1 / 37

Metoda Penyambungan

bahan ajar

m_eustasia
Download Presentation

Metoda Penyambungan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE PENYAMBUNGAN By : Nofriadiman, ST, M Kom Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

  2. KonstruksiSambungan :Penyambunganlogam : adalahsuatuproses yang dilakukanuntukmenyambung 2 (dua) bagianlogamataulebihPenyambunganbagian–bagianlogaminidapatdilakukandenganberbagaimacammetodasesuaidengankondisidanbahan yang digunakan.Setiapmetodapenyambungan yang digunakanmempunyaikeuntungantersendiridarimetodalainnya, sebabmetodapenyambungan yang digunakanpadasuatukonstruksisambunganharusdisesuaikandengankondisi yang ada, halinimengingatefisiensisambungan.

  3. Metoda-metodapenyambungan yang umumdigunakanuntukkostruksi sambungan plat-plat tipis ini diantaranya : • 1. Metoda penyambungan dengan lipatan • 2. Metoda penyambumgan dengan keling • 3. Metoda penyambungan dengan solder • 4. Metoda penyanmbungan dengan las titik • 5. Metoda las busur • 6. Metoda las oksi-asetilen • 7. Metoda penyambungan baut dan mur

  4. 1. SambunganLipat : • Sambungan pelat dengan lipatan ini sangat baik digunakan untuk konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan melingkar. • Ketebalan pelat yang baik disambung berkisar di bawah 1 (satu) mm, sebab untuk penyambungan pelat yang mempunyai ketebalan di atas 1 mm akan menyulitkan untuk proses pelipatannya

  5. Jenis-JenisSambunganLipat Sambungan berimpit (lap seam) Sambungan berimpit dengan solder (soldered seam) Sambungan lipat (grooved seam) Sambungan bilah (cap strip seam) • Sambungan tegak (standing seam) • Sambungan alas luar (lap bottom seam) • Sambungan alas dalam (insert bottom seam) • Sambungan alas tunggal (sigle bottom seam)

  6. Sambungan alas ganda (double bottom seam) • Sambungan sudut ganda (corner double seam) • Sambungan siku (elbow seam) • Sambungan siku timbal balik (reversible elbow seam) • Sambungan sudut tepi (flange dovetail seam)

  7. Langkah-langkahpengerjaansambungan alas ganda - Pelat ditekuk menjadi siku - Pelat ditekuk kembali dengan jarak tekuk setebal pelat - Sambungkan pelat tegak dengan pelat alas - Kedua pelat bersamaan ditekuk

  8. Sambunganberimpit

  9. Proses pengerjaan sambungan berimpit ini dilakukan dengan tahapan berikut: • Tekuk kedua sisi pelat yang akan disambung sampai membentuk seperti lipatan • Sambungkan kedua pelat menjadi rapat • Kuatkan sambungan dengan alat pembentuk sambungan

  10. Sambungan sudut Proses pengerjaan sambungan sudut : • Tekuk kedua sisi pelat yang akan disambung atau seperti pada proses penyambungan lipat yang sudah diberi penguatan dengan bar • Setelah sambungan terbentuk tekuk bagian yang berlebih pada sisi atas pelat • Rapikan dan ratakan pemukulan pada sambungan pelat yang terbentuk.

  11. Sambungan untuk bodi Proses pengerjaan sambungan bodi atau kotak saluran segiempat: • Tekuk keempat sisi saluran dari kedua saluran yang akan disambungkan • Buat bilah sambungan sesuai dengan panjang dan besarnya lipatan yang direncanakan. • Rapatkan kedua saluran dan sorong dari tepi bilah yang sudah terbentuk sampai sambungan saluran tersebut tertutup. • Lakukan penyambungan untuk sisi-sisi pelat yang lainnya. • Setelah terbentuk sambungan lakukan pemukulan penguatan sambungan sampai merata.

  12. Sambungan untuk tutup melengkung. Sambungan lengkung pada prinsipnya hampir sama dengan sambungan siku. Tetapi yang menjadi kendala biasanya pada proses penekukan bidang lengkungan. Pemukulan bidang lengkung ini sebaiknya dilakukan secara bertahap.

  13. Langkah pembentukan sambungan alas silinder

  14. 2. SambunganKeling • SambunganKelingBiasa (Rivet) • Riveting adalahsuatudarimetodapenyambungan yang sederhana. Penggunaan metoda penyambungan dengan riveting inisangatbaikdigunakanuntukpenyambunganpelat-pelatalumnium, sebab plat plataluminiuminisangatsulitdisolderataudilas.

  15. 3. PakuTembak (Blind Rivet Spesial) • Paku Tembak (Blind Rivet Spesial) Rivet spesial adalah rivet yang pemasangan kepala bawahnya tidak memungkinkan menggunakan bucking bar.

