1 / 33

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN. Oleh: dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH. PENGERTIAN.

enan
Download Presentation

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN Oleh: dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH

  2. PENGERTIAN • Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya

  3. Pengertian (cont.) • Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991) • Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)

  4. Pengertian (cont.) • Faktor lingkungan lebih ditonjolkan • Kawasan: • Lingkungan kerja • Lingkungan pemukiman • Tempat-tempat umum dan transportasi • Wilayah habitat manusia  daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan

  5. Pengertian (cont.) • Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb: • Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll • Golongankimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik • Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll • Golongansosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll

  6. POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN • Paradigma Kesehatan Lingkungan • Dinamika Bahan Toksik • Parameter Kesehatan Lingkungan • Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk • Standard Normalitas • Desain Studi • Analisis Pemajanan

  7. 1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN • Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk • Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan

  8. PARADIGMA KESEHATAN VS LINGKUNGAN UPAYA PROGRAM KESEHATAN/NON KESEHATAN WAHANA TRANSMISI PENYAKIT -Udara -Air -Makanan -Manusia -Vektor MASYARAKAT (Budaya, Perilaku, Gizi, dll) Sumber Perubahan -Pembangunan -Alami SEHAT SAKIT

  9. 2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK • Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk • Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan • Contoh: Pb  udara/air/tanah/makanan  tubuh manusia

  10. 3. Parameter Kesehatan Lingkungan • Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan • Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan  TEORI SIMPUL

  11. DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN(TEORI SIMPUL) SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK -Alamiah -Penderita penyakit infeksi -Industri -Mobil • Melalui wahana • Udara • Air • Makanan • Tanah • Binatang Komponen lingkungan berada dlm darah, lemak, urine, dll • Sehat • Samar • Subklinik • Akut A B C D

  12. Pengukuran parameter kesehatan lingkungan • Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi) • Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient • Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator) • Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan

  13. 4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK • Mengidentifikasi: • Populasi mana yang terkena dampak • Besar/dosis • Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent • Cara • Population at risk tidak selalu dalam satu kawasan • Contoh: Konsumsi ikan yg tercemar logam berat

  14. 4. Kemampuan mengidentifikasi population at risk (Cont.) • Penetapan population at risk pada dasarnya: • Ditentukan oleh pola kinetika agent dalam media transmisi •  Menentukan lokasi pengukuran analisis pemajanan

  15. 5. STANDAR NORMALITAS • Setiap pengukuran baik pada simpul A, B, C maupun D harus selalu dirujuk terhadap nilai-nilai standar normal sebagai bahan referensi • Misal: Permenkes tentang air bersih, baku mutu lingkungan, nilai ambang batas, maximum acceptable concentration, dll.

  16. 6. DESAIN STUDI • Studi epidemiologi lingkungan: • Studi investigasi  mencari penyebab KLB • Studi dalam keadaan endemik  surveillance epidemiologi • Contoh: monitoring kasus penyakit akibat pencemaran lingkungan  sampel ikan • Dapat bersifat deskripsi  pada tiap simpul

  17. Desain studi (Cont.) • Studi epidemiologi lingkungan: • Observasional prospektif dan retrospektif • Eksperimental di laboratorium atau lapangan

  18. 7. ANALISIS PEMAJANAN • Pemajanan menggambarkan jumlah komponen lingkungan yang memiliki potensi dampak (agent) yang diterima atau kontak dengan tubuh dan menimbulkan dampak • Pengukuran pemajanan sedapat mungkin menggambarkan dosis atau jumlah yg diterima oleh tubuh manusia

  19. 7. Analisis pemajanan (Cont.) • Dalam exposure assessment perlu diperhatikan: • Jenis agent • Sifat agent • Jumlah • Waktu • Tempat • Intervening variables – dalam exposure assessment • Pengertian impurities (kemurnian)

  20. A. JENIS AGENT • Kelompok Mikroba • Kelompok Bahan Kimia • Kelompok Fisik

  21. B. SIFAT AGENT PENYAKIT • Media interaksi atau kontak dg tubuh manusia  air, tanah, udara atau makanan • Apakah medianya lebih dari satu? • Apakah dlm media transmisi agent penyakit berubah sifat? • Cross contamination?

