1 / 32

PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. MENGIDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK & MENGHITUNG KEPADATAN JENTIK NYAMUK ( Aedes dan Anopheles ). KELOMPOK 7A / IKMA 2010. Roni Hidayat (101011030) Wiwik Rusmawati (101011031) Yuwaditya Dewi (101011054) Ghatmee Kresna (101011094)

nili
Download Presentation

PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN MENGIDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK & MENGHITUNG KEPADATAN JENTIK NYAMUK (Aedes dan Anopheles)

  2. KELOMPOK 7A / IKMA 2010 • Roni Hidayat (101011030) • Wiwik Rusmawati (101011031) • Yuwaditya Dewi (101011054) • Ghatmee Kresna (101011094) • Nisa Azza (101011092)

  3. LATAR BELAKANG • Gigitan nyamuk tidak hanya menimbulkan gatal dan beberapa dapat mentransfer parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. • Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD), penyakit kuning (yellow fever) dan chikungunya. (Mutiarawati, 2010) • Anopheles sebagai vektor utama penyakit malaria (Mutiarawati, 2010).

  4. Con’t • Untuk mengurangi jumlah angka kesakitan dan kematian karena DBD adalah melakukan pengendalian jentik nyamuk dengan cara menghitung kepadatan populasi jentik nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles.

  5. RUMUSAN PRAKTIKUM • Bagaimanacara mendapatkan jentik nyamuk di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya? • Jentik nyamuk apa sajakah yang ditemukan di Jl. Kedung Sroko Surabaya? • Bagaimana cara perhitungan dengan indikator house index di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya? • Bagaimana interpretasi hasil perhitungan kepadatan jentik nyamuk di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya?

  6. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan Umum Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi jentik nyamuk yang ditemukan dan mengetahui tingkat kepadatan (house index) jentik nyamuk Aedes dan Anopheles di lingkungan yang telah ditentukan.

  7. Con’t Tujuan Khusus • Mengetahuicara memperoleh jentik nyamuk. • Menghitung tingkat kepadatan jentik nyamuk Aedes dan Anopheles yang ditemukan di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya menggunakanperhitungan house index. • Mengidentifikasijenis jentik nyamuk yang ditemukan di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya. • Menginterprestasikanhasildariidentifikasijentik nyamuk Aedes dan Anopheles yang ditemukan guna menganalisis potensial penyakit yang mungkin dapat ditimbulkan di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya.

  8. MANFAAT PRAKTIKUM • Meningkatkan analisis mahasiswa mengenai tata cara mengidentifikasi,cara memperoleh jentik nyamuk. • Meningkatkan analisis mahasiswa mengenai cara memenghitung kepadatan jentik nyamuk Aedes dan Anopheles di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya menggunkanan perhitungan house index. • Meningkatkan analisis mahasiswa tentang karakteristik jentik nyamuk Aedes dan Anopheles dan jenis jentik nyamuk yang ditemukan di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya. • Mengetahui hasil interpretasi perhitungan kepadatan jentik nyamuk Aedes dan Anopheles di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya.

  9. LANDASAN TEORI • Menurut Gandahusada (1998), nyamuk Tribus culini (Culex, Aedes dan Mansonia) mempunyai jarak terbang pendekmempunyai jarak terbang 0,5 sampai dengan 3 kilometer dan dapat dipengaruhi oleh transportasi seperti kendaran, kereta api, kapal laut dan kapal terbang dan kencangnya angin.

  10. Con’t • Beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk menurut Gandahusada (1998), antara lain: • Nyamuk Aedes vektor utama penyakit demam berdarah, yellow fever dan chikungunya. • Nyamuk Anopheles vektor utama penyakit malaria. • Nyamuk Culex vektor utama filariasis. • Nyamuk Mansonia vektor chikungunya dan filariasis.

