1 / 51

PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS OLEH PPS DAN PRM

PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS OLEH PPS DAN PRM. RISKESDAS 2010. Personal Lapangan. Tim Enumerator Petugas Pengumpul Spesimen Laboratorium PRM. Pemeriksaan dan Penanganan Spesimen TB dan Malaria. Form MT1. RDT Malaria. Semua umur (kriteria inklusi). Form M1.

marlie
Download Presentation

PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS OLEH PPS DAN PRM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSISOLEH PPS DAN PRM RISKESDAS 2010

  2. Personal Lapangan • Tim Enumerator • PetugasPengumpulSpesimen • Laboratorium PRM

  3. Pemeriksaan dan Penanganan Spesimen TB dan Malaria FormMT1 RDT Malaria Semua umur (kriteria inklusi) Form M1 Informed consent Distribusi pot dahak (p,s) dan tablet GG 1 tablet/ART GejalaPanasdalam 2 hariterakhir? ≥15 th specimen TB Sediaan apus darah tebal Ambil dahak (pagi & sewaktu) PPS Form. T1 Tidak Ya Lab rujukan:TB: Pemeriksaan apusan dahak (sesuai kriteria SOP). Malaria: Pemusnahan RDT bekas pakai, pewarnaan sediaan apus darah tebal. Pengemasan sediaan apus darah, sediaan apus dahak & form malaria- TB. RDT Bekas pakai RDT Negatif Positif Positif Negatif FormT2 Form MT2 Form M3 Form M2 Puslitbang BMF Badan Litbangkes, Jakarta Form. M4&T3 Dirujuk ke PKM setempat utk mendapat pengobatan PJT Kab /PJO; Pengemasandanpengiriman: Form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 dan MT2 Sediapus darahtebal malaria Sed apus dahak TB BAGAN MEKANISME PEMERIKSAAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TB

  4. PETUGAS PENGUMPUL SPESIMEN • PPS adalah Petugas P2M atau laboratorium dari Puskesmas Satelit atau PRM • PPS direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. • PPS sebagai penghubung antara Tim Enumerator dan PRM

  5. TUGAS PPS • Berkoordinasidengan Tim puldataRiskesdas (Enumerator, Mandat, PJT kab, PJO dan PRM) • Menyiapkanalatdanbahanyang dibutuhkanuntukpengumpulandahak. 3. MengambilFormulirMT1 yang sudahterisibesertapaket malaria yang berisiRDT bekaspakai, denganatautanpasediaanapusdarahtebal, sampahbiomedisdanformulirM1, M2 dan M3bilaadadari Tim Enumerator. 4. Mengidentifikasi ART yang dahaknyaperludikumpulkan(kriteriainklusidaneksklusi)

  6. Tugas PPS (lanjutan) 5. Mengumpulkan pot dahak pagi dan sewaktu. berdasarkan formulir MT1. Apabila dahak sewaktu belum terkumpul maka PPS dapat mendampingi ART mengeluarkan dahak. 6. Mengisi Formulir T1 sampai dengan bagian B. 7. Mengirimkan pot dahak yang terkumpul ke PRM beserta formulir T1 dan paket malaria

  7. Hal-hal yang perlu dikoordinasikan… • Jadwal (waktu , tempat, dan frekuensi) bertemu dengan Tim Enumerator untuk mendapatkan Formulir MT1 dan paket malaria • Jadwal (waktu , tempat, dan frekuensi) penyerahan paket TB (dahak pagi, dahak sewaktu, formulir T1) dan paket malaria • Solusi permasalahan di lapangan (kualitas dan kuantitas dahak, logistik)

  8. Alat dan Bahan PPS • PPS mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan: Cool box; ice gel ; Kotak plastik (20cm x 10cm x 7cm); Antiseptik Cair; Klip plastik; Parafilm. • Ice gel direndam dalam air selama 20 menit kemudian dibekukan di dalam freezer. • ice gel disusun sebagai berikut: 3 ice gel di bagian dasar cool box; 1 ice gel masing-masing di samping kiri dan kanan kotak plastik; dan 2 ice gel di bagian atas kotak plastik. • Bila tidak ada freezer dapat menggunakan es batu

