1 / 44

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan. Fungsi. Menyediakan makanan, air dan elektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses pencernaan. Proses Pencernaan. Ingesti : pergerakan makanan Digesti : penyederhanaan bentuk makanan Absorpsi : penyerapan pada usus halus Eliminasi : pembuangan zat-zat sisa.

mimis
Download Presentation

Sistem Pencernaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SistemPencernaan

  2. Fungsi Menyediakan makanan, air dan elektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses pencernaan.

  3. Proses Pencernaan • Ingesti : pergerakan makanan • Digesti : penyederhanaan bentuk makanan • Absorpsi : penyerapan pada usus halus • Eliminasi : pembuangan zat-zat sisa

  4. Bagian-Bagian Saluran Pencernaan • Mulut • Faring • Esofagus • Gaster • Intestinal

  5. Anatomi

  6. Cavum Oris • Merupakan sebuah rongga yang dibatasi bibir, pipi, palatum, lidah pada bagian dasar dan bersambung dengan faring pada bagian posterior. • Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir & sel-sel epitel. • Pada cavum oris terdapat gigi, lidah & kelenjar saliva.

  7. Palatum terdiri dari palatum keras pada bagian anterior dibentuk oleh tulang maxila dan palatum lunak pada bagian posterior. • Bagian tengah membentuk sebuah prosesus seperti kerucut yang disebut uvula. • Pada bagian belakang lengkungan (fauces) memuat tonsil.

  8. Pencernaan Pada Mulut • Terjadi proses mekanik dan kimia. • Proses mekanik berupa penghancuran makanan oleh alat2 pada mulut. • Proses kimia berupa reaksi makanan dengan enzim2 yg terdpt pada saliva.

  9. Mastikasi • Penghancuran makanan oleh gigi. • Pencampuarn makanan dengan saliva oleh lidah. • Proses menelan bolus makanan ke esofagus.

  10. Gigi (Dentis) • Gigi pertama terbentuk pada usia 6-8 bulan, kemudian bulan ke 8-12, bulan ke 12-16, bulan 16-20 dan akhirnya bulan ke 20-40. • Gigi pada bayi disebut dentis deciduus atau gigi susu yang akan tanggal pada usia 6-13 tahun dan diganti dengan gigi tetap (dentis permanentes).

  11. Susunan Gigi • Dentis deciduus 20 buah M2M1 C I2I1 I1I2 C M1M2 sup M2M1 C I2I1 I1I2 C M1M2 inf • Dentis permanentes 32 buah M3M2M1 PM2PM1 C I2I1 I1I2 C PM1PM2 M1M2M3 sup M3M2M1 PM2PM1 C I2I1 I1I2 C PM1PM2 M1M2M3 inf

  12. I = dens incicivus (gigi seri) • C = dens caninus (gigi taring) • PM = dens pre molaris (geraham depan) • M = dens molaris (geraham belakang)

  13. Proses Kimia • Pencampuran makanan dgn saliva • Saliva mengandung ptialin, amilase, lisozim, sodium, mineral & musin. • Fungsi saliva adalah membunuh kuman, melindungi mukosa mulut dari trauma fisik/kimia dan memudahkan proses menelan (membasahi makanan).

  14. Faring • Berbentuk kerucut terdiri dari muskulo membranosa dan tersambung dengan esofagus dan trakhea. • Terbagi menjadi pars nasalis, pars oralis dan pars laringeal. • Faring laringeal adalah bagian tererndah yang terdapat pada posterior. • Terdapat 7 lubang yaitu 2 lubang hidung, mulut, 2 tuba eustakhius, laring dan esofagus.

  15. Struktur Faring • Tersusun atas lapisan mukosa, fibrosa dan otot. • Otot utama adalah otot konstriktor yang berkontraksi pada saat makanan masuk ke faring dan mendorongnya ke esogfagus.

  16. Refleks Menelan • Bolus makanan didorong oleh lidah ke bagian posterior • Palatum lunak menutup saluran hidung • Epiglotis menutup laring dan trakhea • Makanan masuk ke esofagus

  17. Esofagus • Merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm. • Dimulai dari faring, thorax, menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen bersambung dengan lambung. • Terletak di belakang trakhea di depan vertebra.