  11. Karakteristik Fisik Jentik Saat Hinggap

  12. Menghitung Kepadatan Nyamuk House Index (HI) House indeks adalah presentasi antara rumah dimana jentik ditemukan terhadap seluruh rumah yang diperiksa. House indeks

  13. METODE PRAKTIKUM • Alat

  14. Con’t • Langkah Kerja - Menyiapkan alat dan bahan. - Mengambil jentik nyamuk di tempat yang terdapat genangan air menggunakan saringan ikan di lingkungan Jl. Kedung Sroko Surabaya. - Jentik nyamuk yang ditangkap dimasukkan ke dalam botol air mineral yang sudah diisi dengan air bersih. - Mengidentifikasi jentik nyamuk di dalam botol menggunakan lup kemudian mencatat hasilnya. - Menghitung jentik nyamuk Aedes dan Anopheles menggunakan perhitungan house index. - Melakukan interpretasi hasil.

  15. HASIL PRAKTIKUM

  16. Hari Jumat, 22 Maret 2013Pukul 14.00 – 15.30

  17. HariKamis, 4 April 2013Pukul 14.00 – 16.00

  18. Asumsi Perhitungan House Index Jentik Nyamuk Aedes • 10 rumah (sebagai sampel) → (ditemukan) 5 rumah (terdapat jentik nyamuk Aedes) • 100 rumah → x = ? 10 = 100 5 x x = 100 x 5 10 x = 50 rumah (terdapat jentik nyamuk Aedes) Jadi, 50 x 100% = 50% 100

  19. Interpretasi • Jl. Kedung Sroko Surabaya tergolong ke dalam daerah dengan density figure 7. • (Pedoman Teknis Pengendalian Risiko Kesehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan), density figure di atas 5 (house index di atas 28%) besar sekali kemungkinan transmisi penyakit demam kuning (urban yellow fever), DBD (demam berdarah) dan chikungunya.

  20. Con’t • Jadi dapat disimpulkan bahwa daerah Kedung Sroko berisiko tinggi kemungkinan terjadi penyakit demam kuning (urban yellow fever), DBD (demam berdarah) dan chikungunya.

  21. Asumsi Perhitungan House Index Jentik Nyamuk Anopheles • 10 rumah (sebagai sampel) → (ditemukan) 1 rumah (terdapat jentik nyamuk Anopheles) • 100 rumah → x = ? 10 = 100 1 x x = 100 x 1 10 x = 10 rumah (terdapat jentik nyamuk Anopheles) Jadi, 10 x 100% = 10% 100

  22. Con’t • Jl. Kedung Sroko tergolong ke dalam daerah dengan density figure 3. • (Pedoman Teknis Pengendalian Risiko Kesehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan), density figure kurang dari 5 (house index kurang dari 29%) dan density figure lebih dari 1 (house index lebih dari 3%) kemungkinan transmisi penyakit malaria tergolong sedang.

  23. Con’t • Jadi dapat disimpulkan bahwasanya daerah Kedung Sroko berisiko kemungkinan terjadi penyakit malaria.

  24. KESIMPULAN • Pengambilan jentik nyamuk di penampungan air di kamar mandi dengan cara menggunakan saringan ikan dibantu dengan lampu senter, botol air mineral untuk menampung hasil menangkap jentik nyamuk. • 10 rumah → 5 rumah terdapat jentik nyamuk. 5 rumah tidak diperoleh jentik nyamuk karena sehari sebelum observasi penampungan air telah dikuras. Jentik nyamuk Aedes terbanyak dan terdapat satu jentik nyamuk Anopheles.

  25. Con’t • Jl. Kedung Sroko Surabaya berisiko kemungkinan terjadi penyakit demam kuning (urban yellow fever), DBD (demam berdarah), chikungunya dan malaria.

  26. SARAN • Menguras tempat penampungan air minimal 3 hari sekali. • Meminimalisir menumpuknya barang yang tidak berguna di lingkungan rumah. • Memelihara ikan untuk kolam di lingkungan rumah. • Memberikan bubuk larvasida di tempat penampungan air.

  27. DOKUMENTASI

  28. SEKIAN & TERIMA KASIH ^_^

  29. Pertanyaan

More Related