COO) Menyusunperencanaankas yang terdiridariperencanaan : • Penerimaan; • Pengeluaran; • SaldoRek KUN. PERKIRAAN PENCAIRAN / PENERIMAAN DANA Batas PencairanTertinggi • Satker KPPN • Kementerian/Lembaga yang menanganiSubsididan BUMN • Eselon I Depkeu yang menanganiPenerimaan / Pengeluaran. • (DJP, DJBC, DJPU, DJA, DJKN, DJPBN)

  13. Pelaksanaan • Sumber Data: • Cash Planning Information Network: • DJPBN (RDI,RPD) • DJP (PPh, PPN, PBB,BPHTB, PajakLainnya) • DJA (Subsidi, PNBP,belanja lain-lain) • DJPU (bunga dan pokok utang, SBN) • DJBC (beamasuk/keluar (Pungutan ekspor), cukai) • DJPK (DAK, DBH, DAU ) • DJKN (Penjualan aset restrukturisasi perbankan) • Kementerian/Lembaga Lain • SatuanKerjaKementerian Negara/ Lembaga • Kementerian Negara/ Lembagadanpihak-pihak lain yang terkaitwajibmenyampaikanproyeksipenerimaandanpengeluaransecaraperiodikkepadaBendaharaUmum Negara (BUN)/ Kuasa BUN • Perencanaankas yang baiksangatbergantungpadakoordinasidandukungandariseluruhKementerian/ Lembagasertakecermatanmerekadalampembuatanproyeksipenerimaandanpengeluaran

  14. ImplementasiPengelolaanKas Polapikir Bank Indonesia Latar Belakang Bank Umum DenganJaminan (collateral) PerencanaanKas TanpaJaminan (collateral) Jaminan SUN Pengelolaan kelebihan/ kekurangan kas 120% Nilai Reverse Repo Memastikan ketersediaan kas Optimalisasi Return Minimalisasi Idle Cash 1. Transparansi 2. Menguntungkan 3. Akuntable 100 % Nilai repo Jaminan SUN LKPP

  15. Pelaksanaan • Pengelolaan kelebihan kas: • InstrumendiPasarUang (MematuhiRegulasi Bank Sentral) melaluipenempatanantara lain pada : • Bank Sentral (RekeningGiro); • Bank Umum (Giro, Overnight, Deposit on Call, Time Deposit); • InstrumendiPasar Modal (MematuhiRegulasiBapepam-LK) • Membeli SBN daripasarsekunder (Trade Motive); dan/atau • Reverse Repo • Pengelolaan kekurangan kas: • InstrumendiPasarUang (MematuhiRegulasi Bank Sentral) • Penarikan dari penempatan pada Bank Sentral; • Penarikan dari penempatan pada Bank Umum; • InstrumendiPasar Modal (MematuhiRegulasiBapepam-LK) • Menjual SBN di pasar sekunder; • Repo • MengusulkanPenerbitan SPN oleh DJPU

  16. Collateral Penempatandi Bank Umum Best Practices • Internasional Inggris, Perancis, dan Australia tidakperlucollateral, sebagaigantinyamemilih bank yang terpercaya (salahsatunyamelaluiinformasi yang disampaikanolehlembagapemeringkatperbankan) untukmitigasirisiko • PerbankanNasional • Berdasarkan diskusi dengan Bank Indonesia, Bank Mandiri, dan BNI, penempatan di Bank Umum tidak memerlukan collateral • Jika diterapkan, akan diikuti oleh lembaga lain seperti asuransi dan dana pensiun, sehingga dapat mengganggu sistem perbankan nasional

  17. ImplementasiPengelolaanKas KondisiPengelolaanValutaAsingSaatIni • USD tidaklangsungdikonversike Rupiah • DigunakanuntukpembayaranUtang Rupiah dalam USD • HanyauntukmemenuhikebutuhanBendaharaUmum Negara (BUN), BelumdigunakanuntukmemenuhiseluruhkebutuhanKementerian/ Lembaga • Tidakadanyametode/ policydalamforeign exchange management • AdakerugiantransaksidannilaitukarataspengelolaanvalasdiKementerian/ LembagakhususnyadiKementerianLuarNegeri • Belumjelasnyametodeakuntansiuntukpenyajianpotential loss/ gain, realize/unrealize • Belumadanyapayunghukumhedging untukmitigasirisiko Kondisi yang Diharapkan • PemenuhanseluruhkebutuhanKementerian/ Lembaga • Adanyametode/ policy yang jelasdalamforeign exchange management • (Semua valas dikonversi ke Rupiah, Simpan valas sesuai kebutuhan, Simpan semua dalam bentuk valas) • Memaksimalkan/ Optimalisasisaldovalas • Adanyametodeakuntansiforex (potential loss/ gain, realize / unrealize)