  18. Esophagus Gaster

  19. Struktur Esofagus Terdiri dari 4 lapisan : • Jaringan ikat yang longgar • 2 lapis otot : sirkuler & longitudinal • Lapisan sub mukosa • mukosa

  20. Pergerakan Pada Esofagus • Esofagus dilapisi otot2 sirkuler & longitudinal sehingga meimbulkan gerakan peristaltik. • Bolus makanan bergerak masuk ke lambung karena peristaltik & gaya gravitasi.

  21. Peritoneum

  22. Gaster (lambung) • Terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah kiri hipokondrik dan umbilikal. • Bagian atas disebut fundus dan bagian bawah disebut antrum pilorik. • Berhubungan dengan esofagus melalui spinkter kardia dan duodenum melalui spinkter pilorik.

  23. Struktur Lambung • Lapisan peritoneal yang merupakan lapisan serosa • Lapisan otot • Lapisan longitudinal yg bersambung dgn esofagus • Lapisan sirkuler yg paling tebal dan terletak di pilorik membentuk spinkter. • Lapisan obliq yg terdapat pada bagian fundus dan berjalan mulai dari orifisium kardiak, membelok ke bawah melalui kurvatura minor. • Lapisan sub mukosa terdiri dari jaringan areolar yg banyak mengandung pembuluh darah dan limfe. • Lapisan mukosa berbentuk rugae (kerutan), dilapisi epitelium silindris yg mensekresi mukus.

  24. Rugae Pada Lambung

  25. Kelenjar Pada Lambung • Glandula cardiacae Menghasilkan mukus • Glandula gastricae Menghasilkan pepsin dan asam lambung (HCl) • Glandula pyloricae Menghasilkan hormon

  26. Pencernaan Pada Lambung • Terjadi gerakan pada lambung yg berfungsi mencampur makanan dgn sekret lambung & mengosongkan makanan. • Makanan bercampur dgn sekret lambung menjadi chyme. • Sekresi lambung : mukus, asam lambung, tripsin, lipase, amilase & protease.

  27. Usus Halus • Merupakan lanjutan lambung yang terbentang mulai pilorik sampai ileosaekal dengan panjang + 7 m. • Menempati sebagian besar rongga abdomen terletak di bawah lambung dan hati. • Terdapat ductus choledocus dan ductus pancreaticus. • Terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum

  28. Struktur Usus Halus • Lapisan mukosa Sangat luas karena terdapat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili yang memudahkan terjadinya absorpsi. • Lapisan sub mukosa Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf (pleksus sub mukosa meissner) • Lapisan otot Terdiri dari lapisan otot longitudinal dan sirkuler. • Lapisan serosa

  29. Pencernaan Pada Usus Halus • Bolus makanan dari lambung sangat asam, dinetralkan oleh enzim pankreas (proteolistik, lipase, amilase, ion bikarbonat & air) • Terjadi emulsi lemak oleh garam empedu untuk memudahkan absorpsi lemak. • Nutrient diabsorpsi melalui mikrovili. • Bolus bergerak karena gerakan segmental dan peristaltik.

  30. Pergerakan Makanan Pada Usus • Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal. • Dipersarafi oleh sistem saraf enterik (pleksus aurbach) & pleksus submukosa (pleksus meissner). • Terdiri dari gerakan segmental & peristaltik.

  31. Usus Besar (Colon) • Merupakan lanjutan usus halus berbentuk “U” terbalik terdiri dari appendiks vermiformis, colon asendens, colon trasversum, colon desendens, colon sigmoid dan rectum. • Panjangnya sekitar 140 cm mulai dari valvula ileosaekal sampai anus.

  32. Peristiwa2 Pada Kolon • Terjadi reabsorpsi air & elektrolit dari bahan feses. • Feses bergerak ke rektum karena kontraksi haustral & mass movement. • Proses defekasi.

  33. Bye…bye….

More Related