  9. Ice gel direndam dalam air selama 20 menit kemudian dibekukan di dalam freezer. • ice gel disusun sebagai berikut: 3 ice gel di bagian dasar cool box; 1 ice gel masing-masing di samping kiri dan kanan kotak plastik; dan 2 ice gel di bagian atas kotak plastik. • Bila tidak ada freezer dapat menggunakan es batu

  10. Kriteria Inklusi Eksklusi TB KriteriaInklusi 1. ART berusia ≥ 15 tahun 2. MenandatanganiInformed consent KriteriaEksklusi Penderitasakitberatseperti stroke, kesadaranmenurundansulitberkomunikasi

  11. Menggunakansarungtangandan masker • Mengumpulkan pot dahakpagidansewaktu, • Membimbing ART mendahakjikadahaksewaktubelumada • Memastikankesesuaianstikerdi pot denganFormulir MT1 dan T1 • Memberiparafilmpada pot dahak • Memasukkan pot dahakkeplastikberklip

  12. Tata Cara Mengumpulkan Pot Dahak • Menggunakan sarung tangan dan masker • Mengumpulkan pot dahak pagi dan sewaktu, • Memastikan kesesuaian label di pot dengan Formulir MT1 dan T1 • Membimbing ART mendahak jika dahak sewaktu belum ada • Mengisi Formulir T1 • Mengemas pot sputum sesuai prosedur

  13. Pemberian parafilm Pot dalam plastik Kotak Plastik

  14. Mengisi keterangan pot dahak yang menyusul • pada Form MT1 • Melepaskan sarung tangan dan masker (plastik biohazard). • Memasukkan kotak plastik berisi pot sputum ke dalam cool box • Menggunakan antiseptik untuk membersihkan tangan.

  15. Pengiriman Pot Dahak ke PRM • Pot dahak yang sudahdikumpulkanharus segeradikirimke PRM dengancoolbox yang sudahdiisi ice gel. • Masukkankedalamcool box yang sudahberisi ice/gel pack atauesbatu. • Pastikanspesimendalamposisitegaktidakterbalik • Bawacoolboxbesertaformulir MT1 dan T1 sertapaket malaria ke PRM

  16. Puskesmas Rujukan Mikroskopis PRM adalah: Puskesmas yang memilikifasilitasuntukmelakukanpemeriksaanmikroskopis BTA, mulaidarifiksasi, pewarnaanhinggapembacaansediaanapus BTA. PRM direkomendasikanolehDinkesKab/ Kota setempat.

  17. Tugas Petugas Laboratorium PRM • Berkoordinasidengan PPS, Enumerator ,PJT dan PJO Kab • MelakukanpewarnaanGiemsapadasediaanapusdarahtebal • Melengkapiformulir T1(bagian C) • Membuatfiksasi, pewarnaandanpembacaansediaanapus BTA • MengisiformulirT2 6. Mengelompokkanformulir MT1, T1, T2, M1, M2 dan M3 berdasarkanrumahtanggadanmemasukkankedalam map plastik

  18. Tugas Petugas Laboratorium PRM (lanj…) 7. Melakukan sampling terhadap slide negatif 8. MengisiFormulirMT2 9.PJT KabbersamaPetugas PRM mengemassediaanapus TB dan malaria sertaformulir MT1,M1,M2,M3 dan MT2 untukdikirimkeJakarta. 10. Petugas PRM melakukankomunikasidenganPenanggungJawabTeknis (PJT) untukmengambilformulir T1 dan T2 untukdientri.

  19. Hal-hal yang perlu dikoordinasikan PPS-PRM… 1. Jadwal penyerahan spesimen dan formulir 2. Permasalahan yang terjadi di lapangan

  20. Prosedur Pewarnaan Sediaan Apus Darah Tebal Tabung Lar stock Giemsa Lar buffer Pipet Rak pewarnaan Alat dan bahan pewarnaan sediaan darah

  21. Penyiapan larutan Giemsa 5 % Dgn pipet ukur, ambil 19 unit vol (mis 9,5 ml) lar buffer/air mineral dan masukkan ke dlm tabung pengencer . Dgn cara yg sama, ambil 1 unit vol (mis 0,5 ml) lar stok Giemsa dan tambah kan ke tabung yang ber- Isi lar buffer/ air mineral dan kocok hingga rata.