  22. C. JUMLAH • Exposure (perkiraan jml kontak) dan dosis • Ada 5 perkiraan jumlah kontak, yaitu: • Perkiraan jml pemajananeksternal secara umum  konsentrasi agent dlm media tertentu Contoh: Kadar CO, SO2 dan Pb di udara • Perkiraan jml pemajanan internal sederhana (intake) Konsentrasi bahan dlm media dan perkiraan jml kontak Contoh: Makan berapa kg/hari, dlm tiap kg brp kandungan bahan berbahaya

  23. C. Jumlah (Cont.) • Perkiraan uptake • Jml yg diabsorpsi oleh tubuh • Udara: Uptake = Ci – Ce x volume x t • Ci = konsentrasi inhaled • Ce = konsentrasi exhaled • t = time/waktu/durasi • Perkiraan pemajanan pada target organ • Dilakukan di laboratorium • Misal: metode neutron activation analysis

  24. C. Jumlah (Cont.) • Perkiraan perilaku pemajanan (behavioural exposure) • Dilakukan dgn memasang “alat penangkap” parameter bahan yg hendak ditangkap dari lingkungan • Contoh: pemasangan film badge pada pekerja yg terpajan radioaktif

  25. D. WAKTU • Berapa lama individu/masyarakat terpajan • Tiap hari? Berapa jam perhari? Bertahun-tahun?

  26. E. TEMPAT • Lingkungan pemukiman • Lingkungan kerja • Lingkungan tempat umum • Regional • Global

  27. F. INTERVENING VARIABLES • Kemungkinan sumber perubahan lingkungan atau sumber potensi dampak (agent) lain selain yg kita pelajari • Contoh: pengamatan COHb  CO bisa berasal dari kendaraan bermotor, asap rokok, dll. • Perlu diperhatikan: • satu sumber satu bahan pencemar: jarang ada • Satu sumber banyak bahan pencemar, misal rokok • Banyak sumber satu bahan: misalnya gas CO • Banyak sumber banyak bahan: paling banyak, misalnya: pencemaran udara atau pencemaran sungai

  28. G. PENGERTIAN IMPURITIES • Bahaya yg selalu diperhitungkan hanya terhadap active ingridient. • Seharusnya bahan campurannya ikut diperhatikan • Contoh: pestisida  ada bahan aktif, stabilizer, pewarna, pengharum

  29. PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN • Merupakan pemantauan dan pengukuran simpul C dan D • Pada dasarnya community based • Pengukuran dampak pada manusia terdiri dari: • Pengukuran behavioural exposure (simpul C) • “Alat penangkap”  menilai jumlah kontak/exposure

  30. Penilaian dampak kesehatan (Cont.) • Pengukuran bioindikator (simpul C) • Pemantauan biologik adalah pengukuran dan penilaian tentang bahan tertentu atau hasil metabolismenya dalam jaringan, sekresi, ekskresi, pernafasan atau gabungan dari itu untuk mengevaluasi pemajanan dan risiko kesehatan dengan membandingkannya dengan nilai ambang yang tepat • Memperkirakan berapa absorpsi bahan pencemar dalam tubuh • Mengukur dosis internal estimasi potensi penyakit dan gangguan faali

  31. Penilaian dampak kesehatan (Cont.) • Syarat pemantauan biologik: • Bahan yg diteliti atau metabolitnya tdp dlm jaringan • Ada metode analisis yg sahih • Ada nilai ambang yang berlaku • Metode atau cara yg digunakan dapat diterima

  32. Penilaian dampak kesehatan (Cont.) • Pengukuran/identifikasi kasus/penderita (simpul D) • Penentuan apakah seseorang merupakan kasus (korban) yang terkena dampak  health effect • Dengan mengumpulkan gejala patognomonis • Vonis  dokter ahli atau non dokter yg memiliki instrumen terstandarisir

  33. TERIMAKASIH

More Related