1 / 10

Sejarah dan Definisi Civics

Efi Miftah Faridli. Sejarah dan Definisi Civics. Civics,Civic Education, Citizenship Education, Samakah ?. Civics Civicus Citizen Penduduk ( Polis ) dari Bangsa Yunani .

velvet
Download Presentation

Sejarah dan Definisi Civics

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Efi Miftah Faridli SejarahdanDefinisi Civics

  2. Civics,Civic Education, Citizenship Education, Samakah? • Civics Civicus Citizen Penduduk(Polis) dariBangsaYunani. • BangsaRomawi Civics = “Kehormatan” Civics Romanus Sum “AkuWarganegaraRomawi. • MenurutHenry Randall Waite (1886) Civic dirumuskandenganilmuKewarganegaraan yang membicarakan, hubunganmanusiadengan (a) manusiadalamperkumpulan-perkumpulanyang terorganisir(organisasisosial, ekonomi, politik); (b) individu-individudengannegara. • Menurut Edmonson (1958) Arti Civics dalamperkembanganselanjutnyabukanhanyameliputiGovernmentsaja,melainkanada yang disebutCommunity Civics, Economic CivicsatauVocational Civics. ArtinyahampirsemuadefinisimengenaiCivicspadaintinyamenyebut government, hakdankewajibansebagaiwargadarisebuahnegara

  3. MenurutAzyumardiAzramenggunakanIstilahPendidikanKewargaan (Citizenship Education), mencakupkajiantentangpembahasantentangpemerintahan, konstitusi, lembaga-lembagademokrasi, rule of law, hakdankewajibanwarganegara, prosesdemokrasi, partisipasiaktifdanketerlibatanwarganegaradalammasyarakatmadani, pengetahuantentanglembaga-lembagadansistem yang terdapatdalampemerintahan, warisanpolitik, administrasipublikdanhukum, pengetahuantentangproseskewarganegaraanaktif, refleksikritis, penyelidikandankerjasama, keadilansosial, pengertianantarbudayadankelestarianlingkunganhidupdan HAM.

  4. Dari uraian-uraian tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa Civics, diberikan pada tingkat persekolahan dengan maksud agar para pelajar mengenal, memahami serta mampu melaksanakan apa yang menjadi hak, maupun apa yang menjadi kewajibannya dalam hidup bernegara.

  5. SejarahPelajaran Civics (Theory Of Americanization) W.A Dunn • Secarahistoris, mata pelajarancivicsuntukpertamakalinyadiperkenalkan di USA padapertengahantahun 1880-an (Budimansyah, 2008 : 2). Civicsdimasukkankedalamkurikulumsekolahselamaabadke-19, ketikasebagianbesar orang-orang berimigrasikeAmerikaSerikat yang berasal dari benuaEropasepertiPerancis, Inggris, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol, Portugis dan lainnya, dimanaanak-anakmerekamemilikipengetahuan yang sedikitsekalitentangmasalahAmerika. ItulahsebabnyapemerintahAmerikaSerikatberusahauntukmempersatukanbangsaAmerikamelaluikegiatanpendidikan di sekolah.

  6. Civics di Indonesia • Di Indonesia, padaawal 1960-an PendidikanKewarganegaraanmunculdalambentukindoktrinasi. KemudiansemasapemerintahanOrdeBaru, indoktrinasiitubergantimenjadiPenataran P4 (PedomanPenghayatan dan PengamalanPancasila) yang bukansajamenjadipelajaranwajib tapi jugapenataranwajib. SebenarnyametodepengajaranPendidikanKewarganegaraanmenurutKurikulum 1968 telahmenetapkanpendekatanpemecahanmasalahsebagaisalahsatuteknik yang disarankanuntukdipergunakandalamPendidikankewarganegaraan. Akan tetapibanyakfaktor yang menyebabkanhaltersebuttidakdapatterlaksana. Misalnyaujian yang menekankanhafalanmenyebabkansulitnyapelaksanaandalammemecahkanmasalah.

  7. DengandemikianmelaluiPendidikanKewarganegaraanhendaknyadapatterjadiperubahan dan perbaikan moral warganegara ; haltersebutamatpentingjikadikaitkandengankeinginanmewujudkanpemerintahan yang bersih. Ada empatprasyaratuntukdapatmemilikipemerintahan yang bersih : • Diperlukankontrolinternalpenyelenggaranegaraberupaperbaikan moral individu penyelenggaranegara • Masyarakatharusperduliterhadaptindakpidanakorupsi yang dilakukanolehanggotamasyarakatmaupunpenyelenggaranegara. • Kemauanuntukmemperbaikibudaya yang sudahrusak, termasukmentalitaspaternalistik, ABS ( asalbapaksenang ). • Keinginan (Politicalwill) memperbaikisistempolitik yang ada sehinggadapatmenciptakanpemerintahan yang bersih dan terbukasekaligusmelibatkankontrolmasyarakatdalampenyelenggaraannegara.

  8. Beberapa tahapan perubahan atau ketidakajegan konseptual Pendidikan Kewarganegaraan yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu: • Kewarganegaraan (1956) • CIVICS (1959) • Kewarganegaraan (1962) • Pendidikan Kewarganegaraan (1968) • Pendidikan Moral Pancasila (1975) • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (1994). • (Somantri, 2001:299) • Selanjutnya Perubahan nama setelah diberlakukanya UU No. 20 Tahun 2003 yaitu Pendidikan Kewarganegaraan .

  9. Banyakhal yang harusdiketahuiwarganegaradalamkehidupanbernegara, yang antaralainmeliputi : • Bagaimanacaranyasetiapwarganegaramemperolehhak-hanya, sertamenerapkannyadalamkegiatansehari-hari. • Bagaimanamembinahubunganantarawarganegaradengannegara, maupunhubunganantarawarganegaradenganwarganegara • Bagaimanacaranyasetiapwarganegaramelaksanakankewajibannyaseperimembelanegara dan lainsebagainya • Bagaimanapemerintahmemberiperlindunganterhadaphakazasimanusiabagisetiapwarganegaranya • Bagaimanacaranyasetiapwarganegaramampumengaturdirinyasendirisertamengaturberbagaimacamkepentinganumumdalambentukperanserta, kerjasama dan koordinasi. • Secararinciilmukewarganegaraanmembahastentangkonsep, teori, paradigmatentangperananwarganegaradalamberbagaiaspekkehidupan ; bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Permasalahan yang dikajiberkenaandenganhubunganwarganegaradengannegara, yang terlibatsecaratimbalbalikdenganhampirseluruhkegiatandasarmanusia (Basic HumanActivities) dalambidang dan kegiatan : politik, ekonomi, hukum, komunikasi, transportasi, keamanan dan ketertiban, kesehatan, sertanilai-nilaikesenian dan agama.

  10. Selamat Belajar , Semoga Anda sukses

More Related