  22. Prosedur pewarnaan Letakkan sediaan darah di rak pewarnaan dan pastikan rak berada di tempat yg rata; dgn pipetteteskan lar Giemsa ke tiapsed darah hingga seluruhpermukaan sediaan tertutup. Pasang timer utk 45 menit dan stlh timer berdering, bilas sediaan dgn mengalirkan air pembilas dn perlahan ke ujung sediaan; perhatikan: lar Giemsa tdk boleh dibuang dulu baru dibilas.

  23. Penyimpanan dan pengemasan sediaan apus darah tebal • Sediaandarahdibiarkan • mengeringdiudaraterbuka. • Setlhkering, sediaandarah • dimasukkankedlmkotak • sediaandandisimpan. • Tutup slide box, →di sisi luar • penutup tulis identitas wlyh: • prov, kab, kec, NKS, dan siap dikirimkan bersama formulir- • formulir dgn pengantar • formulir MT2.

  24. TAHAPAN SAMPEL DAHAK PENGUMPULAN DAHAK (FORMULIR T1) PREPARASI FIKSASI PEWARNAAN PEMBACAAN APUSAN FORMULIR T2

  25. Persiapan Pembuatan Sediaan Apus BTA • Gunakan masker dan sarung tangan • Beri label nomer identitas pada slide sesuai dengan identitas pada pot dahak. • Ambil pot dahak dan kaca sediaan yang beridentitas sama dengan pot dahak. • Buka pot di dalam tempat khusus /Bio Safety Cabinet dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya tumpahan dahak

  26. SOP Fiksasi Spesimen Dahak • Buka pot dahak, hindari tumpahan dahak • Panaskan ose diatas nyala api spiritus sampai merah dan biarkan sampai dingin • Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-hijauan (purulen) menggunakan ose yang telah disterilkan di atas.

  27. 4. Oles dahak secara merata dengan gerakanspiral kecil dari dalam keluar (jangan terlalu tebal dan terlalu tipis) pada kaca sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm pada 1/3 bagian tengah kaca sediaan.

  28. 5. Masukkan ose kedalam botol yang berisi pasir alkohol 70%, kemudian digoyang goyangkan untuk melepaskan partikel yang melekat pada ose

  29. 6. Kemudian bakar ose sampai membara. 7.Keringkan sediaan di udara terbuka, jangan terkenasinar matahari langsung atau diatas api, biasanya sekitar 15 – 30 menit, sebelum difiksasi

  30. 8.Lewatkansediaanapus yang sudahkering diatasapispiritussebanyak 3 kali (3-5 detik) untukfiksasi, bagian yang berlabel menghadapkeatas

  31. SOP Pewarnaan BTA • Letakan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak dengan hapusan dahak menghadap keatas. Beri Jarak antara tiap sediaan. • Teteskan larutan Carbol Fuchsin 0,3% pada hapusan dahak sampai menutupi seluruh permukaan sediaan dahak.

  32. Lalukannyalaapispiritusdibawahkacasediaansampaikeluaruap, pertahankanuapselama 3-5 menitdengancaramenggerakkanapibeberapa kali. • Singkirkan api spiritus. Diamkan sediaan selama sekurang-kurangnya 5 menit.

  33. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat warna merah yang bebas terbuang. • Buang sisa air yang ada diatas kaca sediaan.

  34. Genangi permukaan kaca sediaan dengan asam alkohol (HCL alkohol 3 %), diamkan 3 menit kemudian buang. Bila warna merah masih tampak diatas kaca sediaan, ulangi atau beri asam alkohol kembali sampai tidak tampak warna merah lagi

  35. Bilas dengan air mengalir • Buang sisa air yang ada diatas kaca sediaan. • Genangi seluruh permukaan kaca sediaan dengan larutan Methylen Blue 0.3%.

  36. Diamkan 10 – 20 detik. • Bilas dengan air mengalir pelan. • Buang sisa air yang ada diatas kaca sediaan. • Keringkan sediaan diatas rak pengering diudara terbuka.