  18. PokokBahasanForeign Exchange Management • Tigapertanyaanseputarforeign exchange managementdalamKas Negara : • Apakah menyimpan valas dalam R-KUN lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan Rupiah? • Bagaimanakah foreign exchange managementyang tepatuntukmeminimalkan risiko? • Bagaimana sistem pencatatan transaksi valuta asing seharusnya dilaksanakan?

  19. AlurPikirPengelolaanForeign Exchange dalamKeuangan Negara Exchange rate fluctuation Accounting system Foreign currency dalamR-KUN Exchange rate forecasting Forex Management • Simpan semua dalam Rupiah • Simpan Valas sesuai kebutuhan • Simpan semua dalam valas • Forex forecasting Financial statement Fundamentalapproach Technical approach Risk Mitigation Budget Foreign exchange Derivatives Natural Hedging Regulation

  20. Simulasi Perbandingan PenyimpanandalamValas (USD) dan Rupiah (Januari 2007 s/d Desember 2009) TanpaMemperhitungkanPenerimaanBunga

  21. Simulasi Perbandingan PenyimpanandalamValas (USD) dan Rupiah (Januari 2007 s/d Desember 2009) DenganMemperhitungkanPenerimaanBunga

  22. Simulasi Perbandingan PenyimpanandalamValas (USD) dan Rupiah (Januari 2007 s/d Desember 2009) Penyimpananvalasdi R-KUN dibandingkandengan rupiah • Simulasi untuk mengetahui untung/rugi mengelola valas dalam R-KUN didasarkan pada data Januari 2007 s/d Desember 2009. Dengan asumsi tidak memasukkan perhitungan bunga, menyimpan USD lebihmenguntungan daripadamenyimpan Rupiah. • Januari 2007 s/d Desember 2008, dengan asumsi memasukkan perhitungan bunga, menyimpan penerimaan dalam valas masih menguntungkan. Namun demikian, saldo akhir tahun 2009 menunjukkan bahwa menyimpan Rupiah lebih menguntungkan. • Keuntungan periode tahun 2007 dan 2008 diakibatkan oleh selisih kurs jual dan kurs beli. Asumsi jika pemerintah memegang Rupiah maka harus membeli USD dengan harga yang lebih mahal pada saat terjadi pelemahan Rupiah.

  23. Faktor-faktordalamPengelolaanValas Cash flows profile BI rate Exchange rate Forex Management Fed rate Risk

  24. UpayameminimalkanRisiko Foreign Exchange Management Minimalisasirisiko • Alternatif I: Menukarkan/mengkonversi secara langsung penerimaan negara yang berbentuk valas ke dalam mata uang Rupiah. • Alternatif II: Menyimpan secukupnya valas dalam batas kebutuhan kas minimum (buffer-cash/ optimal need), termasuk cadangan kas untuk kebutuhan yang sifatnya tidak terduga. • Alternatif III: Menyimpansemuasaldo R-KUN kedalamvalas Foreign Exchange Management yang diterapkan • Dalam upaya optimalisasi pengelolaan valuta asing, diperlukan koordinasi/ kerjasamadenganBadanKebijakanFiskal (BKF) danDirektoratJenderalPengelolaanUtang (DJPU) untuk memantau profiletransaksi dan pergerakan pasar. • Perlu menentukan buffer cash dalam bentuk valas, berdasarkan kewajiban pemerintah yang didenominasi dalam valas, yang harus dipenuhi pada jangka waktu tertentu. • Kelebihan valas perlu dikelola sehingga menghindarkan risiko/potensi risiko. Untuk saat ini, hal yang mungkin untuk dilakukan adalah menggunakan cara menukarkan valas dalam R-KUN pada saat yang tepat. • Perlu strategi investasi untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan negara dalam jumlah yang ditentukan, dengan mempertimbangkan aspek finansial, fiskal dan moneter. • Perlu payung hukum yang melindungi pengambil keputusan untuk melakukan optimalisasi pengelolaan valas dalam hal terjadinya risiko atas penempatan dan/investasi sebagai bagian dari pengambilan kebijakan. • Mekanisme lindung nilai (derivatives) membutuhkan legalitas dalam bentuk payung hukum yang memberikan perlindungan, pengakuan dan keleluasaan dalam pengambilan kebijakan.