  16. Teknikdanprosedur riveting • Teknikdanprosedurpemasanganrivet padakonstruksisambunganmeliputilangkah-langkahsebagaiberikut : • Membuatgambarlayout padapelat yang akandibordenganmenandaisetiaplobangpengeboranmenggunakancenterpunch. 2. Mata bor yang digunakanharustajamsesuaidenganketentuansudutmataboruntuksetiapjenisbahan yang akandibor . 3. Pengeborankomponen-komponen yang dirakitharusdibordenganposisitegaklurusterhadapkomponen yang akandirivet. Komponen yang diborsebaiknyadijepit, untuk menghindari terjadinya pergeseran komponen selamapengeboran. 4. Pengeboranawaldilakukansebelumpengeboranmenurut diameter rivet yang sebenarnya. Pre hole (lobangawal) yang dikerjakanukurannyalebihkecildaripada diameter rivet. 5. Teknikpemasangan rivet

  17. Pemasangan rivet countersink • Pemasangan rivet tipe countersink ini dapat dilakukan dengan machine countersink atau dimpling.

  18. Dimpling • Pelat-pelat yang tipis penggunaan rivet countersink dapat dilakukan dengan cara dimpling. Pemasangan rivet spesial • Prosedur awal pemasangan rivet spesial ini sama halnya dengan pemasangan rivet lainya. Tetapi pada pemasangan rivet spesial ini menggunakan alat yakni tang penembak rivet (gun rivet).

  19. Langkah awal pemasangan rivet ini adalah dengan mengebor terlebih dahulu kedua pelat yang akan disambung • Lobang dan penggunaan mata bor disesuaikan dengan diameter rivet yang digunakan. • Bersihkan serpihan bekas pengeboran pada pelat. • Masukan rivet diantara kedua pelat . • Tarik rivet dengan memasukan inti rivet pada penarik yang ada di gun rivet. • Penarikan dilakukan dengan menekan tangkai gun secara berulang-ulang sampai inti rivet putus.

  20. Solder / Patri • Solder adalah suatu proses penyambungan antara dua logam atau lebih dengan menggunakan panas untuk mencairkan bahan tambah sebagai penyambung, dan bahan pelat yang disambung tidak turut mencair.

  21. Solder Lunak • Penggolongan solder lunak berdasarkan temperatur yang • digunakan untuk proses penyolderan. Penggunaan • Penggunaan solder lunak biasanya untuk konstruksi • sambungan yang tidak membutuhkan kekuatan tarik yang • tinggi, tetapi dititik beratkan pada kerapatan sambungan. Fluks • Fluks yang digunakan dari berbagai macam jenis sesuai • dengan bahan atau material yang disambung. Pada tabel • berikut ini dapat dilihat berbagai macam jenis fluks dan • penggunaannya.

  22. Panaspembakaran • Panas yang dibutuhkanuntukpenyolderandengantemperaturrendahinidapatdiperolehdaribeberapasistempemanasandiantaranya : • Sistempemanasanmenggunakanaruslistriksebagaisumberpanaspenyolderan.

  23. 2. Sistem pemanas gas LPG • 3. Sistempemanasarangkayu

  24. 3. Las Resistansi (Tahanan) • Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik. • Dalam las ini terdapat dua kelompk sambungan yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul. • Las Titik (spot welding) Proses pengelasan dengan las resistansi titik ini hasilnya • engelasan membentuk seperti titik

  25. 3. Las Resistansi (Tahanan) • Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik. • Dalam las ini terdapat dua kelompk sambungan yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul. • Las Titik (spot welding) Proses pengelasan dengan las resistansi titik ini hasilnya • engelasan membentuk seperti titik

  26. Las resistansi titik dengan penggerak tuas tangan Las Resistansi Titik

  27. Las resistansi titik dengan penggerak tuas

  28. Las ResistansiRol (Rolled Resistance Welding) Proses pengelasan resistansi tumpang ini dasarnya sama dengan las resistansi titik, tetapi dalam pengelasan tumpang ini kedua batang elektroda diganti dengan roda yang dapat berputar sesuai dengan alur/garis pengelasan yang dikehendaki.

  29. Teknikdanprosedurpengelasan • Pelat (benda kerja) yang akan dilas harus bersih dari oli,karat, cat dan sebagainya. • Pada daerah pelat yang akan disambung sebaiknya diberi tanda titik atau garis. • Sesuaikanlah aru pengelasan dengan ketebalan pelat yang akan disambung. • Apabila kepala elektrtoda titk atau roda telah kotor, maka perlu dibersihkan dengan kikir atau amplas. Sebab apabila kepala elektroda ini kotor kemungkinan hasil penyambungan akan kurang melekat/jelek dan mudah lepas.

  30. Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik.

  31. 4. PenyambunganJenisBaut, Mur dan Screw • Baut, Mur dan Screw digolongkan menurut bentuk kepalanya • yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi. Baut • dan Mur ini dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya • diantaranya: baut penjepit, baut untuk pemakaian khusus, • sekrup mesin, sekrup penetap, dan mur . • Beberapa contoh-contoh baur, Mur dan Screw diperlihatkan • pada gambar di bawah. Gambar-gambar ini disesuaikan • dengan bentuk kepala baut dan bentuk-bentuk mur dan bentuk • screw.

  32. Macam-macam Skrup Mesin Jenis-jenis Mur

More Related