1 / 27

Sejarah dan Masalah Profesional

Sejarah dan Masalah Profesional. Tujuan :. Menguraikan kontribusi yang telah diberikan oleh para penemu awal pengetesan . Menguraikan sumber informasi tes psikologi . Menjelaskan cara utama pengelompokan tes . Menguraikan kemungkinan penggunaan tes .

nevan
Download Presentation

Sejarah dan Masalah Profesional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SejarahdanMasalahProfesional

  2. Tujuan : • Menguraikankontribusi yang telahdiberikanolehparapenemuawalpengetesan. • Menguraikansumberinformasitespsikologi. • Menjelaskancarautamapengelompokantes. • Menguraikankemungkinanpenggunaantes. • Menjelaskandanmenguraikankualifikasipenggunates. • Menguraikanpetunjuketikadalammenggunakantes.

  3. Pendaftarpadainstitusipendidikan, bergabungdalamorganisasimiliterataumelamarpekerjaanmengikutisatuataulebihtespsikologi. • Materi : tes, kuesioner, persediaansoaltes, skalaperingkat, daftarperiksadantesproyektif. • Instrumensepertiinidigunakansecaraluasdisekolah, klinik, bisnisdanindustri, pelayananmasyarakatdanmiliter.

  4. Instrumeninidigunakanuntuktujuanevaluasidiagnostik, seleksi, penempatandanpromosi. • Organisasi professional mengkhususkandiripadapublikasidandistribusi instrument tesdan instrument psikometrik lain untukmemeriksakemampuan, kepribadian, minatdankarakteristik lain individusemuausiadandalamberbagaikeadaan.

  5. IkhtisarHistoris • Plato danAristotelesmenulistentangperbedaanindividumengenaikemampuandantemperamenhampir2500 tahun yang lalu. • Sejakdulu, 2.200 BC , sistemujianuntukmenjadipegawainegeritelahdilaksanakanolehkerajaanCinadalammenentukanparapejabat yang layakmelaksanakantugasnya. • Sisteminimengharuskanpejabatdiujisetiap 3 tahununtukmengetahuikecakapanmerekadalammusik, memanah, berkuda, menulis, aritmatika, ritual , upacaraumum, danpribaditerusdilanjutkanolehparapenguasaCinaberikutnyadenganmenambahkan hokum sipil, masalahmiliter, pertanian , penghasilan, geografi, komposisikarangandanpuisi.

  6. Sampaiabad 16, masyarakatEropamenjadilebihprogresifdantidaklagiteoritis; pendapatbahwaorangituunikdanmemilikiwatakbawaan (natural gifts) danharusmeningkatkanposisimerekadalamkehidupansemakindisadari. • Pengukuran yang dilakukanolehorang yang berbedadanolehorang yang samapadakesempatan yang berbedaakanmemberikanhasil yang sangatberbeda. • Gejalapsikologidapatdideskripsikandalamistilahkuantitatifdanrasional.

  7. PenelitianolehparapsikiatrisdanpsikologPerancismengenaigangguan mental (mental disorder) mempengaruhiperkembanganteknikpemeriksaandanpengetesanklinis. Lebihlanjut, meningkatnyaperhatian yang diberikanpadaujiatertulisdisekolahAmerikaSerikatberakibatpadapengembanganukuranterstandardisasiatasprestasibelajarskolastik. • Galton terutamatertarikdenganinvestigasi genius berdasarkanketurunandanuntuktujuanitudan yang lainnyabeliaumemikirkansejumlahtesdanprosedur lain untukmengukurperbedaanindividudalamkemampuandantemperamen. Denganmenggunakanserangkaiantescukupsederhana, Galton melakukanpengukuranpadalebihdari 9.000 orangberumurantara 5-80 tahun. Diantarabanyakkontribusimetodologi yang diungkap Galton adalahteknikco-relation yang tetapmenjaditeknik popular untukmenganalisisskortes.

  8. PsikologPerancis, AlredBinettetaplahpsikolog yang menyusuntes mental pertama yang member kontribusisignifikanuntukmemprediksipencapaianskolastik. • Alfred Binetdan Theodore Simon dimintauntukmengembangkanproseduruntukmengidentifikasianak yang tidakdapatmemahamipengajarandikelas regular disekolah. • Kemampuanuntukmenilai, memahamidanmenalar.

  9. Salahsatuperkembanganutamaberupametodeinovatifpengembangantes. Terutama, teorirespon item (item-response theory = IRT) yang memungkinkanparapenyusuntesuntukmemahamihubunganantararesponterhadapmasing-masing item danantisipasiterhadaptingkatkesulitanberdasarkanteorites. • Teknologikomputerjugamempermudahpembuatanskor , saran inovatifuntukpresentasi, pemeriksaanonlinedaninterpretasinaratiftentangmaknaskorindividu (computer-based test interpretation).