  25. Exchange Rate Accounting SistemPencatatanTransaksiValutaAsing • Pada dasarnya, keuntungan/kerugian sebagai akibat translation/unrealized transaction bukan merupakan arus kas. Namun demikian, perubahan nilai karena translasi/transaksi yang belum direalisasikan dimaksud dapat dicatat pada laporan manajerial (managerial report). • Untukrealized transaction misal : akibatpenukaranvalutaasing (valas) ke rupiah perludisepakatihargapadasaatvalasditerima (FIFO, LIFO, tertinggi/ terendah). • Dalam hal tersebut, diperlukan Laporan Keuangan yang menyajikan informasi akuntansi yang dapat dibandingkan dengan laporan akuntansi lainnya dengan suatu standardisasi dan harmonisasi.

  26. DEALING ROOM Penempatan/Investasi PolaPikirPembentukan Dealing Room Pre-Requisite : PerencanaanKas • LatarBelakang • Idle cash yang sangatbesar, disebabkan : • Front Loading Strategy belumdiimbangistrategipenempatankasuntukmengurangicost/ cost recovery/ gain • Disbursement K/L belumterencanadancenderungmenumpukpadatriwulan IV • Instrumenpenempatanterbatasdi BI denganremunerasihanya 65% dari BI rate DasarHukum Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 PeraturanPemerintahNomor 39 Tahun 2007 PeraturanMenteriKeuanganNomor 03/PMK.05/2010 NEEDS MORE ACTIVE CASH MANAGEMENT Supporting : Regulasi SDM Equipments DEALING ROOM Tujuan : Optimalisasi Idle cash untuk : PeningkatanRemunerasi/ Revenue EfisiensiPengelolaanKas SUPPORTING

  27. KOORDINASI DENGAN UNIT TERKAIT • BANK INDONESIA • BADAN KEBIJAKAN FISKAL • SepanjangpenempatankasPemerintahdi Bank Indonesia (BI), tidakdiperlukankoordinasidengan Bank Indonesia • DalamhalpenempatankasPemerintahdi Bank Umum, harusterlebihdahuluberkoordinasidenganBank Indonesia : • BI menghendaki bahwa besaran danjangkawaktupenempatan uang negara berdasar kesepakatanbersama pada highlevel meeting (Menkeu bersama Gubernur BI) • KementerianKeuangan mengusulkan besaran dan jangka waktu penempatan uang negara ditetapkan oleh Menkeu, selanjutnya DirekturJenderalPerbendaharaanmendiskusikan hal tersebutdengan Deputi Gubernur BI • MasihdiperlukanMemorandum of Understanding (MOU) antaraKementerianKeuangandan Bank Indonesia mengenaibentukkoordinasidalamrangkapenempatankasPemerintah • BadanKebijakanFiskal (BKF) memberikaninformasiEkonomiMakrosebagaisumberinformasipelaksanaanPengelolaanKelebihan/ KekuranganKas

  28. KOORDINASI DENGAN UNIT TERKAIT • DITJEN PENGELOLAAN UTANG • BAPEPAM-LK • KoordinasidalamrangkapenerbitanSuratPerbendaharaan Negara (SPN) diPasarPerdana • Pertukaraninformasiberkaitandengan tenor danseri-seriSuratBerharga Negara (SBN) • Pembuatanproyeksipenerbitan SBN danpembayaranpinjaman yang akurat • PemantauantingkatbungaSuratUtang Negara (SUN) dalamrangkapenetapan return penempatanuntukmenghindariarbitrasedalamperdagangan SUN • PermintaanInformasimengenailangkah-langkahprotokoler yang berupaprosedurperizinan, regulasi/ ketentuan yang berlaku, danpersyaratan yang harusdipenuhiolehPemerintahC.q. DirektoratJenderalPerbendaharaanmelaluisurat S-2228/ PB/2010 tanggal 13 April 2010 • Masuknyapemerintahdalampasaruangdapatmempengaruhiimejterhadapkinerjapemerintah • Perlunyadisclosure : lawantransaksipemerintahharusmelapordalam 30 menitsejakterjaditransaksiuntukvalidasidankomparasi • Perludihindariadanyainsider tradingdanmarket manipulation

  29. AKUNTANSI DAN PELAPORAN • Sedangdibahasmengenaiperlakuanakuntansiterhadapaktivitaspengelolaankelebihan/ kekurangankasPemerintah. • Contoh : Perlakuanakuntansiterhadapkeuntungan yang dihasilkandariselisihhargajualdenganhargabeli (capital gain)

