1 / 13

ANI SETIANI

ANI SETIANI. NIM 0802192/16 KELAS BAHASA LANJUTAN. PRESENTASI NOVEL. SINOPSIS. HABIS GELAP TERBITLAH TERANG KARYA ARMIJN PANE ANGKATAN 33. SINOPSIS.

neila
Download Presentation

ANI SETIANI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANI SETIANI NIM 0802192/16 KELAS BAHASA LANJUTAN

  2. PRESENTASI NOVEL

  3. SINOPSIS HABIS GELAP TERBITLAH TERANG KARYA ARMIJN PANE ANGKATAN 33

  4. SINOPSIS • Membicarakan sosok Kartini berarti membicarakan buah pikiran dan upayanya dalam mewujudkan cita-citanya. Kartini mempunyai budi yang terang dan jalan pikirannya pun jauh lebih maju dibandingkan kaum wanita pada zaman itu ialah yang kemudian menjadi inspirasi dan teladan kaummya untuk melepaskan diri dari belenggu kebodohan, ketidakadilan Gender, dan adat yang sering tidak menempatkan wanita sebagai subjek. • Kartini sangat menyadari pentingnya budi pakerti, karena beranggapan bahwa orang yang cerdas belum tentu mempunyai budi pakerti yang baik. Sebagai pemikir, penggagas dan pendidik. Kartini memiliki wawasan yang luas dan dalam melintasi batas agama, gender, budaya, bahkan zaman. Tidak hanya ingin mencerdaskan kaummya, ia juga bermaksud merintis pencerdasan anak-anak bangsa.

  5. Tokoh dan Penokohan/Karakterisasi • R.A. Kartini : Sifat Kartini seorang pengangan-angan, yang banyak menaruh cita-cita, mudah-mudahan merasakan kesakitan orang lain.

  6. Tema: “Perjuangan R.A. Kartini dalam mewujudkan cita-citanya”. Amanat (Pesan Pengarang): tidak boleh membedakan perempuan dan laki-laki dalam hal pengajaran. Perempuan harus setara dengan laki-laki, karena perempuan dan laki-laki derajatnya sama dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.

  7. Setting/Latar • Waktu : pagi,siang,sore • Tempat : Dirumah,dipantai

  8. Tokoh dan Penokohan • R.A. Kartini : Sifat Kartini seorang pengangan-angan, yang banyak menaruh cita-cita, mudah-mudahan merasakan kesakitan orang lain.

  9. Tokoh • Nana Estella • Nyonya Ovink Soer • Tuan Anton dan Nyonya DeJena • Tuan H.H. Van Kol • Nyonya Abendanon • Tuan E.C.A. Abendanon

  10. Alur • Alur, Konflik sampai selesai konflik • Dalam sastra klasik “Habis Gelap Terbitlah Terang” menggunakan alur maju. • Adat istiadat di zaman R.A. Kartini itu tidak membolehkan perempuan berpelajaran, dan tidak boleh bekerja diluar rumah, menduduki jabatan didalam masyarakat. Perempuan itu harus takluk semata-mata, tidak boleh mempunyai kemauan. Perempuan itu hendaklah bersedia dikawinkan dengan pilihan orangtuanya. Perkawinan, Cuma itulah cita-cita yang boleh diangan-angankan oleh anak gadis. Cuma itulah pelabuhan yang boleh ditujunya.

  11. Perempuan itu Cuma wajib mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Anak gadis itu dididik supaya menjadi budak laki-laki. Pelajaran dan kecerdasan dijauhkan dari padanya, kebebasan tiada padanya. Jika sudah berumur 12 tahun ditutup (dipingit) didalam rumah. Tidak boleh melihat dunia luar. Tidaklah heran pada masa Kartini masih kanak-kanak, telah hidup dalam hatinya suatu keinginan akan bebas dan berdiri sendiri. Oleh karena itu, setelah Kartini sudah tidak dipingit kerapkalilah menerima surat-surat dan banyaklah dia berkiriman surat. Semuanya dengan orang Belanda. Surat-surat itulah yang memperkuat imannya, dan surat-surat itulah tempat mencurahkan, cita-cita, penanggungan, perjuangannya itu.

  12. Sudut Pandang Orang pertama karena tokoh utamanya menggunakan kata saya. Gaya Penulisan Buku yang memuat surat-surat R.A. Kartini ini banyak disukai orang-orang karena indahnya gaya bahasanya, menyandung perasaan yang dalam, lagi ditopang oleh cita-cita yang suci, oleh perjuangan jiwa manusia yang menjadi perjuangan yang dapat dirasakan semua manusia adanya. Gaya bahasanya itu sama dengan sifatnya dengan perjuangan itu. Karena bahasa yang indah itu menjadi pembawa cita-cita, perjuangan Kartini, hal itu juga yang membuat Kartini lebih ternama dari yang lainnya.

  13. Kaitannya pada zaman sekarang Keadaan perempuan semasa R.A. Kartini kata “Emansifatie”, belum ada bunyinya belum ada artinya. Alhamdulillah berkat buah perjuangan R.A. Kartini. Keadaan perempuan sejak tiga puluh tahun sudah banyak berubah-ubah, sudah banyak anak gadis bersekolah, di sekolah rendah, di sekolah menengah, di sekolah tinggi, bahkan sudah ada yang menjadi dokter. Sekarang sudah banyak perkumpulan perempuan, anak laki-laki sudah bersama dengan anak gadis, seperti yang dicita-citakan R.A. Kartini anak gadis tidak dibedakan lagi dengan laki-laki dalam hal pengajaran. Pengakuan kesetaraan laki-laki di Indonesia pada saat ini bisa dikatakan buah perjuangan R.A. Kartini. Sekarang kata “Emansifatie” sudah ada bunyinya sudah ada artinya.

More Related