1 / 17

Penisilin

Penisilin. Antibiotika pertama yang ditemukan oleh Alexander fleming 1928 Dihasilkan dari Penisilium notatum.

nile
Download Presentation

Penisilin

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penisilin • Antibiotika pertama yang ditemukan oleh Alexander fleming 1928 • Dihasilkan dari Penisilium notatum. • Mekanisme kerja : menghambat sintesa dinding sel bakteri sehingga sehingga bila sel bakteri tumbuh dengan dinding sel yang tidak sempurna maka bertambahnya plasma atau air yang terserap dengan jalan osmosis akan menyebabkan dinding sel pecah sehingga bakteri musnah.

  2. Penisilin • Resistensi : pemakaian yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri terutama golongan Stafilokokus dan Coli menjadi resisten. • Resistensi bakteri terbentuk dengan cara : bakteri membentuk enzik betalaktamase atau berubah menjadi bakteri hurup L tanpa dinding sel

  3. Derivat penisilin • Penisilin spektrum sempit : - Benzil penisilin (penisilin G) : tidak tahan asam lambung, digunakan injeksi. - Penisilin V (Fenoksimetil penisilin) : tahan asam lambung, diberikan sebelum makan. - Penisilin tahan penisilinase : kloksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin

  4. Penisilin spektrum luas : - Ampisilin : spektrum kerja gram + dan – yang tidak peka thd penisilin G. - Amoksilin : spektrum kerja sama dengan ampisilin, tetapi absorpsi lebih cepat dan lengkap, penggunaan pada bronkitis dan ISK

  5. Penisilin G • Indikasi : infeksi tenggorokan, OM, endokarditis, meningitis, pneumonia. • Kontra indikasi : hipersensitivitas • Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare. • Sediaan : Benzatin Penisilin G injeksi

  6. Penisilin V • Indikasi : tonsilitis, OM, demam rematik, profilaksis • Kontra indikasi : sama • Efek samping : sama • Sediaan : Fenoksimetil Penisilin tab 250 mg dan 500 mg.

  7. Ampisilin • Indikasi : ISK, OM, sinusitis, bronkitis kronis, gonore. • Kontraindikasi : hipersensitif. • Efek samping : mual, diare, ruam, kadang-kadang kolitis. • Sediaan : Ampisilin kaps 250 mg, 500 mg, serbuk injeksi, dry sirup

  8. Amoksisilin • Indikasi : sama dengan ampisilin • Kontra indikasi : sama • Efek samping : sama • Co Amoksiklav (Amoksisilin-asam klavulanat)

  9. Sefalosporin • Diperoleh dari Cephalosporinum acremonium • Mekanisme kerja : sama dengan penisilin. • Bersifat bakterisid dengan spektrum luas baik gr +, -, E.coli, Klebsiela dan proteus.

  10. Sefaklor • Indikasi : infeksi gram + dan – • Kontra indikasi : hipersensitif thd sefalosporin • Efek samping : diare, kolitis, mual, muntah, sakit kepala. • Sediaan : Cefaklor kapsul 250 mg, 500mg.

  11. Sefadroksil • Indikasi, KI, ES sama • Sediaan : cefadroksil kaps 250 mg, 500 mg, dry sirup

  12. Sefotaksim • Indikasi, KI, ES sama • Sediaan cefotaksim serbuk injeksi

  13. Seftazidim • Indikasi, KI, ES sama • Sediaan : ceftazidim serbuk injeksi

  14. Seftriakson • Indikasi, KI, ES sama • Sediaan : seftriakson serbuk injeksi

  15. Golongan aminoglikosida • Diisolasi dari Streptomyces griseus • Mekanisme kerja : mengikatkan diri pada ribosom sel bakteri sehingga biosintesis proteinnya dikacaukan. • Penggolongan : Streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin, framisetin.

  16. Streptomisin • Penggunaan terbatas untuk penyakit tuberkulosa. • Toksisitas tinggi karena dapat menyebabkan kerusakan pada saraf ke 8 yang melayani organ keseimbangan dan pendengaran, gejala awal vertigo, sakit kepala, mual dan muntah. • Resistensi sangat cepat sehingga dalam penggunaan harus dikombinasi dengan INH dan PAS Na atau rifampisin.

  17. Pemberian secara parenteral karena tidak diserap oleh saluran cerna. • Derivat dihidrostreptomisin menyebabkan kerusakan organ pendengaran lebih cepat dari streptomisin shg obat ini tdk digunakan lagi.

More Related