  10. PengelompokanJenisTes • Satucarauntukmengelompokkantesdengandikotomistandard versus nonstandard. Tes standard disusunolehparapembuattes professional dandikelolauntukmendapatkansampel yang mewakiliorangdaripopulasi yang akandiadakantes. • Cara lain mengelompokkantesmeliputi individual versus kelompok. TesindividusepertiSkalaKecerdasan Wechsler bagianak-anak (Wechsler intellegince scale for children) dibuatuntuksatupesertatespadawaktu yang sama. TeskelompoksepertiTesKemampuanKognitifdapatdibuatsecaraserempakuntukbanyakorang yang diteliti.

  11. Dikotomi yang lain adalahspeed (kecepatan) versus power (kekuatan) berhubungandenganbataswaktutes. Teskecepatanmurniterdiridari item mudahtetapibataswaktusangatketatdan hamper takseorangpunmampumenyelesaikandalambataswaktutertentu. Batas waktupadateskekuatancukupbesarbagisebagianpesertatestetapiterdiridari item lebihsulitdaripada yang adapadateskecepatan. • Dikotomiberikutnyaadalahtesobyektif versus non-obyektifberkaitandenganmetodepemberianskor. Tesobyektifmemiliki standard skorpastidandapatdiberiskorolehjurutulis. Sebaliknya , pemberianskoruntuktesesaidanjeniskhususteskepribadiansangatsubyektifdanskorberbedamemberikanhasil yang berbeda pula.

  12. Tesjugadapatdiklasifikasikanmenurutjenismateriataujenistugas yang disajikanbagiparapesertates. Bebarapateshanyameliputi item verbal ataubahasa (misalnyakosakata, membacabacaan) sementaraitutes lain terdiridari diagram, puzzles ataumateri non-verbal atau non-bahasalainnya. • Kualifikasiluasteslainnyaialahmenurutisiatauprosesnyaberupakognitif versus afektif. Teskognitif (cognitive tes) berusahamenghitungprosesatauprodukaktifitas mental dandapatdiklasifikasikansebagaipengukuranprestasibelajar (achievement) dankecakapanalami (aptitude). Tesprestasibelajar yang menilaipengetahuanbeberapasubjekataujabatanakademisnyamemfokuskanpadaperilakumasalalupesertates (apa yang telahdipelajariataudicapainya). Teskecakapanalami (aptitude test) berfokuspadaperilakumasadepan , apa yang dapatdipelajariolehseseorangdenganmengikutipelatihankhusus.

  13. Tesafektifdirancanguntukmenilaiminat, sikap, nilai, alas an, gejala, cirri perangaidankepribadiankarakteristik non-kognitiflainnya. • Tujuanutamapengetesanpsikologiakhir-akhirinisamadengantujuanpadaabad 20 yaituuntukmengevaluasiperilaku, kecakapankognitif, cirikepribadiandankarakteristikindividudankelompoklainnyauntukmembantumembuatpenilaian, prediksidankeputusantentangmanusia.

  14. Secaralebihspesifik, tesdigunakansebagaiberikut : • Menyaringparapelamarkerja, program pelatihandanpendidikan • Mengelompokkandanmenempatkanorang-orangkedalamkontekspendidikandanpekerjaan. • Memberikankonselingdanbimbinganindividuuntuktujuankonselingpendidikan , kejuruandan personal. • Mempertahankanataumembubarkan, mempromosikandanmemutarmahasiswaataukaryawanpada program pendidikandanpelatihansertasituasikerja.

  15. Mendiagnosisdanmenentukanperawatanpsikologidanfisikdiklinikdanrumahsakit.Mendiagnosisdanmenentukanperawatanpsikologidanfisikdiklinikdanrumahsakit. • Mengevaluasiperubahankognitif, intrapersonal (dalamdiri) dan interpersonal (antarorang) dalamkaitannyadengan program pendidikan, psikoterapikdan program intervensiperilakulainnya. • Menyelenggarakanpenelitianmengenaiperubahanperilakusepanjangwkatudanmengevaluasiefektifitas program atauteknikbaru.

  16. Selainmendeskripsikandanmenganalisiskarakteristikindividu, tesdapatdigunakanuntukmenilailingkunganpsikologis, pergerakansosialdanperistiwapsikososial lain. • Laporanpsikologihanyamemberikansedikitmanfaatjikatidakdapatdipahamiataudibacaolehorang yang beradapadaposisimenggunakaninformasiuntukmembantumembuatkeputusandalamkehidupandankesejahteraanpadaorang yang diteliti.

