1 / 14

RELASI NEGARA & AGAMA

RELASI NEGARA & AGAMA. CURAH GAGASAN-1. SEBAGAI SEORANG MUSLIM, APAKAH ANDA MERASA WAJIB/SUNNAH/MAKRUH/MUBAH/HARAM DALAM BERPOLITIK? KEMUKAKAN ALASAN ANDA!. CURAH GAGASAN-2. APAKAH ISLAM MEMERLUKAN ATAU TIDAK MEMERLUKAN NEGARA? JIKA MEMERLUKAN, DALAM HAL-HAL APA SAJA?

lysa
Download Presentation

RELASI NEGARA & AGAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RELASI NEGARA & AGAMA

  2. CURAH GAGASAN-1 • SEBAGAI SEORANG MUSLIM, APAKAH ANDA MERASA WAJIB/SUNNAH/MAKRUH/MUBAH/HARAM DALAM BERPOLITIK? • KEMUKAKAN ALASAN ANDA!

  3. CURAH GAGASAN-2 • APAKAH ISLAM MEMERLUKAN ATAU TIDAK MEMERLUKAN NEGARA? • JIKA MEMERLUKAN, DALAM HAL-HAL APA SAJA? • JIKA TIDAK, MENGAPA?

  4. LET US SEE THE RELATED THEORIES!

  5. KATEGORI RELASI NEGARA & AGAMA PAHAM TEOKRASI PAHAM SEKULARISME KATEGORI UMUM PAHAM KOMUNISME MODEL INTEGRALISTIK KATEGORI PEMIKIRAN ISLAM MODEL SIMBIOTIK MODEL SEKULARISTIK POLA ANTAGONISTIK KATEGORI PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA POLA AKOMODATIF

  6. Materi Diskusi Tiap Kelompok • Bagaimana hubungan antara agama (Islam) dan negara menurut paham yang Anda kaji? • Apa kelebihan atau kekurangan dari paham/konsep yang Anda kaji? • Apakah konsep hubungan agama (Islam) dan negara yang Anda pelajari itu menguntungkan bila berlangsung atau diterapkan di Indonesia?

  7. KATEGORI UMUM • PAHAM TEOKRASI : negara menyatu dengan agama, karena pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara dilakukan atas aturan Tuhan. • Contoh : Sejarah Kerajaan Belanda. Kekuasaan dan penjajahannya dianggap sebagai misi suci agama; Raja sbg representasi kehendak Tuhan.

  8. PAHAM SEKULER : norma hukum ditentukan atas kesepakatan manusia dan tidak berdasarkan agama atau firman Tuhan; meskipun mungkin dalam beberapa kasus norma tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Bagi paham ini, agama adalah relasi Manusia-Tuhan dan negara adalah kontrak antarmanusia, yang di antaranya, berupa hukum positif.

  9. PAHAM KOMUNISME : hubungan agama dan negara berdasarkan filosofi materialisme-dialektis dan materialisme-historis, yakni bahwa kehidupan manusia berdasarkan dunia serba-materi manusia itu sendiri, sedangkan agama adalah keluhan dan angan-angan (pelarian) manusia tertindas yang menjadikannya lari dari kenyataan (tentang penindasan). Oleh karena itu agama harus ditekan, bahkan dilarang.

  10. KATEGORI PEMIKIRAN ISLAM • PAHAM INTEGRALISTIK : agama (din) dan negara (daulah) merupakan satu- kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu (integrated); atau negara merupakan suatu lembaga politik sekaligus lembaga negara. Konsep ini sama dengan teokratik. • Contoh kelompok Islam Syi’ah, namun dengan istilah imamah, bukan daulah.

  11. PAHAM SIMBIOTIK : agama dan negara merupakan dua entitas yang berbeda, tetapi saling membutuhkan. Agama membutuhkan negara sebagai instrumen dalam melestarikan agama dan negara membutuhkan agama untuk pembinaan moral bangsa. Konstitusinya tidak hanya berasal dari kontrak sosial, tetapi juga diwarnai hukum agama (syari’at). Pandangan ini di antaranya diperkuat oleh Ibn Taimiyah dalam Al-Siyasah al-Syar’iyyah.

  12. PAHAM SEKULARISTIK : agama dan negara merupakan dua entitas yang memiliki bidang garap yg berbeda sehingga harus dipisahkan. Hukum positif yang berlaku berasal dari kontrak sosial dan tidak ada kaitannya dengan hukum agama. • Misalnya pemikirannya Ali Abdul Raziq yang melihat perjuangan Nabi hanyalah mengandung misi kerisalahan/dakwah; bukan politik.

  13. KATEGORI PERKEMBANGAN POLITIK ISLAM DI INDONESIA • POLA ANTAGONISTIK: pola ini ditandai dengan adanya ketegangan hubungan politik Islam yang cenderung ideologis dan formalistik dengan negara. Diawali dari ketegangan membentuk format dan konstitusi negara awal kemerdekaan hingga model kekuasaan Orde Baru yang ‘curiga’ atas Islam yang akan ‘menyaingi’ eksistensi negara.

  14. POLA AKOMODATIF: pola ini ditandai dengan posisi negara dan agama saling mengisi dan dalam kecenderungan yang sama untuk mengurangi konflik. Hal ini mulai tampak sejak era 80-an, diantaranya dengan pengaruh Islam atas peran dan substansi struktural, legislatif dan kultural. Misalnya, pengesahan RUU Pendidikan Nasional, Peradilan Agama, ICMI yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan gagasan Islam.

More Related