  30. KONSEP DASAR • Segregation of Duties PemisahanfungsiDealing Room, dituangkandalamtigabagianyaitu : Front Office, Middle Office, danBack Office Front office (FO) Fungsi Dealing transaksi • Middle Office (MO) • Fungsi • Analisispasar, manajemenrisiko,dankontrol • Back Office (BO) Fungsi Setelmentransaksi

  31. KomitePengelolaanKelebihan/ KekuranganKas • Dirjen Perbendaharaan • (Pengarah) • KasubditKasUmum Negara (KUN) • Ketua Back Office (BO) • Direktur PKN • (PenanggungJawab) • KasubditPerencanaandanPengendalianKas (PPK) • Ketua Front Office (FO) dan Middle Office (MO) STRUKTUR DEALING ROOM • 1. Perencanaan kas & Pengelolaanaruskas • 2. Verifikasiketersediaan & Kebutuhandana • 3. AnalisisFiskaldanMoneter • Pre settlement check transaksi • Evaluasialternatif instrumen investasi jk.pendek dan memberi advis kepada pimpinan. • Pengendalianrisiko • Penyelesaianrisiko • Asset & Liability Management • 1. Evaluasi kondisi pasar • 2. FinalisasiPenawaran • 3. Menyerahkan keMiddle Office untukprecheckAnalisis Pasar • Mencatat transaksi. • Verifikasi bukti transaksi • Membuatsetelmen • Kompilasi rekening dan laporan • SeksiPerencanaanKas (Koordinator MO I) • SeksiOptimalisasiKas(Koordinator FO) 4 dealer • SeksiPengendalianKas (Koordinator MO II) • SeksiAkuntansi & Pelaporan • (Koordinator BO)

  32. INVESTMENT GUIDELINES KerangkaacuanpengelolaanKelebihan/ KekuranganKasmeliputi : • Pre-requisite • PejabatPengelolaKelebihan/ KekuranganKas • KomitePengelolaanKelebihan/ KekuranganKas • Strategimeliputitarget return, risk appetite, dan credit limit. • Pra-deal • Liquidity Management • Risk and Portfolio Management • PemilihanMitraKerja (Counterpart) • Deal Proseskesepakatanpenempatanpada money market dan/ atau fix market memperhatikanpedomanpelaksanaan. • Settlement • Pencatatan • VerifikasidanPelaporan

  33. TAHAPAN PELAKSANAAN

  34. HAL-HAL YANG DIPERLUKAN • Dalamrangkapengelolaankelebihan/ kekurangankasPemerintahmelaluiDealing Room, diperlukanpayunghukumdalampelaksanaannya, meliputi : • Regulasi • SumberDayaManusia • PenetapanPejabatPengelolaKelebihan/ KekuranganKas • Investment Guidelines • Standard Operating Procedure (SOP) • Kebutuhan : • Diperlukan 4 orangstaf dealer dan 6 orang non dealer dengankualifikasipendidikan S1/D4, usia 25 s.d. 35 tahundanlolosseleksikhusus dealer • DiperlukanpendidikandanpelatihanuntukmenjadipengelolaDealing Room • Diberikaninsentifkhusus

  35. PendidikandanPelatihan

  36. EQUIPMENTS • Ruangan Luas 6 m x 10 m • Peralatan • Hardware • Digital Turret System 4 buah • Voice Recording & Backup System 4 buah • LCD Screen 4 buah • Printer, Scanner, Fax, dan Photocopiers 3 buah • Computer 16 buah • Software • Inter-Process Communication (IPC) / Etreli • Bloomberg, Reuters • Online Processing Integrated Control System (OPICS) / KONDOR • Bank Indonesia Government Electronic Banking (BIG-eB) • Real Time Gross Settlement (RTGS) • Bank Indonesia – Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) • MeubelairkhususDealing Room