  37. Hasil pewarnaan yang baik • Di bawah mikroskop

  38. SOP Pembacaan Sediaan BTA • Perhatikan: • Kualitas dahak • Ukuran sediaan ( 2 X 3 cm ) • Kerataan sediaan apus • Ketebalan • Pewarnaan sediaan apus • Kebersihan sediaan apus

  39. SOP Pembacaan Sediaan BTA • Letakkan sediaan di atas meja spesimen mikroskop • Cari lapang pandang dengan objektif 10X • Tetes minyak imersi diatas hapusan dahak tidak boleh menyentuh kaca sediaan • Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10X dan objek 100X

  40. Cari Basil Tahan Asam (BTA) yang berbentuk batang warna merah • Periksa paling sedikit 100 lapang pandang dalam waktu ± 10 menit, dengan cara menggeserkan sediaan menurut arah seperti gambar dibawah ini ;

  41. Pembacaan Sesuai Kemenkes/IUATLD

  42. Mikroskopik BTA

  43. Catat hasil pemeriksaan BTA pada formulir T2 • Kaca sediaan yang telah diperiksa kemudian diletakkan terbalik diatas kertas tissue beberapa lapis yang telah disusun di sebuah baki, diamkan selama 1 malam. • Bersihkan lensa mikroskop dengan kapas yang telah dibasahi dengan eter alkohol. • Simpan sediaan kedalam box sediaan selesai dibaca • Jangan lupa melakukan dekontaminasi untuk limbah dahak

  44. SAMPLING SEDIAAN NEGATIF Cara I (Susunan sediaan) • Pisahkan sediaan positif dan negatif, susun berdasarkan nomor urut , dimulai dengan kode P dan diikuti S pada setiap nomornya. • Hitung jumlah 10% sediaan negatif • Tentukan interval sediaan negatif Misal total sediaan negatif 100 10% = 10 • Tentukan sediaan negatif pertama tanpa melihat • Misal : sediaan ke 2 dengan no 11-00001 S • Maka sediaan berikutnya yang terpilih adalah 2+10 = sediaan ke-12 • Misal : sediaan ke 12 no 11-00007P

  45. Cara II (denganLog Book) • Pisahkanlog booksediaan BTA positifdannegatif • Hitungjumlah 10% sediaannegatif • Tentukan interval sediaannegatif Misal total sediaannegatif 100 10% = 10 • Tentukansediaannegatifpertamatanpamelihat • Misal : sediaanke 2 dengan no 11-00001 S • Makasediaanberikutnya yang terpilihadalah 2+10 = sediaan ke-12 • Misal : sediaanke 12 no 11-00007P

  46. Contoh Log book

  47. SOP Pengepakan Sediaan Apus Malaria dan TB serta Formulir-formulir • Semua apusan BTA positif ditata rapi dalam sediaan box • 10 % apusan negatif (dari sistematik random sampling) ditata rapi dalam sediaan box terpisah dari apusan BTA positif Simpandalamsediaan box, berdasarkannomorurutstikerdan P,S. • Semua sediaan apus darah tebal ditata rapi dalam sediaan box terpisah dengan apusan BTA • Agar tidak terjadi guncangan tambahkan kertas tissue ke dalam sediaan box untuk memadatkannya • Tulisnamaprovinsi, kabupaten, kecamatan, NKS ditutupsediaan box • Tutupsediaan box, lakban • Masukkandalamdusbersamasediaan box TB danformulir-formulirMT1, M1, M2, M3, T1, T2, MT2

  48. Penyusunan sediaan apus BTA

  49. Kemudian kardus di lakban. • Beri label alamat yang dituju pada sisi luar kanan dan kiri

  50. Contoh Label Alamat PEMERIKSAAN LABORATORIUM Kepada: Bagian Penerimaan Spesimen Malaria-TB Riskesdas 2010 Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbang Kesehatan Jalan Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560 Telp: 021-4261088 pswt 309 & 510 Pengirim: Nama PJT Kab...................... Alamat.................................... Kab.…………………………. Prov……................................ Telp:……….……………….... FRAGILE/ Mudah Pecah

More Related