  17. KualifikasiPenggunaTes • Kualifikasiuntukmengelola, member skordanmenginterpretasikantesbervariasisampaitaraftertentuberkaitandenganjenistestertentu. • Standard kualifikasilebihkerasbagiparapenggunatesindividudaripadabagiteskelompokdanpadateskecerdasandankepribadiandaripadatesprestasibelajardankemampuankhusus.

  18. Kebijakankualifikasipenggunatestiga level (A, B dan C) diikutioleh the Psychological Corporation, Americal Guidance System (AGS) danorganisasikomersialtertentulainnya. AGS mendefinisikan 3 level inisbb : • Level A : Penggunatelahmenyelesaikansetidaknyasatukursusmengenaipengukuran, bimbinganataudisiplinterkait yang sesuaiataumemilikipengalamankerja yang diawasimengenaipengelolaandaninterpretasites.

  19. Level B : Penggunatelah lulus daripelatihanmengenaipengukuran, bimbingan, pemeriksaanpsikologiindividuataumetodepenghargaankhusus yang sesuaidengantestertentu. • Level C : Penggunatelah lulus dari program pelatihaterkenalmengenaibidangpsikologidalambidangkursus yang tepatdanpengalamanpraktek yang diawasi (supervised practical experience) mengenaipengelolaandaninterpretasidari instrument pemeriksaanklinis.

  20. Penilaiantersebutharusmembuatpenggunamengikutidengantertibpedomanberikut : • Menjagakeamananmateripengetesansebelumdansesudahpelaksanaantes. • Menghidaripemberian label berbasisindividupadaskortestunggal. • Mengikutidengansangatsetiahukumhakciptadanmenghidarifotokopiataujugamereproduksiformulirjawaban, bukutesataubukupetunjuk. • Mengurusdanmemberikanskortesdengantepatsesuaidenganketentuandalambukupetunjuk. • Mengungkapkanhasilhanyapadaorang yang berwenangdandalambentuk yang sesuaidenganprinsipinterpretasitesberterima.

  21. Sebagaimanadinyatakandalamformulir, sebelumtesatauprosedurpsikometriklainnyadiadakan, pesertatesharusdiberitahusifatdantujuanpemeriksaan, mengapadiadites, siapa yang akanmengaksesinformasidanbagaimanainformasiiniakandigunakan. • Selainhak informed consent dankerahasiaan (confidentiality), label stigmatizing paling sedikitharusditerapkandalammelaporkankeberadaangejalapsikologitertentu, gangguanataukondisi lain. Misalnyasecara mental tidakseimbangjelassecarapribagidansecara social kurang stigmatizing bahwalemahpikiran, idiot atau pander (moronic) kurang stigmatizing dibandingkan “kepribadianpsikopatik”

  22. Hakpesertates : • DiberiinformasimengenaihakAndadantanggungjawabsebagaipesertates. • Diperlakukandenganramah, hormatdannetral, tanpamelihatusiaanda, ketidakmampuan, etnik, jender, kebangsaanasli, agama, orientasiseksualataukarakteristikpribadi lain. • Ditesdenganmenggunakanukuran yang memenuhi standard professional dantepat, dibericaradimanahasiltesakandigunakan.

  23. Menerimapenjelasanlisanatautertulissebelumtesmengenaitujuanpengetesan, jenistes yang digunakan , apakahhasiltesakandiberitahukanpadaandaataupadapihak lain danrencanapenggunaanhasiltes. Jikaandamemilikiketidakmampuan, andamemilikihakmemintadanmenerimainformasimengenaiakomodasipengetesan. Jikaandamengalamikesulitandalammemahamibahasadalamtes, andamemilikihakmengetahuisebelumpengetesanapakanbantuantersediabagianda. • Mengetahuisebelumpengetesankapantesakandiadakan, jikadanketikahasiltesakantersediabagianadadanapakahadabiayauntuklayanantes yang harusandabayar. • Pastikantesandadikeloladanhasiltesdiinterpretasikanolehindividuterlatih yang mengikutikodeetik professional.

  24. Mengetahuiapakahtesinipilihandanmempelajarikonsekuensimengikutiatautidakmengikutitestersebut, benar-benarmenyelsaikantesataumenundaskor. Andaperlumengajukanpertanyaanuntukmengetahuikonsekuensinya. • Menerimapenjelasantertulisataulisanhasiltesandadalamwaktulayaksetelahtesdandalamistilah yang mudahdipahami. • Pastikanhasiltesdisimpansecararahasiasampaitingkat yang diizinkanmenuruthukum. • Memberikanperhatianmengenaiprosespengetesnatauhasiltesandadanmenerimainformasimengenaiprosedur yang akandigunakanuntukmenunjukperhatiansemacamitu.

  25. TERIMA KASIH

More Related