  37. BIG-eB (Bank Indonesia Government Electronic Banking) Penempatan/Investasi TujuandanManfaat • Tujuan PenggunaanSistem Big-ebAdalahDalamRangkaPenatausahaanRekeningPemerintah Di Bank Indonesia Dan PengelolaanKasYang Efisien, Efektif, Dan Modern • Sistem Big-ebDigunakanUntuk : • MemperolehInformasiSecaraElektronikdan On-line MengenaiSaldo Dan MutasiTransaksidengan: • Queryyaitu melihat saldo dan mutasi rekening secara real time; • Mencetaklaporan;dan • Mengunduh data rekeningPemerintahdi Bank Indonesia • MelakukanTransaksi : • Antararekeningnomor 502.000000 “RekeningKasUmum Negara Dalam Rupiah” denganrekeningnomor 500.000002 “Rekening SAL”; • Dari rekening 502.000000 ke RPK-BUN-Pdalamrangka penyediaan dana untuk pelaksanaanAPBN; dan • Antar rekening Kas Umum Negara dengan rekening Penempatan di Bank Indonesiasebagai implementasi SK Bersama Menteri Keuangan Dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 17/KMK.05/2009 Dan 11/3/KEP.GBI/2009 tentang Koordinasi Pengelolaan Uang Negara.

  38. PELAKSANAAN • Seluruh kewajiban pihak pertama (Bank Indonesia) dan pihak kedua (Departemen Keuangan) yang tertuang dalam SKB antara BankIndonesia dan Departemen Keuangan Republik Indonesia nomor BI 9/1/DPG/DASP dan S-9526/PB/2007 tanggal 27 Desember 2007 dan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-2563/PB/2009 tanggal 7 Mei 2009 dan Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia no. 11/3/DPG/DASP tanggal 9 Juni 2009, sudah dilaksanakan baik oleh pihak pertama maupun pihak kedua; • Ruang lingkup penggunaan sistem BIG-eB sudah diimplementasikan dalam sistem aplikasi BIG-eB

  39. KEUNTUNGAN BIG-eB PENERBITAN BGBI DENGAN CARA MENULIS MANUAL OLEH PETUGAS PENERBITAN SPD DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI OLEH PETUGAS BGBI DISAMPAIKAN KEPADA PETUGAS PENGANTAR DI SUBBAG TU DIT. PKN SPD DISAMPAIKAN KEPADA PETUGAS DI UNIT OPERASIONAL BIG-EB PETUGAS PENGANTAR MENGANTAR KE BI DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN MOBIL PETUGAS BI MENERIMA DAN MELAKUKAN SETELMEN PEMINDAHBUKUAN DANA BERDASARKAN BGBI PETUGAS DI UNIT OPERASIONAL BIG-EB MENERIMA DAN MELAKUKAN SETELMEN PEMINDAHBUKUAN DANA BERDASARKAN SPD

  40. PENGEMBANGAN KE DEPAN • Identifikasi dan mitigasi segala resiko operasional pelaksanaan penyelesaian transaksi melalui sistem BIG-eB. • Perbaikan dan penyempurnaan standar prosedur operasional (SOP) pelaksanaan penyelesaian transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dalam rangka penyediaan dana pelaksanaan TSA pengeluaran. • Penunjukkan atau pembentukkan unit pengelola sistem BIG-eB yang bertugas menjamin kelancaran sistem BIG-eB dan mengembangkan sistem BIG-eB yang disesuaikan dengan kebutuhan Ditjen Perbendaharaan ke depan. • Bekerja sama dengan Bank Indonesia, Tim SistemPerbendaharaandanAnggaran Negara (SPAN),Tim ModulPenerimaan Negara (MPN), dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang untuk melakukan kajian bersama dalam rangka pengembangan sistem BIG-eB ke depan agar lebih fokus mendukung tugas pokok Ditjen Perbendaharaan untuk menjadi pengelola kas yang modern, efisien dan efektif. • Melakukan kajian dan kerjasama dengan perbankan umum untuk dapat menerapkan government electronic banking lebih luas.

  41. Lain-Lain • Asset and Liability Management (ALM) • Pembinaan Bendahara Instansi (PMK No.73/PMK.05/2008 dan Perdirjen No.47/PB/2009) • PemberianImbalanJasaPelayanan Bank/Pos/DevisaPersepsi (PeraturanMenteriKeuangan No. 295/PMK.05/2009) • Penunjukkan Bank PersepsiLuarNegeri (S-2503/ MK.5/ 2009) • Pelaksanaan Pelayanan Bank Persepsi/Devisa Persepsi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (Perdirjen No.PER-63/PB/2009) • KontrakJasaLayananPerbankansebagai Bank Operasional I MitraKerja KPPN.

  42. Terima Kasih…

  43. DirektoratJenderalPerbendaharaan Jl. LapanganBantengTimur 2-4 Jakarta Pusat Telp. 021-3860487 021-3449230 (ext.5400) Fax. 021-3524026

More Related